Professional Documents
Culture Documents
hangat kembali
Selasa, 13 September 2016 06:16 Reporter : Desi Aditia Ningrum, Moch
Wahyudi
BERITA TERKAIT
Wacana ini bermula dari hasil survei Pusat Kajian Ekonomi dan
Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia. Berdasarkan penelitian dilakukan sepanjang Desember
2015-Januari 2016, mayoritas responden yang merupakan
perokok menyatakan bakal berhenti mengepulkan asap jika harga
rokok mencapai Rp 50 ribu per bungkus.
Selain penaikan harga, jika ditelusuri, ada isu lain terkait rokok yang
tak kalah seksi: Asuransi kesehatan untuk perokok.
"Itu memang sudah lebih dari lima tahun hingga sepuluh tahun
digulirkan," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, pekan
lalu.
Bahkan, katanya, sudah pernah ada draf peraturan presiden terkait
asuransi perokok. Namun, kala itu, Kementerian Koordinator
Kesejahteraan Rakyat menolak.
"Usut punya usut, konon kabarnya, itu dari Industri rokok. Yang bisa
jadi karena niat baik mau menjamin perokok, bisa jadi ada akal
bulus."
"Ada usulan yang saya liat dokumennya diusulkan oleh sebuah BUMN
asuransi. Dia mau mengembangkan asuransi perokok di luar Badan
Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," katanya.