Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
JENIS FRAKTUR
Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya
mengalami pergeseran.
Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang
Fraktur tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit
Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai
ke patahan tulang.
Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya
membengkak.
Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulang
Kominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen
Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam
Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang
belakang)
Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo
pada daerah perlekatannnya.
ETIOLOGI
Trauma
Gerakan pintir mendadak
Kontraksi otot ekstem
Keadaan patologis : osteoporosis, neoplasma
18
PATYWAYS
Trauma langsung trauma tidak langsung kondisi patologis
FRAKTUR
Pergeseran frag Tlg laserasi kulit: spasme otot tek. Ssm tlg > tinggi dr kapiler
gg.perfusi jar
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang
diimobilisasi, hematoma, dan edema
Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang
melekat diatas dan dibawah tempat fraktur
Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya
Pemeriksaan jumlah darah lengkap
Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai
Kreatinin : trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk klirens ginjal
19
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
Malunion : tulang patah telahsembuh dalam posisi yang tidak seharusnya.
Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan
kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.
Non union : tulang yang tidak menyambung kembali
PENGKAJIAN
Pengkajian primer
- Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret
akibat kelemahan reflek batuk
- Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya
pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi
/aspirasi
20
- Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut,
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan
membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut
Pengkajian sekunder
a.Aktivitas/istirahat
kehilangan fungsi pada bagian yangterkena
Keterbatasan mobilitas
Sirkulasi
Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas)
Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)
Tachikardi
Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera
Cailary refil melambat
Pucat pada bagian yang terkena
Masa hematoma pada sisi cedera
Neurosensori
Kesemutan
Deformitas, krepitasi, pemendekan
kelemahan
Kenyamanan
nyeri tiba-tiba saat cidera
spasme/ kram otot
Keamanan
laserasi kulit
perdarahan
perubahan warna
pembengkakan lokal
d. Fokus pengkajian pada klien dengan fraktur menurut Doenges, et. al (2000:
1. Aktivitas istirahat.
2. Sirkulasi.
Tanda : Hipertensi atau tidak ada nadi pada bagian distal yang cedera,
3. Neurosensori.
Gejala : Hilang gerakan atau sensasi, spasme otot, kebas atau kesemutan
(parestesis).
4. Nyeri / kenyamanan.
5. Keamanan.
22
tiba).
1. Aktivitas / istirahat.
kondisi / amputasi.
2. Integritas ego.
3. Seksualitas.
4. Interaksi sosial.
5. Penyuluhan / pembelajaran.
D. Fokus Intervensi
jaringan lunak.
Intervensi:
pembebat, traksi.
nyeri.
yang di gips.
intervensi.
perubahan posisi.
manajemen nyeri.
g. Selidiki adanya keluhan nyeri yang tak biasa / tiba-tiba atau dalam,
h. Lakukan kompres dingin (es) pada 24-48 jam pertama dan sesuai
keperluan.
menurunkan nyeri.
tulang.
fraktur.
tepat.
Intervensi:
netral pada bagian yang sakit dengan bantal pasir, pembebat, papan
kaki.
hangat atau kering, sensasi normal, sensori biasa, tanda vital stabil, dan
Intervensi:
palpasi.
cedera vaskuler.
c. Kaji aliran kapiler, warna kulit dan kehangatan distal pada fraktur.
e. Tes sensasi saraf perifer dengan menusuk pada kedua selaput antara
ibu jari dan jari kedua dan kaji kemampuan dorsofleksi ibu jari bila di
indikasikan.
bawah gips.
dikontraindikasikan.
pembentukan edema.
(contoh protrombin).
muskuler.
yang mungkin.
bagian tubuh.
Intervensi:
kalender dll.
untuk ekstremitas yang sakit dan aktif untuk ekstremitas yang sehat.
tak digunakan.
sakit.
diri langsung.
30
f. Ubah posisi secara periodik dan dorong untuk latihan batuk dan nafas
dalam.
pernafasan.
latihan.
Intervensi:
berbicara.
diri (amputasi).
Intervensi:
tubuh.
penyembuhan.
intervensi.
2. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik / jaringan dan trauma saraf.
menghilangkannya.
Intervensi:
intervensi.
jaringan.
dengan sendirinya.
sentuhan terpeutik.
telah dilepaskan.
analgetik.
Intervensi:
perfusi.
Intervensi:
terjadi inkontinensia.
36
d. Buka puntung terhadap udara, pencucian dengan sabun ringan dan air
kontaminasi.
infeksi.
Intervensi:
a. Bantu latihan rentang gerak khusus untuk area yang sakit dan yang
protesa.
b. Dorong latihan aktif / isometrik untuk paha atas dan lengan atas.
peningkatan kemandirian.