You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-
Nya yang dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas membuat
makalah ini walaupun sangat sederhana.
Tujuan membuat makalah ini guna melengkapi salah satu tugas mata kuliah Modul
Manajemen Keperawatan. Disamping itu juga menambah pengetahuan tentang manajemen
keperawatan.
Dalam kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan YME.
2. Ibu Andriyani Mustika, S.Kep.,Ns. dan Tim selaku koordinator dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Keperawatan.
3. Serta teman-teman yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.

Kami percaya bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca
semua.

Kendal, 14 Desember 2011

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melallui orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen
juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam
mencapai tujuan (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu
organisasi. Tujuan ditetapkan berdasarkan misi, filosofi dan tujuan organisasi. Proses
manajemen meliputi kegiatan mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan
organisasi, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, fisik dan teknologi.
Semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan dianggap perlu memahami
misi, filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka konsep kerjanya.
Manajemen keperawatan mempunyhai lingkup manajemen operasional untuk
merencanakan, mengatur dan menggerakan karyawan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar
dapat memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien, diperlukan suatu
standar yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan
tersebut. Kemajuan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, telah memperluas peran dan
fungsi keperawatan.
Selain itu, telah terjadi pula perubahan mendasar pada manajemen keperawatan
dan penggunaan sumber daya yang represif menuju kependayagunaan sumber daya yang
bersifat proaktif. Pelaksanaa manajemen sumberdaya proaktiflebih ditekankan pada
tejaminnya aktivitas kolaborasi dan keterbukaan dalam setiap kegiatan untuk mencapai
tujuan.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi manajemen keperawatan
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manajemen keperawatan dalam proses
keperawatan
3. Mahaiswa mampu mengetahui dan memahami prinsip – prinsip manajemen
keperawatan
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ruang lingkup manajemen keperawatan
5. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan manajemen keperawatan di masa
datang.
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk
mencapai Tujuan organisasi melalui kerjasama dengan orang lain. (Hersey dan
Blanchard)
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan
dimana ditetapkan dengan seefisien mungkin. (H.Weihrich dan H.Koontz).
Secara garis besar konsep manajemen terbagi menjadi beberapa pengertian
diantaranya sebagai berikut :
a. Konsep kualitas
Dalam konsep ini organisasi mementingkan kualiatas yang
mampu memasuki pasar , dan dengan demikian harus mementingkan
kepuasan pelangggan.
b. Konsep Manajement
Dalam konsep manajemen bukan hanya manajer melainkan
semua personil bertugas malaksanakan manajemen menggunakan fakta
dan manajemen dengan siklus PDCA (plan do check act).
c. Konsep proses
Dalam konsep proses siapapun yang akan melakukan tindak
lanjut rangkaian tindakan, harus dianggap pelanggan yang harus
dipuaskan. Pengendalian proses juga lebih diutamakan agar kesalahan
kualitas dapat dihindari.
d. Konsep Standardisasi
Dalam konsep ini semua melaksanankan pekerjaan berpangkal
pada standar, seperti standar prosedur, kualitas dan kompetensi.
e. Konsep homan respect
Dalam konsep ini manusia sepenuhnya perlu dihormati untuk
menumbuhkan motivasi.
f. Konsep quality assurance
Dalam konsep ini keikutsertaan pegawai tercermin dari
kegiatan dalam gugus kendali mutu ( quality circle)
g. Konsep Manajemen Jepang
Secara garis besar konsep ini dapat digunakan untuk memilih
karakteristik calon karyawan, melatih karyawan baru, mengenalkan
organisasi, merotasi karyawan diberbagai unit, mengambil keputusan
secara kolektif ( kelompok kerja ), dan memotifasi karyawan untuk
mencapai hasil maksimal.
(Suarli dkk, hal :6)
B. MANAJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman
kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989)
Manajemen keperawatan adalah suatu prosesn dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara rofesional.
(dunia-askep.blogspot.com/konsep-manajemen-keperawatan.html)
Manajemen pada proses keperawatan mencakup menejemen pada berbagai tahap
dalam keperawatan, yaitu :
1. Pengkajian yaitu langkah awal dalam proses keperawatan yang mengharuskan perawat
setepat mungkin mendata pengalaman masa lalu pasien, pengetahuan yang dimiliki, perasaan,
dan harapan kesehatan dimasa datang.
2. Diagnosis merupakan tahap pengambilan keputusan professional dengan menganalisis data
yang telah dikumpulkan. Keputusan yang diambil dapat berupa rumusan diagnosis
keperawatan, yaitu respon biopsikososio spiritual terhadap masalah kesehatan actual maupun
potensial.
3. Perencanaan , perencanaan keperawatan merupakan dibuat setelah perawat mampu
memformulasikan diagnosis keperawatan. Perawat memilih metode khusus dan memilih
sekumpulan tindakan alternative untuk menolong pasien mempertahankan kesejahteraan yang
optimal.
4. Implementasi merupakan langkah berikutnya dalam proses keperawatan semua kegiatan
yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus direncanakan
untuk menunjang Tujuan pengobatan medis, dan memenuhi Tujuan rencana keperawatan.
Implementasi rencana asuhan keperawatan berarti perawat mengarahkan, menolong,
mengobservasi, dan mendidik semua personil keperawatan yang terlibat dalam asuhan pasien
tersebut.
5. Evaluasi adalah pertimbangan sistematis dan standar dari Tujuan yang dipilih sebelumnya,
dibandingkan dengan penerapan praktik yang actual dan tingkat asuhan yang diberikan.
Evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan hanya dapat dibuat jika Tujuan diidentifikasikan
sebelumnya cukup realistis, dan dapat dicapai oleh perawat, pasien, dan keluarga.
Kelima langkah dalam proses keperawatan ini dilakukan terus menerus oleh perawat,
melalui metode penugasan yang ditetapkan oleh para menejer keperawatan sebelumnya. Para
menejer keperawatan (terutama menejer tingkat bawah) terlibat dalam proses menejerial yang
melibatkan berbagai fungsi manajemen, dalam rangka mempengaruhi dan menggerakkan
bawahan. Hal ini dilakukan agar mampu memberikan asuhan keperawatan yang memadai,
dengan kode etik dan standar praktik keperawatan.
(Suarli, hal: 116)

C. PRINSIP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN


Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan secara benar. Oleh Karena itu perlu
diperhatikan beberapa prinsip dasar berikut:
a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi
perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan
masalah yang efektif dan terencana.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.
Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang
terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
c. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi
maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan
memerlukan pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
d. Manajemen keperawatan harus terorganisasi. Pengorganisasian dilakukan sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
e. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang
efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan,
arah dan pengertian diantara pegawai.
f. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan, meliputi penilaian tentang
pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip –
prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan
memperbaiki kekurangan. (Agus Kuntoro, hal :26)

D. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN


Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan
berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling
mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan
membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang
memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat
didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan
perawat pelaksana meliputi:
a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnose
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer
keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan
melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup
manajemen keperawatan terdiri dari:
1. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh
bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial,
yaitu:
2. Manajemen puncak
3. Manajemen menengah
4. Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam
manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada beberapa
faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar
penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut
adalah
1. Kemampuan menerapkan pengetahuan
2. Ketrampilan kepemimpinan
3. Kemampuan menjalankan peran sebagai
pemimpin
4. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
b. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan
yang menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau
evaluasi.(Agus Kuntoro, hal:4)
E. KERANGKA KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen partisipati
yang berlandaskan pada paradigma keperawatan yang terdiri atas manusia,
perawat/keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
Manusia, dalam manajemen partisipatif adalah individu, keluarga/masyarakat
yang diberikan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan tugas keperawatan yang
terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan terintegrasi dalam rentang kendali yang
ditetapkan. Perawat/keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat manajerial
puncak, menengah, maupun bawah, dan para pelaksana keperawatan yang berada
dalam rentang komunikasi untuk bekerja sama memberikan pelayanan keperawatan
sesuai dengan standar praktek keperawatan.
Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang berorientasi pada
beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga, dan msyarakat melalui
upaya mencegah, mempertahankan, meingkatkan dan memulihkan. Aspek lingkungan
merupakan area kewenangan dan tanggung jawab keperawatan baik selama pasien
berada dalam institusi pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.(Agus Kuntoro,
hal:29)

F. KOMPONEN SISTEM
Manajemen keperawatn terdiri atas beberapa komponen yang tiap – tiap
komponen saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5 elemen,
yaitu :
1. Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa
informasi, personil, peralatan dan fasilitas.
2. Proses
Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan tingkat
pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan. Proses merupakan kegiatan yang cukup pentinf
dalam suatu sistem sehingga mempengaruhi hasil yang diharapkan suatu
tatanan organisasi.
3. Output
Output atau keluaran yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas
pemberian asuhan keperawatan dan pengembangan staf serta kegiatan
penelitian untuk menindak lanjuti hasil/keluaran.
4. Kontrol
Kontrol dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan
melalui penyusunan anggaran yang proposional, evaluasi penampilan kerja
perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi.
5. Mekanisme umpan balik
Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan,
audit keperawatan, dan survei kendali mutu, serta penampilan kerja
perawat.(Agus Kuntoro, hal:24)
G. MANAJEMEN KEPERAWATAN DI MASA DATANG
Pola sistem pelayanan kesehatan yang terjadi sebelum tahun 1990
sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dan perluasan teknologi yang
bersifat kompetitif karena pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat kuratif dan orientasinya
berdasarkan perkembangan penyakit.
Memasuki abad ke-21, sistem pelayanan kesehatan berorientasi pada
aspek kesehatan karena pelayanan yang diberikan lebih bersifat multidimensi
dengan mempertimbangkan keberadaan masyarakat melalui penggunaan
teknik pelayanan kesehatan yang tinggi. Hal ini mempersiapkan sikap
konsumerisme dan pengguna pelayanan kesehatan.
Peran keperawatan yang sempit, berorientasi pada penyakit dan
ketergantungan yang tinggi pada tim kedokteran serta pelaksanaan tugas-tugas
yang berasal dan pendelegasian akan berganti menjadi peran yang diterapkan
secara fleksibel dan independen berdasarkan pada sehat sakit.
Fungsi keperawatan dilaksanakan secara langsung tetapi masih didominasi
oleh profesi kedokteran dan berdasarkan pada kebijakan legislasi yang
memungkinkan perawat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat
preventif, promosi dan rehabilisasi yang berdasarkan standar keperawatan
melalui interaksi tim.
Dengan demikian, akan terjadi juga perubahan peran dan perawat
kepala ruang yang terjadi berorientasi pada fungsi pengendalian, pengarahan,
supervisi, dan pengambilan keputusan menjadi fungsi fasilitas, koordinasi,
integrasi dan penunjang. (Agus Kuntoro, hal:32)
H. STRATEGI PELAKSANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI MASA DATANG
Mempertimbangkan perkembangan dan perubahan situasi yang berkaitan dengan
kegiatan keperawatan dimasa mendatang, manajer keperawatan di ruangan akan berpotensi
menghadapi permasalahan. Untuk mengurangi kendala dan permasalahan manajerial yang
timbul sebagai akibat perubahan peran, fungsi, dan tanggung jawab manajer keperawatan
diperlukan pendekatan yang tepat. Salah satu metode yang diharapkan mampu
mengakomodasi permasalahan tersebut adalah dengan mengaplikasikan manajemen
partisipatif.(Agus Kuntoro, hal:34)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan
dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989)
Manajemen pada proses keperawatan mencakup menejemen pada berbagai tahap
dalam keperawatan, yaitu :
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Manajemen keperawatan sangat berpengaruh dalam proses
keperawatan, karena proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di
lapangan berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan
manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan
proses keperawatan. Dengan manajemen yang baik otomatis playanan
keperawatan dapat diberikan dengan baik juga.
B. SARAN
Kita sebagai perawat hendaklah menerapkan atau mengaplikasikan
manajemen keperawatan dengan efektif dalam setiap melakukan proses
keperawatan, sehingga dalam memberikan pelayanan bisa dilakukan secara optimal.
Manajemen keperawatan dikatakan baik apabila dalam satu tim bisa berpatisipasi
secara aktif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Kontoro.2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan.Yogyakarta:Nuha Medika.
2. Suarli dkk.2002.Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis.Jakarta:Erlangga.
3. dunia-askep.blogspot.com/konsep-manajemen-keperawatan.html)
4. McLeold, Raymond, DKK.2009.sistem informasi manajemen.Jakarta:Salemba Empat
5. Yukl, Gary A.1998.Leader Ship in Organzations.Jakarta:Prenhallindo
6. Dessler, Gary.1998.Human Resource Management.Jakarta:Prenhallindo

You might also like