You are on page 1of 9

LAPORAN AKHIR STASE KGD

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA


PASIEN DENGAN NYERI DADA ( CHEST PAIN )
DI RUANG IRDA RSDK SEMARANG

Disusun Oleh :

DEWI KARTIKA SARI


G6B 204 009

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2004
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY. Sm
DENGAN NYERI DADA
DI RUANG IRDA RS DOKTER KARIADI SEMARANG

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 September 2004 pukul 10.00 WIB.
1. Identitas Klien
Nama : Ny. Sm
Umur : 75 tahun
Alamat : Gisiksari, Barusari, Semarang
Jenis Kelamin : Perempuan
No Registrasi : B012418
Diagnosa Medis : Nyeri dada

2. Pengkajian Primer :
a. Airway
- Tidak ada suara nafas tambahan pada jalan nafas.
- Tidak ada stridor.
- Tidak ada batuk, sputum.
- Tidak ada sumbatan benda asing pada jalan nafas.
b. Breathing
- Nafas spontan
- Irama teratur
- RR 28 x/menit
- Ekspansi dada optimal
- Tak tampak adanya sesak nafas/tak ada keluhan sesak nafas
- Terpasang oksigen 3 liter/menit nasal kanule
- Tidak ada ronchi/wheezing/crackles.
c. Circulation
- Frekuensi nadi radialis 72 x / menit irama teratur.
- Isi dan tegangan nadi cukup.
- TD : 140 / 80 mmHg
- HR : 60 x / menit

3. Pengkajian sekunder
a. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Nyeri dada di dekat ulu hati
2. RPS :
1 jam yang lalu klien merasakan nyeri dada hebat tiba-tiba saat
setelah menjemur pakaian, nyeri berdenyut, sesak, mual, muntah 1
kali sedikit, nyeri tidak hilang dengan istirahat baik duduk maupun
berbaring.
3. RPD :
Tahun 2000 klien terserang stroke tapin tidak dirawat. Sebelumnya
klien menpunyai riwayat penyakit hipertensi selama 3 tahun dan
rutin kontrol setiap 1 bulan sekali. Klien tidak mempunyai riwayat
penyakit DM, Asma.
4. RPK :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini,
tuidak ada yang menderita penyakit DM, Asma, dan hipertensi.

b. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : baik, kesadaran compos mentis.
Kepala : bentuk mesocephal, rambut dan kulit kepala bersih,
rambut hitam, tak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, pupil isokor
diameter 2 mm, bereaksi terhadap cahaya baik,
fungsi penglihatan baik.
Hidung : Bersih tak ada sekret, tak ada nafas cuping hidung,
terpasang oksigen nasal kanule 3 liter/menit.
Telinga : Bersih, tak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran
baik.
Mulut : Bibir tak pucat/kering, mukosa mulut lembab, gigi bersih
tak ada karies, lidah bersih, tak ada stomatitis.
Leher : Bentuk simetris, trachea ditengah, tak ada pembesaran
kelenjar limfe / thyroid, JVP R – 2 cm H2O.
Dada : Bentuk simetris, tak ada retraksi otot interkosta.
Paru : I : Simetris, statis, dinamis.
Pa : Suara fremitus kanan = kiri.
Pe : Sonor seluruh lapangan paru.
A : Suara dasar vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
Jantung : I : Ictus kordis tak nampak.
Pa : Ictus cordis teraba di sela inter costa V, 2 cm medial
dari garis mid klavikula sinistra.
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal.
A : Bunyi jantung I,II murni, tak ada bising, tak ada gallop.
Abdomen : I : Bentuk datar.
Pe : Timpani.
Pa : Lembek, hepar dan limpa tidak teraba, ada nyeri
tekan pada ulu hati.
A : Bising usus terdengar 8 x permenit.
Genitalia : BAB dan BAK spontan, tak ada keluhan.
Ekstremitas
Superior : Tak ada edema, tidak sianosis, rentang gerak normal.
Inferior : Tidak ada edema, tidak sianosis, rentamg gerak normal.
B. PATHWAYS

- Atherosklerosis Penyempitan arteri


- Tonus Vasomotor koroner
- Faktor Koagulasi

Aliran darah 

O2 dan nutrisi 

Nyeri I skemik Jaringan


Dada

Ancaman
perubahan status
kesehatan

Miokardium Perikardium Katup


- Iskemik - Perikarditis - Prolaps
- Infark katup mitral
- Miokarditis - Insufisie Cemas
nsi aorta
C. PENATALAKSANAAN MEDIS
Tablet nitrogliserin 5 mg sub lingual
Telah diberikan 1 tablet (5 mg) sub lingual di UGD.
Pemberian Oksigen
Telah diberikan oksugen 3 liter / menit nasal kanule di UGD.
Istirahat/bed rest
Dimotivasi untuk rawat inap.
Pengobatan/pengelolaan lebih lanjut di ruangan sesuai penegakan diagnosis dan faktor
resiko yang ditemukan.

D.PENCATATAN KEPERAWATAN
4. Analisa Data
N Data fokus Diagnosa
Data Subjektif Data Objektif
o Keperawatan
1 - Klien mengeluh nyeri - TD : 130/90 Gangguan rasa
dada sejak kemarin mmHg, nyaman : Nyeri
- Nyeri hilang timbul - N : 80 x/menit, dada
- Durasi lebih kurang 2 - RR : 24 berhubungan
menit x/menit, dengan
- Nyeri meningkat apabila - S : 360C penyempitan
untuk beraktifitas dan - EKG : Gel. Q arteri koroner.
berkurang kalau istirahat pada I, avL, V4,
- Nyeri terasa cekit-cekit V5, V6.
seperti ditusuk-tusuk jarum - CKMB : 6,06
ug/mL
- Ekspresi
wajah berkerut
menahan sakit.
2 - Klien menyatakan takut - Ekspresi Cemas : sedang
apabila terjadi sakit jantung wajah tampak berhubungan
- Klien tidak mau dirawat tegang dan dengan ancaman
inap, karena takut posisinya gelisah. atau perubahan
dalam pekerjaan digantikan - Klien banyak status kesehatan
oleh atasannya. bertanya tentang dan sosial.
- Klien mengeluh sering penyakitnya.
cemas dan khawatir
kesempatan tugas yang
diembannya saat ini tidak
bisa dijalankan dengan baik
karena sakitnya.
- Perut sering mules.

5. Tindakan dan evaluasi

NO DP JAM TINDAKAN EVALUASI


1 09.00 WIB 1. Memberikan posisi semi Jam 11.00 WIB
fowler. S:
09.12 WIB 2. Memasang oksigen nasal - Klien mengatakan nyeri
kanule 3 liter/menit. berkurang
09.15 WIB 3. Membuka/melonggarkan - Skala nyeri 3
pakaian dengan membuka O:
kancing baju atas. - Ekspresi wajah tampak
09.17 WIB 4. Mengajarkan/menganjurkan lebih relaks.
kepada klien untuk - TD : 130/70
menggunakan tehnik relaksasi mmHg,
menarik nafas dalam, tahan - N : 88 x/menit,
nafas hitung 1, 2 dan 3 - RR : 20 x/menit,
lepaskan pelan-pelan lewat - S : 360C.
mulut. Hal ini dicoba A : Masalah teratasi
berulang-ulang. sebagian
09.18 WIB 5. Menganjurkan klien untuk P : Lanjutkan intervensi di
beristirahat. ruangan.
09.19 WIB 6. Melakukan pengkajian
terhadap riwayat penyakit.
09.25 WIB 7. Mengkolaborasikan
pemberian nitrogliserin 5 mg
secara sub lingual.
09.30 WIB 8. Melakukan EKG.
9. Mengambil sampel darah
untuk pemeriksaan darah
lengkap khususnya CKMB.
09.40 WIB 10. Memasang infus Martos-10 16
tetes/menit.
10.30 WIB 11. Melakukan pengukuran TTV
ulang
2 09.55 WIB 1. Memberikan kesempatan S : Pernyataan
kepada klien untuk kekhawatiran berkurang,
mengekspresikan perasaanya klien bersedia untuk dirawat
seperti menolak untuk inap.
diopname. A : Ekspresi tampak lebih
10.10 WIB 2. Mendengarkan dengan empati relaks.
apa yang dikatakan klien. A : Masalah teratasi
10.15 WIB 3. Menerima pernyataan klien sebagian.
tapi tidak menguatkan P : Lanjutkan intervensi di
pernyataan tersebut ruangan.
(menghindari konfrontasi).
10.20 WIB 4. Menjelaskan kepada klien
pentingnya dilakukan rawat
inap.
5. Menemani klien selama
berada di ruangan gawat
darurat (melibatkan keluarga).
6. Memberikan gambaran
kepada klien tentang
perawatan yang akan dijalani.
10.30 WIB 7. Memberikan reinforcement
positif atas pernyataan klien
yang bersedia untuk
diopname.
8. Memotivasi klien untuk tidak
memikirkan pekerjaan untuk
sementara waktu.

You might also like