Professional Documents
Culture Documents
1. Judul praktikum
Larutan asam basa
2. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui pH suatu larutan
Untuk mengetahui suatu larutan termasuk larutan asam atau
basa
3. Tinjauan literatur
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam
(acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa
(alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Basa digunakan
dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam
dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah
buahan, misalnya asam nitrat dalam jeruk berfungsi untuk memberi
rasa limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam
tanak dari kulit pohon yang digunakan untuk menyamak kulit. Asam
mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad pertengahan, salah
satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para
peneliti untuk memisahkan emas dan perak.
Pada tahun 1884, svante Arrhenius (1859 – 1897) seorang
ilmuwan swedia yang memenangkan hadiah nobel atas karyanya di
bidang ionisasi, memperkenalkan pemikiran tentang senyawa yang
terpisah dan terurai menjadi bagian ion-ion dalam larutan. Dia
menjelaskan bagaimana kekuatan asam dalam larutan aqua (air)
tergantung pada konsentrasi ion-ion hidrogen di dalamnya.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air
melepaskan ion H⁺, sedangkan basa adalah zat yang dalam air
melepaskan ion OH⁻, jadi pembawa sifat basa adalah ion
H⁺,sedangkan pembawa sifat basa adalah OH⁻. Molekul asam disebut
valensi asam sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah
melepaskan ion H⁺ disebut ion sisa asam.
Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan
bergantung pada konsentrasi ion H⁺ dalam larutan. Semakin besar
konsentrasi ion H⁺ makin asam larutan tersebut. Umumnya
konsentrasi ion H⁺ sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan
penulisan, seorang kimiawan dari Denmark bersama sorrensen
mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H⁺. Nilai
pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H⁺.
a. Asam kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini
meng-ion seluruhnya (α = 1). Untuk menentukan derajat
keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi
asamnya dengan melihat valensinya.
b. Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini
tidak meng-ion seluruhnya, (0 < α < 1). Penentuan besarnya
derajat keasaman tidak dapat ditentukan lansung dari
konsentrasi asam lemahnya 9seperti bahaya asam kuat).
Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan
menghitung konsentrasi [H⁺].
c. basa kuat
disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini
meng-ion seluruhnya (α = 1). Pada penentuan derajat
keasaman dari larutan basa terlebih dahulu dihitung nilai
pOH dari konsentrasi basanya
d. basa lemah
disebut basa lemah karen zat terlarut dalam larutan ini
tidak meng-ion seluruhnya (0 < α <1). Penentuan besarnya
konsentrasi OH tidak dapat ditentukan langsung dari
konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat.
4. Bahan dan alat
Pada percobaan 1
Bahan
I. Air perasan jeruk
II. Aquadest
Alat
I. Kertas lakmus merah
II. Kertas lakmus biru
III. Indikator universal
IV. Tabung reaksi
V. Kain lap
Pada pecobaan 2
Bahan
I. Larutan NaCl
Alat
II. kertas lakmus merah
III. kertas lakmus biru
IV. indikator universal
V. tabung reaksi
pada percobaan 3
bahan
I. larutan NaOH
alat
I. kertas lakmus merah
II. kertas lakmus biru
III. indikator universal
IV. tabung reaksi
pada percobaan 4
bahan
I. larutan air sabun
alat
II. kertas lakmus merah
III. kertas lakmus biru
IV. indikator universal
V. tabung reaksi
pada percobaan 5
bahan
I. larutan cuka (CH COOH)
alat
II. kertas lakmus merah
III. kertas lakmus biru
IV. indikator universal
V. tabung reaksi
pada percobaan 6
bahan
I. larutan HCl
alat
II. kertas lakmus merah
III. kertas lakmus biru
IV. indikator universal
V. tabung reaksi
pada percobaan 7
bahan
I. larutan gula ( C H O )
alat
II. kertas lakmus merah
III. kertas lakmus biru
IV. indikator universal
V. tabung reaksi
5. metode percobaan
A. waktu dan tempat
1. hari/tanggal : senin , 12 januari 2015
2. tempat : laboratorium kimia SMA N 5 Binjai
3. waktu : 11.45
B. prosedur percobaan
1. percobaan 1
langkah kerja :
siapkan buah jeruk nipis dan peras airnya
masukkan 15 mL air jeruk nipis ke dalam tabung reaksi dan
tambahkan 5 mL aquades ke dalam tabung reaksi yang berisi
perasaan jeruk nipis
kemudian aduk hingga rata
celupkan indikator universal untuk mengetahui nilai pH jeruk
nipis
masukkan lakmus merah dan lakmus biru secara bergantian
dan amatilah yg terjadi
2. percobaan 2
langkah kerja :
masukkan larutan NaCl kedalam tabung reaksi
kemudian celupkan indikator universal untuk mengetahui nilai
pH larutan NaCl
masukkan lakmus merah dan lakmus biru secara bergantian
dan amatilah yang terjadi
3. percobaan 3
langkah kerja :
masukkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi
kemudian celupkan indikator universal untuk mengetahui nilai
pH larutan NaOH
masukkan lakmus merah dan lakus biru secara bergantian dan
amatilah yang terjadi
4. percobaan 4
langkah kerja :
masukkan larutan air sabun ke dalam tabung reaksi
kemudian celupkan indikator universal untuk mengetahui nilai
pH larutan air sabun
masukkan lakmus merah dan lakmus biru secara bergantian
dan amatilah yang terjadi
5. percobaan 5
langkah kerja :
7. Daftar pustaka
- http ://alfikimia.wordpress.com/materi_kimia/kimia
-http://www.chem-is-try.or/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan
basa/konsep-ph-poh-dan pkw/.