Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 6 :
Cici Paramida
Gita Miftania
Lulu Ilmaknun
Rahmawati
Tuti Alawiyah
BEKASI 2018
Visi Misi Prodi Ners
Visi
Menjadi program studi profesi ners yang menghasilkan perawatn yang islami, profesional dan
unggul di bidang Home Care pada tahun 2025.
Misi
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “Asuhan
Keperawatan Ibu Hamil dengan Penyakit pada Masa Kehamilan” dengan lancar. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas maternitas II yang diampu oleh Ibu Ns. Sunirah,
S. Kep, M. Kep.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga
penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk teman-teman semua umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.
penulis
Daftar Isi
A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
B. Saran ........................................................................................................... 20
Konsepsi atau biasa disebut fertilisasi terjadi ketika inti sel sperma dari laki-laki
memasuki inti sel ovum dari perempuan (chapman & durham, 2010). Ovum yang
sudah dibuahi (dinamakan zigot) memerlukan waktu 6-8 hari untuk berjalan
kedalam uterus . perjalanannya disepanjang tuba falopi dibantu oleh kerja peristaltik
tuba, gerakan mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba dan
cairan yang dihasilkan oleh epitalium bersilia. Sekitar 10 hari setelah terjadi
fertilisasi, zigot berkembang menjadi blastokist dan akan menanamkan dirinya
dalam endometrium. Implantasi / penanaman /nidasi biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri (bagian atas badan uterus).
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu
dari segumpal darah, kemudian dilahirkan kamu sebagai seorang anak kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa). Kemudian (dibiarkan
hidup lagi) sampai tua. Diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. Kami perbuat
demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahani
(Nya).”
QS. Al-Mu’min: 67
“kami perintahkan kepada manusias upaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.”
QS. Al-Ahqaf: 15
C. Konsep Penyakit Pada Masa Kehamilan
1. Gangguan Kardiovaskuler Pada Ibu Hamil
Penyakit jantung menyerang sekitar 1% dari semua wanita yang hamil.
Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kerusakan jantung yang terjadi akibat demam
rematik atau (yang kini sering dijumpai) akibat penyakit jantung kongenital.
Penyakit jantung dibagi menjadi empat kelompok (I sampai IV) menurut
kondisi pasien yang aktif tanpa timbulnya gejala. Kehamilan memberikan beban
tambahan bagi jantung dan hampir selalu menyebabkan wanita tersebut digolongkan
ke dalam klasifikasi berisiko tinggi.
Komplikasi serius dapat terjadi akibat peningkatan beban kerja jantung yang
sudah lemah atau sakit untuk memenuhi kebutuhan saat hamil, kecuali jika dilakukan
tindakan pencegahan. Kegagalan jantung dapat terjadi pada ibu, dan bayi yang
dikandungnya akan menghadapi bahaya hipoksia intrauteri, retardasi pertumbuhan
janin, persalinan prematur serta asfiksia waktu lahir.
Kehamilan
Dasar penanganan medis dan keperawatan bagi wanita hamil yang menderita
penyakit jantung adalah mengurangi segala macam stres tambahan yang menambah
beban kerja jantung, upaya ini dilakukan untuk menjamin oksigenasi yang
memuaskan pada janin dan mencegah agar keadaan janin tidak semakin buruk.
Wanita hamil yang menderita penyakit jantung harus diperiksa dua minggu sekali
(bukan sebulan sekali seperti pada ibu hamil yang normal) selama kehamilan dini, dan
kemudian seminggu sekali sejak usia kehamilan 28 minggu; dengan pemeriksaan
yang lebih sering, setiap tanda kegagalan jantung dini dapat diketahui begitu tanda
tersebut muncul. Pasien jantung yang hamil harus memperoleh tambahan istirahat di
siang hari di samping tidur selama 9 jam di malam hari. Rencana semua kegiatan yang
diperbolehkan harus disusun secara rinci, dan rencana ini dapat disesuaikan kembali
dengan pekerjaan dan kesehatan pasien setiap kali pasien ini memeriksakan dirinya.
Bantuan tambahan dirumah harus dipertimbangkan khususnya jika dalam keluarga
tersebut terdapat anak-anak yang masih kecil.
Jika pasien tidak bisa istirahat dengan baik dirumah, ia harus dirawat dirumah
sakit. Usia kehamilan antara 28 dan 34 minggu merupakan saat dimana terdapat stres
fisik yang paling besar sehingga diperlukan pengobatan atau penyesuaian pengobatan
dengan obat-obat jantung (misalnya, digitalis).
Faktor-faktor penting dalam perawatan antenatal wanita hamil yang menderita
penyakit jantung adalah :
Mencegah atau memperbaiki anemia
Mencegah infeksi dengan menghindari orang lain (pengunjung, kerumunan
orang, dll) dan segera mengobati infeksi, termasuk infeksi yang ringan sekalipun.
Membatasi kenaikan berat badan, menghindari berat badan berlebih yang dapat
menambah beban kerja jantung; penanganan diet mencakup pembatasan natrium
untuk mencegah retensi cairan yang berlebihan.
Observasi yang cermat dan terus-menerus untuk mengenali kondisi jantung yang
memburuk serta mendeteksi setiap komplikasi lainnya.
Persalinan
Persalinan dan melahirkan akan meningkatkan stres pada ibu maupun janinnya.
Observasi terus-menerus (pemantauan) merupakan tindakan yang paling penting.
Intervensi (seperti melahirkan dengan bantuan forseps) diperlukan kalau respons
maternal atau fetal terhadap kontraksi rahim menunjukkan tanda-tanda awal
kekurangan oksigen. Obat-obat analgesik biasanya diberikan oleh dokter ahli anastesi;
analgesia epidural sering dilakukan dalam kondisi ini.
Sesudah Melahirkan
C. Intervensi keperawatan
1. Diagnosis 1: perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrien dengan tepat.
Rencana Intervensi:
a. Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24jam.
Rasional : membantu dalam mengevaluasi pemahaman ibu tentang diet
dan/atau pentinganya menaati aturan diet.
b. Tinjau ulang pentingnya makan kudapan yang teratur bila menggunakan
insulin.
Rasional : makan sedikit dan sering menghindari hiperglikemia
postprandial dan ketosis puasa/kelaparan.
c. Bila terjadi hipoglikemia asimtomatik, atasi dengan segelas susu sebanyak
8 oz dan ulangi tiap 15 menit bila kadar glukosa serum tetap di bawah 70
mg dl.
Rasional : mual dan muntah dapat mengakibatkan defisiensi karbohidrat
yang dapat menimbulkan metabolisme lemak dan terjadi ketosis.
2. Diagnosis 2 : Risiko cedera janin yang berhubungan dengan peningkatan kadar
glukosa maternal akibat perubahan pada sirkulasi.
Rencana intervensi:
1. Tentukan klasifikasi white terhadap diabetes, jelaskan klasifikasi serta
makna pada ibu dan pasangan
Rasional : janin kurang beresiko bila klasifikasi white adalah A,B, dan C
dengan klasifikasi D atau di atas akan mengalami masalah ginjal atau
komplikasi masalah lainnya.
2. Kaji kontrol diabetik sebelum konsepsi.
Rasional : kontrol ketat sebelum konsepsi membantu resiko mortalilitas
janin dan anomali kongenital.
3. Kaji gerakan janin dan DJJ setiap kunjungan sesuai indikasi. Anjurkan
untuk mencatatnya mulai usia gestasi 18 minggu dan setiap hari mulai
minggu ke 34.
Rasional : terjadinya insufiensi plasenta dan ketosis maternal mungkin
secara negatif akan mempengaruhi gerakan janin dan DJJ.
4. Pantau adanya hipertensi dalam kehamilan ( edema, proteinuria, dan
peningkatan TD)
Rasional : bermanfaat untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan abnormal.
5. Berikan informasi tentang efek diabetes yang mungkin pada pertumbuhan
dan perkembangan janin.
Rasional : kira-kira 12-13 dari diabetes menjadi gangguan hipertensi karna
perubahan kardiovaskular berkenaan dengan diabetes.
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Penyakit Jantung
A. Pengkajian
Pengkajian pada ibu hamil dengan penyakit jantung adalah :
Anamnesis
Riwayat kesehatan pribadi dan keluarga : penyakit dengan signifikansi
kardiovaskular, termasuk penyakit jantung bawaan, infeksi streptokokus,
demam rematik, penyakit jantung katup, endokarditis, gagal jantung kongestip,
angina dan infark miokard.
Faktor yang meningkatkan beban jantung
- Anemia
- Infeksi
- Edema
Gejala dekompensasi jantung (lihat tanda komplikasi potensial : dekompensasi
jantung
Obat saat ini
Penyebab stres saat ini
Pemeriksaan fisik
Periksa
- Jumlah dan pola edema
- Tanda vital
- Jumlah dan pola kenaikan berat badan
Intervensi Keperawatan
- Membantu pasien mengidentifikasi faktor yang mengurangi intoleransi
aktivitas dan mencari tahu seberapa besar keterbatasan untuk menerapkan
dasar evaluasi.
- Membantu wanita mengembangkan program khusus untuk aktivitas dan
istirahat, dengan mempertimbangkan lingkungan kerja dan tempat tinggal,
juga dukungan keluarga dan teman, untuk menjaga curah jantung yang
cukup.
- Menfedukasi wanita untuk memantau respons fisiologis terhadap aktivitas
(contoh: denyut nadi, frekuensi napas) dan mengurangi aktivitas yang
menybabkan kelelahan atau nyeri untuk menjaga curah jantung yang cukup
dan mencegah cedera pada janin.
- Meminta keluarga dan teman pasien untuk membantunya dalam aktivitas
dan memberikan dukungan dalam melakukan perannya dan aktivitas
perawatan mandiri yang terlalu berat untuk meningkatkan kemungkinan
kepatuhan terhadap keterbatasan aktivitas.
- Menyarankan pasien untuk membuat catatan aktivitas yang di dalamnya
terdapat aktivitas, waktu, durasi, intensitas dan respons fisiologis untuk
mengevaluasi efektivitas dan kepatuhan terhadap program.
- Mendiskusikan berbagai aktivitas pengalihan yang bisa dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan bosan saat istirahat.
2. Diagnosa 2 : Risiko penatalaksanaan yang tidak efektif berhubungan dengan
kehamilan pertama dan persepsi wanita bahwa kondisinya baik.
Intervensi Keperawatan
- Mengidentifikasi faktor, seperti pengetahuan yang cukup mengenai efek
jantung terhadap kehamilan, yang akan menghambat pasien untuk
berpartisipasi dalam rejimen terapinya untuk meningkatkan intervensi dini
seperti edukasi mengenai pentingnya beristirahat.
- Mengedukasi pasien dan keluarganya mengenai faktor seperti kurangnya
istirahat atau tidak meminum obat yang dapat memberikan efek buruk
terhadap kehamilan untuk memberikan informasi dan meningkatkan rasa
kontrol akan situasi tersebut.
- Mengidentifikasi sumber di komunitas yang memberikan perasaan
berbagai akan pengalaman yang sama.
- Menyemangati pasien untuk menyatakan rencananya untuk melaksanakan
rejimen perawatan untuk mengevaluasi efek edukasi.
C. Intervensi keperawatan
1. Diagnosa 1 : Kekurangan cairan dan elektrolit yang berhubungan dengan
muntah berlebihan dan pemasukan yang tidak adekuat.
Intervensi Keperawatan
a. Istirahatkan ditempat ibu yang nyaman
Rasional : istirahat akan menurunkan kebutuhan energi kerja yang membuat
metabolisme tidak meningkatkan, sehingga tidak merangsang terjadinya
mual dan muntah.
b. Pantau tanda-tanda vital serta tanda-tanda dehidrasi
Rasional : dengan mengobservasi tanda-tanda kekurangan cairan dapat
diketahui sejauh mana keadaan umum dan kekurangan cairan pada ibu.
Tekanan darah turun, suhu meningkat, dan nadi meningkat merupakan
tanda-tanda dehidrasi dan hipovolemia.
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan infus
Rasional : pemberian cairan infus dapat mengganti jumlah cairan elektrolit
yang hilang dengan cepat, sehingga dapat mencegah keadaan yang lebih
buruk pada ibu
d. Pantau tetes cairan infus
Rasional : jumlah tetesan infus yang tidak tepat dapat menyebabkan
terjadinya kelebihan dan kekurangan cairan didalam sistem sirkulasi
e. Catat intake dan output
Rasional : dengan mengetahui intake dan ouput cairan diketahui
keseimbangan cairan di dalam tubuh.
f. Setelah 24 jam anjurkan untuk minum tiap jam
Rasional : minum yang sering dapat menambah pemasukan cairan melalui
oral.
Intervensi Keperawatan
a. Kaji kebutuhan nutrisi ibu
Rasional : dengan mengetahui kebutuhan nutrisi ibu dapat dinilai sejauh
mana kekurangan nutrisi pada ibu dan menentukan langkah selanjutnya.
b. Observasi tanda-tanda kekurangan nutrisi
Rasional : untuk mengetahui sejauh mana kekurangan nutrisi akibat muntah
yang berlebihan.
c. Setelah 24jam pertama beri makanan dalam porsi kecil tetapi sering
Rasional : makanan dalam porsi kecil dapat mengurangi pemenuhan
lambung dan mengurangi kerja pristaltik usu serta memudahkan proses
penyerapan.
d. Berikan makanan dengan keadaan hangat dan bervariasi Rasional :
makanan yang hangat di harapkan dapat mengurangi rasa mual dan
makanan yang bervariasi untuk menambah nafsu makan, sehingga di
harapkan kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi.
e. Berikan makanan yang tidak berlemak dan berminyak
Rasional : maknanan yang tidak berlemak dan berminyak mengurangi
rangsangan saluran pencernaan, sehingga di harapkan mual dan muntah
berkurang.
f. Anjurkan klien untuk memakan makanan yang kering yang tidak
merangsang pencernaan ( roti kering dan biskuit )
Rasional : makanan kering tidak merangsang pencernaan dan mengurangi
perasaan mual.
g. Berikan ibu motivasi agar mau menghabiskan makanan
Rasional : ibu merasa di perhatikan dan berusaha menghabiskan makananya
h. Timbang berat badan ibu
Rasional : dengan meni bang berat badan dapat di ketahui keseimbangan
berat badan sesuai usia kehamilan dan pengaruh nutrisi.
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyakit jantung menyerang sekitar 1% dari semua wanita yang hamil. Keadaan ini
biasanya disebabkan oleh kerusakan jantung yang terjadi akibat demam rematik atau
(yang kini sering dijumpai) akibat penyakit jantung kongenital.
2. Kunci kehamilan yang optimal adalah kontrol glukosa ibu yang ketat sebelum
konsepsi, juga selama periode gestasional. oleh karena itu, untuk ibu dengan
diabetes, penekanan utama adalah pada konseling prekonsepsi. Kehamilan dengan
penyulit diabetes masih dianggap berisiko tinggi. lebih baik merencanakan
kehamilan, untuk bekerja sama dengan wanita dan keluarganya sebelum terjadi
konsepsi.
3. Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama
kehamilan. Penyebabnya yang pati tidak diketahui, tetapi kemungkinan hiperemesis
terjadi akibat over-reaksi terhadap hormon korionik gonadotropin atau terhadap
peningkatan kadar estrogen.
B. Saran
Lebih memperhatikan pola hidup sehat, terlebih selama masa kehamilan. Agar
tidak terjadi masalah diwaktu yang akan datang yang menyebabkan gangguan pada janin.
Daftar Pustaka
Perry Cashion, Lowdermilk. 2013. Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 2. Jakarta: Salemba
Medika