You are on page 1of 6

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN

YANG MENGALAMI SKIZOFRENIA DENGAN


GANGGUAN PROSES KELUARGA DI
DESA...........................KECAMATAN
KABUPATEN BONDOWOSO

PROPOSAL

Oleh :
LIKA LIYAKIL HASANAH
NIM.15-03714-0867

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Suatu kondisi dimana seseorang mengalami penyakit yang

memperngaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi,

gerakan, dan perikau yang aneh dan terganggu disebut Skizofrenia

(Videbeck, 2008). Kondisi ini menimbulkan masalah bagi pasien dan juga

keluarga. Masalah yang ditimbulkan berupa keresahan pada keluarga yang

dapat menyebabkan berbagai konflik didalam keluarga sehingga terjadi

perubahan hubungan didalam keluarga (Sari, 2011).

Menurut World Health Organization terdapat sekitar 21 juta terkena

skizofrenia. (WHO,2016) Data Riksesdas 2013 prevalensi gangguan jiwa

berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7

per 1.000 penduduk.sedangkan data penderita skizofrenia di jawa timur

sebanyak 2.200 orang atau sebanyak 2,2 per 1.000 penduduk. (Riskesdas,

2013)

Gangguan jiwa berat seperti skizofrenia sangat menimbulkan

keresahan pada keluarga. Hal ini juga menimbulkan pandangan (stigma)

bahwa gangguan ini dianggap sebagai penyakit kutukan yang disebabkan

oleh karma dan lain sebagainya. Stigma ini makin berkembang ketika

gangguan ini terdapat dimasyarakat yang relatif tidak berpendidikan dimana

mitos-mitos yang tidak rasional. (Sari, 2011).


Seringkali penderita Skizofrenia digambarkan sebagai seseorang

yang bodoh, aneh, dan berbahaya. Sehingga banyak pasien Skizofrenia tidak

dibawa berobat ke dokter (psikiater) melainkan disembunyikan, walaupun

akan dibawa berobat, mereka tidak dibawa ke dokter melainkan dibawa ke

“dukun” dan penderita dibawa berobat kerumah sakit jika kondisi sudah

kronis (Maghfiroh & Khamida,2015).

Pada kenyataannya saat penderita dirawat di Rumah Sakit Jiwa

banyak yang jarang dikunjungi keluarga, akibatnya keluarga tidak

mengikuti proses perawatan karena perawatan sebatas interaksi antara

pasien dan tenaga medis klien sehingga membuat peran keluarga sangat

tidak maksimal (Maghfiroh & Khamida,2015). Peran keluarga berguna

memenuhi kebutuhan asih, asah, asuh dan juga berguna dalam interaksi

sosial klien, dimana klien Skizofrenia sering mendapat manfaat dari peran

yang telah dilakukan oleh keluarganya. (Maghfiroh & Khamida,2015). Pada

saat klien dipulangkan kerumah justru muncul reaksi yang berbeda didalam

keluarga dimana klien diawasi dengan sikap curiga, sedangkan di dalam

kehidupan masyarakat klien cenderung diam, mau berbicara apabila diajak

bicara oleh orang lain. Meskipun klien diperolok, klien tetap diam saja, hal

ini dikhawatirkan klien akan kambuh karena merasa ditekan oleh

lingkungan sekitar. Keadaan ini merupakan proses adaptasi klien terhadap

lingkungan yang kaku dan stimulus yang kurang (Kaplan & Sadock, 2001)

Keluarga merupakan satu atau lebih individu yang tergabung karena

ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan


pendekatan emosional serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian

dari keluarga (Friedman, 2010). Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari

awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi oleh keluarga. Salah

satu fungsi keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan dimana keluarga

berperan dalam hal perawatan kesehatan dan praktik-praktik sehat. Salah

satu kemampuan yang harus dimiliki oleh keluarga kemampuan dalam

merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan (Widagdo, 2016).

Memelihara kesehatan anggota keluarganya dan memberi perawatan

serta dukungan kepada anggota keluarga yang sakit dan tidak dapat

membantu dirinya sendiri karena cacat atau usia yang terlalu muda

merupakan salah satu tugas keluarga dibidang kesehatan (Friedman,2010).

Dari permasalahan diatas dapat di rencanakan asuhan keperawatan

keluarga pada klien yang mengalami Skizofrenia dengan masalah

keperawatan Gangguan Proses Keluarga dengan menggunakan teori dari

NIC (Nursing Interventions Clasdification) antara lain: peningkatan koping,

konseling, dukungan emosional, peningkatan integritas keluarga, peningatan

keterlibatan keluarga, pemeliharaan proses keluarga, dukungan keluarga,

terapi keluarga,.

Dari semua uraian di atas maka Peneliti tertarik untuk mengambil

judul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Klien yang mengalami

Skizofrenia dengan masalah keperawatan Gangguan Proses Keluarga”.


1.2. Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada

klien yang mengalami Skizofrenia dengan Gangguan proses keluarga di

desa Kabupaten Bondowoso.

1.3. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien yang mengalami

Skizofrenia dengan Gangguan proses keluarga di desa Kabupaten

Bondowoso?

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan keperawatan pada pada klien yang mengalami

Skizofrenia dengan Gangguan proses keluarga di desa Kabupaten

Bondowoso.

1.4.2. Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami

Skizofrenia dengan Gangguan proses keluarga di desa Kabupaten

Bondowoso;

2) Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami

Skizofrenia dengan Gangguan proses keluarga di desa Kabupaten

Bondowoso;
3) Menyusun intervensi keperawatan pada klien yang mengalami

Skizofrenia dengan Gangguan proses keluarga di desa Kabupaten

Bondowoso;

4) Melekasanakan implementasi keperawatan pada klien yang mengalami

Skizofrenia dengan Gangguan proses keluarga di desa Kabupaten

Bondowoso;

5) Melakukan evaluasi keperawatan pada klien yang mengalami Skizofrenia

dengan Gangguan proses keluarga di desa Kabupaten Bondowoso.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Sebagai pengembangan ilmu Keperawatan Keluarga khususnya pada klien

Skizofrenia dengan gangguan proses keluarga

1.5.2. Manfaat Praktis

1) Dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang perawatan klien

Skizofrenia dengan gangguan proses keluarga;

2) Dapat menambah wawasan Perawat tentang perawatan perawatan klien

Skizofrenia dengan gangguan proses keluarga;

3) Dapat meningkatkan pengetahuan Mahasiswa Program Studi DIII

Keperawatan dalam mempelajari Keperawatan Keluarga khususnya

asuhan keperawatan pada klien Skizofrenia dengan gangguan proses

keluarga.

You might also like