Professional Documents
Culture Documents
Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Umur : 35
Pekerjaan :
Hubungan Dengan Klien :
Alamat :
f. Pemerisaan Fisik
1) Penampilan Umum
- Tingkat kesadaran klien composmetis,E:4,M;6,V;5 Jumlah 15.
- Tinggi badan : 143 cm. berat badan sebelum hamil 67 kg, berat badan saat hamil 78 kg,
.lingkar lengan atas 32 cm.
2) pemeriksaan fisik persistem
a) sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris, seputum nasi berada di tengah, pola nafas tertur, respisi 20 kali
permenit
Tidak terdapat sekret,bentuk dada simetris, tidak ada retaksi dada, bunyi nafas vesikuler .
b) Sistem kardiovasikuler
Tekanan darah 120/80 mmHg,nadi 80×/menit, nadi teraba kuat,klien tampak lemas
konjugtiva anemis,tidak ada odema pada wajah dan palebra, tidak ada sianosis,capillary time
kembali kurang dari 3 detik, suara jantung S1 dan S2, tidak ada murmur dan galop, dan tidak
ada penigkatan Jvp.
c) Sistem Neurologis
Bentuk mata simetris, pupil isokor pergerakan mata kesegala arah, fungsi baik di tandai
dengan klien dapat membaca huruf-huruf dengan snelen chart dengan jarak 6 meter. Bentuk
telinga simetris dan bersih. fungsi pendengran baik ditandai klien dapat mendengar gesekan
kertas pada jarak 30 cm, klien dapat mencium wangi kayu putih dan mampu meraskan rasa-
rasa seperti asin, manis dan pahit dengan menggunakn garam, gula dan kopi.
d) Sistem pencernaan
Bentuk bibir simetris, warna mukosa bibir da mulut merah muda, keadaan bibir kering,
kebersihan mulut klien cukup bersih, tidak terdapat gigi berlubang, jumlah gigi klien lengkap
(berjumlah 32 buah), dan tidak menggunakan gigi palsu, tidak terdapat nyeri epigastrium,
bising usus 10 kali/ menit, dan tidak teraba pembesaran hepar, kulit abdomen terdapat luka
post op cesar ±10 cm garis melintang di daerah kuardran 3-4 terdapat garis linea alba
e) Sistem perkemihan
Pada saat di palpasi kandung kemih kosong, tidak terdapat nyeri tekan, warna urine kuning
jernih.
f) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran kelenajar getah bening, klien tidak
memiliki riwayat penyakit Diabetes militus.
g) Sistem Musculeskoletal
1) Ekstermitas atas
Bentuk simetris jumlah jari lengkap antara yang kanan dan kiri, terpasang infuse RR 20 ttpm
di tangan sebelah kanan
2) Ektermitas bawah
Betuk simetris jumlah jari lengkap, tidak ada odema dan varises, Rom bebas kekuatan otot
4/4. Terdapat reflek patela
h) Sistem Reproduksi
Bentuk mamae simetris, mamae simetris antara kiri dengan kanan, putting susu menonjol,ASI
keluar sedikit, pada daerah genetalia tidak terdapat odema tidak terdapat varises darah
berbau amis darah dalam pembalut kuran lebih 200 cc, tfu teraba 3 jari di bawah pusat
i) Sistem integumen
Warna rambut hitam, kulit cukup bersih distribusi rambut merata, warna kulit sawo matang,
kulit teraba hangat, suhu 36,5 °C, Tidak ada odema, pada kulit abdomen terdapat garis alba,
dan terdapat luka post op sc ±10 cm,garis post op melintang pada daerah kuadran 3-4
i. Hasil Laboratoium
Tabel 3.1
Hasil Laboratorium (Tgl : 18.05.2015 jam 018.00 WIB)
j. Therapy
Tabel 3.2
THERAPY (Tanggal 18 Mei 2015)
2. Analisa Data
Tabel 3.3
Analisa Data
Diskotunita
jaringan
Meransang
area sensori
Gangguan
mobilitas fisik
b.d nyeri pada
abdomen post
op SC
Table: 3.4
Rencana Tindakan Keperawatan, Implementasi Dan Evaluasi
Diagnose Perencanaan Implementasi Evaluasi
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
05-2014 Gangguan rasa Tupan: setelah 1. Kaji tingkat nyeri 1. mengetahui skala Tgl 18-05- S: klien
nyaman nyeri b.d dilakukan tindakan yang dirasakan nyeri 2014pukul 08 mengatakan
kkerusakan keperawatan selama 2. Observasi tanda- 2. nyeri dapat .00 wib nyeri pada luka
jaringan 3×24 jam masalah tanda vital menyebabkan gelisah 1. mengkaji post op sc
teratasi nyeri hilang 3. Berikan serta tekanan darah tingkat nyeri yang
Tupen:s etelah lingkungan yang dan nadi meningkat di rasakan klien O: terdapat luka
dilakukan tindakan tenang dan nyaman 3. dapat mengurangi (P,Q,R,S,T) sayatan post op
keperawatan selama 4. Ajarkan teknik ketidaknyamanan R/: klien sc dengan
1×24 jam masalah relaksasi nafas dalam 4. untuk melepaskan mengatakan nyeri panjang ± 10 cm,
teratasi sebagian 5. Kolaborasi dalam tegangan emosional pada lukapost op, garis melintang
dengan kriteria hasil : pemberian analgetik dan otot atau nyeri seperti di klien tampak
-skala nyeri 0_10 mengurangi rasa nyeri tusuk-tusuk, nyeri meringis skala
Klien merasa tenang 5. mengurngi nyeri dirasakan pada 8(0-10)
dan nyaman secara farmakologi saat bergerak dan Td: 130/80mhg
berkurang pada Rspirasi:
saat beristirahat, 20×/menit
skala nyeri 8(0- S; 36,6°C
10) A: masalah
belum teratasi
2.Mengobservasi P: intervensi di
tanda-tanda tanda- lanjutkan
tanda vital
R /: TD 130/
80mmhg, nadi
88×/menit,
respirasi
22×/menit, suhu
36,6°C.
3. memberikan
lingkungan yang
nyaman dan
tenang
R/ : klien tampak
nyaman
4. memberikan
obat analgetik:
Ranitine 50 gram
Ketorolak 30
gram
R/: klien tampak
meringis menahan
rasa sakit.
05-2015 . Resiko infeksi Tupan :setelah 1. Monitor tanda- 1. Suhu yang Tgl 18-03-2015 S:
berhubungan dilakukan tindakan tanda vital meningkat jm 020.00 WIB O: Balutan
dengan luka keperawatan 2. Kaji lika pada menunjukan terjadinya 1. Mengkaji luka masih tampak
operasi selma3×24 jam abdomen dan balutan infeksi abdomen dan rapat, suhu
masalah teratasi tidak 3. Jaga kebersihan 2. Mengidentifikasi balutan 36,6°C, post op
terjadi infeksi sekitar luka dan apakah ada tanda- R/: balutan masih ke-1
Tupan: setelah lingkungan klien serta tanda infeksi tampak rapat, post A: masalah
dilakukan tindakan rawat luka dengan 3. Mencegah op hari ke 1. belum teratasi
keperawatan teknik aseptik menyebaran organism 2. pemberian obat P: intervensi di
selama1×24 jam 4. Kolaborasi infeksius antibiotik lanjutkan
masalah teratasi dengan dokter dalam 4. Antibiotik untuk cefotaxim 1 gram
sebagian dengan pemberian antibiotik mencegah terjadinya R/: klien tampak
kreteria hail: infeksi meringis menahan
- tidak ada tanda- sakit
tanda infeksi
- Tidak terjadi infeksi
- Suhu 36-37°c
05-2015 . Tupan: setelah 1. kaji respon klien 1. untuk mengetahui 1. mengkaji S:klien
Gangguanmobilitas dilakukn tindakan terhadap aktifitas peerubahan yang respon klien mengtakan
fisik b/d nyeri pada keperawatan 2. anjurkan klien terjadi pada klien terhadap aktifitas lemas
abdomen post op selama3×24 jm untuk beristirahat 2. dengan istirahat R/: Klien tampak O: klien tampak
sc msalah teratasi 3. bantu klien dalam yang dapat lemas lemas, ADL di
Tupen : setelah pemulihan aktifitas mempercepat bantu oleh
dilakukan tindakan sehari hari dengan pemulihan tenaga 2. menganjurkan keluarga
keperawatan cara miring kiri untuk aktifitas klien untuk A: maslah belum
selama1×24 jam miring kanan per 6 3. dapat memberikan beristirahat teratasi
masalah teratasi jam ras nyaman dan tenang R/: klien belum P: intervensi di
sebagian dengan 4. tingkatkan serta dapt bisa beristirahat lanjutkan
kreteria hasil: aktifitas secara mempercepat proses dengan nyaman
-klien dapat bertahap pemulihan karena nyeri
mengedintifikasi 4. meningkatkan
factor-faktor yang proses penyembuhan
menukan toleransi koping emosional
aktifits dan klien dapat
beristirhat dengn
nyama
Tabel 3.5
Catatan Perkembangan
Tabel:
Td 120/80mmhg
Nadi:80menit
RR:20×/menit
Suhu:36°C
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di 1,2,3, dilanjutkan
1.Mengkaji tingkat nyeri
R/ skla nyeri 4 (0-10)
2.mengkaji ttv:td:110/80mmhg Rr20×/menit,nadi
76×/menit, suhu:36,5°c
3.mengajarkan teknik relksasi nafas dalam dan
distraksi
2 Hari ke-3 S:
tanggal 21-05 O: masih tampak rapat, luka post op kering tidak ada
2015 jam 09.00 tanda2 infeksi, suhu 36,7°C
tand-tanda infeksi
A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
I: 1 mengkaji luka abdomen
R/luka sdikit basah tidak ada pus tidak ada tanda-tanda
infeksi
2. mengganti balutan dan menjaga kebersihan
R/ tidak ada tanda-tanda infeksi
3. memberikan obat antibiotik 500 gram
R/Klien meringis kesakitan
4. memberitahu kepada klien dan keluarga agar tidak
menyentuh daerah luka
R/klien mengerti
E; post op ke3
B. Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan menguraikan beberapa kesenjangan antara tinjauan kasus pad
ny.h dengan post partum caesarea dengan indikasi panggul sempit di ruang XXX RS XXX,
terhitung mulai dari tanggal 18 mei2015 sampai dengan 21 mei 2015
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan ini penulis berusaha seoptimal mungkin
melakukan yang terbaik kepada klien. Meskipun demikian, penulis tetap menemukan
kesenjangan-kesenjangan. Sehingga menimbulkan permasalahan yang di temuka selama
melakukan asuhan kperawatan akan penulis bahas satu perstu sesuai dengan tahapan-
tahapnan berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Pada tahap ini
penulis melakukan pengumpulan data subjektif maupun data objektif yaitu dengan cara
pendekatan pada klien beserta keluarga dalam bentuk wawancara, observai, pemerikaan fisik
dengan menggunakan teknik insfeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi memlui pendekatan
sistemati pada tanggal 17 maret 2014 dokter menyarankan untuk di rawat setelah itu pada
tanggl 18 mei dokter mengintruksian untuk melakukan operasi sectio cesarea.
Pada tahap ini penulis tidak terlalu banyak mengalami kesulitan dalam pengumpulan data
karena klien beserta keluarga bersikap kooferatif dalam berkomunikasi
a. Ada beberapa kesenjangan dalam melaksanakan pengkajian yaitu dalam
teori(Mitayani,2009) pengkajian pada pre op sectio cesarea seharusnya ada pemeriksaan
b. Pemeriksaan radiologi
Menentukan kesempitan dan kelainan panggul serta kelainan dalam kehamilan
c. Pemeriksaan USG
Menentukan letak janin tetapi dilapangan hanya pemeriksaan dalam, untuk mengetahui
sempit panggulnya atau tidak.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperwatan adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, atau
komunitas terhadap masalah-masalah kesehatan/ proses kehidupan yang aktual dan
pontesial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar tehadap pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil dimana dapat bertanggung jawab. (Bobak 2005) menurut
wilkson diagnose yang muncul pada post op cesarea adalah .
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan
b. Resio tinggi infeksi b.d trauma pembedahan
c. Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri pada abdomen post op sc
d. Potensial terhadap perubahan peran orangtua yang berhubungan dengan transisi pada
masa menjadi orangtua dan perubahan peran.
e. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah dalam pembedahan.
Tetapi pada Ny,H. tidak ditemukan msalah Potensial terhadap perubahan peran orangtua
yang berhubungan dengan transisi pada masa menjadi orangtua dan perubahan peran. Karena
klien dan keluarga senang atas kelahiran anaknya. Kemudian dalam masalah Resiko defisit
volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah dalam pembedahan. Dikarenakan klien
tidak ada data yang menduung pada klien.
3. Intervensi
Dalam tahap perencanan penulis membuat rencana tindakan keperawatan di sesuikan dengan
data yang di kumpulkan pada saat pengkajian dan disesuaikan dengan permasalahan yang
penulis dapatkan dari hasil pengkajian, pada perencanaan penulis membuat rencana
keperawatan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan memungkinkan
rencana tersebut dapat dilaksanakan. Rencana yang disusun terfokus pada pencegahan
komplikasi sectio cesarea yang timbul berupa relaksasi, distraksi, relasasi untuk mengalihkan
rasa nyeri dan mengatasi ansitas klien, mencegah terjadinya infeksi dengan cara perawatan
luka aseptic dan septic secara intensif.
4. Implementasi
Dalam pelksanaan asuhan keperawatan pada Ny.H, penuli tidak dapat merawat selama 24
jam penuh, untuk mendpatkan informasi, penulis bekerjas ama dengan perawat ruangan dan
melihat data pada catatan perkembangn dan buku laporan keadan klien. Adapun yang
mendukung dalam melaksanakan asuhan keperawatan adalah:
a. Klien beserta keluarga dapat di ajak kerjasama untuk melaksanakan perencanan yang
telah penuli susun, sehingga dalam melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan ini, klien
beserta keluarga terlibat langsung dmana hal ini membantu keberhasilan intervensi yang di
rencanakan penulis.
b. Teredianya alat-alat di ruangan yang mendukug dalam melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan seperti alat-alat tenun sampiran dan alat-alat tindakan seperti instrument/set
ganti perban.