Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Herni
(NIP:19610622 198608 2 001)
SD NEGERI 1 DERMAJI
UPK LUMBIR KABUPATEN BANYUMAS
Herni, S.Pd.SD. 2016. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Gambar
(Picture And Picture) Pada Pembelajaran IPA Tentang Gerak Benda Bagi Siswa Kelas I SD
Negeri 1 Dermaji UPK Lumbir Kabupaten Banyumas Pada Semester Genap Tahun Pelajaran
2015/2016. Masalah dalam penelitian ini adalah karena rendahnya hasil belajar IPA gerak benda bagi
siswa kelas I SD Negeri 1 Dermaji tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA khususnya gerak benda dan meningkatkan
kinerja guru agar lebih profesional sebagai pendidik. Pelaksanaan penelitian dilakukan menggunakan
pembelajaran model gambar (picture and picture) yang dilaksanakan secara bertahap, yaitu melalui
siklus I dan siklus II. Dari penelitian ini dapat diketahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
gerak benda semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dari hasil belajar IPA yang diperoleh pada
pembelajaran prasiklus yaitu dengan nilai terendah 30, nilai tertinggi 90, nilai rata-rata kelas 52,73
dengan ketuntasan belajar 21,21%. Hasil belajar pada siklus I diperoleh nilai terendah 40, nilai
tertinggi 100 dan rata-rata kelas 64,85 dengan ketuntasan belajar 45,45%. Adapun hasil belajar pada
siklus II adalah nilai terendah 70, nilai tertinggi 100, nilai rata-rata kelas 81,82 dan ketuntasan
belajarnya 100%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan pembelajaran model
gambar (picture and picture) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas I khususnya
gerak benda.
Kehidupan manusia merupakan sebuah perjalanan yang harus dilalui dan dijalani
dengan penerapan ilmu-ilmu yang diperoleh dan diimplikasikan dalam sebuah perbuatan.
Pada era modern seperti sekarang ini, seseorang dituntut untuk dapat menghadapi sebuah
persaingan dengan cara peningkatan kualitas yang dimiliki. Manusia yang berkualitas
itulah yang akan maju dan mampu meraih sebuah keberhasilan serta dapat
yang berkualitas adalah sebuah tujuan utama yang harus didapat. Sebuah keterampilan
(skill) merupakan suatu hal yang harus dimiliki semua orang dalam menjalani sebuah
kehidupan. Dalam rangka peningkatan SDM itulah, pemerintah melalui sistem pendidikan
nasional menyusun program dan kebijakan yang bertujuan dan berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan yang salah satunya yaitu dengan cara meningkatkan kualitas
Pendidikan merupakan dasar dari suatu perjalanan hidup manusia yang dibentuk
untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat pada jangka panjang. Suatu
negara dapat dikatakan maju dan berkembang jika proses pendidikannya tertata,
nasional adalah sebuah terget yang harus dicapai oleh semua pelaku pendidikan yang
mana dalam hal ini penyelenggaraan pendidikan dapat selaras antara kebijakan pemerintah
dengan tenega pendidik khususnya guru yang berperan sebagai pelaku pendidikan. Bukti
pemerintah dalam upaya program pendidikan pada saat ini dapat kita lihat dengan adanya
pendidikan gratis, bantuan sarana prasarana, dan peningkatan profesional guru. Dalam
paradigma pendidikan pada era sekarang ini, guru merupakan orang yang berperan
sebagai fasilitator yang dituntut untuk dapat membentuk siswa yang berkarakter positif
dan bermoral.
Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang dimana pada
jenjang ini anak akan mengalami perubahan dan pembentukan karakter. Kemampuan
membaca, menulis dan berhitung (calistung) adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat
ditawar lagi karena dari tiga komponen inilah yang akan menentukan kemampuan siswa
pada jenjang berikutnya. Guru diharapkan dapat membentuk dasar-dasar karakter siswa
yang siap untuk mengikuti alur dan program pendidikan yang telah diupayakan oleh
pemerintah.
Sebagai fasilitator dalam proses pelaksanaan pendidikan, guru harus mampu untuk
menciptakan suatu pembelajaran yang berorientasi pada tujuan pendidikan nasional. Hal
ini sebagaimana tersirat dalam penjabaran sistem pendidikan nasional yang mana dalam
hal ini adalah sebuah usaha untuk menciptakan karakter siswa melalui pengarahan,
mengetahui dan memahami karakteristik dari setiap muridnya dimana setiap siswa
tantangan bagi para guru dalam upaya mencerdaskan anak bangsa yang didalamnya
Seringkali guru kurang memahami dalam menangani hasil belajar dari siswa di
kelasnya. Sebagian besar guru yang fokus bercerita dan menjelaskan tanpa menciptakan
ide-ide atau hal baru yang dapat menarik perhatian siswa. Pembelajaran dilaksanakan
dengan tempo yang datar dan itu-itu saja, tanpa penggunaan alat peraga dan media
pembelajaran. Model mengajar yang dilaksanakan oleh guru saat ini sangatlah belum ada
titik terang dalam upaya perkembangan, karena mayoritas guru masih menggunakan
model belajar yang tradisional seperti ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Hal ini
menyebabkan siswa kurang tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dan merasa
bosan akan kondisi pembelajaran yang berlangsung. Kelemahan inilah yang sangat
berpengaruh besar terhadap keberhasilan siswa dalam memahami sebuah materi ajar.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kelas I di SD Negeri 1 Dermaji Unit
penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) gerak benda.
Peneliti melakukan perbaikan pada materi pelajaran ini karena setelah melakukan
pembelajaran IPA gerak benda ternyata hasil belajar dari siswa masih sangat jauh dari
harapan. Krateria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA di SD Negeri 1
Dermaji adalah ≥ 70,00. Hampir seluruh siswa memperoleh hasil belajar yang rendah dan
jauh dari harapan. Hal ini dibuktikan dengan memberikan 10 soal uraian singkat yang
berkaitan dengan gerak benda kepada 33 siswa, dari 33 siswa hanya 7 siswa yang dapat
mencapai ketuntasan atau 21,21%, sedangkan yang 26 siswa masih belum tuntas atau
78,79
Materi pelajaran IPA merupakan sebuah materi ajar dimana siswa akan dikenalkan
tentang diri sendiri, mahkluk hidup dan lingkungan alam. Hal ini bertujuan supaya siswa
dapat mengenal dirinya sendiri sebagai manusia dan mahkluk hidup. Pemahaman tentang
lingkungan alam juga sangat ditekankan pada materi ajar ini. Adanya konsep-konsep
proses kehidupan baik dalam ruang lingkup manusia, hewan, dan tumbuhan. Materi ajar
ini juga akan membawa siswa untuk dapat mengenal benda mati yang ada disekitar
Berbekal dari hasil belajar siswa yang masih rendah pada materi pelajaran IPA gerak
benda, peneliti akan mencoba dan berupaya untuk mencoba mencari tahu penyebabnya
melakukan sebuah perbaikan melalui penelitian tindakan kelas. Pada penelitian tindakan
kelas ini peneliti akan fokus terhadap upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara
penggunaan model pembelajaran gambar (picture and picture) pada materi pelajaran IPA
gerak benda. Model pembelajaran gambar (picture and picture) merupakan proses
dengan cara pengunaan alat peraga yang berupa gambar-gambar yang berhubungan
dengan materi ajar. Penggunaan gambar-gambar ini diharapkan akan dapat menarik dan
memusatkan siswa terhadap materi sehingga siswa tidak merasa bosan atau jenuh. Peneliti
juga memiliki keyakinan bahwa penggunaan model pembelajaran gambar (picture and
picture) akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA gerak
benda.
a. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA gerak benda bagi siswa kelas I SD
b. Perilaku dan fokus siswa dalam mengikuti pembelajaran masih sangat kurang dan
masih cukup banyak siswa yang bergurau sendiri ketika guru sedang memaparkan
materi.
c. Mayoritas siswa masih kurang memahami materi yang diajarkan guru, namun
1. Siswa belum terangsang semangat dan motivasinya sehingga tidak muncul rasa
pembelajaran gambar (picture and picture) untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA gerak benda bagi siswa kelas I SD Negeri 1 Dermaji pada
1. Pengertian belajar menurut Ernest R. Hilgard (1948: 2.4) dalam modul Strategi
merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan
itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan
2. Pengertian hasil belajar menurut Oemar Hamalik (2006: 30) hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
PGSD Universitas Terbuka yang dapat menunjukan hasil belajar mencakup aspek
secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan tentang gejala alam
yang dapat didefinisikan sebagai cara berfikir untuk memahami alam semesta, cara
2. Model Pembelajaran
merupakan salah satu jenis bahasa yang memungkinkan terjadinya komunikasi, yang
diekspresikan lewat tanda dan simbol. Media gambar merupakan salah satu jenis bahasa
d) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergiliran untuk memasangkan atau
e) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran siswa dari urutan gambar yang
dilakukan.
f) Berdasarkan alasan atau urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau
c. Mengajak siswa membuat kesimpulan atau rangkuman materi yang diterimanya dari
Berdasarkan kajian teori yang sudah dipaparkan, maka dapat disimpulkan kerangka
pikiran bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan proses pembelajaran yang belum
kondusif dan efektif. Peneliti akan berupaya untuk melalukan modifikasi dan perbaikan
menggunakan model pembelajaran gambar (picture and picture). Jika pada siklus I telah
berhasil dan menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang maksimal, maka peneliti
berhenti pada siklus tersebut. Tetapi apabila pada siklus I belum berhasil maka perbaikan
yang sama tetapi diupayakan adanya penyempurnaan proses pembelajaran dengan cara
menambah gambar-gambar yang lebih relevan dan menarik pada proses pembelajaran.
Kerangka pikiran apabila digambarkan sebagai berikut:
PENELITI SISWA
Kondisi Menggunakan
Awal Hasil belajar siswa rendah
metode ceramah
dan penugasan
SIKLUS I
Diterapkan
Tindakan Menggunakan model
Metode baru
pembelajaran gambar
(picture and picture)
SIKLUS II
Kondisi Hasil Belajar
Perbaikan dan
Akhir Siswa Meningkat
penyempurnaan dari
Optimal
siklus I dengan
menggunakan model
pembelajaran gambar
(picture and picture)
Berdasarkan kerangka berfikir dan konsep teori di atas, maka hipotesis tindakan
Individualization (TAI)
yang diajukan adalah diduga melalui penggunaan model pembelajaran gambar (picture
and picture) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA gerak benda bagi
siswa kelas I SD Negeri 1 Dermaji pada semeseter genap tahun pelajaran 2015/2016.
Metode Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas I SD Negeri 1
Dermaji semeseter genap tahun pelajaran 2015/2016. Adapun tempat penelitian ini di
SD Negeri 1 Dermaji UPK Lumbir Kabupaten Banyumas. Seluruh proses penelitian ini
untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I : 12 Maret 2016 Siklus II : 19
Maret 2016.sedangkan pihak yang membantu dalam penelitian ini pengawas sekolah,
Adapun teknik analsis data menggunakan metode analisis deskriptif komparatif, yaitu
dengan membandingkan hasil nilai tes awal dengan nilai siswa yang diperoleh pada
hasil belajar yang terjadi. Secara garis besar prosedur perbaikan atau langkah-
dan 4) refleksi
78,79%
80%
70%
60%
50%
40%
30% 21,21%
20%
10%
0%
Prasiklus
Tuntas Tidak Tuntas
dalam pembelajaran antara lain: 1) siswa belum mempunyai semangat belajar yang
tinggi, 2) siswa kurang motivasi baik baik dari faktor intern maupun ekstern dan 3)
Pada pelaksanaan siklus I dengan menggunakan metode picture and picture dalam
pembelajaran hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Melalui pemberian tes evaluasi
berupa soal uraian sebanyak 10 soal dari 33 siswa, sebanyak 15 siswa ( 45,45%) telah tuntas
belajar atau KKM sedangkan sebanyak 18 siswa ( 54,55%) belum tuntas belajar atau KKM
54,55%
60%
45,45%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Prasiklus
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I peneliti melakukan refleksi
tindakan kelas. Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I media yang digunakan
dapat menarik perhatian siswa, namun masih banyak siswa yang hasil belajarnya di bawah
KKM. Hal tersebut disebabkan karena alat peraga atau media yang digunakan sangat terbatas
sehingga siswa tidak dapat menyerap materi secara maksimal. Oleh sebab itu, peneliti perlu
melanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode yang sama
tetapi alat peraga yang digunakan diperbanyak sehingga semua siswa dapat tercukupi. Selain
itu peneliti juga harus memvariasi media supaya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa dan menggunakan prinsip PAIKEM
(Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) melalui penyampaian
materi yang lebih komunikatif dan menyajikan gambar-gambar yang menarik dan variatif
Pada siklus II mengalami peningkatan hasil belajar yang signifikan. Semua siswa telah
tuntas belajar sebanyak 33 (100%) telah berhasil mendapat nilai 100. Berdsarkan hasil belajar
yang telah diperoleh siswa pada siklus II peneliti menyimpulkan bahwa perbaikan
pembelajaran IPA gerak benda telah berhasil karena ketuntasan hasil belajar siswa mencapai
100%
100%
50%
0%
0%
Prasiklus
Perbaikan pembelajaran IPA gerak benda yang telah dilaksanakan pada siklus II
melalui penggunaan media atau alat peraga gambar yang menarik dan bervariasi telah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran ini
Pada saat pelaksanaan pembelajaran prasiklus, hasil belajar yang diperoleh siswa kelas
I SD Negeri 1 Dermaji pada mata pelajaran IPA gerak benda jauh dari yang diharapkan.
Setelah peneliti melakukan analisis dan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II
pemahaman siswa dalam pelajaran IPA gerak benda dengan menggunakan model
pembelajaran gambar (picture and picture) menunjukkan peningkatan minat dan hasil belajar
prasiklus, siklus I maupun pada Siklus II tentang hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel
Dari Tabel 4.7 tentang Rekapitulasi hasil evaluasi siswa pada pembelajaran dapat
a. Pada prasiklus, jumlah siswa yang tuntas ada 7 siswa dari 33 siswa dengan persentase
21,21% dan siswa yang belum tuntas ada 26 siswa dengan persentase 78,79%. Rata-rata
b. Pada Siklus I, jumlah siswa yang tuntas ada 15 siswa dari 33 siswa dengan persentase
45,45% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 18 siswa dengan persentase
c. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas ada 33 siswa dari 33 siswa dengan persentase
100% dan siswa yang belum tuntas ada 0 siswa dari 30 siswa dengan persentase 0%.
Dari Tabel 4.7 di atas tentang rekapitulasi hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA gerak benda telah terjadi peningkatan yang sangat baik, untuk lebih jelasnya dapat
Gambar 4.7 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa pada Prasiklus, Siklus I dan
Siklus II
100%
100%
90% 78,79%
80%
70% 54,55%
60% 45,45%
50%
40%
30% 21,21%
20%
10% 0%
0%
Pra siklus Siklus I Siklus II
Dari Gambar 4.10 di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA gerak benda mengalami peningkatan yang sangat baik. Dari 33 siswa
pada prasiklus, jumlah siswa yang tuntas hanya 7 siswa dengan persentase 21,21% dan
siswa yang belum tuntas sebanyak 26 siswa dengan persentase 78,79%. Rata-rata kelas
yang diperoleh yaitu 52,73. Sedangkan pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas
meningkat menjadi 15 siswa dengan persentase 45,45% dan siswa yang belum tuntas
kelas yang diperoleh yaitu 64,85. Kemudian pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas
meningkat optimal yaitu sebanyak 33 siswa dengan persentase 100% dan siswa yang
belum tuntas menurun menjadi 0 siswa dengan persentase 0%. Rata-rata kelas yang
Dari uraian hasil penelitian mulai dari prasiklus, siklus I hingga siklus II, maka
(picture and picture) telah terjadi peningkatan terhadap hasil belajar IPA pada siswa
kelas I SD Negeri 1 Dermaji pada pelajaran IPA gerak benda yang dilaksanakan pada
Kesimpulan
Tindakan Kelas (PTK) pada materi gerak benda yang pada mata pelajaran IPA Kelas I SD
Negeri 1 Dermaji semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model
pembelajaran gambar (picture and picture) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pelaksanaan penelitian dilakukan menggunakan pembelajaran model gambar (picture and picture)
yang dilaksanakan secara bertahap, yaitu melalui siklus I dan siklus II. Dari penelitian ini dapat
diketahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA gerak benda semakin meningkat. Hal ini
dibuktikan dari hasil belajar IPA yang diperoleh pada pembelajaran prasiklus yaitu dengan nilai
terendah 30, nilai tertinggi 90, nilai rata-rata kelas 52,73 dengan ketuntasan belajar 21,21%. Hasil
belajar pada siklus I diperoleh nilai terendah 40, nilai tertinggi 100 dan rata-rata kelas 64,85
dengan ketuntasan belajar 45,45%. Adapun hasil belajar pada siklus II adalah nilai terendah 70,
nilai tertinggi 100, nilai rata-rata kelas 81,82 dan ketuntasan belajarnya 100%. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah dengan menggunakan pembelajaran model gambar (picture and picture) dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas I khususnya gerak benda.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-langkah-model-
Kurikulum 2004. (2012). Modul 2. Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA SD: Pembelajaran
TIM-Mills. (2012). (2012). Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Cooperative Learning
W, Sri Anitah, dkk. (2011). Modul 1. Hakikat Strategi Pembelajaran. Strategi Pembelajaran
ptk.blogspot.com/2014/01/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli-.html? tanggal
23 Maret 2016.
http://publik22.blogspot.co.id/2014/05/hakekat-pembelajaran.html?m=1 tanggal 23
Maret 2016.
http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-langkah-model-