Professional Documents
Culture Documents
Pemeriksaan fisik
Abdomen :
Inspeksi : abdomen ada benjolan
Auskultasi : Bising usus (+) pada benjolan
Palpasi : pada hepar teraba keras
Perkusi : hypertimpani
Pemeriksaan Diagnostik
1. ASR (SGOT) / ALT (SGPT)
Awalnya meningkat.Dapat meningkat 1-2 minggu
sebelum ikterik kemudian tampak menurun.
SGOT/SGPT merupakan enzim – enzim intra seluler
yang terutama berada dijantung, hati dan jaringan
skelet, terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat
pada kerusakan sel hati
2. Darah Lengkap (DL)
SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup
SDM (gangguan enzim hati) atau mengakibatkan
perdarahan.
3. Leukopenia
Trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
4. Diferensia Darah Lengkap
Leukositosis, monositosis, limfosit, atipikal dan sel
plasma.
5. Alkali phosfatase
Sedikit meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
6. Feses
Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
7. Albumin Serum
Menurn, hal ini disebabkan karena sebagian besar
protein serum disintesis oleh hati dan karena itu
kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati.
8. Gula Darah
Hiperglikemia transien / hipeglikemia (gangguan
fungsi hati).
9. Anti HAVIgM
Positif pada tipe A
10. HbsAG
Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A)
11. Masa Protrombin
Kemungkinan memanjang (disfungsi hati), akibat
kerusakan sel hati atau berkurang. Meningkat absorbsi
vitamin K yang penting untuk sintesis protombin.
12. Bilirubin serum
Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml,
prognosis buruk, mungkin berhubungan dengan
peningkatan nekrosis seluler)
13. Tes Eksresi BSP (Bromsulfoptalein)
Kadar darah meningkat.
BPS dibersihkan dari darah, disimpan dan dikonyugasi
dan diekskresi. Adanya gangguan dalam satu proses
ini menyebabkan kenaikan retensi BSP.
14. Biopsi Hati
Menujukkan diagnosis dan luas nekrosis
15. Skan Hati
Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan
parenkin hati.
16. Urinalisa
Peningkatan kadar bilirubin.
Gangguan eksresi bilirubin mengakibatkan
hiperbilirubinemia terkonyugasi. Karena bilirubin
terkonyugasi larut dalam air, ia dsekresi dalam urin
menimbulkan bilirubinuria.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
menyeluruh.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam
memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan
karena faktor biologi.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan interna
; perubahan kondisi metabolik, perubahan sirkulasi.
4. Cemas berhubungan dengan perubahan peran dalam
lingkungan sosial
Rencana tindakan :
terlampir
Tindakan keperawatan
1. Ukur tanda vital, catat adanya hipotensi (termasuk
perubahan postural), takikardi, takipnea, demam
2. mengkaji skala nyeri perut
3. Observasi kulit/membrane mukosa untuk kekeringan,
dan tugor kulit. Catat edema feriver/ sacral
4. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, berikan maklan
sedikit dalam frekuensi sering dan tawarkan makan
pagi paling besar .
5. Anjurkan makan pada posisi tegak
Kolaborasi :
1) Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh: Hb/Ht, ,
SPT/OT,elektrolit, protein, albumin, BUN, kreatinin,
2) Berikan antibiotik, antiemetik sesuai indikasi
3) Berikan nutrisi parenteral total, terapi IV sesuai
indikasi
Evaluasi
Hasil yang diharapkan, pasien dapat :
Menyatakan pemahaman proses penyakit dan
pengobatan.
Mengidentivikasi hubungan tanda / gejala penyakit
dan hubungan gejala dengan faktor penyebab.
Melakukan perubahan perilaku dan berpartisipasi
pada pengobatan.
RENCANA KEPERAWATAN
3. Kerusakan integritas kulit NOC : Tissue Integrity ; Skin and NIC : Pressure Management
berhubungan dengan Mucous Membranes - Anjrkan pasien untuk menggunakan pakaian
interna ; perubahan - Integritas kulit yang baik bias yang longgar
kondisi metabolik, dipertahankan 9sensasi, elastisitas, - Hindari kerutan pada tempat tidur
perubahan sirkulasi. temperature, hidrasi, pigmentsi) - Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
- Tidak ada luka/lesi pada kulit kering
- Perfusi jaringan baik - Mobilisasi pasien (ubah poasisi pasien) setiap
- Menunjukkan pemahaman dalam 2 jam sekali
proses perbaikan kulit danmencegah - Monitor kulit akan adanya kemerahan
terjadinya cedera berulang - Oleskan lotion atau minyak pada daerah yang
- Mampu melindungi klit dan tertekan
mempertahankan kelembaban kulit dan - Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
perawatan alami - Monitor status nutrisi pasien
- Anjurkan pasien mandi dengan sabun dan air
hangat
4. Cemas berhubungan NOC ; NIC :
dengan perubahan peran Anciety control Anxiety Reduction
dalam lingkungan sosial Coping - Gunakan pendekatan yang menyenangkan
Impulse control - Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
Kriteria Hasil : perilaku pasien
- Klien mampu mengidentifikasi dan - Jelaskan semua prosedur dan apa yang
mengungkapkan gejala cemas dirasakan selama prosedur
- Mengientifikasi, mengungkapkan dan - Pahami perspektif faktual mengenai
menjukkan teknik untuk mengontrol diagnosis, tindakan prognosis
kecemasan - Lakukan back/neck rub
- Vital sign dalam batas normal - Dengarkan dengan penuh perhatian
- Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa - Identifikasi tingkat kecemasan
tubuh dan tingkat aktivitas - Dorong pasien untuk
menunjukkan berkurangnya kecemasan mengungkapkanperasaan, ketakutan persepsi
- Insruksikanpasien menggunakan teknik
relaksasi
- Berikan obat untuk mengurangi kecemasan