Professional Documents
Culture Documents
Kasus:
Seorang pasien perempuan bernama nyonya x yang merupakan ibu rumah tangga,
usia 57 tahun .Datang ke rumah sakit mengeluh lemas, pasien menderita hiperglikemia
dengan kadar glukosa darah sewaktu 420 mg/dL. Pasien juga mengeluh luka kotor di kaki
akibat Diabetes mellitus yang dialami sejak 5 tahun yang lalu. Area sekitar luka berwarna
merah dan pada daerah luka mulai kehilangan sensitivitas saat disentuh dan mengeluarkan
nanah dan berbau busuk.
Biodata:
Nama : Nyonya X
Umur : 57 tahun
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
No. RM : 112233
Alamat : Surabaya
Riwayat Kesehatan:
• Keluhan Utama
Lemas karena kadar glukosa darah sewaktu 420 mg/dL, luka sejak 5 tahun yang lalu dan area
sekitar luka berwarna merah, pada daerah luka mulai kehilangan sensitivitas saat disentuh
dan mengeluarkan nanah dan berbau busuk.
Klien dibawa ke Rumah Sakit pada tanggal 25 Oktober 2017 dengan keluhan lemas dan kaki
kehilangan sensitivitas serta mengeluarkan nanah dan berbau busuk, suhu 37 ˚C. Klien
mengatakan telah menderita penyakit etrsebut sudah 5 tahun.
• Riwayat kesehatan masa lalu
Menurut keterangan keluarga sebelumnya klien tidak pernah menderita penyakit seperti ini,
dan tidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit yang sama. Klien tidak
mempunya alergi terhadap apapun, klien juga tidak merokok dan minum alcohol.
Pemeriksaan Fisik:
• Pemeriksaan umum
b. Tanda-tanda vital:
2. Suhu : 37 ᵒC
3. RR : 17 x /menit
4. Nadi : 90 x / menit
c. Berat badan:
1. BB sebelum sakit : 58 kg
2. BB sekarang : 55 kg
a. Kepala
1. Wajah dan kulit kepala Bentuk muka oval, ekspresi wajah gelisah dan pucat, rambut
hitam tapi beruban, bersih dan tidak rontok, tidak ada nyeri tekan.
2. Mata kanan dan kiri simetris, mata cekung, konjungtiva anemis, seklera tidak ikterit,
tidak ada sekret, gerakan bola mata normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
fungsi penglihatan menurun.
3. Hidung tidak ada polip, keadaan seputum bersih, tidak ada sektet, tidak ada radang,
tidak ada benjolan, fungsi penghidu baik.
4. Telinga Canalis bersih, pendengaran baik, tidak ada benjolan pada daun telinga, tidak
memakai alat bantu pendengaran.
5. Mulut Gigi bersih, tidak ada karies gigi, tidak memakai gigi palsu, gusi tidak ada
peradangan, lidah bersih, bibir kering.
b. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada nyeri tekan, tidak ada bendungan vena
jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
d. Abdomen
e. Genitalia
f. Musculoskeletal
Ekstresmitas atas : simetris, tidak ada odema atau lesi, tidak ada nyeri tekan, tangan kanan
terpasang infuse RL 20 tetes/ menit.
Ekstremitas bawah : kaki kanan dan kaki kiri simetris tidak ada kelainan.
g. Integument
Warna kulit kuning kecoklatan, turgor kulit jelek/ kering tidak ada lesi.
h. Pemeriksaan Lab
1. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa >120 mg/dl dan dua jam
post prandial > 200 mg/dl. glukosa darah sewaktu klien adalah 420 mg/dL.
2. Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau ( + ),
kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ ).
3. Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis
kuman.
Diagnosa:
memberikan insulin
sesuai resep
melakukan review
riwayat kadar
glukosa darah pasien
dan/atau keluarga
R: untuk mengetahui
penyebab terjadinya
hiperglikemia
Konseling Nutrisi
mengkaji asupan
makanan dan
kebiasaan makan
pasien
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1x24 jam, kadar gula pasien
menurun.
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1x24 jam, luka pasien bersih
dan terhindar dari infeksi.