Professional Documents
Culture Documents
't-i
Atresir koana
Teuku Erstri T.R
Abttrrk Arrcsia koa[s ldslah ouusi membrE atau tulan8 konaenital dari sstu atsu kedur koons skibat
&$lnya oeftbrln h*orusali! udut demb.lah sejat embrio@j.'i Mrnif?stlsi klinis atrcsia lo&s bisa
ent6ior,pos6ior, unilst.ral,bilater6l,membranosa ltau tulang. Atrasia koana bilateral birlanya
borh,brltts3n deryln kchinan kongenitrl lsimys, Bt':gnlom menylt kall hubunSan CHARGE (Coloboras,
Hcart defek choanrl AEesis, Retarded groi*h, Genitouri[iry rbnormslitias, dan Ear ano sli) tarjadi
d€og& barbagai variasi plda s.ridaknya sel. klsus ltrelis korna bilarlral. Dirgnosis dlpd dit"g-u...
dcqgan tcs &d6hanr mclrlrsul*an kste!€r yanS lembut 16 Fr ka nerofaring, dan pomcriksaaa radiologir
foto lsrcrrl &n CT !.ar. PeoaDganrtr ka$s str€ria koltrs dapat dihhkm mcl.lui tidskrn bodrl lccsa
ondosl@pilrtr.nrpahtd,tr.nrn sd ar.u Eanrs€ptrl. (rfis 2m9; 3:115-156)
.ta6.at Choan l atracia is dafinad & en congcnital ocolusio, of Inambranes or booes ofon or both
coanas a! tlo renrh of thc efibryond fsaion failu. of bucaoD.lal nrnifcct tiotrr
nlay ba art dor, poderior, uriLtetzl bihrGrst n&mbntrou3 or bony. 'Ienbr.ne.lt.Clinical
Choansl rtrdie is commo0ly r€lated
to oth.r cotrganit l abnormElity, Bergrtrom proclsimed that a relationship ofCHARGE (Cotobotu4 Eas(
dof€.f, chodrel Atr€si!, Rri.rd€d golltlf G.oiioudn ry lbnoflruliti.s, rnd Esr anomsly) ocorB in
vadou, wiy in d lcan 507o of bihtaal choansl atrBir clser. Diagnock fu by doiog o sinple t6t uling s
loft 15 Fr calhdar irsrrt d into narogharyn:q later,l X-ray iEsaiog lnd CT scsn. Trcstbent is cither
codoscopic, ttnip.l.lrl, tr!n!0!$1, .rd lr.B.cptd $rgrry. PB 2009; 3: Ut-156)
Pendahuloel
Atesia koans diduga terjadi akibat tedrcntinya hidung psda waktu lahir, seperti ]Eng tsrjadi
Frturtrbrhrn atax gangguan rcsorpsi pads tssus sbesia kooDa bilarcral. Pasicn
membr&re nasobukal s€lama kchamilan. atresia koana unilateral dspat Eempunyai
Biasaq,s atrcsia koambilateral bcrmanifcstasi seha hidrmg mukopuruletr urilatcral dis€rtai
pada waku lahir. Pasien dapat meujadi rinole persisten daa gejala obstrutsi
sianosis dan gagal bernafrs, karenr bal harus I
intermiten.
bcmaes nelrlui hidutrg sggr daFt hcnghisap
secara efektif. Aresia koana bilatcrat Detinisi
merupstsn suatu k€adaan grwst &ruat drtr Menurut kaEus kcdotteru Dorlatr4 I(ooDa
ter8pi hsrus scgera dilahrkan. berarti setiap rongg! yang berb€ntuk oorong
Atesia koana milaleral mugkin terlevdlan atau s€pssaug lubang di anlara ronggs nsssl
selama bebcrapa tahun, tarena pasien dan nasofaring disebut juga choanae ossae
biasanya tidak mempunyai mssalah rcspirasi &n posteriq ru?es, Prinary choara ,A.lah
tubang kelu8r dari kaatong olfahoria
embrionik kcdalam mul*, sedangkan koara
Teufu Husni T-R adolah Dosen llmu Penya*it sekun&r adalah koare defirilrf sctelah
Telinga Hidung dan Tenggoiokan Fahita p€mb€ntukau pelatum. Atcsia berarti sutu
Kedoberqn lJniwrsitas Syiah Kula keadaa! tidat sdarys stEu tsrtIupnya lubtng
145
JURNAL KEDOKTEMN SYUH KUAU yolune 9 Nobtot 3 Desernber 2009
badaa normal atau organ tubular secam Keadaan ini dapat terjadi pada salu sisi htd@g
mauDun Dada keduatrvs- 66..1" lorna a&-14
2
kongenital.
(afl
Atresia koana adalal suatu kasus Fng jarang oklusi membran 8ta; tdang kongeool
dan telah ada sejak kelahiran. Dimana alirau
udara hidung terhambat oleh adanya jaringan
tulang maupun jaring8o lurak (membran).
;X,X".**X,lf***,"'#f
ernbrional.2i
Scjarah Epideniologi
Pada tahuo 1755, Roedcrer pcrtsma kali At€sia koano mcrupakan kondisi ,,gS-i$fi
mcnjelaskan tcdang atresia koana jadi ditemulon detrgan aagka kejadial bcr
kesdsaao ini Elah dikcml sclama lebih dari Leu't"frUt"r.
disatEra Tooo-io.ooo
200 tahrm. Pa& rahun 1t54, Emmcr pelbadingu pria dan wB ts $1'
2:1'
kcberhasilan perhma dari Derbandiumn unilstersl drn bilatrlral
prosedur pembcdahan pada kasus atrcsia ffi-d,rrd-'6d;*ff* T*"'-appotlo'
ko6na yang dialami seorang auk lski-k8li
bcrusia 7 tahun deryan mengguna&8n tokar
;";."fi ,;;;"';; ffi,ra
prcadminan parla
aoPl
sisi hnan. sembilsn Plu"
bcngkok sccare tansnasal. Beberapa tahul ixrsen oantaranya tipc- olane'
-.d"1+
berikuhya, diketahui secara jelas kebutuhan ;.d-sk;-lo,;- ;;r tiP€
rmtuk melslarhr dilesi secara bcrulang ,"lnian*" terdapot fi.ikit rx,oY*zY
o4
unalk merdaga patensi dari koana,6 resiko oada t v i.cni"r. urii Ou
i"i,'ll'-d?' i#t,i;- u*","'
il;ffi:dffi'd;ffiffi',v,"Pe
t46
Teyht lllsni T. p- ,Atresia Koana
Gambr 2 : perkemhangar anatomi wajrh dstr kryitrs trrll (m!sr gert si minggu $10).
147
JURNAL KEDOKIERAN SYIAE KUALA Vatutue 9 Nc,nor 3 Desember 2A09
148
Teu.ku Husni T, R !4ttesia Koana
bayi tersebut menangis, maka rongga mulut meDciptaka! daelah yalC vakum t
tertuka dan uclara meagalir masuk melalui metryebattan obstruksi jalan mpss "g drpet
pada
mulut sehingga siamsis berakhir. Gejala ini atresia korra bilateral. Pemapassn rDelalui
terutana seksli mengkhal atirkan selama mulut, rcspon tubuh yang dipelajari oleh
pemberian makana& saal bayi tidak mampu neonatus, dspat terjadi sckitar 4{
minggu
uatuk meajrusu dan bemsfas secara setelah kelahiran, kepustakaan lair
krssmsa!- Gejala lainnya yang mungkiu mcnyebutkan bayi dapat bernapas dengn
tampak adalah adalya retraksi dada meskipun mulut saat berusia 8-12 bulsn. Atesia
bayi tersebut sedang b€rnapas mclalui mulut udlareral janog Denyebabksn distres
atau menangis,
t69 pernapasan aht, )€ng paling sering
Atscsia u! lsteral hanya menimbulkan sedikir ditemulan haovalah adanva cairal mukoid
gejala rn€skipur satu sisinys metrgalami unilatenl.'
petrJrumbatan, dan bisa jadi tidak diketahui Ketidakmampuan untuk meleilrtkan katekr
sampai anak ters6br$ b€rusia lebih tu& Csiran ysng lcmbut ke m-sofaring merupotan t€s
puulen yang kronis, sumbatan hidung yaag yang paliry sederhana, yang kemudian dapat
meEstBp, dao hiposmi8 d8pat muncul diikuti oleh radiografi larersl s€tdah pctrgisia!
kemudian. Pada atesia koana unilalEral dapat zat wama radioopaque pada pasieo dalan
teqadi deviali s€Furn yang mengarah ke sisi posisi Jt?ire. Namun bagainrnrP'r, 61-
yang mengatami atresia kosn& r# Scrn ssat iri merupakan pemedksaan stsndar
untuk menunjukkan ketebalan dan komposisi
DirgnoJ! plate, D€mbedat trny& dari penyenab
Atresis koaDa bilateral menyebablan obstruksi nasal yang lain pada bayi baru lahir
obstruksi hidung komplit pads neoDaos, s€perti e6efrlok€1, glioma dan dermoid. Bila
deryan distr€s pcnupassn yalg memiliki kateter Fr.l6 atau dilator yaag diletakkao di
orbe, c,epat dan kemungkinan kematiao karena hidung tirlak bisa lewat hingga kc orofaring
asfilsia kccuali jika segem dilahrkan menunjukkan suatu af€sia kmna" Irmpeng
intervensi dengao pemaslngan jalan nafas ysf,tg abetic dapat tsuhat secara langsung
mclalui oral. IIal ini tedadi karrrs lconatus deogan rinoskopi liberoptik CT-Scan
mutlak b€rnspas dengar. hidung. Seluruh merupekan rDodditas pilihan
permutaan lidah n€oratus terletak b€rdck8tz1 menggambarkaa ketainal ini.
)
dengan pal8tum mole dan palatum duruq
Hamer membagi deformitas anatomi dari obstruki mcmbmnosa. Sclain itu dapst pul&
atresia kongedtal berdasarkan CT"Sca[ dm dignrka& x-ruy sinus dan endoskopi nasal
pcnerikssaD klinis menjadi 4 kategori: sebegai rDodalitas unruk neEegskaal
penyempitan kawm nasi, obstruksi h ang diagnosis atresia koana. '
tateral, obstnrksi medial hiagp ke vomer, dan
1J0
feuku Husni T. R Anesia Koanl
Jika bal sudah bisa menggunskan mulut Stent ye-rlg digunakan biasanya dibiarkan
scbagai ja{an rapas, make bayi terseba dapat hingga bcberapa minggu setclah opeBsi uotuk
diberi uukanau melaui goage yaitu menghindari penutupa! maupun stenosis.
pemberian malanan mclalui pipa ya.r8 Trakeotomi perlu dipcrtimbanglan pads kasus
dimasukkan kedalam lambullg hitrgg bilatonl poda snak dengan gnngguaa lain yang
mcmr'ngtinkrn untuk bemaprs dan makan meDgsncam nyawa msupun pa& pasicn yang
tanps bsntuan jrlrn mlEs laimya. Pada kasus sulit utttuk dilakukan operasi rcpan aGsia
bilatcral, mungkin diperlukan intubasi atau koaos dcngan segera. Operasi korcki pada
takeotomi. Jila psda assk tlrsebut tidsk obstuksi unil*eral dasat dituda hingg8
didapati mlsalah medis serius laiDnya, operasi bebsrspa tahu Baik pada kasus udlatetal
intervosi memerlukan pertinbangan pada maupun bilaleEl, tazim terjadi penyempitsr
neonatrs; s88t ini metode transoasal lebih hiusa pcrlu dilakukatr pelcbaru E au.op€rasi
umum dilakukan dengu menggunakan ulangarL maupun gabungan keduanya.
$
crbskopi kecil yang dilengkspi kacs
pembesar, slat opcrasi yang kecil, dan bor.
151
JURNAL KEDOKIERAN SYUH KUAI"A' t/olume 9 Nomot 3 Dese tbet 2009
Cbr EA. Operrll pcrbrilrn trurprltrl atrc.h koane. Pengangkrtetr Flap mukote prlctu&
I{rp mutosa diengk,i ncnuju iBpi post€d$ palattr drlIum dsn lapisan otot Fldrtr mole diiosisi
untuk dimasuktan ke i.pi posteriot pslatun duIum (Gtr.sA)
153
JURNAL KEDOKTER''I{ SYLAH KIIAI- Valune 9 Nomo? 3 Deternbet 2009
154
T "*fE@
I
!
I
Gbr Il: Gambarao ilustrrsi operssi p€rblikatr trs[!prl;tal pade glresia kosas
Komplihsi 7. http://er.rvikipcdlr.orgt{iki'Chornd_rtrsh*P
Berbagai komplikasi yarg dapat muncul lt3aolrlror
aDtara lain: aspirasi saat pemberisn makanan
Blueslono, Stool, Kenn, PEDIATRTC
OTOLARYNGOLOGY VOLUME ONE.IIIIRD
maupu saat hrusaha bemapas melalBi mulut, EDmON, WB Saundcrs ComFny, Ncw Yorlq
henti napas, maupun penyempilan kembal 1996, Hal: 840-845, 770.77 l, 754-7 55
8
daenh oierasi setelah diiahrkan operasi. 9. www.nlm. nih-qov/medlinepluvdcv/articky'0o I 64
2.hrm
Pro8tr6i3
10. B!il.y, J, Brro4 I{EAD AND NECK
SURGERY.OTOLARYNGOLOGY, SECOND
Bila petaikan dilakukan secaa total
I EDIION, Volume IB, Lipincott-Ravn Publish.r,
diharapkan memberikan prognosis yaag baik. USA 1998, Hdr 383, 889,1072, 1244.
P€rcegrhrD
Ssmpai saat i b€lum diketahui car8
utuk kelainan ini.3
pencegahan
Drftsr p[!tsk!
1. Th6.0e R Cody, Evaenc B Kol4 Brucr W Parrso4
PENYAKIT TEUNGAT HIDIJNG DAN
rENG@RoxAN, EGc, ,.lrrt& 1993, Hrl 208,
155