You are on page 1of 5

AYO BELAJAR ISLAM

TIK :1. Adik mengetahui urgensi menuntut ilmu


2. Adik termotivasi untuk mempelajari Al-Islam
3. Adik termotivasi untuk mengikuti mentoring di KRM Miftahul Huda

 Pendahuluan

Cerita1
Di hari minggu yang cerah ini saat jam di kamar Rio berbunyi delapan
kali. Rio sudah rapi dengan baju kokonya, dengan semangat 45 berniat pergi
ke pengajian di Daarut Tauhid (DT). Ini pertama kalinya lho, Rio pergi ke DT, Rio
pengen denger ceramah Aa Gym, soalnya kemaren Rio denger cerita dari Toto
k-lo ceramahnya seru banget. Di depan jalan Rio kembali mengingat-ingat
petunjuk yang diberikan Toto. “Pokoknya dari rumah Lo tinggal naik angkot ijo
doang terus turun di Panorama!. “Ah, itu dia”, guman Rio dengan gembira,
ketika angkot Cicaheum Ciroyom menghampiri. Rio pun segera menyetopnya
and “Bismillah! DT.. here I came”, gumamnya dalam hati. Perjalanan terasa
lama bagi Rio. Sampai akhirnya, abang sopir berteriak, “ Ciroyom habis!”. Rio
jadi bingung, akhirnya Ia memberanikan diri bertanya, “Bang,k-lo Panorama
udah kelewat ya ?” . Yang ditanya mengerutkan dahi. “O, daerah Geger Kalong
ya!”, salah angkot atuh ,Jang. Harusnnya tadi naik Cicaheum Ledeng”. Rio jadi
lemes mendengar jawaban itu. Akhirnya Iapun ganti angkot sesuai dengan
petunjuk yang diberikan abang sopir. Alhamdullillah Rio dapet ceramahnya Aa
Gym, walaupun cuma kebagian do’a penutup doang.
Cerita 2
Gara-gara denger ceramah kemaren, Ahmad jadi semangat 45
beribadah.”Shalat sebelum shubuh udah, shalat shubuh udah, tapi aku masih
ingin shalat nich”, gumamnya dalam hati. Shalat lagi,ah! Mumpung lagi
semangat nich”, gumamnya.
Dari cerita-cerita tersebut coba diskusikan hikmahnya dengan adik-
adik
 Hikmahnya :
Cerita 1
Dalam menempuh suatu perjalan tuch kita perlu ilmu yang cukup. Kaya
si Rio Tadi, kalo pengen ke Geger kalong kita musti tau dengan jelas angkotnya
yang bisa bawa kita ke mana, berentinya di mana, k-lo nggak tau, ya nanya,
sampai semuanya jelas, so kita nggak bakalan puter-puter nggak karuan. Nah,
hidup kita juga ibarat sebuah perjalanan menuju kampung akhirat, yang tujuan
akhirnya so pasti semua orang ingin ke surga. Untuk nyampe ke surga, kita perlu
tahu :”angkot apa sich yang bisa bawa kita dengan selamat ke surga, jalan apa
aja sich yang harus dilewati, and selama di jalan sang sopir harus mematuhi
rambu-rambu lalu lintas, apa sich yang boleh dilakukan and apa sich yang nggak
boleh?. Nah caranya kita tau itu ya.. dengan cari tau, atau bahasa kerennya
mempelajari Al-Islam, dengan bimbingan orang-orang yang lebih tahu supaya
kita nggak tersesat. K-lo ngasal ya.. kaya si Rio tadi, kita pede pengen ke surga,
tapi jalan yang kita tempuh nggak menuju ke sana, malahan mungkin menuju ke
neraka.
Kan Ngeri!.

Cerita 2
Subhanalloh ya, Ahmad semangat banget, but masalahnya shalat ba’da
shubuh tuch nggak pernah dicontohin Rasulullah, bahkan waktu ba’da shubuh
sampe dhuha tuch waktu yang terlarang buat shalat. So, dalam beramal tuch
nggak cukup Cuma bermodal semangat aja, tapi harus dibekali dengan ilmu,
soalnya amal kita dianggap ibadah k-lo niatnya ikhlas and caranya benar.

Tidak ada suatu agama yang se- T.O.P Islam, nggak ada kitab suci selain
Al-Qur'an yang bener-bener menghargai ilmu pengetahuan,mendorong tuk
mencarinya, menghargai keduduannya dan memuji orang-orang yang
berpengetahuan. Adik-adik masih ingat kan k-lo ayat yang pertama kali
diturunkan Alloh kepada Rasulllah (Q.S.Al alaq:1-5) menunjuk pada keutamaan
ilmu pengetahuan , yaitu dengan memerintahkan membaca, sebagai kunci ilmu
pengetahuan, dan menyebut–nyebut qalam sebagai alat ilmu pengetahuan.

 Ilmu dalam Al-Qur’an

Kata-kata “ilm” disebutkan sampai 80x dan kata-kata yang terbentuk sari
kata tersebut seperti “a’lamu, “Ya’lamuna”, “a’lima”, yu’lamu”, “aliim”, ‘allaam”
disebut sampai ratusan kali dalam al-Qur’an. Ini menggambarkan betapa
pentingnya ilmu itu.
Macam-macam Ilmu

Ilmu dibagi 2 :
1. Qauliyah, yaitu ayat-ayat Alloh yang terkandung dalam Al-qur’an, ayat
qauliyah ini harus dijadikan pedoman hidup bagi manusia, sebab
kebenarannya mutlak (Q.S.2:185) so, mempelajarinya tuch fardhu ‘ain, so
tiap orang yang ngaku muslim, wajib! kudu! mesti! Mempelajarinya.
2. Qauniyah, yaitu ayat-ayat Alloh yang terhampar di alam, merupakan bukti
yang mendukung kebenaran ayat Qauliyah (Q.S. 3:109). Dari penelitian
dan eksperimen manusia terhadap ayat-ayat ini lahirlah berbagai disiplin
ilmu yang berguna untuk kemaslahatan hidup manusia and ilmu ini
kebenarannya nggak mutlak, bisa saja sekarang dianggap benar tapi
beberapa waktu kemudian ,itu ilmu itu tidak tepat lagi (e.g. konsep k-lo
bumi itu datar). Contoh yang termasuk ilmu ini antara lain: matematika,
kedokteran, teknik, dsb.Mempelajarinya tuch hukumnya fardhu kifayah,
but buat orang yang spesialisasi di bidangnya, hukumnya jadi fardhu
‘ain.Misalnya, bagi suatu umat, mempelajari ilmu kedokteran tuch fardu
kifayah, so semuanya berdosa k-lo tidak ada seorangpun yang
menpelajarinya, but bagi seorang dokter mempelajari ilmu tersebut jadi
fardhu ‘ain.
Kedudukan Ilmu dalam Islam

1.Ilmu sebagai landasan iman


Allah berfirman: “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat…”
(al-Mujadilah :11 ).
Ilmu yang hakiki akan menuntun manusia menuju keimanan
(Q.S. Saba:6 ; Al-Isra: 106-109)
2.Ilmu sebagai landasan amal
Syarat diterimanya amal tuch ikhlas dan benar. Benar berarti harus tau
ilmunya tentang amal tersebut. Contonya kisah 2 tadi.

Keutamaan Ilmu

Keutamaan orang yang berilmu dan menuntut ilmu :


1. Memiliki derajat yang lebih tinggi di hadapan Allah (QS. 58:11)
2. Pewaris para nabi
“ Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah ialah seperti kelebihan
rembulan pada malam bulan purnama diatas seluruh bintang-bintang.
Sesungguhnya orang yang berilmu itu adalah pewaris nabi-nabi. Maka (nabi-
nabi) itu tidak mewariskan dinar dan dirham , tetapi hanya mewariskan
ilmu. Barangsiapa menngambil ilmu itu, berarti ia telah mengambil bagian
yang banyak “ (HR. Ibnu Majah dan Ibn Hibban )

1. Malaikat sangat meghormatinya


“ Sesungguhnya para malikat benar-benar meletakkan sayapnya kepada
orang yang mencari ilmu, karena ridha terhadap apa yang dicarinya” (HR.
Imam Ahmad dan Ibnu majah).
2. Alloh memudahkan jalan baginya untuk masuk surga
“Barang siapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka alloh
memudahkan jlan baginya ke surga” (HR. Muslim)
3. Berada di jalan Alloh
Dari Anas ra., ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda : “Barangsiapa keluar
dengan tujuan . So, selama kita di sekolah, di KRM, k-lo kita ikhlas itu
merupakan ibadah dan k-lo kita meninggal dalam keadaan menuntut ilmu
insya Allah jadinya mati syahid.
4. Berada bersama nabi di surga
“Barangsiapa didatangi kemaian pada saat dia sedang mencari ilmu, yang
dengan ilmu itu ia hendak menghidupkan Islam, maka antara dirinya dan
para nabi (hanya ) ada satu derajat di surga” ( HR.Ath-Thabrani dan Ad-
Darimy)

Bercermin dari semangat menuntut ilmu shalafus shalih


“ Bagaimana semangat anda menuntut ilmu ? “ Syafi’i ra. Menjawab , “saya
mendengarkan huruf demi huruf seakan–akan huruf–huruf itu belum pernah saya
temukan selama ini . Karena itu saya kerahkan seluruh anggota tubuh saya
untuk menyimaknya.”
Sang penanya melanjutkan , “ Bagaimana minat anda terhadap ilmu ?”
jawaban Syafi’i hampir senada , “ Minat saya laksana orang mengumpulkan
makanan yang berambisi menikmati kelezatannya secara sempurna .”

“ Dan bagaimana cara anda mencarinya?” lanjut si penanya .” Saya


mencarinya laksana seorang wanita yang kehilangan anak satu-satunya yang di
dunia ini ia tidak memiliki apapun selain dia.”
Subhanalloh ya! Semangat banget, so nggak heran k-lo ulama-ulama Islam
itu ilmunya sangat luar biasa. Mereka tuh nggak cuma gape ilmu Qauliyah
doang lho, but mereka juga T.O. P ilmu Qauniyahnya. Misalnya Ibnu Sina
(diBarat dikenal dengan Avicena) nggak hanya seorang ulama di bidang agama
but dia juga seorang ahli kedokteran yang handal. Keren banget khan! So, what
are we waiting for ?! Yuxs cari ilmu biar sukses dunia dan akhirat!.

Wallahu ‘alam bishowab

Maroji''
Qudamah, Ibnu (1997). Mihajul Qasidin :Jalan Orang-orang yang Mendapat Petunjuk, Jakarta:
Pustaka AL-Kautsar.
Qardhawi, Yusuf (1998), Al-Qur’an Berbicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Gema
Insani Press.
Waqfah. Edisi 07, Volume I, 1996
Tafsir: Al-Azhar, Almaraghi, Fii Zhiilalil Qur’an, jalalain dsb, Juz 1
Nawawi, Imam (!996). Terjemah Riyadus Shallihin, Jakarta : Pustaka Armani.
BKI Fikom (1999/2000). Silabus Mentoring Lanjutan. Jatinangor.

Nasyid Allah… Dia Maha Penyayang


Allah… Agunglah namanya
Allah…Maha luas Ilmunya
Walau tujuh laut jadi tinta
Dan pohon-pohon sebagai pena
Namun ilmunya luas tak berbatas
Takkan habis kutuliskan

Al-Hasan bin Ali Berkata :


“Belajarlah kalian dan tuntutlah ilmu, sesungguhnya jika kini kalian adalah
orang-orang yang kecil dan tidak diperlukan manusia, majka kelak kalian akan
menjadi orang-orang yang diperlukan mereka”
Dan berkata Ibnu Ms’ud :
“Ketahuilah bahwa tidak ada diantara kalian saatupun yang dilahirkan dalam
keadaan berilmu. Dan sesungguhnya ilmu itu diperoleh dengan jalan belajar.
Maka jadikanlah dirimu sebagai orang yang ahli ilmu, atau orang yang
menuntutnya, atau orang yang medengarkannya. Belajarlah kalian, karena
sesungguhnya kalian tidak tahu kapan ilmu itu dibutuhkan”
“Barang siapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
memudahkan jalan baginya ke surga” (HR. Muslim)

You might also like