You are on page 1of 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini memicu terjadinya perubahan gaya hidup pada masyarakat,

diantaranya pola hidup yang kurang sehat, kurang aktivitas, merokok dan tingkat

stress yang sangat tinggi. Hal ini tentunya terjadi pada setiap kalangan baik

remaja, dewasa dan lansia, sehingga banyak penyakit-penyakit yang muncul pada

masyarakat kita salah satunya adalah penyakit hipertensi.

Hipertensi merupakan penyakit yang makin banyak dijumpai di indonesia.

Hipertensi merupakan faktor risiko langsung terhadap timbulnya infark miokard

dan CVA(cerebrovascular accidents) (Tambayong, 2014). Hipertensi adalah suatu

keadaan tanpa gejala, di mana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri

jantung mempengaruhi kerja jantung terutama di tentukan oleh besarnya curah

jantung dan tahanan perifer. Curah jantung pada penderita hipertensi umunya

normal. Adanya kelainan terutama pada peninggian tahanan perifer. Kelaiann

tahanan perifer ini di seabkan oleh karena vasokontriksi arteriol akibat naiknya

tonus otot polos pada pembuluh darah tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan

cukup lama yang akan dijumpai adalah adanya perubahan-perubahan struktutral

pada pembuluh darah arteriol berupa penebalan pada tunika interna dan adanya

hipertropi pada tunika media. Dengan adanya hipertropi dan hiperplasi, maka

sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi singga terjadi anoksia

relatif. Keadaan ini dapat di perkuat dengan adanaya sklerosis koroner, Apabila

klien dan keluarga kesulitan memasukkan regimen yang ditetapkan atau gagal
melakukan tindakan mengurangi faktor resiko maka akan timbul masalah

keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan.

Penyakit hipertensi merupakan masalah yang sedang dialami oleh seluruh

dunia. Berdasarkan data WHO (2008), sebesar 40% penduduk usia dewasa

menderita hipertensi. Prevalensi di Amerika sebesar 35%, dikawasan Eropa

sebesar 41%, dan Australia sebesar 31,8%. Prevalensi hipertensi pada kawasan

Asia Tenggara adalah sebesar 37%, Thailand sebesar 34,2%, Brunei Darusalam

34,4%, Singapura 34,6% dan Malaysia 38% (Estiningsih, 2012).

Prevelansi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran menurut

usia >18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi hipertensi di Indonesia yang di peroleh

melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan adalah 9,4% yang di diagnosis

tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi terdapat

0,1% yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah

normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi prevelensi

hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% (Kemenkes RI, 2013).

Menurut Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso bahwa penyakit

Hipertensi merupakan urutan ke 1 dari 10 penyakit terbanyak di wilayah

Bondowoso terhitung dari bulan Januari sampai Desember 2017 dengan jumlah

kunjungan laki-laki sebanyak 21.108 orang dan perempuan sebanyak 29.309

orang. Pada kasus baru ditemukan laki-laki sebanyak 8.272 orang dan perempuan

sebanyak 10.198 orang, sedangkan jumlah orang meninggal akibat penyakit

hipertensi ini sebanyak 39 orang terdiri dari laki-laki 15 orang dan perempuan 24

orang. Jumlah penderita tertinggi di Kabupaten Bondowoso adalah di Puskesmas


Wringin dengan jumlah laki-laki sebanyak 5.908 orang dan perempuan 6.858

orang, Total keseluruhan yaitu 12.766 orang.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang ditandai

dengan peningkatan tekanan darah yang melebihi normal. Hipertensi sering

mengakibatkan keadaan yang berbahaya karena keberadaannya sering kali tidak

disadari dan kerap tidak menimbulkan keluhan yang berarti; sampai suatu waktu

terjadi komplikasi jantung, otak, ginjal, mata, pembuluh darah, atau organ-organ

vital lainnya. Namun demikian penyakit hipertensi sangat di pengaruhi oleh pola

hidup yang kurang sehat, kurang aktivitas, merokok dan tingkat stress yang sangat

tinggi sehingga apabila klien dan gagal dalam melakukan tindakan untuk

mengurangi faktor risiko dan memilih pilihan yang tidak efektif dalam kehidupan

sehari-hari untuk memenuhi tujuan kesehatan maka akan muncul masalah

keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan.

Maka solusi dari ketidakefektifan manajemen kesehatan adalah modifikasi

perilaku, fasilitasi pembelajaran, peningkatan koping, bantuan modifikasi diri,

menjelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana hubungannya dengan anatomi

dan fisiologi, sesuai kebutuhan, menjelaskan tanda dan gejala yang umun dari

penyakit, sesuai kebutuhan, diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin

diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang akan datang dan atau

mengontrol proses penyakit.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diasumsikan bahwa Hipertensi

merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia.

Maka penulis tertarik untuk lebih mengenal, menangani dan memberi asuhan

keperawatan kepada keluarga dengan salah satu dari anggota keluarga yang
menderita hipertensi dalam karya tulis ilmiah berjudul “Asuhan Keperawatan

Keluarga pada pasien yang mengalami Hipertensi dengan Ketidakefektifan

Manajemen Kesehatan di desa ........... kecamatan .......... Kabupaten Bondowoso.

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan keluarga

pada klien yang mengalami Hipertensi dengan Ketidakefektifan Manajemen

Kesehatan di desa .......... kecamatan .........kabupaten Bondowoso.

1.3 Rumusan masalah

Bagaimana Asuhan Keperawatan keluarga pada klien yang mengalami

Hipertensi dengan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan di desa ..........

kecamatan.......... kabupaten Bondowoso.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum:

Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada klien yang mengalami

Hipertensi dengan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan di desa ..........

kecamatan .........kabupaten Bondowoso.

1.4.2 Tujuan Khusus:

1 Melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada klien yang mengalami

Hiertensi dengan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan di desa ..........

kecamatan .........kabupaten Bondowoso.


2 Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada klien yang mengalami

Hipertensi dengan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan di desa ..........

kecamatan .........kabupaten Bondowoso.

3 Menyusun intervensi keperawatan keluarga pada klien yang mengalami

Hipertensi dengan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan di desa ..........

kecamatan .........kabupaten Bondowoso.

4 Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga pada klien yang mengalami

Hipertensi dengan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan di desa ..........

kecamatan .........kabupaten Bondowoso.

5 Melakukan evaluasi keperawatan keluarga pada klien yang mengalami

Hipertensi dengan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan di desa ..........

kecamatan .........kabupaten Bondowoso.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Sebagai bentuk penerapan konsep pengetahuan ilmu keperawatan atau teori

dari mata kuliah Keperawatan keluarga tentangasuhan keperawatan pada keluarga

yang mengalami Hipertensi dengan ketidakefektifan manajemen kesehatan.

1.5.2 Manfaat Praktis

1.5.2.1 Manfaat bagi Puskesmas

Membantu pihak puskesmas dalam proses perawatan pada klien yang

mengalami Hipertensi dengan ketidakefektifan manajemen kesehatan.


1.5.2.2 Manfaat bagi Perawat

Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien yang mengalami

Hipertensi dengan ketidakefektifan manajemen kesehatan.

1.5.2.3 Manfaat bagi Keluarga

Keluarga mendapatkan informasi dan pengetahuan cara mengontrol

hipertensi.

1.5.2.4 Manfaat bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Memberikan tambahan informasi kepada mahasiswa tentang asuhan

keperawatan pada keluarga yang mengalami Hipertensi dengan

ketidakefektifan manjemen kesehatan.

1.5.2.5 Manfaat bagi Mahasiswa Keperawatan

Mendapatkan tambahan informasi tentang asuhan keperawatan pada

keluarga yang mengalami Hipertensi dengan ketidakefektifan manjemen

kesehatan.

You might also like