You are on page 1of 4

Nama : Rista Armiyati (ACD 115 005)

Sasmita Sunia (ACD 115 019)


Jovin (ACD 115 046)
Muhammad Faisal (ACD 115 072)
Kelas :A
Kelompok : 7 (Tujuh)
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Siti Sunariyati, M.Si.

Bahan Diskusi dan Jawan


1. Uraikan peran mikroba dalam daur N !
Jawaban
Peran mikroba dalam daur N bagi tumbuhan yaitu membutuhkan nitrogen untuk
membentuk asam amino untuk membentuk protein. Selain itu, nitrogen diperlukan dalam
pembentukan senyawa nitrogen, seperti asam nukleat (ADN dan ARN). Meskipun 78% di
udara terdapat nitrogen bebas, namun tumbuhan pada umumnya tidak mampu
menggunakannya dalam bentuk bebas. Nitrogen harus diubah menjadi bahan nitrogen lain
sehingga dapat digunakan. Nitrogen diikat oleh bakteri yang ada di dalam tanah (biasanya
dalam bentuk amonia). Selanjutnya oleh bakteri nitrifikasi diubah menjadi nitrit (NO2-),
kemudian menjadi nitrat (NO3-), yang mana dapat diserap dari tanah oleh tumbuhan
(disebut proses nitrifikasi). Beberapa tanaman mempunyai nodul pada akarnya yang di
dalamnya terdapat bakteri pengikat nitrogen. Bakteri mengubah banyak nitrogen menjadi
asam amino yang dilepaskan ke jaringan tumbuhan. Tanaman dengan nodul ini mampu
hidup dalam kondisi tanah yang miskin nitrogen, misalnya ercis, tanaman dengan daun
menjari dan tanaman lain yang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan (legume).

2. Asam amino S merupakan asam amino esensial, mengapa ?


Jawaban
Karena asam amino S (Sulfur) memiliki atom S, bersama-sama dengan metionin.
Atom S ini terdapat pada gugus tiol (dikenal juga sebagai sulfhidril atau merkaptan).
Karena memiliki atom S, sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa
biologis lain yang mengandung belerang. Sisteina dan metionin pada protein juga berperan
dalam menentukan konformasi protein karena adanya ikatan hidrogen pada gugus tiol.
Sumber utama sisteina pada makanan adalah cabai, bawang putih, bawang bombay,
brokoli, haver, dan inti bulir gandum (embrio). L-sistein juga diproduksi secara industri
melalui hidrolisis rambut manusia dan bulu unggas.

3. Jelaskan mengapa S termasuk unsur hara makro !


Jawaban
Sulfur / sulphur (S) atau belerang merupakan salah satu unsur hara makro yang
penting bagi tanaman. Tanaman menyerap sulfur melewati akar dalam bentuk ion SO4–
dan dapat diserap melalui daun dalam bentuk ion SO2–. Sulfur merupakan bagian dari
protein yang terdapat dalam bentuk cystein, methionin, serta thiamine. Pada bagian biji
tanaman, kandungan zat belerang ternyata cukup banyak yaitu sekitar 50% dari jumlah
kandungan unsur fosfat. Tanaman yang biasanya mempunyai kandungan belerang yang
cukup tinggi ialah jenis legume dan lili (seperti misalnya bawang). Pada tanaman jenis
legume, sulfur penting untuk pembentukan nodula (bintil-bintil akar). Kekurangan sulfur
memperlihatkan gejalanya klorosis, kecuali pada pucuk.
Sulfur yang larut dalam air akan segera diserap akar tanaman karena sulfur sangat
diperlukan tanaman (terutama tanaman-tanaman muda) pada pertumbuhan pemula dan
perkembangannya. Sulfur yang dibutuhkan banyak terdapat di dalam tanah sehingga tanah
jarang menderita kekurangan sulfur, bahkan terjadi kadang-kadang keracunan
sulfur karena kadar sulfur yang terlalu tinggi dapat meracuni tanaman. Pada tanah
pertanian banyak ditemukan bentuk senyawa belerang lain antara lain, belerang organis,
sulfat yang larut dalam air, sulfat yang terabsorbsi, sulfat yang tidak larut (BaSO4), dan
sulfat yang tidak larut yang bersenyawa dengan CaCO3.
4. Jelaskan tahap-tahap reduksi N dari N2 menjadi ureida !
Jawaban
Dalam reduksi N dari N2 menjadi ureida, ada beberapa tahap yaitu :
 Tahap Pertama :

Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal dalam dapur
reforming pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai berikut:

CH4 + H2O —> CO + 3H2 – panas

 Tahap Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di dalam reformer
kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi reforming dan untuk
memperoleh campuran gas yang mengandung nitrogen (N)

2CO + 4H2O —> 12 N2

campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter CO untuk
mengubah CO menjadi CO2

CO + H2O —> CO2 + H2

CO2 yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2 CO3

K2 CO3 + CO2 + H2O —> KHCO3


larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku pembuatan urea.
Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus dihilangkan
yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali
CO + 3H2 —> CH4 + H2O

CO2 + 4H2 —> CH4 + 2H2O

Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda pada tekanan
150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam converter amoniak.

5. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang reaksi : amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi
serta syarat-syarat berlangsungnya !
Jawaban
Daur nitrogen sebagai salah satu bentuk daur biogeokimia berlangsung karena
diawali proses penambatan nitrogen di udara melalui fiksasi yang dilakukan oleh bakteri
tanah, karena bantuan petir, serta karena penambangan yang dilakukan oleh manusia.
Setelah mengalami fiksasi, nitrogen kemudian melalui beberapa tahapan lanjut yang
meliputi amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi.
a. Proses Amonifikasi
Sebagian besar keberadaan N2 di dalam tanah dalam bentuk molekul anorganik.
Organisme yang sudah mati diuraikan melalui proses hidrolisis yang menyebabkan
protein terurai menjadi asam amino. Proses ini disebut deaminasi. Proses selanjutnya,
asam amino yang sudah terbentuk dikonversi menjadi ammonia (NH3) dan proses ini
disebut amonifikasi. Amonifikasi dibantu oleh beberapa mikroorganisme seperti bakteri
dan jamur. Amonia merupakan senyawa dalam bentuk gas, pada tanah yang kering
mudah menguap, sebaliknya pada tanah yang lembab/basah ammonia terlarut dalam air
dan membentuk ion ammonium (NH4+ ). Selanjutnya ion amonium dapat digunakan
oleh bakteri dan tumbuhan untuk sintesa asam amino.
b. Proses Nitrifikasi
Nitrifikasi merupakan proses oksidasi ion amonium menjadi nitrat (NO3-).
Proses ini dilakukan oleh bakteri autotrof yang termasuk ke dalam genus Nitrosomonas
dan Nitrobacter. Nitrosomonas akan mengoksidasi ion ammonium menjadi nitrit (NO2-
) dan selanjutnya Nitrobacter akan mengoksidasi nitrit (NO2-) menjadi nitrat (NO3-).
Tumbuhan cenderung menggunakan nitrat (NO3-) sebagai sumber nitrogen
untuk sintesa protein karena nitrat memiliki mobilitas yang lebih tinggi di dalam tanah
dan lebih mudah terikat dengan akar tanaman daripada amonium. Meski sebenarnya ion
amonium lebih efisien sebagai sumber nitrogen karena memerlukan lebih sedikit energi
untuk sintesa protein, tetapi karena bermuatan positif maka lebih sulit dimanfaatkan
karena sudah lebih dulu terikat oleh tanah lempung yang bermuatan negatif.
c. Proses Denitrifikasi
Dalam beberapa tahap selama berlangsungnya siklus nitrogen, terjadi
pembebasan dan pengikatan N2 bebas (atmospheric nitrogen). Terlepasnya N2 bebas
akibat suatu proses yang terjadi dalam siklus nitrogen disebut denitrifikasi, yang pada
dasamya adalah konversi nitrat menjadi gas nitrogen.
Beberapa spesies dalam genus Pseudomonas merupakan kelompok bakteri
terpenting yang melaksanakan proses denitrifikasi dalam tanah.Sejumlah jenis yang
lain seperti Paracoccus, Thiobacillus, dan Bacillus juga mampu melakukan proses
denitrifikasi. Bakteri-bakteri yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah pada
umumnya merupakan mikroorganisme yang aerob, tetapi pada kondisi anaerob mereka
juga mampu menggunakan nitrat dalam situasi dimana oksigen berperan sebagai
akseptor elektron akhir (anaerobic respiration). Proses denitrifikasi tidak
menguntungkan bagi kesuburan tanah karena terjadi pembebasan N2 ke atmosfer dari
senyawa nitrat.

You might also like