You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

DEPARTEMEN JIWA

Disusun Oleh :

Deby Adi Irwanto 150070300113002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

I. Kasus (masalah utama)


Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

II. Proses terjadinya masalah


1. Definisi Harga Diri (Self Esteem)
Pendapat pribadi seseorang tentang nilai dan perilaku yang telah
dicapai apakah sesuai dengan ideal diri (ideal diri adalah persepsi
individu tentang perilaku yang harus dilakukan sesuai standar,
aspirasi, tujuan atau nilai yang telah ditetapkan)

Self
Concept Self Ideal

Low Self-Esteem

Self
Concept Self Ideal

High Self-Esteem
2. Definisi Harga Diri Rendah
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya
sendiri.

3. Etiologi
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali,
kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang
lain dan ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin
ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :
1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika
kejadian yang megancam.
2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi
peran :
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang
berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap
perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan
norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau
kematian.
c. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari
keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan
oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk,
penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis
dan keperawatan.

4. Klasifikasi
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:
1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll.
Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena
privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang
sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan
kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan
struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di
rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama

5. Continum of Self-Concept Responses

Adaptive Responses Maladaptive Responses

Self Positive Low Self- Identity Depersonalization


Actualization Self- Esteem Diffusion
Concept

6. Faktor Predisposisi
- Faktor Yang mempengaruhi penampilan peran: streotipe sex,
peran kerja, harapan peran dalam budaya
- Faktor yang mempengaruhi identitas diri: ketidakpercayaan orang
tua, tekanan teman sebaya, perubahan struktur social

7. Faktor Presipitasi
- Trauma
- Ketegangan peran
- Transisi peran perkembangan
- Transisi peran situasional
- Transisi sehat-sakit
8. Sumber Koping
- Aktivitas luar rumah dan olahraga
- Hobi dan kerajinan tangan
- Aktivitas seni
- Kesehatan dan asuhan mandiri
- Pekerjaan dan pelatihan
- Bakat khusus
- Kepandaian
- Imajinasi dan kreativitas
- Hubungan interpersonal

9. Manifestasi Klinis
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan
produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak
mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial. Kurang
memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapih, selera makan
kurang, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk,
bicara lambat dengan nada suara lemah.

III. A. Pohon masalah

Resiko isolasi sosial: menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Core problem

Berduka disfungsional

B. Data yang perlu di kaji


1). Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-
apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri
2). Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
DAFTAR PUSTAKA
Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st
edition. Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.
Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC:
Jakarta.
Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th
edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC:
Jakarta.
Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC:
Jakarta.
Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide
for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC

You might also like