Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN ISOLASI SOSIALMENARIK DIRI
DAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
SUKASMI 1708556
SUNARNO 1708557
WAHYU CATUR R 1708579
WOWO PRACOYO 1708587
ZAINAL ARIFIN 1708596
I. Pengkajian
A. Identitas
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 41 tahun
3. Jenis kelamin : perempuan
4. Alamat :Pati
5. Agama :Islam
6. Pendidikan :SD
7. Pekerjaan : Tidak bekerja
8. Tanggal Dirawat :21 Maret 2018
9. Tanggal Pengkajian : 09 April2018
10. Ruang Rawat :Brotojoyo
11. No. CM : 128419
12. Dx Medis : Schizophrenia tak terinci
13. Nama Penanggung Jawab : Tn. S
14. Alamat : Pati
15. Hubungan : Saudara
B. Alasan Masuk
Berdiam diri, mengurung diri di kamar, tidak mau melakukan aktifitas
dan perawatan diri selama satu bulan
Masalah keperawatan : Isolasi sosial menarik diri
C. Faktor predisposisi
Pasien mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun yang lalu, pernah rawat
inap 3 kali di RSJD Dr Amino Gondohutomo, rawat inap terakhir tahun
2010. Pasien tidak rutin minum obat.
D. Pemeriksaan fisik
Tanda vital : TD : 110 / 60 mmHg, N : 84 x / menit, S : 36oC,
RR :22x/ menit
Ukur : TB : 156cm, BB : 30 kg, IMT : 15 ( status gizi
kurang )
Penampilan fisik : Tampak kurus, rambut tidak rapi, tampak kotor dan
mudah rontok, konjungtiva tampak anemis
E. Psikososial
1. Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: pasien
- Klien adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Tidak ada
angota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
- Pola asuh : klien dari kecil diasuh oleh ke dua orang tuanya
- Pola komunikasi: Pasien selalu diajak komunikasi oleh
semua anggota keluarganya meskipun kadang tidak mau
diajak bicara. Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan
masyarakat
- Pola pengambilan keputusan : Pasien selalu dilibatkan
dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga, namun
pasien tidak bisa mengambil keputusan saat dihadapkan
pada suatu masalah, termasuk saat dibawa ke rumah sakit
jiwa, pasien tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan
Masalah keperawatan : Isolasi sosial menarik diri
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
klien mengatakan tubuhnya tidak ada masalah, pasien menyukai
semua anggota tubuhnya, pasien mampu menerima fungsi
tubuhnya.
b. Identitas diri :
klien adalah anak kedua dari tiga bersaudara, klien puas dengan
jenis kelamin yang dimilikinya saat ini yaitu seorang perempuan
dan tidak ingin menjadi laki-laki. Klien mengatakan pendidikan
terakhir SD.
c. Peran :
Pasien tidak bisa menjalankan peran sebagai anak semenjak sakit
jiwa karena merawat dirinya sendiripun tidak mampu
d. Ideal diri :
Pasien tidak tahu apa keinginannya
e. Harga diri :
Pasien terlihat menunduk saat ditanya status perkawinan,dan
mengatakan malu karena di usia 41 tahun belum menikah
3. Hubungan sosial
Orang yang berarti bagi pasien adalah bapak dan ibuya, dirumah pasien
tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat. Saat di rumahsakit pasien
suka menyendiri di kamar
Malasah keperawatan : Isolasi sosial menarik diri
4. Spiritual
Nilai dan keyakinan: klien beragama islam, tidak menjalankan ibadah
sholat 5 waktu
F. Status mental
1. Penampilan
Pasien tampak kurus, penampilan tidak rapi, rambut acak-acakan,
mudah rontok, tampak kotor. Pasien mengatakan malas mandi dan
keramas
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Selama interaksi pasien banyak menunduk, kontak mata kurang,
bicara hanya bila ditanya dan jawaban pendek-pendek
Masalah keperawatan : isolasi sosial menarik diri
3. Aktivitas motorik
Pasien hipoaktif, tampak malas berbicara, banyak menunduk,
mengatakan ingin di kamar saja
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan perasaannya biasa saja
5. Afek
Afek pasien sesuai. Pasien tersenyum saat diajak bicara hal-hal yang
lucu
6. Interaksi selama wawancara
Pada waktu interaksi banyak menunduk, kontak mata kurang
Masalah keperawatan :Isolasi sosial menarik diri
7. Persepsi
Pasien tidak pernah mendengar atau melihat bisikan dan bayangan
yang tidak nyata
8. Isi pikir
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir
9. Arus pikir
Pasien sering berhenti bicara saat diajak interaksi
10. Tingkat kesadaran
Klien tampak tenang, orientasi klien terhadap tempat dan waktu
bagus, tetapi klien sering lupa nama perawat yang merawatnya.
11. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : Pasien mampu
menceritakan kejadian satu bulan yang lalu
b. Gangguan daya ingat jangka pendek : Pasien mampu mengingat
kejadian satu minggu yang lalu
c. Gangguan daya ingat saat ini: Pasien mampu mengingat
kejadian yang baru saja terjadi
12. Tingkat konsentrasi berhitung
Saat berinteraksi dan wawancara, pasien berfokus pada satu topik
pembicaraan
13. Kemampuan penilaian
Pasien dapat mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang
lain.
14. Daya tilik diri
Pasien mengerti saat ini klien berada di rumah sakit. Pasien
menyadari bahwa dirinya sakit.
G. AspekMedik
a. DiagnosaMedik : Skizofrenia Tak terinci
b. Terapi medik :
- Risperidon 2x
H. ANALISA DATA
I. POHON MASALAH
Defisit perawatan diri
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial menarik diri
2. Defisit perawatan diri
RENCANA KEPERAWATAN
1. Identifikasi masalah-masalah
Strategi Pelaksanaan 1
perawatan diri: kebersihan diri,
berdandan, makan/minum,
BAK/BAB
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
3. Jelaskan cara dan alat kebersihan
diri
4. Latih cara menjaga kebersihan diri:
mandi dan ganti pakaian, sikat gigi,
cuci rambut, potong kuku
5. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan mandi, sikat gigi, (
2kali sehari), cuci rambut (2 kali
perminggu), potong kuku (1 kali
seminggu)
Selasa, 10 1 SP 2 S:
April 2018 a. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang) - Tadi sudah kenalan tapi lupa namanya
15.00 berikan pujian O:
b. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan - Pasien mampu berkenalan
harian (latih 2 kegiatan - Mampu menyebutkan nama 2 pasien lain
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan A: Pasien mampu berkenalan dengan dua orang
berkenalan 2-3 orang pasien lain atau tamu, P:
berbicara saat melakukan kegiatan harian - Perawat : ajarkan pasien cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian
- Pasien : motivasi pasien cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian
Selasa, 10 2 SP 2
April 2018 a. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian S : Ya mau sisiran
15.00 b. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan O: klien kooperatif , mau diajarkan cara berdandan
c. Latih cara berdandan setehan kebersihan diri: A:Mampu menjelaskan cara dan alat berdandan
sisiran, rias muka untuk perempuan, sisiran, P:
cukuran untuk pria - Perawat : latih dan jelaskan cara makan dan
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk minum
kebersihan diri dan berdandan Pasien : motivasi pasien untuk melakukan
kegiatan makan dan minum