You are on page 1of 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Konsep Puskesmas
mulai diperkenalkan sejak tahun 1968, dilatar belakangi oleh tujuan
bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea 4, yakni untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan
nasional tersebut dituangkan dalam pembangunan kesehatan yang
menjadi visi dari Puskesmas, yakni mewujudkan Millenium
Development Goals (MDGs) 2015.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu
pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas, yakni terwujudnya
Kecamatan Sehat menuju MDGs 2015, yang harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan
setempat Untuk mewujudkan visi MDGs tersebut, Puskesmas yang
merupakan unit pelayanan kesehatan primer tentunya harus memiliki
struktur organisasi yang baik. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128
Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,
struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban
tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
Puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan
Peraturan Daerah. Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan
melalui Puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju
MDGs 2015, Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
program-program yang berupaya untuk meningkatkan kesehatan
perorangan dan kesehatan masyarakat serta pemberdayaan
masyarakat, yang merupakan pelayanan tingkat pertama dari sistem
kesehatan nasional. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan
menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Upaya kesehatan wajib meliputi upaya promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular dan pengobatan. Sementara itu,
upaya kesehatan pengembangan ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat
serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan dalam UU Kesehatan NO.23
tahun 1992 adalah meningkatkan kesadaran,kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.Sehingga perlu suatu upaya
secara menyeluruh,salah satu diantaranya adalah peningkatan
kesehatan ibu dan bayi.Tingginya jumlah kematian ibu dan anak per
1000 kelahiran hidup di berbagai daerah khususnya daaerah kecil
yang jauh dari pusat pemerintahan membuat keprihatinan dari
berbagai pihak. Sebagai contoh dikabupaten kudus sendiri jumlah
kematian ibu tahun 2013 sampai dengan bulan maret yaitu 6 kasus
kematian ibu dan kematian bayi tahun 2013 sampai dengan bulan
maret yaitu 22 kasus kematian bayi. ( PWS . DKK Kudus )
Serta untuk jawa tengah pada tahun 2013 sampai dengan bulan
maret untuk kematian ibu yaitu 675 kasus kematian ibu,dan kematian
bayi yaitu 6.235 kasus kematian bayi. Suatu angka yang fantastis
untuk itu Puskesmas sangat berpearan penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan.
Puskesmas membantu untuk pembangunan kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kamauan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud target kesehatan
masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan bagi
masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharaan
peningkatan kesehatan (PROMOTIF), Pencegahan penyakit
(PREVENTIF), Penyembuhan penyakit (KURATIF), dan pemeliharaan
kesehatan(REHABILITATIF) yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesenimbungan.
Tuntutan masyarakat seiring dengan perkembangan informasi
dan arus globalisasi akan lebih mengarah pada tuntutan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan
kebidanan.
Bidan di sini sebagai pemegang peranan penting dalam
mendukung, terwujudnya program tersebut, sebagai tameng pertama
masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan. Bidan dituntut
untuk menciptakan kesehatan yang baik untuk masyarakat.
Puskesmas Kecamatan Tawangharjo merupakan salah satu
dari banyaknya Puskesmas yang ada di Indonesia yang juga
menerapkan struktur organisasi dan program kesehatan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementrian Kesehatan. Oleh
sebab itu, kelompok kami bermaksud untuk mengetahui bagaimana
struktur organisasi dan program Puskesmas di Kecamatan
TAWANGHHARJO tersebut.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan khusus
a. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat dalam
menempuh ujian semester V.
b. Menerapkan teori yang sudah diterima di bangku kuliah untuk
titerapkan pada lahan pratek.
2. Tujuan Umum
a. Melaksanakan program-progam puskesmas baik didalam
gedung maupun diluar gedung.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan
kader, dukun bayi dll.
c. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang sudah
dilakukan di PKD, posyandu, tabulin.
d. Melaksanakan tugas managerial baik di institusi pelayanan
maupun di komunitas.
e. Melaksanakan praktek kerja maupun manajemen
puskesmas.

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam sistematika penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Sistematika Penulisan
BAB II Konsep Teori dan Gmabaran Umum
A. Pengertian Puskesmas
B. Visi dan Misi puskesmas
C. Fungsi Puskesmas
D. Upaya Kesehatan Wajib
E. Upaya Kesehatan Pengembangan
F. Sistem Rujukan
BAB III Laporan Hasil Kegiatan Mahasiswa
A. Profil Puskesmas
B. Struktur Organisasi Puskesmas
C. Kegiatan di dalam Puskesmas
BAB IV Pembahasan
A. Faktor Masalah dalam Praktek Puskesmas
B. Pembahasan Masalah
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. saran
DAFTAR PUSTAKA

\
BAB II
KONSEP TEORI DAN GAMBARAN PUSKESMAS

A. PENGERTIAN
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas harus bisa menjamin mutu pelayanan keperawatan
melalui kesesuaian dengan kebutuhan pasien. Pentingnya
peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun
persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga
puskesmas tidak ditinggalkan oleh pasiennya (Azwar, 2008).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
kesehatan (Dep. Kes. RI, 2003).
1. Unit pelaksana teknis
Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota (UPTD),puskesmas berperan menyelnggarakan
sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten
atau kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan kesehatan
Pembngunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran ,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujut derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Penanggung jawab penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas
kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas bertanggung
jawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang di
bebankan oleh dinas kesehatan kabupataen/kota sesuai dengan
kemampuanya.
4. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah
satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih
dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja di bagi
antar puskesmas denga memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut
secara operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas
kesehatan kabupaten kota.
B. VISI PUSKESMAS
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat. Indkator kecamatan sehat yang ingin dicapai
mencakup empat indikator utama yakni :
1. Lingkungan sehat.
2. Prilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
pada visi pembangunan kesehatan puskesmas diatas yakni
terwujutnya kecamatan sehat,yang harus sesuai dengan situasi dan
kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.
C. MISI PUSKESMAS
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi
pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah
kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkunganya.
D. TUJUAN
Tujun pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
E. FUNGSI PUSKESMAS
1. Pusat penggerak pembanguna berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya mengerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembanguna lintas sektor termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kejanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggara setiap program pembanguna di
wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan , upaya
yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar peroranganterutama
pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia
usaha memiliki kesadaran , kemauan, dan kemampuan melayani
diri sendiri untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaannya,serta ikut menetapkan , menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan
perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan
dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya soal
budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan . pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :
4. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang
bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
5. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang
bersifat public (public goods) dengan tujuan utama memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan ,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga
berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya.
F. UPAYA
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui
puskesmas, yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia
Sehat, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,yang
keduanya jika ditinjau dari system kesehatan nasional merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi dua yakni :
A. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
1. Promosi kesehatan
Progam PKM merupakan salah satu program pokok puskesmas.
Sedangkan pembangunan kesehatan mempunyai peranan penting
dalam menentukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang
merupakan fokus pembangunan nasional. Program promosi kesehatan
berkaitan dengan prilaku manusia dan masyarakat, sedangkan masalah
prilaku adalah masalah yang khas dan komplek.
Upaya Perubahan, pemeliharaan atau peningkatan perilaku
manusia dan masyarakat bukan sesuatu yang mudah, pencapaiannya
pun susah diukur.
Indikator kegiatan promkes di puskesmas, termasuk kegiatan
peran serta masyarakat dapat diliat dari jumlah kegiatan-kegiatan yang
antara lain :
a. Jumlah penyuluhan melalui kelompok.
b. Jumlah penyuluhan melalui pameran.
c. Jumlah penyuluhan melalui mediatradisional.
d. Jumlah penyuluhan melalui siaran keliling.
Untuk program yang tergolong peran serta masyarakat antara lain
dapat dilihat dari kegiatan sebagai berikut :
a. Jumlah desa yang mempunyai kegiatan PKMD.
b. Jumlah posyandu dalam wilayah kerjanya.
c. Jumlah posyandu purnam dan mandiri.
d. Jumlah keluarga dalam tatanan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Upaya kesehatan lingkungan
a. Pengertian
Usaha kebersihan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Tujuan
1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam rangka mencapai derajad
kesehatan seoptimal mungkin.
2) Menghilangkan semua urusan fisik yang dapat memperbanyak derajad
kesehatan.
c. Kegiatan
1. Penyediaan air bersih
2. Pembuangan kotoran dan air tuban
3. Memberikan penyuluhan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
1) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Pengertian
Suatu upaya kesehatan ibu dan anak di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan bumil, bulin, ibu meneteki, bayi,
balita, anak pra sekolah.
2. Tujuan
a. Meningkatkan keadaan kesehatan yang sebaik-baiknya untuk ibu dan
anak, terutama mengenai kadar gizi yang baru dan perlindungan terhadap
penyakit infeksi.
b. Memperbaiki kesehatan keluarga pada umumnya dengan menolong para
orang tua untuk merencanakan jumlah anak yang mereka inginkan.
3. Kegiatan
a. Pemeliharaan kesehatan ibu yang sedang hamil yang melahirkan dan
menyusui serta bayi dan anak sekolah
b. Imunisasi dan vaksinasi
c. Penyuluhan kesehatan
d. Pemberian nasehat tentang makanan guna mencegah keburukan gizi
akibat kekurangan kalori, protein, dan lain-lain
e. Pengobatan bagi ibu, bayi dan anak-anak pra sekolah untuk macam-
macam penyakit ringan
f. Kunjungan rumah tangga untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan, memberi penerangan dan pendidikan tentang kesehatan
dan untuk mengadakan laporan lanjutan pada mereka yang lagi
mengunjungi Puskesmas
g. Pengawasan dan bimbingan kepada petugas Puskesmas Cabang,
tenaga kesehatan dan para dukun bayi.

2) Peningkatan upaya Keluarga Berencana (KB)


1. Pengertian
Suatu usaha Perencanaan kehamilan
sehingga kehamilanhanya terjadi pada waktu yang diinginkan, jarak
antara kehamilan diperpanjang sehingga jumlah anak sesuai yang
diinginkan untuk menuju NKKBS.
2. Tujuan
a. Meningkatkan derajat kesehatan terutama kesehatan ibu, bayi dan anak.
b. Mengurangi angka kelahiran dan mengurangi kepadatan penduduk
c. Mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu, bayi dan anak
d. Untuk mencapai program NKKBS, kegiatannya meliputi kontrasepsi dan
penyuluhan.
3. Macam KB yang dilayani di Puskesmas Mejobo
a. Suntikan
b. PIL
c. IUD
d. Kondom
e. Implant
4. Upaya perbaikan Gizi
a. Pengertian
Kegiatan masyarakat untuk melembagakan upaya peningkatan gizi
dalam tiap keluarga di Indonesia, usaha ini bersifat lintas sektoral yang
dilaksanakan oleh deartement terkait.
b. Tujuan
1) Meningkatkan dan terbinanya keadaan gizi seluruh anggota masyarakat.
2) Perbaikan gizi balita.
3) Terwujudnya perilaku yang mendukung perbaikan gizi.
c. Sasaran
1) KKP
2) Kekurangan vitamin A.
3) Kekurangan yodium
4) Anemia gizi
d. Kegiatan
1. Pemberian vitamin A (bulan Februari dan Agustus)
2. Pemberian tablet tambahan darah pada ibu hamil
3. Pemberian oralit pada penderita diare
4. Memberikan penyuluhan gizi di masyarakat
5. Memberikan pelayanan gizi melalui posyandu
6. Meningkatkan pemanfaatan taman pekarangan

5. Program Pemberantasan Penyakit menular ( P2M )


a. Pengertian
Suatu usaha menghilangkan atau merubah berpindahnya penyakit
menular atau memutus mata rantai atau pindahnya penyakit terhadap
manusia dan penularan langsung maupun tak langsung sehingga orang
rawan tidak terkena penyakit tersebut.
b. Tujuan
1. Mengurangi angka morbiditas dan mortalitas
2. Mencegah akibat buruk dari penyakit
c. Langkah-langkah
1. Mengumpulkan info yang baik dari pasien yang berobat atau dari laporan
masyarakat
2. Melaporkan penyakit menular, melalui laporan harian, mingguan,
bulanan.
3. Penyelidikan lapangan
4. Mencegah penularan
5. Penyembuhan penderita
6. Pemberian kekebalan
7. Pemberantasan vector
8. Penyuluhan penyakit menular
d. Kegiatan pokok
1. Monitoring dan surveilans epidemiologi, yaitu pemantauan data tentang
kasus penyakit secara terus menerus, sehingga dapat diikuti arah atau
kecenderungan perkembangananya, terutama untuk jenis-jenis penyakit
menular tertentu terhadap ancaman untuk berkembang menjadi Wabah
atau KLB untuk dapat diambil tindakan pencegahan.
2. Upaya pencegahan yang untuk program program tertentu bersifat rutin,
baik secara khusus maupun secara terintegrasi dalam program lainnya
yang ada.Termasuk disini misalnya kegiatan Penyuluhan dan konseling
serta imunisasi.
3. Upaya penemuan kasus, baik secara pasif maupun aktif.
4. Pengobatan kasus bila telah diketemukan . Pada penyakit
tertentu mungkin perlu dilacak ‘contact person “ nya bahkan sumber
penularnya untuk juga diberi pengobatan.
5. Penanggulangan wabah atau Kejadian Luar Biasa ( KLB )
A. Program P2M
1. TB Paru
Meningkatkan pemeriksaan suspek meliputi :
a. Survey tersangka TB paru di sekitar fokus
b. Pemeriksaan sputum pada suspek TB di Balai pengobatan, Pustu,
Pusling, Polindes
c. Memotivasi Suspek agar mau melaksanakan pemeriksaan dahak dan
mengembalikan post sputum
2. Kusta
a. Meningkatkan pemeriksaan penjaringan pada penderita dengan kelainan
kulit di Puskesmas dan Pustu
b. Pemeriksaan kontak penderita baru dan kontak lingkungan.
3. P2DB
Meningkatkan kegiatan pencegahan demam berdarah meliputi
a. Penyuluhan keliling dengan mobil Pusling
b. Penyelidikan Epidemiologi dan penggerakan PSN
c. Pemeriksaan jentik berkala dan abatisasi selektif
4. Diare
A. Pengertian
Diare adalah penyakit berak encer, berak air atau mencret
(tiga kali atau lebih) yang kadang-kadang disertai muntah. Penyakit diare
banyak menyerang masyarakat, terutama terhadap anak dibawah usia
lima tahun (balita).
B. Penyebab
1. Karena peradangan usus, seperti kolera, disentri, bakteridan virus lain
2. Keracunan makanan atau minuman
3. Kekurangan gizi, seperti kemungkinan kurang makan atau kemungkinan
kurang protein
4. Tidak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya pedas
C. Proses penularan melalui kotoran
D. Akibat dari diare
Akibat diare adalah kekurangan cairan tubuh dan garam-
garaman yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Makin
lama seseorang terkena penyakit diare semakin banyak dan cepat pula
tubuhnya kehilangan cairan. Akibat kekurangan cairan ini kemungkinan
besar akan terjadi kematian. Di dalam istilah kedokteran kekurangan
cairan disebut DEHIDRASI.
E. Tanda – Tanda Dehidrasi
1) Rasa haus.
2) Tingkat kesadaran menurun
3) Denyut nadi bertambah cepat
4) Pernapasan dalam dan cepat
5) Ubun-ubun menjadi cekung
6) Mata mencekung
7) Jumlah air kencing berkurang
8) Kekenyalan kulit menurun
F. Tindakan Yang Perlu Dilakukan :
1) Pemberian larutan oralit
2) Pemberian larutan Gula Garam (LGG)
G. Cara Mencegah Penyakit Diare
1) Gunakan air yang bersih
2) Makanan dan minuman yang dimasak
3) Buang air besar pada tempatnya
4) Kebersihan perorangan
5) Menjaga kebersihan alat-alat rumah tangga
6) Makanan yang bergizi
7) Lingkungan yang sehat
5. ISPA
a) Pengertian
Penyakit batuk pilek disertai napas sesak dan cepat
b) Penyebab ISPA
Tertular penyakit batuk
Belum imunisasi lengkap
Kurang gizi
Tinggal di lingkungan tidak sehat
c) Bahaya ISPA
Dapat menyebabkan kematian jika tidak segera di obati.
d) Cara Mencegah ISPA
Jauhkan anak dari batuk penderita
Mintakan imunisasi lengkap
Berilah makanan bergizi setiap hari
Jagalah kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan

B. Upaya pengobatan
a. Pengertian
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
menghentikan proses perjalanan suatu penyakit pada seseorang
sehingga penyakitnya dapat hilang.
b. Tujuan
1. Untuk memberikan pemeliharaan kesehatan kepada semua orang yang
membutuhkan.
2. Untuk memudahkan diagnosa yang dini. Pengobatan, pengurangan
kesehatan/ pemulihan bagi semua orang.
3. Untuk mencegah timbulnya penyakit dan memberikan penyuluhan tenaga
kesehtan, gizi dan perlindungan terhadap penyakit infeksi.
4. Untuk meneruskan penderita ke lain tempat pemeliharaan kesehatan bila
perlu.
c. Kegiatan
1. Menetapkan suatu penyakit, pesakitan dan gangguan kesehatan..
2. Memberi pengobatan pada penderita penyakit menular.
3. Anamnesa, diagnosa, tindakan dari teraphy.
B. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas
yang bersangkutan. Dalam struktur organisasi puskesmas program
pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal yang ditetapkan
sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat
serta disesuaikan dengam kemampuan puskesmas. Meliputi:
1. Usaha Kesehatan Sekolah
adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan petugas
Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja
Puskesmas.

2. Kesehatan Olah Raga,


adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat,
baik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaandan
pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat
yang dilakukan puskesmas di luar gedung.
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat
adalah program pelayanan penanganan kasus tertentu dari
kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat
tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawat antar induvidu dan asuhan
keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang, penderita
ISPA/Pneumonia.
4. Kesehatan Kerja,
adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang
ditunjukan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah
kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit
serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas
puskesmas.
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
adalah program pelayanan kesehatan gizi dan mulut yang
dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar
gedung (mengatasi kelainan atau penyakit rongga mulut dan gizi yang
merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai diPuskesmas.
6. Kesehatan Jiwa
adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh
tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam
rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui
kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama
gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan
bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima
orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap
diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling jiwa diPuskesmas.
7. Kesehatan Mata
adalah program pelayanan kesehatan mata terutama pemeliharaan
kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang mata dan
pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung
oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan
gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut
adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau upaya
kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan
kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif,vkardiovaskuler
seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok
masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional
adalah program pembinaan terhadap pelayanan pengobatan
tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang
dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan
secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk
jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).

10. Kesehatan Haji ,


adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah haji
yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan
pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan
ibadah haji.
Selain program di atas, upaya kesehatan pengembangan
Puskesmas dapat pula berupa upaya inovasi, yakni upaya lain diluar
upaya Puskesmas di atas yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan,
guna mempercepat tercapainya visi Puskesmas.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP (Badan Perencanaan dan
Pengembangan). Upaya ini dilakukan jika upaya wajib telah terlaksana
secara optimal, dalam artian target cakupan dan peningkatan mutu
pelayanan telah tercapai.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat,
maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dan wajib
menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu
dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula
pelayanan rawat inap. Untuk itu puskesmas dapat dikembangkan rawat
inap tersebut. Yang dalam pelaksanaannya harus memperhatikan
berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasarana sesuai standart yang
telah ditetapkan.
Perlu diingat meskipun puskesmas menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik dan memiliki tenaga medis spesialis, kedudukan dan
fungsi puskesmas tetap sebagai sarana pelayanan kesehatan yang
bertanggung jawabmenyelenggarakan pelayanan kesehatan peorangan
dan pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.

C. Pelayanan Penunjang
Ada beberapa kegiatan yang tidak termasuk upaya pokok, tetapi
merupakan pelayanan penunjang yaitu :
a. Medical record
b. Apotik
c. Laboratorium

D. System rujukan
System ini merupakan realisasi fungsi puskesmas sebagai pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berhadapan langsung dengan
berbagai permasalahan kesehatan, dikaitkan dengan keterbatasan
puskesmasuntuk menyelesaikan permasalahan tersebut,
penyelenggaraan upaya kesehatan oleh puskesmas harus dipotong oleh
system rujukan.
A. Rujukan medik
Apabila suatu puskesmas tidak bisa menanggulangi suatu kasus penyakit
tertentu, maka kasus tersebut wajib dirujuk ke sarana pelayanan kesehatn
yang lebih mampu atau baik horizontal maupun vertikal dan sebaliknya
pasien paska rawat inap yang hanya memerlikan rawat jalan sederhana
dikembalikan ke puskesmas.
Menurut keperluannya, rujukan medic terdiri dari :
1. Rujukian kasus untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan
operasi dll.
2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih lengkap.
3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan ataupun
menyelenggarakan pelayanan medic di puskesmas.
4. Rujukan sarana dan logistic antara lain peninjauan beberapa kasus
sarana pencatatan untuk atau fogging, laboratorium tertentu, alat, promosi
atau audiovisual atau bantuan logistic obat, vaksin, bahan-bahan habis
pakai, bahan makanan dan lain-lain.
5. Rujukan tenaga menurut keahlian yang diperlukan antara lain untuk
menyelidiki kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum
kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencan alam.
6. Rujukan operasional menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatn masyarakat kepada
dinas kesehatan kabupaten/kota, antar lain : pemeriksaan contoh air
bersih.

BAB III
LAPORAN HASIL KEGIATAN MAHASISWA
DI PUSKESMAS TAWANGHARJO

A. PROFIL UPT PUSKESMAS TAWANGHARJO


1. Gambaran umum puskesmas
a. VISI
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat
kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkup dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi - tingginya.
Indikataor kecamatan sehat yanag ingin dicapai mencakup 4
indikator utama yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan
pelayanan kesehatan yang bermutu serta, (4) derajat kesehatan
penduduk kecamaatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
pada visi pembangunan kesehatan puskesmas diatas yakni terwujudnya
kecamatan sehat, yang harus disesuainkan dengan situasi dan kondisi
masyarakat serta wilayah kecamatan sehat.
b. MISI
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah menduduki tercapainya misi pembangunan kesehatan
nasional.Misi tersebut adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di


wilayah kerjanya.

3. Puskesmas akan selalu berupa agar setiap keluarga dan masyarakat


yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang
kesehatan,melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju
kemandirian untuk hidup sehat.

4. Memelihara dan meningkatkan mutu,pemerataan dan keterjangkauan


pelayanan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan yang sesuai dengan standar dan
memuaskan masyarakat.

5. Memeliharadan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga,dan


masyarakat beserta lingkungan.

6. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatakan


kesehatan,mencegah dan menyembuhkan penyakit,serta memulihkan
kesehatan perorangan,keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerjanya,tanpa diskriminasi dan dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.

2. Data Demografi

UPTD Puskesmas Tawangharjo merupakan salah satu puskesmas


di Kabupaten Grobogan yang terletak di Kecamatan Tawanghjaro.
Puskesmas Tawangharjo merupakan puskesmas rawat jalan yang dibantu
dengan 5 pustu(Puskesmas Pembantu),1 Pusling(Puskesmas Keliling).
1. 5 Pustu(Puskesmas Pembantu)

a. Puskesmas Pembantu Mayahan

b. Puskesmas Pembantu Plosorejo

c. Puskesmas Pembantu jono

d. Puskesmas Pembantu pojok

e. Puskesmas Pembantu godan


Batas Wilayah

Bagian Utara : kabupaten Pati


Bagian Timur : kecamatan Wirosari
Bagian Selatan : Kecamatan Purwodadi dan Pulokulon
Bagian Barat : kecamatan Grobogan

Jumlah penduduk
Jumlah penduduk di wilayah puskesmas mejobo berjumlah 54.334 jiwa.
Dengan rincian :
Laki-laki berjumlah : 27.214 jiwa 50,08 %
Perempuan berjumlah : 27.120 jiwa 49,92 %
Jumlah Desa
Jumlah desa di wilayah puskesmas mejobo terdapat 10 desa,yaitu:
 Pulongrambe
 Mayahan
 Jomo
 Selo
 Tawangaharjo
 Tarub
 Pojok
 Plosorejo
 Godan
 Kemadohbatur
Sarana dan Pra sarana

a. Jumlah tenaga kerja di Puskesmas

No Tugas Jumlah
1 Dokter umum 1 orang
2 Dokter gigi 1 orang
3 Bidan desa 23 orang
4 Bidan puskesmas 25 orang
5 Bidan poned 25 orang
6 Perawat 12 orang
7 Laboratorium 1 orang
8 Perawat gigi 1 orang
9 Apoteker 1 orang
10 Ahli gizi 1 orang
11 Petugas imunisasi 2 orang

b. Sarana dan Prasarana yang Dimiliki Puskesmas Mejobo:

1. Puskesmas Induk (Perawatan) : 1 buah

2. Puskesmas Pembantu : 5 buah

3. Puskesmas Keliling : 0 buah

4. PKD : 9 buah

5. Posyandu : 74 buah

6. Posyandu lansia : 10 buah

7. Mobil Pusling : 1 buah

8. Mobil Ambulance : 1 buah

B. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS


Stuktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban
tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota, sedang penetapannya dilakukan dengan
peraturan daerah.
Struktur organisasi puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Kepala puskesmas.
2. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepada puskesmas
dalam pengelolaan :
a. Data dan informasi.
b. Perencanaan dan penelitian.
c. Keuangan.
d. Umum dan kepegawaian.
3. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas :
a. Upaya kesehatan masyarakat.
b. Upaya kesehatan perorangan.
c. Upaya lain-lain.
d. Data dan informasi.
4. Jaringan pelayanan puskesmas
a. Unit puskesmas pembantu.
b. Unit puskesmas keliling.
c. PKD

C. LAPORAN HASIL KEGIATAN MAHASISWA YANG DI LAKSANAKAN


DI UPT PUSKESMAS TAWANGHARJO
1. Hasil Kegiatan

Pada praktek keperawatanKomunitas yang telah dilaksanakan


pada tanggal 3 – 26 Januari 2018di UPT Puskesmas
TawangharjoKabupaten Grobogan, kami sebagai mahasiswa telah
membantu dan melaksanakan program dan kegiatan pokok Puskesmas
Tawangharjodengan bimbingan dan bantuan staf-staf Puskesmas yang
terkait.
a. Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan yang dilakukan

Timbangan BB

Ukuran Tekanan Darah

Ukuran Tinggi Fundus Uteri

Imunisasi TT

Pemberian Tablet Fe

Temu wicara atau konseling

Tes penyakit menular seksual

Tes HB

Tes Urine Protein

Tekanan atau pijat payudara (breast care)

Tingkat Kebugaran (senam hamil

Data pada pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


1. Hasil cakupan PWS KIA di Puskesmas Tawangharjopada bulan
Januari-Desember 2017
No Indikator Sasaran Hasil % Ket.

1 K1 100% 691 83,8592% Tercapai

2 K4 95 % 665 79,49% Tercapai

3 Resti oleh 20 % 161 97,5758% Masalah


Nakes
4 Neonatus 90 % 609 80,34% Tercapai

5 Persalinan 90 % 628 79,29% Tercapai


oleh Nakes
6 AKI 3 Masalah

2. Hasil atau cakupan imunisasi

Jumlah imunisasi pada balita.


Hasil program imunisasi di Puskesmas Tawangharjo pada bulan januari
2018:
1) Hb 0 :64 orang

2) BCG :88 orang

3) POLIO 1 :89 orang

4) DPT-HB 1 :85 orang

5) POLIO 2 :94 orang

6) DPT-HB 2 :96 orang


7) POLIO 3 :98 orang

8) DPT-Hb 3 :94 orang

9) POLIO 4 :100 orang

10) CAMPAk :110 orang

3. Hasil atau Cakupan KB

Jumlah Akseptor KB bulan Januari – Desember 2017:


1) Akseptoe KB Pil :2178 orang

2) Akseptor KB Suntik :2682 orang

3) Akseptor Kb AKDR :139 orang

4) Akseptor KB Implant :107 orang

5) Akseptor KB Kondom :76 orang

6) Akseptor KB MOW dan MOP :96 orang

4. Jumlah cakupan pelayanan kesehatan pada Usia Lanjut di Puskesmas


Tawangharjo pada bulan Januari

Jumlah Posyandu di Puskesmas Tawangharjoada 8 pos


No Desa Jumlah Posyandu
1 Pulongrambe 4
2 Mayahan 7
3 Jono 5
4 Selo 12
5 Tawangharjo 6
6 Tarub 4
7 Pojok 9

8 Plosorejo 8

9 Godan 8

10 Kemadohbatur 9

Jumlah 74

BAB IV
PEMBHASAN

Dari upaya kesehatan wajib yang ditetapkan berdasarkan


perencanaan yang baik, Puskesmas Tawangharjo telah melakukannya
sesuai dengan apa yang telah diprogramkan, tetapi ada beberapa
program yang masih belum tercapai, antara lain :
N PRIORITA PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF
O S PEMECAHAN
MASALAH
1 Resti Oleh1. Kurangnya pengetahuan1. Memberikanpenyuluha
Nakes dan n kepada
Kesadaran Masyarakat u masyarakat (Khususnya
ntuk datang ke Pelayanan Ibu hamil yang
Kesehatan mengalami resiko
2. Kurangnya sosialisasi tinggi)
dan komunikasi antara2. Meningkatkan cakupan
tenaga kesehatan dengan persalinan oleh nakes
masyarakat. terlatih difasilitas dan
penanganan kegawat
daruratan maternal
neonatal sesuai standar
dan tepat waktu.
3. Meningkatkan deteksi
dini resiko tinggi atau
komplikasi baik oleh
nakes maupun
masyarakat oleh kader
dan dukun bayi.

2 AKI 1. Kurangnya kesadaran 1. Melakukan penyuluhan


masyarakat untuk dan menggerakkan
memeriksakan kader serta masyarakat
kehamilannya secara untuk dapat bekerja
rutin, sama secara optimal.
2. Dalam memberikan
2. Meningkatkan
program posyandu masih pemantaun pada ibu
banyak ibu-ibu yang hamil.
tidaka antusias dalam
3. Meningkatkan
mengikuti posyandu kunjungan pada ibu
didaerahnya. hamil dengan cara
3. Kurangnyakunjungan mendatangi rumah ibu
pada ibu hamil. hamil.
4. Terlambat 3T 4. Menigkatkan
penurunanAKI dengan
cara Pendataan ibu
hamil
resti, Pemasangan
stiker p4k.
5. Meningkatkan cakupan
persalinan oleh nakes
terlatih difasilitas dan
penanganan kegawat
daruratan maternal
neonatal sesuai standar
dan tepat waktu
6. Melengkapi kendaraan
rujukan dengan alat dan
obat agar jika sewaktu-
waktu pasien ada
masalah bisa langsung
ditangani dalam mobil.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat.
Puskesmas Tawangharjo mempunyai 6 program pokok yang harus
dilaksanakan , dari hasil kegiatan sebagian besar program sudah
memperlihatkan hasil yamg cukup baik, tapi ada bebera program yang
belum maksimal. Hal ini menunjukkan masih perlunya perhatian dan
penanganan yang lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap
merupakan kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan terus
menerus, oleh karena itu untuk meningkatkan beberapa program yang
belum maksimal dibutuhkan kerja sama dari semua pihak baik dari dalam
puskesmas maupun peran serta masyarakat. Fasilitas puskesmas dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh anggota puskesmas baik itu
dokter, perawat serta bidan dalam rangka member pelayanan kesehatan
secara paripurna kepada masyarakat. Fasilitas puskesmas dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh anggota puskesmas, baik itu
dokter, bidan maupun staf lain dalam rangka member pelayanan
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat.

B. SARAN
Berdadsarkan dari kesimpulan di atas maka disarankan untuk :
1. Petugas Kesehatan
Kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan baik seperti Posyandu
Balita dan Lansia hendaknya dapat dilaksanakan secara bertahap
ditingkatkan, untuk Posyandu Balita dengan sistem 5 meja dan untuk
Posbindu Lansia dengan sistem 5 meja.
2. Masyarakat
Peran serta dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan
pengurus RT, RW perlu ditingkatkan terus dalam berbagai kegiatan
dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin. Antara lain Ibu-ibu Balita aktif membawa balitanya
mengikuti kegiatan Posyandu Balita, Lansia aktif mengikuti Posyandu
Lansia, warga aktif mengadakan kerja bakti bersih lingkungan dan Kader
aktif menjaga kebersihan dan kesehatan rumah, lansia aktif mengikuti
senam lansia.
3. Puskesmas
Supaya lebih meningkatkan mutu pelayanan yaitu dengan
memuaskan konsumen dan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
serta kode etik masing-masing profesi.
4. Mahasiswa
Diharapkan Mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan
menambah bekal tentang konsep praktek keperawatan komunitas,
sehingga terdapat optimalisasi kinerja dalam melakukan praktek klinik di
komunitas. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan
sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan praktek klinik di
masyarakat.

You might also like