Professional Documents
Culture Documents
HERPES ZOSTER
Oleh:
dr. Wanti Oktaviani
Anamnesis
RPS:
Seorang pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada bahu kiri.
Nyeri dirasakan sejak kurang lebih 2 hari,nyeri dirasakan terus menerus,
keluhan lain yang dirasakan gatal pada bahu kiri dan pusing disertai dengan
gejala kulit kemerahan pada bahu kiri.
RPD:
Pasien sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti ini. Riwayat alergi
disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Respirasi rate : 19x/menit
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5oC suhu axila
Status gizi : kesan gizi cukup
Keadaan umum : baik
Kepala : konjungtiva anemis (-), sianosis (-)
Leher : JVP tidak meningkat
Thorax :
- Inspeksi : simetri (+), ketinggalan gerak (-), ictus cordis tak terlihat.
- Palpasi : ictus cordis teraba di LMC sinistra SIC 4-5
- Perkusi : sonor +/+, kesan pembesaran ruang jantung (-)
- Auskultasi: Paru/ Vesikuler +/+, suara tambahan -/-
Jantung/ S1, S2 tunggal, bising (-), galop (-)
Abdomen :
- Inspeksi : round, scar (-)
- Auskultasi: bising usus (+) normal
- Perkusi : timpani pada seluruh regio abdomen
- Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
UKK
PERENCANAAN Diagnosis:
DAN PEMILIHAN - Anamnesis : Nyeri pada bahu kiri ,terasa gatal disertai dengan keluhan
INTERVENSI pusing
- Pemeriksaan fisik : Sekelompok vesikel dengan dasar eritem yang terletak
unilateral
Penatalaksanaan:
1. Terapi suportif dilakukan dengan menghindari gesekan kulit yang
mengakibatkan pecahnya vesikel, pemberian nutrisi TKTP, istirahat
dan mencegah kontak dengan orang lain.
2. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin dihindari
oleh karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
3. Pengobatan topikal:
Stadium vesikel: bedak salisil 2% atau bedak kocok kalamin agar
vesikel tidak pecah. Apabila erosif, diberikan kompres terbuka.
Apabila terjadi ulserasi, dapat dipertimbangkan pemberian salep
antibiotik.
4. Pengobatan antivirus oral, antara lain dengan:
a. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20 mg/kgBB
(dosis maksimal 800 mg), selama 7 hari, atau
b. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.Pemberian obat tersebut
selama 7-10 hari dan efektif diberikan pada 24 jam pertama
setelah timbul lesi.
PELAKSANAAN Diagnosis:
Diagnosis didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien.
Terapi farmakologis:
- Asiklovir 5x800 mg/hari selama 7 hari
- Paracetamol 3x500 mg
Edukasi:
1. Edukasi tentang perjalanan penyakit Herpes Zoster.
2. Edukasi bahwa lesi biasanya membaik dalam 2-3 minggu pada individu
imunokompeten.
3. Edukasi mengenai seringnya komplikasi neuralgia pasca-herpetik.
MONITORING Yang perlu di evaluasi adalah timbulnya komplikasi neuralgia pasca
DAN EVALUASI herpetic.
REFERENSI 1. adhi djuanda hM, aisah S. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN. P hr,
editor. jakarta: badan penerbit FKUI; 2010.
2. fitzpatrick thomas jar, polano K M, wolf klaus. Color Atlas and Synopsis
of Clinical Dermatology common and serious disease. 2 ed. United
State Of America: Mcgraw - Hill; 1994.
3. Gnann JW WR. Herpes Zoster. N Engl J Med. 2002:347.
4. Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi keenam. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
5. James, W.D., Berger, T.G., Elston, D.M. 2000. Andrew’s Diseases of the
Skin: Clinical Dermatology. 10Th Ed. Canada. Saunders Elsevier.
6. Janniger, C.K. Eastern, J.S., Hispenthal, D.R., Moon, J.E. 2014. Herper
zoster. Medscape. June 7, 2014.
http://emedicine.medscape.com/article/1132465-overview#a0156
7. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.2011.Pedoman
Pelayanan Medik. Jakarta.