You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASTHMA

Akademi Perawatan RS. Dustira


Cimahi, Juli 2003

Dede Nuryadi
00.010
ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA RESIKO TINGGI TN. E DENGAN


ASTHMA BRONKHIALE PADA USILADI RT. 03 RW.12 KELUARAHAN PASIRKALIKI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
CIMAHI UTARA

, Halaman, IV Bab, Lampiran


karya tulis ini membahas tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Resiko Tinggi Tn. E dengan asthma bronkhiale
pada Usila di RT. 03 RW. 12 Keluarahan Pasirkaliki Wilayah kerja Puskesmas Cimahi Utara. Dilatarbelakangi karena
masih banyaknya penderita Asthma Bronkhiale yang masih mengabaikan pentingnya pengobatan dan perawatan
penyakit asthma terutama pada Usila. Tujuan Studi kasus ini adalah untuk memperoleh pengalaman secara nyata
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kasus asthma bronkhiale berdasarkan ilmu dan pengetahuan dan
keterampilan yang telah didapat selama pendidikan dengan menggunakan proses keperawatan dalam membantu
klien untuk memenuhi kebutuhan bio, psiko-sosial dan spiritual secara konferhensif. Metode study kasus yang
digunakan adalah deskriptif tipe analisis dengan penekatan proses keperawatan. Adapun tindakan keperawatan
yang sudah dilakukan adalah penyuluhan mengenai konsep dasar asthma dan melalui demonstrasi cara perawatan
asthma. Maka disarankan pada keluarga untuk selalu mengontrol penyakitnya dan mau menerapkan ilmu yang
diberikan oleh perawat atau penulis.

Daftar Pustaka :
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional (daftar pustaka SKN, 1989, 2000).
Upaya kesehatan didalamnya termasuk kemampuan mengenai menyadari dan mengupayakan masalah
kesehatan secara mandiri dalam menanggulangi masalah-masalah asuhan keperawatan.

Peningkatan pelaksanaan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu maka pemerintah mendirikan
puskesmas sebagai ujung tombak dan rumah sakit sebagai rujukannya. Adapun bentuk upaya pelayanan
kesehatan pada setiap puskesmas, yang dicantumkan dalam program pokok puskesmas dimana salah
satu program tersebut adalah perawatan kesehatan masyarakat dengan sasaran : Individu, keluarga dan
masyarakat.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga yang menjadi prioritas utama adalah
keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan, seperti keluarga dengan penyakit
keturunan misalnya penyakit asthma bronkhiale yang dapat diturunkan pada anggota keluarga lain
sehingga diperlukan asuhan keperawatan untuk mengantisipasi hal tersebut.

Berdasarkan laporan dari hasil kegiatan perawatan kesehatan masyarakat di Puskesmas Cimahi Utara
tercatat penderita asthma pada akhir bulan November 2001 yaitu sebanyak 18 orang penderita asthma
dari 1759 orang penderita berkunjung ke puskesmas. Data tersebut untuk mengetahui jumlah penderita
asthma yang memeriksakan diri dan belum memanfaatkan fasilitas kesehatan puskesmas misalnya
mereka yang berobat ke dokter, membeli obat sendiri atau sama sekali tidak diobati.

Seperti halnya diwilayah RW. 12 Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara terdapat keluarga yang menderita
penyakit asthma, namun tidak tercatat dalam data epidemiologi puskesmas Cimahi Utara. Berdasarkan hal
tersebut di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. E dengan asthma
bronhiale, yang dilaksanakan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang berjudul ”ASUHAN KEPERATAWAN PADA
KELUARGA RESIKO TINGGI TN. E DENGAN ASTHMA BRONKHIALE PADA USIA LANJUT DI RT. 03/RW. 12 KELURAHAN
PASIRKALIKI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMAHI UTARA”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan komuniti pada keluarga resiko tinggi dengan asthma
Bronkhiale.

2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan, dengan pengumpulan data di analisa, dan prioritas masalah.

b. Mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan bersama keluarga.

c. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada keluarga.

d. Mampu melakukan evaluasi pelaksanaan keperawatan yang telah dilakukan.

e. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada keluarga.

C. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dengan pendekatan proses keperawatan
yaitu pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, studi literatur atau kepustakaan dan
dokumentasi untuk data sekunder dari puskesmas..

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis adalah Bab I menguraikan tentang latar belakang, tujuan
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II menguraikan tujuan teoritis meliputi keluarga
dengan penyakit asthma bronkhiale dan perawatan kesehatan keluarga yang meliputi pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi. Beb IV menguraikan tentang kesimpulan dan rekomendasi.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar
1. Pengertian

a. Keluarga

Pada konsep dasar penulis mengemukakan tentang pengertian keluarga menurut B.G. Bailon dan Artides Maglaya
(1998 : 2-3) yaitu : Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu
kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, iakatan perkawinan atau ikatan
lainnya. Mereka hidup bersama dalam satu rumah atau tempat tinggal biasanya di bawah asuhan sorang kepala
rumah tangga.

Menurut Depkes 1998, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Penulis nerpendapat bahwa keluarga adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama dalam
suatu rumah yang mempunyai ikatan perkawinan dalam keadaan saling ketergantungan.

b. Keluarga Resiko Tinggi

Keluarga resiko tinggi adalah keluarga dimana ada yang menjadi resiko tinggi karena kepala keluarga mempunyai
penyakit yang dapat merugikan keluarga tersebut yaitu penyakit asthma bronkhiale suatu penyakit yang saling
mungkin muncul kapan saja. Gejalanya adalah suatu napas. (Bina Rupa Aksara, 1994, 165).

c. Penyakit Asthma

Pengertian asthma adalah suatu penyakit dengan ciri peningkatan respon trachea terhadap berbagai rangsangan
dengan manifestasi penyempitan jalan nafa dan derajatnya dapat berubah-rubah baik secara spontan maupun
sebagai rangsangan dari hasil hasil pengobatan penyebab spontan maupun sebagai rangsangan dari hasil
pengobatan penyebab asthma diantaranya :

- Batuk

- Nyeri dada

- Asap

- Debu rumah

- Lingkungan kerja

- Obat-obatan

- Perubahan cuaca

Tanda dan gejala asthma adalah:

- Sesak napas

- Adanya suatu Mengi dan Wheezing

- Napas cepat dan dalam

- Gelisah

- Disertai nyeri dada

2. Fatofisiologi Asthma Bronkhiale

Penyempitan jalan napas yang disebabkan oleh bronchus, dan hipersekresi mukosa yang kental, kesulitan utama
bernafas pada penderita asthma adalah pada saat ekresi percabangan trachean khiale melebar dan memanjang
selama inspirasi tetap sulit untuk memastikan udara keluar dari bronhailus yang sempit mengalami oedema dan
terisi mukosa.

B. Tinjauan Teoritis Proses Keperawatan

Prose keperawatan adalah kerangka kerja dalam melaksanakan tindakan yang digunakan agar proses pertolongan
yaitu diberikan kepada keluarga menajdi sistematis (S.G. Bailon dan Arciles maglaya 1989 : 23).

Langkah-langkah dalam proses keperawatan meliputi :

1. Pengkajian

Pengakajian adalah tahap awal dari proses perawatan dan merupakan kesehatan suatu proses sistematis dalam
pengumpulan data dari berbagai sumber data yang mengevaluasi dan mengindentivikasi status klien. (Lyeretal,
1996 : 71).

Pengkajian keluarga bertujuan untuk mengetahui kualitas fungsi keluarga yaitu kekuatan, kelemahan dan keadaan
sehat dan sakit yang termasuk dalam tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data, analisa data dan diagnosa
yang behubungan dengan status keluarga. Tehnik pengumpulan data pada umumnya yang digunakan ada 3
macam yaitu

a. Intervensi

b. Observasi langsung

c. Pemeriksaan fisik penunjang

2. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan dan menghubungkan data dengan kemampuan yang dimiliki
sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi apakah masalah kesehatan atau masalah
keperawatan (Nasrul Efendi, 1998 : 97).

3. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pertanyaan yang menjelaskan respon manusia dari individu atau kelompok
dimana perawat secara ankotabilitas dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, (A.
Carpenito 2003 : 23)

Diagnosa keperawatan menggambarkan respon manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual maupun
potensial dimana perawat mempunyai lisensi untuk melakukan intervensi, diagnosa berasal dari pengkajian data,
diagnosa keperawatan yang telah divalidasikan dengan klien.

4. Perencanaan

Rencana keperawatan keluarga kumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam
memecahkan masalah keperawatan yang di indentifikasi pada diagnosa keperawatan dan menyimpulkan rencana
dokumentasi. (Lyeretal 1996 : 63).
Merupakan tahap pelaksanaan dari perencanaan yang telah direncanakan, perawat mengimplementasikan
tindakan yang di indentifikasi dalam rencana perawatan.

Dalam implementasi terdapat beberapa kriteria pengukuran yaitu tindakan keperawatan harus sesuai dengan
rencana keperawatan yang telah ditegakan, di implementasikan dengan cara yang aman dan tepat tindakan yang
dilakukan di dokumentasikan.

5. Evaluasi

Penulis merumuskan evaluasi keperawatan menurut Brenda Godner (1995), merupakan fase dimana menilai
kemampuan keluarga mencapai tujuan yang telah ditetapkan mencakup kegiatan :

a. Penetapan Kriteria Evaluasi

b. Mengevaluasi perencanaan tujuan

c. Mengkaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan tujuan pengukuran diantaranya yaitu
evaluasi merupakan hala yang sistematis dan terus menerus, respon klien tehadap tindakan keperawatan
didokumentasikan dengan menggunakan pendekatan SOAPIER.

BAB III
TINAJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA RESIKO TINGGI Tn. E


DENGAN ASTHMA BRONKHIALE PADA USIA LANJUT
DI RT. 03 RW. 12 KELURAHAN PASIR KALIKI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
CIMAHI UTARA

A. Pengkajian

1. Pengumpulan Data

a. Struktur dan Sifat Keluarga

1) Identitas Keluarga

Kepala Keluarga

Nama : Tn. E

Umur : 70 tahun
Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Alamat : RT. 03, RW. 12 Kelurahan Pasir Kaliki Cimahi Utara.

2) Bentuk Komposisi Keluarga

NO NAMA TEMPAT/UMUR HUBUNGAN L/P PENDIDKAN PEKERJAAN

1. Tn. E Cimahi, 70 tahun Kepala L SD Buruh


Keluarga

2. Ny. Y Cimahi, 66 tahun Istri P SMP Ibu rumah tangga

3) Tipe keluarga Inti

4) Tahap perkembangan keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini keluarga berada pada tahap lansia dan sekarang tinggal
menikmati hari tua

5) Sifat keluarga

- Pengambilan keputusan

Keluarga dalam pengambilan keputusan selalu dibicarakan berdua karena dalam keluarga hanya ada
dua orang yang tinggal satu rumah.

- Kebiasaan hidup sehari-hari anggota keluarga

a) Kebiasaan hidup anggota keluarga dalam sehari-hari keluarga tersebut tidur pada jam 19.00 WIB.
dan pada malam hari Tn. E sering bangun pada jam 19.00 WIB dan pada malam jam 23.00 WIB dan
tidur lagi dan bangun pagi jam 05,00 WIB untuk tidur siang pada jam 11.00 WIB dan bangun pada jam
12.00 WIB.

b) Kebiasaan makan minum keluarga bisa dikatakan teratur

c) Kebiasaan personal hygiene keluarga

Keluarga dalam personal hygiene mandi tidak teratur kadang pagi kadang siang di keluarga mandi 2x
sehari.

d) Kebiasaan rekreasi atau hiburan keluarga

Keluarga tidak pernah rekreasi dan liburan keluarga

e) Kebiasaan aktivitas keluarga

Kepala keluarga setiap hari hanya diam dirumah karena sudah tidak bekerja, karena keadaannya sudah
lemah untuk melakukan pekerjaan.
6) Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Garis satu rumah

: Perempuan : Garis perkawinan

: Klien

: Telah Meninggal

2. Faktor Sosial dan Budaya

a. Penghasilan dan Pengeluaran


1) Pekerjaan

Jenis = Bekerja sebagai buruh becak dan saat dikaji sudah tidak bekerja lagi.

Waktu = Tiap hari klien hanya dalam Rumah

Lama Kerja = ---

2) Besar rata-rata penghasilan perbulaN tidak tentu karena saat dikaji klien mengatakan sudah tidak
bekerja lagi, kadang-kadang istrinya Ny. Y yang mencari nafkah dengan berjualan makanan.

3) Simpanan Keluarga

Keluarga tidak menyisihkan penghasilan untuk keperluan yang mendesak.

4) pengatur Keuangan Keluarga

pengeluaran dan pemasukan dalam keluarga diatasi oleh Ny. N.

b. Peran Masing-masing Anggota Keluarga

1) Kepala keluarga tidak bekerja

2) Istri sebagai ibu rumah tangga dan kadang-kadang berjualan makanan.

3) Keluarga tidak mempunyai keturunan

c. Kegiatan Keagamanan Keluarga

Keluarga mengatakan melaksanakan keagamaan di Mushola yang terdekat.

d. Suku budaya dan nilai keyakinan yang dianut keluarga

Suku yang dianut Sunda dan budaya, nilai keyakinan turut yang ada di masyarakat.

e. Hubungan keluarga dengan masyarakat

Keluarga mengatakan hubungan dengan masyarakat lain baik-baik saja tidak ada masalah

f. Faktor lingkungan

1) Rumah

(a) Status kepemiliki : Milik sendiri

(b) Ukuran Rumah : 3,5 x meter

(c) Tipe Rumah : Semi permanen

(d) Jumlah ruangan : Kamar 1, ruang tamu, dapur

(e) Kebiasaan mamasuki ruangan : Masuk melalui pintu depan

2) Ventilasi dan penerangan

(a) Ventilasi bisa dikatakan cukup tetapi masih kurang untuk sirkulasi udara karena bentuk rumah yang
kecil, akibatnya sinar matahari tidak bisa masuk ke dalam rumah.

(b) Penerangan : Cukup tetapi masih kurang karena penerangan lainnya ke dalam rumah hanya
sebagian.
3) Penyediaan air bersih

(a) Sumber air berih

Keluarga menyatakan penggunaan air bersih mengambil dari sumur.

(b) Keadaan air bersih

Keluarga mengatakan cukup untuk digunakan sehari-hari dan cukup bersih.

4) Pembuangan sampah

(a) Tempat pembuangan

Keluarga membuang sampah dengan cara dikumpulkan karena ada peugas yang mengambilnya.

(b) Cara pengolahan petugas yang mengambilnya

5) Pembuangan air limbah

(a) Cara pembuangan dialirkan ke solokan

(b) Keadaan solokan terbuka

(c) Kelancaran lumayan lancar

6) Fasilitas WC, menggunakan WC umum

7) Lingkungan rumah

Kebutuhan halaman : Tidak ada halaman karena luas halaman sangat sempit terhalang oleh rumah
yang lain.

Kepadatan : Sangat rawan

g. Denah Rumah
II

Keterangan

I : Ruang Tamu

II : Kandang

III : Kamar Tidur

IV : Dapur

: Pintu

: Jendela

h. Sarana komunikasi transportasi

Jenis : ------
Transport : Menggunakan ojeg

i. Fasilitas sarana kesehatan

Puskesmas : Keluarga jarang datang ke puskesmas dan petugas kesehatan.

Posyandu : Tidak pernah mendatangi posyandu

Pelayanan kesehatan lainnya , apabila merasa takut berangkat ke puskesmas

3. Data kesehatan anggota keluarga

Riwayat kesehatan anggota keluarga

Didalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit kecuali kepala keluarga yang menderita penyakit
asthma.

4. Pemeriksaan fisik anggota keluarga

a. Pengumpulan data

Keluarga Tn. E dengan jumlah keluarga 2 orang, yaitu yang mempunyai resiko tinggi adalah kepala
keluarg, selainnya tidak ada yang gawat terkecuali kepala keluarg yang menderita asthma.

b. Riwayat kesehatan

Riwayat Tn. E dari dulu tidak mempunyai penyakit keturunan, sebelumnya Tn. E bekerja sebagai buruh
becak dan pemulung barang rongsokan. Pada saat dikaji Tn. E mengatakan masih meorokok dalam
sehari habis dua biasa (24 batang) sehingga sampai terkena sesak nafas dan batuk, sehingga penulis
menyimpulkan klien tersebut adalah penderita asthma.

c. Data biologis

Keluarga di dalam melaksanakan makan dan minum teratur karena istrinya sendiri yang masak untuk
keluarga sedangkan kebersihan diri seperti mandi dua kali dalam sehari, gosok gigi jarang dilakukan, cuci
rambut kadang dilakukan.

d. Pemeriksaan fisik anggota keluarga

Dari keluarga tidak ada masalah kecuali Tn. E yang mempunyai masalah dengan system pernafasan
dimana Tn. E sering mengalami sesak dengan respirasi 28 x /menit tensi 140/80 mmHg suhu 36 0C.

ASPEK YANG DIPERIKSA Tn. E Ny.Y

1 2 3

A. Penampilan Agak lemah Sehat

B. Kesadaran Compos mentis Compos mentis

C. Tanda-tanda vital

a. Tensi 140/80 mmHg 130/70 mmHg


b. Nadi 84x/menit 82x/menit
c. Suhu 360 C 360 C
d. Respirasi 28x/menit Bentuk
hidung…..

1. Kepala Bentuk kepala simetris, kulit


kepala bersih tidak nampak 22x/menit
ketombe, warna rambut
hitam tapi seolah banyak
warna putih distribusi rambut
merata tidak ada kerontokan,
serta ada nyeri tekan. Pada
saat dipalpasi dan tidak ada
benjolan.

Bentuk simetris kiri dan


kanan sudut mata sejajar
dengan spina sclera tidak
ikterik konjungtiva sedikit
anemis fungsi melihat sudah
kurang.

2. Mata Bentuk hidung simetris kiri


dan kanan mukosa hidung
lembek dan tampak
penumpukan secret fungsi
penciuman baik dapat
membedakan bau.

Mukosa mulut kering, gigi


sudah banyak yang tanggal,
tidak ada lesi, warna merah
3. Hidung
muda, ovula nampak di
tengah, kebersihan mulut
cukup pungsi pengecap baik.

Bentuk simetris kiri dan


kanan, tidak ada nyeri takan,
adanya serumen fungsi
pendengaran kurang.

4. Mulut JUP tidak meninggi, tidak


teraba kelenjar getah bening,
serta tiroid dan reflek
menelan baik.
Bentuk dada simetris kanan
dan kiri bunyi paru resonan
bunyi jantung regular
frekuensi 88x/menit.

Bentuk datar pada auskultasi


5. Telinga terdengar bising usus
dengan frekuensi 8/menit
pada waktu, perkusi
terdengar bunyi timpani
ditempat kuadran, pada
palpasi hepar tidak teraba
membesar pada ginjal
tidakada nyeri tekan.

6. Leher
Pergerakan agak kaku reflek
bisep ada, tidak ada sianosis
tangan.

Pergerakan baik reflek


patella ada di kedua kaki
7. Dada tungkai, tidak ada abdomen.

8. Abdomen
- Atas

- Bawah

5. Pengkajian psikologi anggota keluarga

a. Status emosi

Didalam keluarga tidak ada yang beremosi tinggi, bila ada masalah selalu dibicarakan berdua.

b. Konsep diri

Body Image : Keluarga mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai.

Peran : Peran keluarga sangat baik di masyarakat

Harga diri : Keluarga merasa dihargai di lingkungan

c. Pola komunikasi dan interaksi keluarga di masyarakat sangat baik

d. Pola pertahanan sangat baik

e. Sumber pelayanan kesehatan

Keluara mempunyai kartu sehat tetapi jarang mendapatan pelayanan kesehatan dari puskesmas dan
petugas kesehatan lainnya.

f. Riwayat keluarga dalam melakukan pelayanan kesehatan keluarga jarang membawa anggotanya ke
puskesmas

B. Analisa Data
Tabel 3.1.

MASALAH MASALAH
DATA
KESEHATAN KEPERAWATAN

Penjajakan I Asthma pada Tn. E

- Tanda-tanda vital

Tensi : 140/80 mmHg

Nadi : 84x/menit

Suhu : 360 C

Respirasi : 28x/menit

- Pada aktikultasi dada terdengar

- Tn. E menderita penyakit asthma


sudah lama dan sudah pernah diperiksa ke
dokter

- Tn. E terlihat agak sesak

Penjajakan II Ketidakmampuan
keluarga mengenal
Tn. E tidak tahu tentang penyakit tanda, masalah astma
gejala dan penyebab sehebungan dengan
kurang informasi.

Tn. E jarang berobat


Ketidak mampuan
mengambil
Tn. E hanya diberi obat bila kedokter keputusan yang tepat
untuk melakukan
pengobatan karena
terbentur ekonomi.
Tn. E. tidak pernah minum obat secara
teratur.

Ketidakmampuan
keluarga dalam
melakukan
perawatan pada
keluarga/ anggota.

Penjajakan I Resiko terjadinya Ketidak mampuan


serangan berulang keluarga
Tn.E menderita asthma. menciptakan
Pengaturan alat rumah tangga yang tidak lingkuangan rumah
rapih yang bersih dan
sehat yang
Sinar matahari hanya sebgian kecil masuk memenuhi syarat.
ke rumah. Sehubungan tidak
Rumah hanya dibersihkan bila pagi hari. bisa bekerja terlalu
keras disebabkan
karena keadaan
keluarga sudah
Penjajakan II lemah.
Keluarga mengatakan kurang begitu tahu
lingkungan yang sehat dan memenuhi
syarat.

Keluarga hanya membersihkan rumah pagi


hari.

C. Skala Prioritas

Tabel Skala Terjadinya Peyakit Asthma

Tabel 3.2.

NO KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN

1. Sifat Masalah : 3/3x1 1 - Ancaman kesehatan


memerlukan tindakan yang
Kurang sehat atau sakit cepat untuk menghindari
komplikasi.

- Hanya sebagian sumber dan


tindakan untuk memecahkan,
Kemungkinan masalah masalah dapat dijangkau untuk
2. 1/2x2 2/2
dapat diubah : keluarga tetapi memerlukan
kesadaran.
Hanya sebagian

- Cukup masalah sudah


berlangsung lama tapi sikap
keluarga antusias dalam
menerima penjelasan.

Kemungkinan masalah
3. dapat diubah cukup. 2/3x1 2/3
- Masalah berat harus
ditangani keluarga
menyadarinya dan perlu segera
mengatasi masalah tesebut.
Menonjolkan masalah :

4. Masalah berat harus 1/2x1 1/2


segera ditangani

JUMLAH 2 1/3

Resiko Terjadinya Serangan Ulang

Tabel 3.3.

NO KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN

1. Sifat Masalah 2/3x1 2/3 - Keadaan sakit memerlukan


Ancaman kesehatan tindakan untuk menghindari
komplikasi

- Hanya sebagiansumber
Kemungkinan dalam tindakan untuk
2. masalah dapat 1/2x2 1 memecahkan masalah yang
diubah. dapat dijangkau

- Cukup, kebiasaan anggota


keluarga yang kurang
Potensi masalah memperhatikan kesehatan
untuk dicegah cukup rumah tetapi bisa ditangani
3. 2/3x1 2/3
- Keluarga menganggap
masalah tersebut tidak perlu
Menonjolkan
ditangani
masalah tidak
dirasakan keluarga
4. 1/2x1 0

D. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Skala Prioritas Asthma Pada Tn. E

1. Asthma Pada Tn. E

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah asthma sehubungan dengan kurangnya informasi


masalah pengertian, penyebab, tanda dan gejala asthma.
b. Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan perawatan dan
tindakan yang tepat berhubungan dengan dampak penyakit asthma yang tidak diatasi.

c. Ketidakmampuan keluarga dalam melakukan perawatan pada Tn. E dengan asthma, berhubungan
dengan ketidaktahuan keluarga tentang cara perawatan penyakit asyhma.

d. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan pada anggota
keluarga yang menderita penyakit asthma berhubungan dengan ketidak tahuan keluaraga tentang
pengaruh lingkungan terhadap peningkatan kesehatan pada Tn. E.

2. Resiko terjadinya serangan ulang pada Tn. E

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal resiko tinggi terjadinya serangan ulang karena tidak tahu faktor
pencetus asthma.

b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat tentang cara
pencegahan serangan asthma.

You might also like