You are on page 1of 2

 T obenk

Sejarah:
Banyak yang heran dan bingung bila mendengar kata teh Obeng, terutama orang-orang yang
belum pernah ke Pulau Batam.

Apa sih Teh Obeng??? Teh yang di aduk pakai Obeng??

Teh Obeng itu berasal dari Kata Teh Apeng. Teh apeng ini berasal dari pengaruh bahasa etnis
cina di singapore dan malaysia.
Peng ini sendiri berarti es. Namun karena sudah bercampur dengan lidah Indonesia, akhirnya
dulu warga keturunan banyak yang menyebut dengan Teh Openg. Nahhh tetap saja, kata-kata
Teh Openg itu masih ganjil, bagi warga asli Indonesia. Akhirnya beriring waktu Huruf P
tersebut berganti menjadi B, menjadi Teh Obeng yang legendaris.

Sebenarnya Teh Obeng sendiri memang mempunyai beberapa ciri khas. Yaitu Teh Obeng
yang asli memakai Teh yang asli berasal dari Batam yaitu bubuk Teh Prendjak. Dan kedua,
ciri teh obeng ini biasanya, esnya adalah es yang bolong tengahnya, bukan es kotak
(walaupun duluuuu banget petama-tama memang Teh obeng makai es batu yang di pecah
karena maklum mungkin jaman dulu banget blum ada alat pembuat es, namun 15 tahun
kebelakang semua sudah memakai es yang bolong tengahnya).

 Otak-otak
Otak otak ini mempunyai 3 varian rasa yaitu : Otak-Otak Ikan Original, Otak-Otak Ikan
Sotong, Otak-Otak Putih (tidak pedas)
otak- Otak Pak Agu yang didirikan sejak 1988 silam merupakan makanan olahan
khas Kepulauan Riau yang menjadi salah satu oleh-oleh masyarakat Batam.
Sekarang yang meneruskan adalah generasi ke 2 dari keluarga
Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung Pinang,
maupun di Pulau Penyengat. Pokoknya dimanapun kita makan, penganan ini tidak pernah
ketinggalan. Di sini terdapat dua jenis otak-otak yaitu otak-otak yang terbuat dari ikan dan dari cumi
yang lebih pedas. Otak-otak ini dibungkus dengan daun kelapa yang berwarna hijau sekalian dengan
lidinya, yang kemudian dibakar dengan bara api.

 Mie lendir warung kopi bahagia


mie lendir berasal dari Tanjungpinang, yang awalnya dikenal dengan nama Mi Pak Sailun. Kenapa?
Itu karena yang pertama meracik mie tersebut memang bernama Pak Sailun, seorang pendatang
asal Jawa di Tanjungpinang. Pak Sailun tinggal di Kampung Jawa, dan menjual mie dengan cara
berkeliling, itu sekitar tahun 1960-an
Kejayaan Pak Sailun dilanjutkan oleh Lek Man, menjual mie lendir dengan membuka kedai di Jalan
Bintan, tak jauh dari pelabuhan. Sukses di Tanjungpinang, Lek Man melebarkan sayapnya ke Batam,
tepatnya di Nagoya.
Dan itulah inti dari artikel ini guys, yuk, kita cobain mie lendir di kedai kopi Harum Manis, Nagoya!
Kedai kopi Harum Manis ini memang fenomenal. Berdiri sejak lebih dari 30 tahun yang lalu dan
masih eksis hingga sekarang, dilanjutkan dari generasi ke generasi.

You might also like