Professional Documents
Culture Documents
POLIURETAN
DISUSUN OLEH :
NAMA ANGGOTA :
2016
BAB I . PENDAHULUAN
I.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui sejarah dari poliuretan
b. Untuk mengetahui pengertian,penggunaan,serta kekurangan
dan kelebihan dari poliuretan
c. Untuk mengetahui cara penguraian poliuretan
I.4. Manfaat
a. Mengetahui sejarah dari poliuretan
b.Mengetahui pengertian,penggunaan,serta kekurangan dan
kelebihan dari poliuretan
c. Mengetahui cara penguraian poliuretan
BAB II. ISI
Poliuretan [PU] ditemukan pada tahun 1937 oleh Otto Bayer dan
rekan kerjanyanya di laboratorium I.G. Farbenin Leverkusen, Jerman. Karya-
karya awal mereka difokuskan pada produk PU yang diperoleh dari alifatik
diisosianat dan diamin yang membentuk polyurea, hingga akhirnya diperoleh
sesuatu yang diberi nama PU yang diproduksi dari diisosianat alifatik dan
glikol. Kemudian Polyisocyanates menjadi tersedia secara komersial pada
tahun 1952, segera setelah dilakukan produksi skala komersial PU yang
diproduksi dari toluena diisosianat (TDI) dan poliol poliester. Dalam tahun-
tahun berikutnya (1952-1954), sistem poliester-polyisocyanate yang berbeda
dikembangkan oleh Bayer. Poliol poliester secara bertahap digantikan
bypolyether poliol karena beberapa kelebihan seperti biaya rendah,
kemudahan penanganan, dan stabilitas hidrolitik yang meningkat. Poli
(tetramethylene eter) glikol (PTMG), diperkenalkan oleh DuPont pada tahun
1956 oleh polimerisasi tetrahidrofuran, sebagai yang pertama yang tersedia
secara komersial polieter poliol. Kemudian, pada tahun 1957, BASF dan Dow
Chemical diproduksi glikol polialkilena. Berdasarkan PTMG dan 4,4'-
diphenylmethane diisosianat (MDI), dan etilen diamin, kemudian dihasilkan
serat Spandex disebut Lycra diproduksi oleh Dupont. Satu dekade kemudian,
PU dikembangkan menjadi busa PU fleksibel (1960) dan busa PU kaku
(polyisocyanurate busa-1967) dan menemukan beberapa agen bahan
tambahan pengembang ,polieter poliol, dan isosianat polimer seperti poli
metilen difenildiisosianat (pMDI). Busa PU yang ditambahkan pMDI
menunjukkan ketahanan yang baik pada panas dan menghambat api.
Elektronik 75 1.4%
Sepatu 39 0.7%
1. Isosianate
2. Poliol
Polieter poliol (PETP) yang lebih murah dari PEP. Senyawa ini
diproduksi oleh reaksi penambahan etilena atau propilena oksida
dengan alkohol atau amina permulaan dengan ditambahkan asam atau
basa. PU yang dikembangkan dari PETP akan memiliki sifat dengan
menunjukkan ketahanan dengan kelembaban tinggi dan rendah Tg, hal
ini yang menjadi dasar pada penggunaan poliurethan yang luas dalam
industri pelapis dan cat.
3. Aditif
Kekurangan :
III.1. Kesimpulan
III.2. Saran
Penggunaan poliuretan di Indonesia sangatlah berkembang.
Perkebangan yang sangatpesat ini sebanding dengan eningkatnya
limbah dari poliuretan ini. Penulis berharap kedepannya akan ada
pengolahan limbah poliuretan yang tidak berdampak buruk pada
lingkungan serta kehidupan makhluk hidup.