Professional Documents
Culture Documents
Penggunaannya antara lain dalam bidang kedokteran, pertanian, pengawetan kayu, dan lainnya.
Namun penggunaan arsen yang tidak tepat dapat mengakibatkan efek yang fatal bagi kesehatan
manusia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Arsen
Arsen (As) adalah suatu unsur kimia metaloid (semilogam) golongan VA dengan nomor atom
33. Arsen berwujud bubuk putih, tanpa warna dan bau. Nama arsenik sendiri pertama kali
berasal dari bahasa Persia zarnig dan bahasa Yunani arsenikon yang artinya kuning
(www.terselubung.blogspot.com, 2009). Arsen merupakan bahan metaloid yang terkenal beracun
dan memiliki tiga bentuk alotropik, yaitu kuning, hitam dan abu-abu (www.wikipedia.org, 2009).
B.Klasifikasi Arsen
Arsen di alam berada dalam bentuk Inorganik dan organik. Penjelasannya sebagai berikut:
1.Arsen Inorganik
Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganik.
Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan dapat terpapar pada manusia.
Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik dapat
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker (www.bluefame.com,
2009).
Senyawa Arsen dengan oksigen, klorin atau belerang dikenal sebagai arsen inorganik. Arsen
trioksida (As2O3 atau As4O6) dan arsenat/arsenit merupakan bentuk arsen inorganik berbahaya
bagi kesehatan manusia. Pada suhu di atas 1.073°C senyawa arsen trioksida dapat dihasilkan dari
hasil samping produksi tembaga dan pembakaran batubara. Arsen trioksida mempunyai titik
didih 465°C dan akan menyublim pada suhu lebih rendah. Kelarutan arsen trioksida dalam air
rendah, kira-kira 2% pada suhu 25°C dan 8,2% pada suhu 98°C. Sedikit larut dalam asam
membentuk asam arsenide (H3As03). Arsen trioksida sangat cepat larut dalam asam khlorida
dan alkalis (Durrant & Durrant, 1966; Carapella, 1973) (Sukar, 2003).
2.Arsen Organik
Senyawa dengan Carbon dan Hydrogen dikenal sebagai Arsen Organik. Arsen bentuk organik
yang terakumulasi pada ikan dan kerang-kerangan, yaitu arsenobetaine dan arsenokolin
mempunyai sifat nontoksik. Sebagaimana diketahui bahwa arsen inorganik lebih beracun dari
pada arsen organik. Senyawa arsen organik sangat jarang dan mahal. Ikatan carbon-arsen sangat
stabil pada kondisi pH Iingkungan dan berpotensi teroksidasi. Beberapa senyawa methylarsenic
sebagaimana di dan trimethylarsenes terjadi secara alami, karena merupakan hasil dari aktivitas
biologik. Di dalam air senyawa ini bisa teroksidasi menjadi methylarsenic acid Senyawa arsen
organik lainnya seperti : arsenobetaime dan arsenocho/ine bisa ditemukan pada kehidupan laut
dan sangat tahan terhadap degradasi secara kimiawi (Lauwerys et aI, 1979) (Sukar, 2003).
Berbagai macam senyawa arsen adalah sebagai berikut:
a.Asam arsenat (H3AsO4)
b.Asam arsenit (H3AsO3)
c.Arsen trioksida (As2O3)
d.Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
e.Kadmium arsenida (Cd3As2)
f. Galium arsenida (GaAs)
g.Timbal biarsenat (PbHAsO4)
C.Karakteristik Arsen
Arsen berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan
dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain (Wijanto, 2005).
Arsen secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan fosfor, dan sering dapat
digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika
dipanaskan, arsen akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsen, yang berbau seperti bau bawang
putih. Arsen dan beberapa senyawa arsen juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat
menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsen ditemukan dalam dua bentuk
padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
E.Penggunaan Arsen
Beberapa penggunaan arsen sebagai berikut:
1.Arsenik dalam kehidupan sehari-hari
Arsenik dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan pestisida di buah-buahan. Timbal
biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan
kerusakan otak pada pekerja yang menyemprotnya. Arsen juga berperan penting dalam bidang
pengobatan. Di zaman dahulu arsen pernah digunakan sebagai obat sifilis, yaitu salvarsan.
Sampai sekarang arsen masih menjadi salah satu alternatif pengobatan tripanosomiasis Afrika
(dalam bentuk melarsoprol). Walaupun kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-
obatan modern. (www.wikipedia.org, 2009)
Galium arsenid dapat dipakai sebagai bahan semikonduktor rangkaian listrik. Galium arsenida
adalah material semikonduktor penting dalam sirkuit terpadu. Sirkuit dibuat menggunakan
komponen ini lebih cepat tapi lebih mahal daripada yang terbuat dari silikon. Selain itu, arsen
juga dipakai dalam industri pewarna dan cat ( www.terselubung.blogspot.com, 2009).
2.Arsenik di air minum
Makanan kita pun mungkin mengandung arsenik dalam jumlah kecil. Konsentrasi arsenik yang
dianggap tidak berbahaya dalam air minum oleh WHO adalah kurang dari 10 ppb. Selain karena
arsenik menjadi bahan pestisida yang dipakai untuk menyemprot sayur dan buah, arsenik juga
berpotensi mencemari perairan. Arsenik yang ditemukan di air adalah arsenik bentuk arsenat V
(HAsO42-) dan arsenit III (H3AsO3). Di alam bebas arsenat dan arsenit dapat mengalami reaksi
redoks bolak balik. Konsentrasi yang ditemukan dapat mencapai 200-4400 ppb, atau 0.2-4.4 ppm
( www.terselubung.blogspot.com, 2009).
3.Arsenik sebagai racun
Bentuk arsenik yang terkenal adalah As2O3 (arsen trioksida) atau warangan. Warangan ini
bentuknya berupa bubuk berwarna putih yang larut dalam air. Bentuk lainnya adalah bubuk
kuning As2S3 dan bubuk merah realgar As4S4. Keduanya sempat populer sebagai bahan cat,
namun karena toksik akhirnya mereka tidak dipakai lagi. Adapun bentuk gasnya, yang juga
beracun adalah arsin (As2H3) ( www.terselubung.blogspot.com, 2009).
F.Diagnosis
Ada tes yang tersedia untuk mendiagnosis keracunan dengan mengukur arsenik dalam darah,
urin, rambut dan kuku. Tes urin adalah tes yang paling dapat diandalkan untuk paparan arsenik
dalam beberapa hari terakhir. Tes urin perlu dilakukan dalam waktu 24-48 jam untuk sebuah
analisa yang akurat eksposur yang akut. Tes rambut dan kuku dapat mengukur tingkat tingginya
terpapar arsen selama 6-12 bulan. Tes-tes ini dapat menentukan apakah seseorang telah terpapar
di atas tingkat rata-rata arsen. Rambut merupakan bioindikator potensial untuk paparan arsenik
karena kemampuannya untuk menyimpan elemen dari darah. Jenis biomonitoring telah dicapai
dengan teknik yang lebih baru seperti microanalytical berdasarkan Synchroton radiasi fluoresensi
sinar-X (SXRF) spektroskopi dan Microparticle akibat emisi sinar-X (PIXE). Yang sangat
terfokus dan intens studi balok bintik-bintik kecil pada sampel biologis yang memungkinkan
analisis tingkat mikro di sepanjang spesiasi kimia. Metode ini telah digunakan untuk mengikuti
tingkat arsenik sebelum, selama dan setelah pengobatan dengan oksida Arsenious pada pasien
dengan Leukemia akut Promyelocytic (www.wikipedia.org, 2009).
G.Toksisitas
Toksisitas senyawa arsenik dan sangat bervariasi. Bentuk organik tampaknya memiliki toksisitas
yang lebih rendah daripada bentuk arsenik anorganik.. Penelitian telah menunjukkan bahwa
arsenites (trivalen bentuk) memiliki toksisitas akut yang lebih tinggi daripada arsenates
(pentavalent bentuk). Minimal dosis akut arsenik yang mematikan pada orang dewasa
diperkirakan 70-200 mg atau 1 mg/kg/hari. Sebagian besar melaporkan keracunan arsenik tidak
disebabkan oleh unsur arsenik, tapi oleh salah satu senyawa arsen, terutama arsenik trioksida,
yang sekitar 500 kali lebih beracun daripada arsenikum murni. Gejalanya antara lain: sakit di
daerah perut, produksi air liur berlebihan, muntah, rasa haus dan kekakuan di tenggorokan, suara
serak dan kesulitan berbicara, masalah muntah (kehijauan atau kekuningan, kadang-kadang
bernoda darah), diare, tenesmus, sakit pada organ kemih, kejang-kejang dan kram, keringat
basah, lividity dari ekstremitas, wajah pucat, mata merah dan berair (www.wikipedia.org, 2009).
Gejala keracunan arsenik ringan mulai dengan sakit kepala dan dapat berkembang menjadi
ringan dan biasanya, jika tidak diobati, akan mengakibatkan kematian (www.wikipedia.org,
2009).
H. Patofisiologi
Arsen dapat bermanfaat bagi tubuh, tapi juga dapat mengganggu metabolisme dalam tubuh.
Arsen mengganggu produksi ATP melalui beberapa mekanisme. Pada tingkat siklus asam sitrat,
arsenik menghambat piruvat dehidrogenase dan bersaing dengan fosfat dalam proses fosforilasi
oksidatif, sehingga menghambat energy, terkait pengurangan NAD+, menghambat respirasi
mitokondria dan sintesis ATP. Produksi hidrogen peroksida juga meningkat. Gangguan
metabolik ini menyebabkan kematian dari sistem organ. Sebuah pemeriksaan mayat berwarna
merah bata mengungkapkan mukosa yang mengalami perdarahan yang parah
(www.wikipedia.org, 2009).
BAB III
PEMBAHASAN
A.Keberadaan Arsen
Keberadaan arsen di alam (meliputi keberadaan di batuan (tanah) dan sedimen, udara, air dan
biota), produksi arsen di dalam industri, penggunaan dan sumber pencemaran arsen di
lingkungan.
1.Keberadaan Arsen di Alam
a.Batuan (Tanah) dan Sedimen
Di batuan atau tanah, arsen (As) terdistribusi sebagai mineral. Kadar As tertinggi dalam bentuk
arsenida dari amalgam tembaga, timah hitam, perak dan bentuk sulfida dari emas. Mineral lain
yang mengandung arsen adalah arsenopyrite (FeAsS), realgar (As4S4) dan orpiment (As2S3).
Secara kasar kandungan arsen di bumi antara 1,5-2 mglkg (NAS, 1977). Bentuk oksida arsen
banyak ditemukan pada deposit/sedimen dan akan stabil bila berada di lingkungan.
Tanah yang tidak terkontaminasi arsen ditemukan mengandung kadar As antara 0,240 mg/kg,
sedang yang terkontaminasi mengandung kadar As rata-rata lebih dari 550 mg/kg (Walsh &
Keeney, 1975).
Secara alami kandungan arsen dalam sedimen biasanya di bawah 10 mg/kg berat kering.
Sedimen bagian bawah dapat terjadi karena kontaminasi yang berasal dari sumber buatan kering
ditemukan pada sedimen bagian bawah yang dekat dengan buangan pelelehan tembaga.
b.Udara
Zat padat di udara (total suspended particulate = TSP) mengandung senyawa arsen dalam bentuk
anorganik dan organik (Johnson & Braman, 1975). Crecelius (1974) menunjukkan bahwa hanya
35% arsen anorganik terlarut dalam air hujan. Di lokasi tercemar, kadar As di udara ambien
kurang dari satu gram per meter kubik (Peirson, et al 1974; Johnson & Braman, 1975).
c.Air
Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air
tanah. Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang
merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan organik. Arsenik dalam air
tanah bersifat alami dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak adanya oksigen
pada lapisan di bawah permukaan tanah (www.wikipedia.org, 2009).
Arsen terlarut dalam air dalam bentuk organik dan anorganik (Braman, 1973; Crecelius, 1974).
Jenis arsen bentuk organik adalah methylarsenic acid dan methylarsenic acid, sedang anorganik
dalam bentuk arsenit dan arsenat. Arsen dapat ditemukan pada air permukaan, air sungai, air
danau, air sumur dalam, air mengalir, serta pada air di lokasi di mana terdapat aktivitas panas
bumi (geothermal).
d.Biota
Penyerapan ion arsenat dalam tanah oleh komponen besi dan aluminium, sebagian besar
merupakan kebalikan dari penyerapan arsen pada tanaman (WaIlsh, 1977). Kandungan arsen
dalam tanaman yang tumbuh pada tanah yang tidak tercemari pestisida bervariasi antara 0,01-5
mg/kg berat kering (NAS, 1977). Tanaman yang tumbuh pada tanah yang terkontaminasi arsen
selayaknya mengandung kadar arsen tinggi, khususnya di bagian akar (Walsh & Keene, 1975;
Grant & Dobbs, 1977). Beberapa rerumputan yang mengandung kadar arsen tinggi merupakan
petunjuk/indikator kandungan arsen dalam tanah (Porter & Peterson, 1975). Selain itu, ganggang
laut dan rumput laut juga umumnya mengandung sejumlah kecil arsen.
2.Produksi dalam Industri
Berdasarkan data yang digunakan dari Biro Pertambangan Amerika Serikat (Nelson, 1977),
dapat diperkirakan bahwa total produksi senyawa arsen di dunia mulai tahun 1975 sekitar
600.000 ton. Negara-negara produser utama adalah: China, Peru, Swedia, USA dan USSR.
Negara-negara tersebut mampu mencukupi sampai 90% produk dunia. Arsen trivalen adalah
basis utama industri kimia arsen dan merupakan produk samping dalam pelelehan bijih tembaga
dan timah hitam.
3.Penggunaan Senyawa Arsen
Arsen banyak digunakan dalam berbagai bidang, yaitu salah satunya dalam bidang pertanian. Di
dalam pertanian, senyawa timah arsenat, tembaga acetoarsenit, natrium arsenit, kalsium arsenat
dan senyawa arsen organik digunakan sebagai pestisida.
Sebagian tembakau yang tumbuh di Amerika Serikat, perlu diberi pestisida yang mengandung
arsen untuk mengendalikan serangga yang menjadi hama tanaman tersebut selama masa
pertumbuhannya. Tembakau ini akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok.
Data pada penelitian asap rokok tembakau menunjukkan bahwa maksimum terdapat As2O3
dengan kadar berturut-turut untuk cerutu, rokok, dan tembakau adalah 48.4, 36.3, dan 50.0 ppm .
Kadar ini jelah lebih tinggi jika dibandingkan maksimum kadar arsen dalam rokok adalah 38.5
ppm. Terdapat variasi kadar arsen yang jelas antara merek rokok tersebut. Hal ini kemungkinan
berkaitan dengan dosis arsen yang terdapat pada pestisida yang diberikan selama masa
pertumbuhan tanaman tembakau (Gross dan Nelson,.........).
Ada atau tidaknya arsen yang mudah menguap secara bebas maupun bersama dengan partikel
lain tidak dapat ditentukan secara pasti. Dari pertimbangan teoritis dipercaya bahwa arsen yang
mudah menguap seperti As2O3, dimana mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna selama merokok. As2O3 akan mengalami reaksi yang dapat
diamati, menyublim pada temperatur tinggi selama merokok dan terjaga untuk terkondensasi
kembali pada permukaan yang lembab dan dingin. Hal ini dibuktikan pada saat penelitian, yaitu
kapas penyerap yang lembab dapat menangkap hampir sebagian besar arsen yang ada dalam
dalam asap rokok. Fakta ini merupakan analogi dari kondisi paru-paru yang secara normal
lembab, sehingga bila arsen masuk ke paru-paru akan melekat pada permukaan paru-paru yang
lembab dan hal ini sangat membahayakan ( Gross dan Nelson, ............).