You are on page 1of 10

TAKSONOMI TUMBUHAN TAK BERPEMBULUH

KELAS CONJUGATAE (GANGANG GANDAR)

Oleh:
Kelompok 8
1. Rahma Yanti (1532220093)
2. Pebriani Sulistia Ningsih (1532220091)
3. Wildayatty Rosyada (1532220132)

Dosen Pembimbing:
Riri Novita Sari, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2017
KATA PENGANTAR

i
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

DAFTAR ISI

ii
Kata Pengantar .............................................................................................................i

Daftar isi.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................

A.Latar Belakang..........................................................................................................
B.Tujuan.......................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................


A.Kelas Conjugatae (Gangang Gandar)..................................................................
1.Bangsa Desmidiales................................................................................................
2.Bangsa Zygnematales ............................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................


AKesimpulan ......................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

iii
A. Latar Belakang
Alam tumbuhan yang ditaksir meliputi 300.000 jenis tumbuhan itu
dala,m klasifikasinya dibagi-bagi menjadi sejumblah devisi. Tiap
devisinya berturut-turut dibagi-bagi lagi dalam takson yang lebih rendah,
yaitu kelas bangsa suku marga, dan jenis. Masing-masing dibuat dan di
beri nama sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam kode
internasionalk tata nama tunmbuhan, yang selain sebagai sarana referensi
sekaligus memberikan indikasi untuk katagori takson yang nama-nama
tersebut dimaksudkan (Tjitrosoepomo,1989).
Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang
wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia
yaitu ± 80.791,42 Km. Didalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk
hidup baik berupa tumbuhan air maupun hewan air.Salah satu mahluk
hidup yang tumbuh dan berkembang di laut adalah alga/
ganggang.Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar,
batang, dan daun sejati.Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak,
bersifat eukariotik, ada yang hidup melayang-layang (neustonik) dan ada
yang di dasar air (bentik).Habitat di air tawar, air laut dan daerah-daerah
yang lembab, reproduksi dilakukan dapat dilakukan secara seksual
(konjugasi, anisogami, isogami) atau aseksual. Berdasarkan susunan dan
cara berkembang biaknya, Conjugatae merupakan suatu golongan yang
mempunyai batas yang jelas. Seringkali ganggang gandar tidak diberi
kedudukan sebagai kelas tersendiri, melainkan digolongkan dalam
ganggang hijau (Chlorophyceae).
Dimasa-masa yang lalu kelompok-kelompok yang lain pernah marajai
bumi kita ini sehingga orang dapat menyebut tentang zaman ganggang,
zaman lumut, zaman paku dan seterusnya. Dari jenis tersebut tidak terlalu
sulit sekirannya untuk mengambil kesimpulan, bahwa sebagian besar
angota-angota kelompok yang sudah pernah merajai bumi kita ini,
sekarang sudah punah.
B. Tujuan
1. Mengetahui kelas Conjugatae dan ciri-cirinya
2. Membedakan 2 bangsa Conjugatae
3. Menjelaskan bangsa Desmidiales
4. Menjelaskan bangsa Zygnematales

iv
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelas Conjugatae (Gangang Gandar)

v
Conjugatae adalah ganggang yang berwana hijau (mengandung
klorofil a dan b), sel-selnya mempunyai satu inti dan dinding selnya dari
selulosa. Berlainan dengan Clorophyceae, gangang ini tidak membentuk
zoospora maupun gamet yang mempnyai bulu cambuk, oleh karena itu
juga dinamakan Acontae. Pada pembiakan generatif, dua gamet yang sama
tidak mempunyai bulu cambuk bersatu menjadi suatu zigot. Setelah
mengalami waktu istirahat, zigtot mengandakan pembelahan reduksi,
kemudian berkecambah. Jadi, Conjugatae adalah organisme yang haploid
Conjugatae merupakan golongan ganggang dengan beranekarupa
bentuk yang sebagian besar hidup di air tawar. Ada yang bersel tunggal
ada yang berkoloni berbentuk benang yang tidak melekat pada sesuatu alas
(Tjitrosoepomo, 19889).
Ciri-cirinya:
1. Organisme yang haploid
2. Berwarna hijau (mengandung klorofil-a dan b)
3. Sel-selnya memiliki satu inti
4. Dinding sel berasal dari selullosa
5. Acontae (tidak membentuk zoospora maupun gamet yang mempunyai
bulu cambuk)
6. Bentuk bervariasi dan mayoritas habitatnya di dalam air tawar
7. Ada yang bersel tunggal dan ada yang berkoloni berbentuk benang
yang tidak melekat pada sesuatu alas.

Gambar 1. Gangang Gandar

Conjugatae dibedakan dalam dua bangsa yitu:


1. Bangsa Desmidiales
Menurut Heddy (1986), bentuk bangsa desmidiales bermacam-
macam, hidup dalam rawa-rawa yang airnya berreaksi asam. Sel-
selnya ada yang berbentuk bulan sabit, ada yang di tengah-tengah

vi
berlekuk seperti bintang, sehingga bagian-bagian mengandung
kloroplas mempunyai satu atau beberapa pirenoid.
Karena bentuknya beraneka rupa ganggang ini juga disebut
ganggang hias, terutama hidup dalam rawa-rawa (gambut) yang airnya
bereaksi asam. Sel-selnya ada berbentuk bulan sabit (closterium), atau
di tengah-tengahnya berlekuk, sehingga mempunya bentuk seperti
biskuit atau bintang, sehingga sel terdiri atas dua bagian yang
setangkup (simetris) dengan di dalam tiap-tiap bagian itu suatu
chloroplas yang besar dengan susunan yang rumit, mempunyai satu
atau beberapa pirenoid. Di tengah-tengah sel terdapat satu inti.
Beberapa jenis dapat merayap dengan perantara benang-benang lendir
yang dikeluarkan memalui liang-liang pada dinding selnya
(Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 2. Bangsa Desmidiales

Menurut, Tjitrosoepomo (1989). Pembiakan terjadi secara:


a. Aseksual, sel membagi di tengah-tengahnya, dan masing-masing
bagian lalu menyempurnakan diri. Pada marga-marga tertentu sel-
sel anak itu tetap berlekatan dan dengan demikian terbentuklah
deretan sel-sel.
b. Seksual dengan kopulasi, dua sel berdekatan lalu menyelubungi
diri dengan lendir. Dinding dibagian tengah lalu membuka dan
protoplas kedua sel itu bersatu di saluran kopulasi yang membesar
dan terjadilah sebuah zigot, yang dindingnya berduri, hingga

vii
dengan ini mudah dikenal dan dibedakan dari sel biasa. Di
samping zigot itu terdapat 4 belahan dinding sel yang berkopulasi.
Pada perkecambahan terjadi pembelahan reduksi sehingga
terbentuk 4 inti haploid yang bebas, dua kemudian mengalami
degenerasi. Dengan demikian dari satu zigot paling banyak hanya
dapat tumbuh dua individu baru.

2. Bangsa Zygnematales
Sel-selnya membentuk koloni berupa benang yang tidak
bercabang. Dari golongan ini yang terkenal adalah jenis-jenis yang
tegolong dalam marga Spirogyra(bangsa Zygnematales). Koloni yang
berbentuk benang selalu bertambah panjang karenan pembelahan sel
secara vegetative. Dinding selny lunak, tidak berlubang-lubang, terdiri
atas selulosa dengan selaput pektin, yang karena pembengkakan
menjadi agak berlendir. Koloni-koloni ini pada dinding pemisah yang
melintang dapat terputus-putus menjadi beberapa bagian, yang masing-
masing dapat tumbuh menjadi koloni baru. Tiap sel mempunyai satu
inti dan satu kloroplas bentuk pita yang melingkar seperti spiral dan
menempel pada dinding sel dengan mengandung paranoid-piranoid.
Pada marga zygnema kloroplas itu berbentuk bintang, dan pada
Mougeotia berbentuk pipih

Gambar 4. Bangsa Zygnematales

Pada konjugasi dua koloni yang berlainan jenis kelaminnya lalu


berdekatan dan sejajar satu sama lain. Pada tempat persentuhan antara
dua sel lalu terbentuk penonjolan-penonjolan, sehingga kedua koloni
itu sedikit berjauhan lagi. Karena terlalurnya dinsing persentuhan,
tonjolan menjadi saluran kopulasi. Melalui tonjolan itu protoplas sel-
sel pada benang yang jantan lalu bersifat sebagai gamet jantan dan
masuk ke dalam sel-sel pada koloni betina. Peleburan kedua protopals

viii
itu lalu membulat dank arena kehilangan air sedikit mengecil dan
menjadi suatu zigot dengan beberapa lapis dinding yang tebal berarna
coklat, penuh bersisi dengan tepung dan minyak. Dalam zigot ini
kloroplas yang berasal dari gamet jantan mengelami degenerasi. Pada
perkecambahan, zigot mengadakan pembelahan reduksi, dan
terbentuklah 4 inti haploid yang bebas. Satu diantaranya agak besar
dan tetap, yang tiga lainnya yang lebih kecil mengalami degenerasi.
Zigot berkecambah menjadi individu baru.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Conjugatae adalah ganggang yang berwana hijau (mengandung
klorofil a dan b), sel-selnya mempunyai satu inti dan dinding selnya
dari selulosa.
2. Ciri-ciri Conjugatae,
a. Organisme yang haploid
b. Berwarna hijau(mengandung klorofil-a dan b)
c. Sel-selnya memiliki satu inti
d. Dinding sel berasal dari selullosa
e. Acontae (tidak membentuk zoospora maupun gamet yang
mempunyai bulu cambuk)
f. Bentuk bervariasi dan mayoritas habitatnya di dalam air tawar
g. Ada yang bersel tunggal dan ada yang berkoloni berbentuk benang
yang tidak melekat pada sesuatu alas.
3. Reproduksi dari kelas Congugatae dengan cara kopulasi dua sel, gamet
tidak berflagel bersatu menjadi zigot lalu berkecambah. Anggota
Conyugatae meliputi bangsa Desmidiales dan bangsa Zygnematales.
Contoh spesienya antara lain: Closterium moniliforme, Cosmarium
botrytis, Desmidium aptoganum.

ix
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta

Istifany, G., Anna, P., dan Hayat, S. 2010. Keanekaragaman Fitopalnkton dan
Hubungannya dengan Parameter Air . Jurnal Sains dan Teknologi Kimia.
Vol. 1. No. 1. Hal. 45. ISSN 2087-7412. Diakses tanggal 16, September 2017

Heddy, Suwasono. 1986. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta

You might also like