Professional Documents
Culture Documents
BISNIS
KOMPENSASI MANAJEMEN
A. PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji
dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi
berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji dibayar 10% dari
produksi yang dihasilkan. Di Jawa Barat penunai padi upahnya 10% dari hasil padi yang
ditunai.
Kompensasi merupakan istilah yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial
(financial reward) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka
dengan sebuah organisasi. Pada umumnya bentuk kompensasi berupa finansial karena
pengeluaran moneter yang dilakukan oleh organisasi. Kompensasi bisa langsung diberikan
kepada karyawan, ataupun tidak langsung, dimana karyawan menerima kompensasi dalam
bentuk-bentuk non moneter.
D. PROGRAM BONUS
Kompensasi berupa bonus adalah elemen yang paling cepat tumbuh dalam total
kompensasi dan seringkali merupakan bagian terbesar. Ada tiga aspek penting dalam
pengelompokan program pemberian bonus :
Dasar kompensasi, yaitu bagaimana pemberian bonus ditentukan.
Tiga dasar yang paling umum adalah :
1) Harga saham
2) Kinerja berbasis UBS biaya, pendapatan, laba, atau investasi
3) Balanced scorecard
Sumber kompensasi, yaitu darimana pendanaan bonus berasal.
Dua sumber kompensasi yang paling umum adalah laba UBS manager dan sumber
perusahaan keseluruhan berdasarkan total laba perusahaan.
Keputusan yang
Motivasi Keadilan
tepat
(+/-) tergantung pd
apakah saham dan
opsi saham
dimasukan dlm gaji
pokok dan bonus (+) konsisten dg
(-) kurangnya
Harga saham (+) menyelaraskan kepentingan
kontrol
kompensasi pemegang saham
manajemen dg
kepentingan
pemegang saham
(+) umumnya
merupakan ukuran
kinerja ekonomi (+) intuitif, jelas,
yang baik dan mudah
(+) sangat (-) biasanya hanya dipahami
Ukuran kinerja memotivasi apabila memiliki fokus
strategis (UBS tidak memasukkan jangka pendek (-) masalah
biaya, faktor-faktor yg (-) jika bonusnya pengukuran,
pendapatan, laba, tidak dapat sangat tinggi, dpt perbedaan dalam
dan investasi) dikendalikan menimbulkan kaidah skuntansi,
insentif untuk metode alokasi
melakukan biaya, metode
pelaporan yg tidak pendanaan dsb.
akurat
(+) sangat
memotivasi jika (+) konsisten
(+) jika ditentukan
tidak memasukkan dengan strategi
dan diukur dgn
faktor-faktor yg manajemen
seksama CSF
tidak dapat
kemungkinan disa
Balanced dikendalikan (-) dapat
dianggap adil
scorecard (CSF) (+) menyelaraskan dihadapkan pada
kompensasi pelaporan yg tidak
(-) potensi masalah
manajemen dgn akurat mengenai
pengukuran seperti
kepentingan faktor-faktor
diatas.
pemegang saham nonkeuangan
ANALISIS BISNIS
Business analysis atau analisis bisnis adalah seperangkat tugas dan teknik yang
digunakan untuk bekerja sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk
memahami struktur, kebijakan, dan operasi dari suatu organisasi, dan merekomendasikan
solusi yang memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
B. BUSINESS ANALYST
Seorang business analyst atau analis bisnis harus menganalisis dan mensintesa
informasi yang diberikan oleh sebagian besar orang-orang yang berinteraksi dengan bisnis,
seperti pelanggan, staf, profesional TI, dan eksekutif. Para analis bisnis bertanggung jawab
untuk memunculkan kebutuhan sebenarnya dari para pemangku kepentingan, tidak hanya
menyajikan keinginan mereka . Dalam banyak kasus, analis bisnis juga akan bekerja untuk
memfasilitasi komunikasi antara unit organisasi. Secara khusus, analis bisnis sering
memainkan peran sentral dalam menyelaraskan kebutuhan unit bisnis dengan kapabilitas
yang disampaikan oleh teknologi informasi, dan dapat berfungsi sebagai “penerjemah” antara
kelompok tersebut.
C. BUSINESS REQUIREMENTS
Business requirements adalah high level statements dari tujuan, sasaran, atau
kebutuhan perusahaan. Business requirements menjelaskan alasan mengapa proyek telah
diprakarsai, tujuan bahwa proyek ini dapat tercapai, dan metrik yang akan digunakan untuk
mengukur keberhasilannya. Business requirements menggambarkan kebutuhan organisasi
secara keseluruhan, dan bukan kelompok atau pemangku kepentingan di dalamnya. Business
requirements dikembangkan melalui analisis perusahaan.
D. STAKEHOLDER REQUIREMENTS
Stakeholder requirements adalah pernyataan dari kebutuhan stakeholder tertentu atau
pemangku kepentingan. Mereka menggambarkan kebutuhan dari pemangku kepentingan
tertentu dan bagaimana pemangku kepentingan tersebut akan berinteraksi dengan solusi yang
akan dikembangkan. Stakeholder berfungsi sebagai jembatan antara kebutuhan bisnis dan
berbagai kelas persyaratan solusi yang akan dikembangkan. Stakeholder requirements
dikembangkan melalui analisis kebutuhan.
E. SOLUTION REQUIREMENTS
Solution requirements menggambarkan karakteristik solusi yang memenuhi
persyaratan bisnis dan persyaratan pemangku kepentingan/stakeholder. Solution requirements
dikembangkan melalui analisis kebutuhan. Solution requirements sering dibagi menjadi
beberapa sub kategori, terutama ketika persyaratan menggambarkan solusi perangkat lunak.
F. FUNCTIONAL REQUIREMENTS
Functional requirements menggambarkan perilaku dan informasi yang akan dikelola
oleh solusi yang akan dikembangkan. Functional requirements menggambarkan kapabilitas
dari sistem dalam merespon operational-specific tasks.
H. TRANSITION REQUIREMENTS
Transition requirements menggambarkan kemampuan harus dimiliki oleh sebuah
solusi dalam rangka memfasilitasi transisi dari keadaan saat ini (as-is) perusahaan untuk
keadaan masa depan (to-be) yang diinginkan. Transition requirements tidak akan diperlukan
setelah transisi telah berjalan secara lengkap. Transition requirements dibedakan dari jenis
persyaratan/requirements lain karena mereka selalu bersifat sementara dan mereka tidak
dapat dikembangkan sampai kedua solusi as-is dan to-be
didefinisikan. Transition requirements biasanya mencakup konversi data dari sistem yang
ada, celah keterampilan yang harus dibenahi, dan perubahan terkait lainnya untuk mencapai
keadaan to-be yang diinginkan. Transition requirements dikembangkan melalui penilaian
solusi dan validasi.
PENILAIAN BISNIS
EVALUASI DAN PENILAIAN BISNIS
The Balanced Scorecard
Penggunaan balanced scorecard untuk mengevaluasi perusahaan sama seperti
penggunaan CSF dalam mengevaluasi dan mengkompensasi manajer perseorangan.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan menggunakan rasio laporan keuangan untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan. Dua ukuran kinerja yang umum adalah likuiditas dan profitabilitas.
Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar beban-beban lancar dari
operasinya dan utang yang jatuh tempo.
Enam ukuran likuiditas yang penting adalah :
3 perputaran piutang usaha
3 perputaran persediaan
4 rasio lancar
5 rasio cepat
6 dua rasio arus kas
Empat rasio profitabilitas yang penting adalah :
8 persentase margin kotor
9 imbal hasil atas aktiva
10 imbal hasil atas ekuitas
11 laba per saham
PENILAIAN BISNIS
Metode Nilai Pasar
Metode nilai pasar adalah ukuran penilaian pemegang saham yang paling cepat dan objektif atas
kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai untuk pemegang saham.
kelemahan penting dari dua metode pertama adalah bahwa keduanya dipengaruhi oleh kebijakan
akuntansi perusahaan, dan dapat sangat terdistorsi oleh umur aset dan tidak disertakannya aktiva tidak
berwujud.
MANAJEMEN BIAYA
Dra. ENY WAHYUNINGSIH, M.Si., Ak., CA
Bab 20
KOMPENSASI MANAJEMEN, ANALISIS BISNIS DAN
PENILAIAN BISNIS
KELOMPOK 17 :
1. IVO PUTRI RAHMADANI (145310938)
2. JUNAIDI (145310281)
3. NISA FITRI LOVIYARNI (145310909)
4. WAHYU RAHMAT FIRDAUS (135310477)
KELAS F
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU