Professional Documents
Culture Documents
DENGAN T
A. PENGERTIAN
DHF adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak,
remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam
B. PATOFISIOLOGI
keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot,
pegal seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang
kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan karena
karena pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system
ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura
plasma, bila tidak segera teratasi akan terjadi anoxia jaringan, asidosis metabolic
dan kematian. Sebab lain kematian pada DHF adalah perdarahan hebat.
tidaknya DIC pada DHF/ DSS, terutama pada pasien dengan perdarahan hebat.
C. KLASIFIKASI DHF
4 golongan, yaitu :
Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari,
Derajat II
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat
Derajat IV
Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur ( denyut jantung ³ 140x/mnt )
Asites
Trombositopeni ( £ 100.000/mm3)
Isolasi virus
F. PENATALAKSANAAN
Panas 1-2 hari disertai dehidrasi ( karena panas, muntah, masukan kurang )
atau kejang-kejang.
Panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran hati, uji tourniquet positif /
negatif, kesan sakit keras ( tidak mau bermain ), Hb dan PCV meningkat.
1. Grade I dan II :
b. Infus cairan Ringer Laktat dengan dosis 75 ml/Kg BB/hari untuk anak
secukupnya.
infus yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan penderita dalam
Dengan Renjatan ;
2. Grade III
mmHg dan nadi teraba dengan frekuensi kurang dari 120/mnt dan akral
dan tensi stabil lanjutkan infus tersebut dengan jumlah cairan dihitung
cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa waktu ( 24 jam dikurangi
75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dng berat badan 26-30 Kg.
keadaan tensi masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat
c. Apabila satu jam setelah pemberian cairan Ringer Laktat 10 mL/Kg BB/
mmHg dan nadi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut harus
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Keluhan Utama
Pasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan
seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu
makan menurun.
Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota keluarga yang lain sangat
kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti
Sistem Pernapasan
ronchi, krakles.
Sistem Persyarafan
Pada grade III pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran serta
Sistem Cardiovaskuler
pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
Sistem Pencernaan
hematemesis, melena.
Sistem perkemihan
Sistem Integumen.
positif pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadi
2. Diagnosa Keperawatan
ke ekstravaskuler
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekwat akibat mual
perdarahan
Intervensi :
konduksi
toleransi
menyerap keringat
d. Observasi intake dan output, tanda vital ( suhu, nadi, tekanan darah ) tiap
program.
Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh
intravaskuler ke ekstravaskuler.
Akral hangat
Intervensi :
intravaskuler
b. Observasi capillary Refill
dehidrasi.
Intervensi :
syok
b. Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih
c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera laporkan
perdarahan dapat segera diketahui dan tindakan yang cepat dan tepat
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan
Intervensi :
makanan
d. Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu
makan
Intervensi :
dialami pasien.
terjadinya perdarahan.
d. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga untuk melaporkan jika ada
kebersihan mulut, berikan tekanan 5-10 menit setiap selesai ambil darah.
dengan-demam.html#ixzz4bw1BGTFj