Professional Documents
Culture Documents
Jembatan kabel terbagi dalam dua macam disain yang berbeda yaitu “suspension bridge” dan
“cable stayed bridge”. Struktur jembatan cable stayed menggunakan sistem kabel, kabel
tersebut ditarik dari struktur jalur jalan ke tower tunggal (pylon) untuk diikat dan
ditegangkan.
STRUKTUR
Struktur utama dari jembatan Cable stayed terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu : bagian
angker (anchored section), bagian bebas (freedom section) dan bagian antara (transition
section).
Perlindungan karat pada masing-masing kawat tunggal (monostrand) di kabel terdiri dari
epoxy-coating atau galvanisasi, gemuk, dan lapisan polyethylene (PE coating). Seluruh
kawat dibungkus dan dilindungi dengan lapisan luar HDPE (High-density polyethylene).
Kumpulan kabel dilindungi oleh pipa (HDPE stay pipe) yang mempunyai ketahanan terhadap
lingkungan seperti anti retak, anti penuaan dan lain-lain serta anti getaran yang disebabkan
oleh angin, hujan sesuai standar Technical Condition for Hot-extruding PE Protection High
Strength Wire Cable of Cable-stayed Bridge GB/T18365-2001 dan High Density
Polyethylene Compounds for Construction Cable CJ/T3078-1998.
Terdapat dua kombinasi angker yaitu angker hidup pada kedua ujung dan angker hidup pada
salah satu ujung serta angker mati pada ujung kabel yang lain. Bagian angker terdiri dari
anchor head, socket, sealing device dan lock device.
Bagian transisi terdiri dari damping device, cable hoop dan waterproof device.
1. Alat peredam (Damping Device) diletakkan pada bagian ujung keluar dari pipa
pengarah dan dibuat dari karet kenyal serta menyekat kabel pada struktur dengan
tujuan untuk meredam getaran yang terjadi pada kabel tersebut
2. Simpai kawat menjaga keleluasaan kabel agar terbentuk kompak untuk meningkatkan
kekakuan dari kabel secara keseluruhan
3. Waterproof device menghubungkan stay cables ke struktur dan menjaga rembesan air
kedalam kabel.
Karakteristik angker dari stay cable system (sebagai contoh dalam hal ini produk OVM250
China) mengikuti “the National Standard, Anchorage, Grip and Coupler for Prestressing
Tendons, GB/T14370-2000 yang mana harus dicapai efisiensi η > 95% dan ε > 2%.
Terhadap angker dan kawat prategang dilakukan pengujian kelelahan (fatique test) pada
tegangan sampai dengan 250 N/mm² (diatas tegangan 0,45 σь) untuk ketahanan atas lebih
dari 2 (dua) juta load cycles sesuai FIP standard, Recommendations for Stay Cable Design,
Testing and Installation.
Stay cables harus terlihat baik performancenya pada kondisi tegangan rendah (0,15 – 0,45 σь)
serta terjamin baik karakteristiknya pada pengujian performance dari angker.
METODE PEMASANGAN
Terdapat berbagai cara pemasangan stay cables yang tergantung kondisi lapangan, serta
hambatan ruang dan waktu. Berikut ini dijelaskan dua methode utama sebagai berikut :
a). Pertama kali, PE strands ditempatkan dan distress. Kemudian damping device dan strands
hoop dipasang pada tempatnya. Terakhir, segmen selubung HDPE dipasang satu demi satu
dengan sambungan HDPE kemudian di sekat pada ceruk pipanya.
Kawat-kawat prategang dari stay cable system di pasang satu persatu. Kabel dan angker harus
di rangkai pada konstruksi dilapangan secara benar.
Kabel tunggal prategang harus dicoating dengan epoxy, kemudian diberi gemuk dan di Hot
Extruded dengan HDPE coating di pabrik. Oleh sebab itu tidak diperlukan lagi perlindungan
korosi tambahan. Gulungan kawat prategang dibawa kelapangan kemudian dipotong sesuai
kebutuhan untuk di rangkai/dipasang. Kawat prategang yang telah siap tersebut diangkat
dengan hati-hati dan cepat untuk kemudian distress.