Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir kritis merupakan suatu hal yang penting yang harus dimiliki seorang perawat,
agar menjadi seorang perawat yang profesional, sehingga mampu menyelesaikan masalah.
Dalam makalah ini,kita membahas Meliputi cara membangkitkan semangat, kebahagiaan,
dan pengharapan.menjelaskan salah satu cara berpikir tidak bisa dilakukan secara luas, karena
bagian dalam keperawatan sebagai suatu perkumpulan profesi dengan “bagaimana mengerjakan
sesuatu?”.Bagaimanapun juga semua tindakan keperawatan yang perawat lakukan membutuhkan
tingkat pemikiran yang tinggi, tidak ada tindakan yang dilakukan tanpa berpikir kritis.
Berpikir bukan proses yang statis tetapi dapat berubah setiap hari bahkan setiap jam. Karena
berpikir merupakan sesuatu yang dinamis dan karena tindakan keperawatan selalu membutuhkan
berpikir, hal ini sangat penting untuk memahami berpikir secara umum. Dan sangat diperlukan
pula untuk menghadapi klien dengan gaya yang unik dan untuk mengidentifikasi apa yang bisa
membuat mereka lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Berpikir Kritis ?
2. Apa Model Berpikir Kritis Dalam Keperawatan ?
C. TUJUAN
Agar dapat mengetahui :
1. Pengertian dari berpikir kritis
2. Model Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir istematik yang penting bagi seorang
professional. Berpikir kritis akan membantu professional dalam memenuhi kebutuhan klien.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleksyang berdasarkan pada pikiran yang cermat
dan rasiona. Menjadi seorang pemikir kritis adalah sebuah dominator umum untuk pengetahuan
yang menjadi contoh dalam pimikiran yang disiplin dan mandiri.
Pengertian berpikir kritis menurut beberapa ahli, yaitu:
1. Berpikir kritis mencakup sikap jujur, dan keterampilan intelektual yang di gunakan dalam
menalar proses (Wilkinson, 1992).
2. Berpikir kritis adalah berpikir dengan tujuan dan mengarah-sasaran yang membantu
individu membuat penilaian berdasarkan data bukan perkiraan (Alfar-Le Fevre, 1995)
3. Berpikir kritis adalah ditujukan pada situasi rencana dan aturan-aturan yang tersendiri
yang mendahului pembuatan keputusan (MZ. Ken Zie)
4. Berpikir kritis adalah pengujian yang rasional terhadap ide-ide, pengaruh, prinsip,
argumen, kesimpulan, isu, pernyataan, keyakinandan aktivitas pengujian tersebut
didasarkan alasan ilmiah dalam rangka pengambilan keputusan (Bandman, 1998)
5. Berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang
meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya,
menyimpulkan, dan mengevaluasi (Anggelo, 1995).
6. Berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas. Ini dapat diartikan bahwa
awal munculnya kreativitas adalah karena secara kritis kita melihat fenomena-fenomena
yang kita lihat dengar dan rasakan maka akan tampak permasalahan yang kemudian akan
menuntut kita untuk berpikir kreatif. Karakteristik yang berhubungan dengan berpikir
kritis, dijelaskan (Beyer, 1995).
2
7. Berpikir kritis yaitu proses intelektual yang aktif dan penuh dengan keterampilan dalam
membuat pengertian atau konsep, mengaplikasikan, menganalisis, membuat sistesis, dan
mengevaluasi (Scriven).
1. Feling Model
Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikir
kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam
melakukan aktifitas keperawatan dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan
tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran
klien.
2. Vision model
Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan
menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan dan ide tentang
permasalahan perawatan kesehatan klien, beberapa kritis ini digunakan untuk mencari prinsip-
prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi.
3. Exsamine model
Model ini dungunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan visi. Perawat menguji ide
dengan bantuan kriteria yang relevan. Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat
untuk analisis, mencari, meguji, melihat konfirmasi, kolaborasi, menjelaskan dan menentukan
sesuatu yang berkaitan dengan ide.
Model berfikir kritis dalam keperawatan menurut para ahli,
a. Costa and colleagues (1985)
Menurut costa and colleagues klasifikasi berpikir dikenal sebagai ‘the six Rs” yaitu:
1) Remembering ( mengingat)
Menggunakan pengalaman masa lalu
3
2) Repeating (mengulang)
Semakin berfikir kritis semakin mudah mengambil keputusan
3) Reasoning (memberi alasan)
Keputusan di dasari atas berfikir
4) Reorganizing (reorganisasi)
Mengorganisasi fakta yang mendukung
5) Relating (berhubungan)
Menemukan relasi antar fenomena
6) Reflecting (merenungkan)
Menganalisa kembali secara hati hati
2. Habits (Kebiasaan)
Pola pikir yang diulang – ulang akan menjadi suatu kebiasaan baru (Second Nature)yang
secara spontan dapat dilakukan. Hasil dari kebiasaan tersebut menjadi cara baru dalam
4
melakukan suatu kebiasaan. Orang sering mengartikan bahwa suatu kebiasaan itu dilakukan
tanpa berpikir.
Hal itu sebenarnya bukan perilaku kebiasaan, tetapi hanya proses berpikir untuk menjadi
kebiasaan. Proses berpikir dalam suatu kebiasaan sudah tersusun secara sistematis dan dapat
berjalan menjadi otomatis tanpabanyak waktu untuk mempertimbangkan penggunaan cara –
cara baru dalam melakukan suatu aktvitas tertentu.
3. Inquiry (Penyelidik)
Inquiry (Penyelidik) adalah suatu penemuan fakta melalui pembuktian dengan pengujian
terhadap suatu isu penting atau pertanyaan yang membutuhkan suatu jawaban. Penyelidikan
merupakan buah pikiran utama yang digunakan dalam memperoleh suatu kesimpulan.
Penyelidikan dalam praktek keperawatan sangat penting terutama pada tahap pengkajia.
Adapun tahapan penyelidikan melliputi :
a. Mencari atau mendapatkan suatu informasi tentang sesuatu hal;
b. Membuat rangkuman sementara dari informasi yang didapat;
c. Mengenali beberapa kesenjangan atas rangkuman yang dibuat;
d. Mengumpulkan informasi tambahan yang berhubungan dengan informasi
pertama;
e. Membandingkan antara informasi baru dengan apa yang lebih dulu diketahui;
f. Mencoba menjawab beberapa pertannyaan dan analisi yang bias;
g. Mempertimbangkan satu atau lebih alternatif kesimpulan;
h. Memvalidasi keaslian alternatif kesimpulan dengan lebih banyak informasi.
5
5. Knowing How You Think (Tahu Bagaimana Kamu Berpikir)
Knowing How You Think ( Tahu Bagaimana Kamu Berpikir) adalah kemampuan
mengetahui kita tentang bagaimanakita berpikit. Model “tahu bagaimana kita berpikir” ini
dapat membantu perawat bekerja secara kolaborasi dengan kesehatan lain. Satu hala yanga
sangat penting dari tahu bagaimana kamu berpikir ini adalah mereka ekerja dengan refleksi,
bagaimana yang telah perawat dan klien pikirkan dalam bekerja sama sewaktu menjalankan
asuhan keperawatan.
Ada empat alasan berpikir kritis yaitu: deduktif, induktif, aktifitas informal, aktivitas tiap
hari, dan praktek. Untuk menjelaskan lebih mendalam tentang defenisi tersebut, alasan
berpikir kritis adalah untuk mengenalisis penggunaan bahasa, perumusan masalah,
penjelasan, dan ketegasan asumsi, kuatnya bukti-bukti,menilai kesimpulan, membedakan
antara baik dan buruknya argumen serta mencari kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang
diyakini benar serta tindakan yang dilakukan.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model Berpikir Kritis Dalam Keperawatan di bagi menjadi :
1. Feling Model
2. Vision model
3. Exsamine model
B. SARAN
1. Mahasiswa keperawatan harus belajar berpikir kritis dari saat ini, agar ketika terjun
kemasyarakat mereka mampu mengambil suatu keputusan dan menylesaikan suatu
masalah.
2. Kami mengharapkan agar mahasiswa mengerti tentang berpikir kritis terutama dalam
keperawatan, dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
7
DAFTAR PUSTAKA
http://mykarumi.blogspot.co.id/2015/05/konsep-berpikir-kritis-dalam-keperawatan.html
http://dewinrhasanah.blogspot.co.id/2013/10/berfikir-kritis-dalam-keperawatan.html