You are on page 1of 1

Strategi pengembangan ketahanan pangan :: Studi di Kabupaten

Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


Penulis
Nurhadi, Sandi
Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc

ABSTRACT: This research background is the important of food as the rights of human. The research shows that
there is food resilience development shifting, 18 areas of food scarcity and malnutrition, farming shift-function, 42
percent of Bantul community dependency of farming for food fulfillment, and the community lack of knowledge
and awareness on food fulfillment. The goal of this research is to find out and deeply understand the Food
Resilience Development Strategy in Bantul Regency of Special Region of Yogyakarta Province. This research is a
survey and descriptive survey with qualitative and quantitative approach. Sample technique in use is purposive
sampling method. This sample technique is chosen through certain aspects. The sample consists of 20 respondents
who understand and involve in food resilience development in Bantul Regency. The data is collecting through
observation, questionnaire, interview, and documentation. The data analysis in use is Internal-External Matrix and
Analytical Hierarchy Process with software Expert Choice 2000 as helping device. The result of this research shows
the formula of alternative strategy which will be able to use in developing food resilience in Bantul Regency base
on internal and external factors and Internal-External Matrix Analysis. Those formulas are : (1) the development and
rising of cooperation network intensity; (2) food distribution capacity rising; (3) food reserve system development;
(4) community participation and capability rising; and (5) food consumption and diversification development.
Therefore base on Extended Analysis Result through Analytic Hierarchy Process the food resllience development
strategy priority in Bantul regency could develop with: (1) food reserve system establishment; (2) community
participation and power rising; (3) food distribution capacity development; (4) food consumption and diversification
development; and (5) cooperation network intensity rising and development. The alternative strategy performance
needs coordination with the central government, cooperation with the related institution, and the supports of other
sectors such as economy, health, social politics and others. Other thing that need to be done is the community
purchasing power rising to gain the Food Expectation Path and household level food resilience mapping.

INTISARI: Kajian ini mempunyai latar belakang masalah pentingnya pangan sebagai kebutuhan azasi
manusia, adanya pergeseran pembangunan ketahanan pangan, masih adanya daerah rawan pangan dan
gizi, adanya alih fungsi lahan pertanian, ketergantungan masyarakat Bantul disektor pertanian adalah 42%
untuk memenuhi ketersediaan pangannya, dan masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat
maupun produsen terhadap keamanan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami
lebih mendalam tentang Strategi Pengembangan Ketahanan Pangan Di Kabupaten Bantul Propinsi Daerah
IstimewaYogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survei dan bersifat deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, sehingga sampel yang terpilih adalah 20 responden yaitu
mereka yang memahami dan berkecimpung dalam pengembangan ketahanan pangan di Kabupaten Bantul.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, wawancara, sera dokumentasi. Analisis data
menggunakan Matrik Internal-Eksternal dan Proses Hirarki Analitik (PHA) dengan alat bantu software Expert
Choice 2000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumusan alternatif strategi yang dapat digunakan
dalam pengembangan ketahanan pangan di Kabupaten Bantul berdasarkan identifikasi faktor internal dan
eksternal yang dilanjutkan dengan analisis Matrik Internal-Eksternal adalah (1) Pengembangan dan
Peningkatan intensitas jaringan kerjasama; (2) Peningkatan kapasitas distribusi pangan; (3)Pembangunan
sistemcadangan pangan; (4) Peningkatan keberdayaan dan Partisipasi masyarakat; dan (5) Pengembangan
diversifikasi dan konsumsi pangan, Sedangkan berdasarkan Hasil Analisis Lanjutan dengan Analitic Hierarki
Process maka Prioritas strategi pengembangan ketahanan pangan di Kabupaten Bantul yang dapat
dilaksanakan adalah: (1) pembangunan sistem cadangan pangan (2) Peningkatan keberdayaan dan
partisipasi masyarakat (3) Pengembangan kapasitas distribusi pangan (4) pengembangan diversifikasi dan
konsumsi pangan dan (5) Pengembangan dan peningkatan intensitas jaringan kerjasama. Pelaksanaan
alternatif srategi memerlukan koordinasi dengan pemerintah pusat, kerjasama dengan pihak lain yang
terkait, dan dukungan kebijakan sektor lain seperti ekonomi, kesehatan, sosial, politik dan lain-lain. Hal lain
yang perlu dilakukan adalah peningkatan daya beli masyarakat untuk mencapai Pola Pangan Harapan (PPH)
dan pemetaan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.

You might also like