You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

METODE KANGURU DALAM MENGGENDONG BAYI

Disusun Oleh:

1. Agus Budi Mulyono (017901003)

2. Aimatus Sholikhah (017901007)

3. Fitri Nur Azizah (017901018)

4. Lutfi Andi Fransiska (017901029)

5. Widya Saraswati Nurida (017901039)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES INSAN CENDEKIA HUSDSA BOJONEGORO
Jl. Dr. Wahidin No. 68 A, No. Fax/Phone. 035389333
2018

SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 1


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

METODE KANGURU DALAM MENGGENDONG BAYI

Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang metode kanguru

Pokok bahasan : Perawatan dasar bayi.

Sub Pokok Bahasan : Metode kanguru dalam menggendong bayi BBLR.

Sasaran : Keluarga pasien

Hari /Tanggal : Jum’at, 6 April 2018

Waktu/Tempat : 20 menit/ Ruang Neonatus

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien mampu memahami tentang

metode kanguru dalam menggendong bayi BBLR.


B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan semua keluarga

pasien dapat:
a. Menyebutkan pengertian metode kanguru
b. Menyebutkan kapan dilakukan metode kanguru
c. Menyebutkan pengertian BBLR
d. Menyebutkan cara melakukan metode kanguru
e. Menyebutkan pemantuan saat melakukan metode kanguru
f. Menyebutkan manfaat metode kanguru.
C. Materi Penyuluhan
a. Pengertian metode kanguru
b. Waktu dilakukan metode kanguru
c. Pengertian BBLR
d. Cara melakukan metode kanguru
e. Pemantuan saat melakukan metode kanguru
f. Manfaat metode kanguru.
D. Metode Pembelajaran
a. Metode: Ceramah dan diskusi
b. Langkah-langkah kegiatan
1) Kegiatan pra pembelajaran
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
- Kontrak waktu
2) Kegiatan membuka pembelajaran (5 menit)
- Memberi salam
- Perkenalan

SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 2


- Menyampaikan pokok bahasan
- Menjelaskan tujuan
3) Kegiatan inti (10 menit)
- Pemateri memberikan materi
- Sasaran menyimak materi
- Sasaran mengajukan pertanyaan
- Pemateri menjawab pertanyaan
4) Kegiatan menutup pembelajaran (5 menit)
- Memberikan pertanyaan secara lisan tentang materi
- Menyimpulkan materi
- Memberi salam.
E. Setting Tempat Penyuluhan
Keterangan :
∆ : Penyaji
● : Moderator
○ : Peserta
F. Pengorganisasian ♦ : Fasilitator
Penyaji : Lutfi Andi Fransiska ♥ : Observer
Fasilitator : Widya Saraswati Nurida, Agus Budi Mulyono, ♥
Moderator : Aimatus Shoikhah
Observer : Fitri Nur Azizah
G. Media dan Sumber
Media : leaflet, dan lembar balik, pantom bayi dan selendang.
H. Evaluasi
Memberikan pertanyaan secara lisan tentang materi. Butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian metode kanguru
b. Sebutkan kapan dilakukan metode kanguru
c. Sebutkan pengertian BBLR
d. Sebutkan cara melakukan metode kanguru
e. Sebutkan pemantuan saat melakukan metode kanguru
f. Sebutkan manfaat metode kanguru.

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Metode kangguru adalah cara perawatan bayi dengan
menggendong lekat bayi lekat ke dada ibu, layaknya induk kangguru
memasukkan anaknya ke dalam kantung, tanpa ada batas kain (skin to
skin), sehingga ada kontak langsung antara kulit bayi dan kulit ibu.
Perawatan kangguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan

SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 3


suhu tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung dan pernafasan
yang stabil pada BBLR.

B. WAKTU DILAKUKANNYA METODE KANGURU


Metode ini dapat diterapkan pada saat inisiasi menyusui dini,
pemberian ASI, namun pada BBLR metode ini dianjurkan dilakukan
selama 24 jam.
Metode kangguru ini dapat dilakukan setelah 2 minggu kelahiran
sampai bayi tidak mau lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu atau menunggu
berat badan bayi 2 kg. metode ini dianjurkan selama 24 jam, tetapi pada
permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal 60 menit, kemudian
ditingkatkan terus menerus siang dan malam dan berhenti hanya saat
ketika mengganti popok.

C. METODE KANGURU: HOLD ME, FEED ME, LOVE ME.


Saat perawatan bayi dengan metode kangguru, bayi yang didekap
oleh ibunya, merasakan sentuhan kulit kekulit yang tentu memberikan
kenyamanan dan ketenangan pada bayi. Suhu tubuh ibu dapat naik dan
turun dengan sendirinya sesuai kebutuhan bayi (maternal neonatal thermal
synchrony), tanpa pengaturan manual seperti incubator. Kontak kulit ke
kulit ini juga dapat meminimalkan kehilangan panas dari permukaan tubuh
bayi, yang tidak dapat dilakukan incubator. Dengan kontak emosional
yang erat antara ibu dan bayi pada metode kangguru, produksi asi
meningkat karena adanya refleks letdown oleh hormone oksitosin dalam
tubuh ibu. Bayi pun tidak perlu di keluar masukkan dari incubator untuk
bias mendapat ASI. Bayi dapat langsung menghisap ASI dari payudara ibu
dengan sedikit mengubah posisi, Karena bayi memiliki insting dan dapat
merasakan detak jantung ibunya.
Selain itu metode kangguru dapat menurunkan resiko infeksi pada
bayi karena bagaimanapun flora normal kulit ibu tentu lebih “aman” dari
pada kuman resisten antibiotic di ruang rawat rumah sakit. Bayipun lebih
cepat dipulangkan dari rumah sakit karena peningkatan berat badan lebih
cepat dan metode kangguru dan dilanjutkan di rumah oleh ibu dibantu oleh
anggota keluarga lainnya.

SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 4


D. PENGERTIAN BBLR
BBLR adalah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2500 gr,
tanpa memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian,
(1) BBL sangat rendah bila lahir dengan berat < 1500 gr, (2) BBLR
dengan berat lahir 1500-2499 gr.
BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah kulit
sedikit, permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan berat
badan, pusat pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh karena itu
BBLR mudah kehilangan panas dan sering kedinginan. Kondisi ini dapat
membawa bencana yang besar bagi kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi
mengalami kedinginan maka dapat terjadi henti nafas, badannya pucat
kebiruan, detak jantungnya melemah dan berakhir dengan kematian.

E. KRITERIA BBLR UNTUK METODE KANGURU


1. Bayi dengan BB ≤ 2000 gr.
2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap serta menelan baik.
4. Perkembangan selama di inkubator baik.
5. Bayi tidak mengalami kesulitan bernafas.
6. Bayi tidak mengalami kesulitan minum.
7. Bayi tidak Kejang
8. Bayi tidak diare.
9. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua.

F. CARA MELAKUKAN METODE KANGURU


1. Beri bayi topi, popok, dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih
dahulu. Bila suhu sedang dingin, bayi boleh dipakaikan baju tanpa
lengan berbahan katun yang dibuka dibagian depannya, agar dada bayi
tetap dapat menempel pada dada ibu (skin to skin).
2. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit ibu
dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi

SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 5


dengan siku dan tungkai tertekuk (seperti kodok), kepala dimiringkan
ke kanan atau ke kiri dan sedikit mendongak.
3. Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu
dan bayi diletakkan diantara/belahan payudara ibu, baju diselimutkan
kepada bayi kemudian ibu mamakai selendang yang dililitkan di perut
ibu agar bayi tidak terjatuh.
4. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk
atau kain lebar yang elastis atau kantung yang dibuat sedemikian rupa
untuk menjaga tubuh bayi tidak terjatuh. Bila kurang menutupi badan
bayi bisa ditambah dengan selimut.
5. Di indonesia sendiri sudah ada kain gendong khusus yang memiliki
celana bayi menempel. Besarnya setinggi bayi, kemudian sisi kanan dan
kirinya ada dua pasang tali. Untuk menggunakannya, bayi dimasukkan
ke dalam celana kain gendong tersebut tanpa baju, kemudian badan
bayi ditempelkan ke badan ibu sesuai dengan langkah 1 dan 2, dan
pasang tali dengan rapat.
6. Ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau
berdiri, duduk, jalan, makan, dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi
ibu setengah duduk atau dengan meletakkan beberapa bantal dibawah
punggung ibu.
7. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota
keluarga lain. dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan kesiapan ibu,
bayi, posisi bayi, pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan
ibu dan bayi.

G. PEMANTAUAN BAYI SELAMA METODE KANGURU


1. Suhu bayi antara 36.5 – 37.5 oC
2. Pemantauan suhu ketiak bayi setiap 6 jam selama 3 hari pertama
3. Selanjutnya pengukurannya dilakukan 2 hari sekali
4. Pemantauan pernafasan bayi berkisar antara 40-60 kali/mnt dan kadang
disertai dengan periode apnea (tidak bernafas).

SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 6


5. Beberapa tanda bahaya yang perlu dipantau : sulit bernafas, merintih,
bernafas sangat cepat atau sangat lambat, henti nafas yang sering dan
lama (> 20 detik), bayi terasa dingin, sulit minum, muntah-muntah,
kejang, diare, kulit kuning. Bila menjumpai tanda-tanda tersebut segera
cari pertolongan tenaga kesehatan.

H. MANFAAT METODE KANGURU


1. Menstabilkan denyut jantung, suhu dan pernafasan
2. Meningkatkan berat badan dan pertumbuhan dengan efektif
3. Meningkatkan hubungan emosi atau psikologis antara ibu dan bayi
4. Mengurangi stress ibu dan bayi
5. Mengurangi lama menangis bayi
6. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
7. Meningkatkan produksi ASI ibu dan pemberian ASI ekslusif
8. Menurunkan resiko infeksi pada bayi

DAFTAR PUSTAKA

Arvin, Behrman Kligram. (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.


Kementrian Kesehatan RI. (2010). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial: Pedoman teknis Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2016). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.

SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 7


Margaretha, Saur Lidya. (2006). Metode Kanguru pada Perawatan Bayi Berat
Lahir Rendah. Sari Pediatri, Vol 8, No. 3.

SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 8


SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 1
SAP METODE KANGURU STIKes ICSADA Bojonegoro 2

You might also like