Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK Keberadaan flora normal pada bagian tubuh tertentu mempunyai peranan
penting dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan suatu zat yang
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Pertumbuhan flora normal
dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, nutrisi dan adanya zat penghambat.
Akan tetapi flora normal tidak selalu menguntungkan karena dapat berubah
menjadi bakteri patogen. Penggunaan obat kumur yang bersifat antiseptik
seperti chlorhexidine, hexetidine, tricolosan, saliflour, methyl salicylate dan
povidone iodine 1% dapat menjaga kebersihan rongga mulut serta tenggorok.
Namun pemakaian obat kumur akan mengganggu pertumbuhan flora normal
jika digunakan dalam jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui keragaman flora normal tenggorok pada pengguna mouthwash
dan tidak menggunakan mouthwash dan melihat sudut pandang Islam dalam
penggunaan mouthwash yang mengandung alkohol. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik dengan sampel yang diambil dari
swab tenggorok mahasiswa pra-koas Universitas Yarsi dalam keadaan sehat.
Analisis statistik dengan menggunakan uji Mann-Whitney pada program
SPSS 23. Didapatkan hasil flora normal yang paling dominan pada pengguna
mouthwash adalah Neisseria sp sebanyak 31% kemudian Streptoccocus
17% dan yeast sebanyak 15%. Sedangkan Streptococcus , S. epidermidis,
dan Coryneform bacteria merupakan flora normal dengan presentasi terkecil
yaitu 1%. Dan pada tenggorok bukan pengguna mouthwash didapatkan
Streptoccocus dan Neisseria sp yaitu 20% dan S. epidermidis sebanyak
14%. Sedangkan presentase terkecil adalah Streptococcus dan Bacillus sp
yaitu 2%. Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermakna (p>0.05)
pada flora normal tenggorok pengguna mouthwash dengan bukan pengguna
mouthwash.
ABSTRACT The presence of normal flora in certain part of the body plays an important
role in the immune system, which hampers the growth of other
microorganisms. The growth of normal flora is influenced by temperature,
REZKY DWIPUTRA FELANY, DIAN WIDIYANTI 2
masuk utama dari bahan asing ke dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan
tubuh, merupakan habitat yang baik bagi suatu zat yang menghambat pertumbuhan
mulut berhubungan dengan bagian faring Salah satu cara menjaga kebersihan
yang membuatnya berhubungan dengan rongga mulut dan tenggorok adalah dengan
nasal dan tenggorok, sehingga mikrobiota menggunakan obat kumur. Obat kumur
dari bagian bagian tersebut mempunyai yang baik setidaknya harus memenuhi
hubungan yang kuat peranannya terhadap beberapa syarat, yaitu tidak menyebabkan
manusia tanpa menimbulkan penyakit pada Bahan – bahan obat kumur yang bersifat
dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, nutrisi saliflour, dan povidone iodine 1%. 4
dan adanya zat penghambat. Keberadaan Obat kumur ada yang berfungsi
flora normal pada bagian tubuh tertentu sebagai penyegar atau pembunuh bakteri
PERBANDINGAN KERAGAMAN FLORA NORMAL TENGGOROK PADA ORANG YANG
MENGGUNAKAN MOUTHWASH DAN TIDAK MENGGUNAKAN MOUTHWASH 3
Streptococcus alfa
15% Streptococcus beta
17%
2% Streptococcus gamma
4%
S. aureus
2% 7%
S. epidermidis
2% Neisseria sp.
5% Klebsiella sp.
Pseudomonas sp.
11% Streptococcus Pneumoniae
31%
Coryneform bacteria
yeast
7%
Streptococcus alfa
3%
20% Streptococcus beta
8% Streptococcus gamma
S. aureus
3% S. Epidermidis
Neisseria sp.
9%
7%
Bacillus sp.
2% 2% Klebsiella sp.
Pseudomonas sp.
5%
Streptococcus pneumoniae
Coryneform bacteria
20%
14% Yeast
18 17
16
14 12 12
12
10 9
8 8
8 6
6 5 5
4 4 4
4 3 3
2 2 2 2 2
2 1 1 1 1
0
0
PEMBAHASAN
Flora normal yang paling
Dari Hasil penelitian ini
dominan adalah Neisseria sp.
didapatkan perbedaan keragaman flora
Kemudian dijumpai juga flora normal
normal tenggorok antara pengguna
tenggorok lainnya seperti Streptococcus
PERBANDINGAN KERAGAMAN FLORA NORMAL TENGGOROK PADA ORANG YANG
MENGGUNAKAN MOUTHWASH DAN TIDAK MENGGUNAKAN MOUTHWASH 7
kerjanya adalah merusak dinding sel segera setelah lahir. Sehingga Candida
dan menghambat enzim bakteri sp. sangat mudah ditemukan pada
sehingga hal ini akan berdampak bagian mukosa.3 Seperti yang telah
dengan menurunnya bakteri-bakteri dibahas salah satu efek obat kumur
patogen pada rongga mulut serta adalah dengan merubah struktur
tenggorok terutama bakteri positif Gram membrane sel bakteri. Salah satunya
seperti Streptococcus , Streptococcus adalah Chlorhexidine yang memiliki
, S. aureus, S. Epidermidis serta S. muatan positif (kation) dan sebagian
Pneumoniae.9 besar muatan molekul bakteri adalah
Hal ini diperkuat dengan negatif (anion). Hal ini menyebabkan
penelitian Andiana Nareswari mengenai perlekatan yang kuat dari chlorhexidine
perbedaan pertumbuhan koloni bakteri pada membran sel bakteri.
pada rongga mulut setelah berkumur Chlorhexidine akan menyebabkan
menggunakan Chlorhexidine tanpa perubahan pada permeabilitas membran
alkohol dan setelah berkumur dengan sel sehingga menyebabkan keluarnya
Chlorhexidine beralkohol terjadi sitoplasma sel dan komponen sel
penurunan koloni bakteri positif Gram dengan berat molekul rendah dari dalam
yang bermakna yakni sebesar 77,4 % sel menembus membran sel sehingga
pada kelompok yang berkumur dengan menyebabkan kematian bakteri.8
Chlorhexidine tanpa alkohol dan
92,61% pada kelompok yang berkumur Jika dilihat dari morfologinya
dengan Chlorhexidine beralkohol.10 yeast mempunyai permeabilitas
membrane sel yang kuat dan
Yeast mempunyai ukuran yang lebih besar
Pada penelitian ini menunjukan dari bakteri, membrane yeast juga tidak
yeast cukup dominan pada penggunaan terpengaruh oleh antimikroba yang
mouthwash yaitu dua kali dari jumlah merupakan kandungan dari beberapa
yeast pada tenggorok bukan pengguna obat kumur bahkan beberapa yeast
mouthwash. erdapat perbedaan 8% dari memiliki sifat antimikroba sehingga
keseluruhan sampel yang positif mempengaruhi bakteri pathogen
terdapat yeast di tenggoroknya secara disekitarnya. Yeast juga memiliki sifat
normal terdapat pada rongga mulut. tahan terhadap lingkungan yang stress
Candida sp. membentuk koloni (asam, garam, gula) maka dalam
dipermukaan mukosa semua manusia
PERBANDINGAN KERAGAMAN FLORA NORMAL TENGGOROK PADA ORANG YANG
MENGGUNAKAN MOUTHWASH DAN TIDAK MENGGUNAKAN MOUTHWASH 9
[5]
Kowitz GM, Lucatorto FM, Cherrick bakteri rongga mulut [Skripsi].
HMJ . 1976 Effects of mouthwashes Surakarta: Universitas Sebelas
on the oral soft tissues. Oral Maret.
[11]
Med.;31(2):47-50. Barnett, J.A., Payne, R.W. & Yarrow
[6]
Evans, C. M., Pratt, C. B., Matheson, D. 2002. Yeast: Characteristic and
M., Vaughan, T. E., et al. 2011. identification. 3rd ed. Cambridge
Nasopharyngeal colonization by University Press, Cambridge: IX.
[12]
Neisseria lactamica and induction of Murray, P.R., Rosenthal, K.S.,
protective immunity against Pfaller, M.A., 2009, Medical
Neisseria meningitidis. Clin Infect Microbiology, Elsevier Mosby,
Dis 52, 70–77. Philadelphia 221-258
[7] [13]
Keijser, B. J. F., Zaura, E., Huse, S. Cholil, Sari D.N., Sukmana B.I.
M. et al. 2008. Pyrosequencing 2014. Perbandingan Efektifitas
analysis of the oral microflora of Obat Kumur Bebas Alkohol yang
healthy adults. J Dent Res 87, 1016– Mengandung Cetylpyridinum
1020. Chloride dengan Chlorhexedine
[8]
Sinaredi B.R., Pradopo S., Wibowo Terhadap Penurunan Plak. Dentino
T.B, 2014. Daya antibakteri obat Jurnal Kedokteran Gigi. 2(2): 179-
kumur chlorhexidine, povidone 183
iodine, fluoride suplementasi zinc
terhadap, Streptococcus mutans dan
Porphyromonas gingivalis. Dental
Jurnal. 47 (4) : 211-215
[9]
Rose LF, Mealey BL, Genco RJ,
Cohen DW. 2004. Periodontics:
Medicine,
Surgery, and Implants. St. Louis
Missouri. Elsevier Mosby. h. 189.
[10]
Nareswari A. 2010. Perbedaan
efektivitas obat kumur
chlorheksidine tanpa alkohol
dibandingkan dengan
chlorheksidine beralkohol dalam
menurunkan kuantitas koloni