You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “KR”

DENGAN DHF
DI RUANG IGD RSUD TK II UDAYANA

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : “KR”
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : Belum Bekerja
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jln Sedap Malam Denpasar
Tanggal Masuk : 21 Oktober 2017
Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2017
No. Register : 17.54.67
Diagnosa Medis : DHF

Identitas Penanggung Jawab


Nama : “SS”
Umur : 39 Tahun
Hub. Dengan Klien : Orang Tua
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln Sedap Malam Denpasar

2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama :
Demam sejak 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :


Klien mengeluh demam sejak 3 SMRS. Demam dirasakan datang tiba-tiba dan
tinggi, klien mengeluh nyeri orbita, myalgia, mengeluh mual dan sakit kepala,
tidak ada mimisan dan gusi berdarah.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama dan tidak pernah dirawat di
Rumah Sakit. Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM, HT, jantung dan
alergi obat maupun makanan.

Riwayat Kesehatan Keluarga :


Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit menular dan penyakit
yang sama saat ini dengan klien.

Genogram :

Riwayat Sosiokultural :

3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon

a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan :


Keluarga pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting jika
ada anggota keluarga yang sakit, maka akan segera dibawa kepelayanan
kesehatan.

b. Pola Nutrisi-Metabolik :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari habis 1 porsi berupa
nasi, lauk dan sayur. Minum air 5-8 gelas/hari (1300ml), BB= 65 kg TB=
172cm.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit nafsu makan berkurang, mual (+),
minum sedikit 2-3 gelas/hari (500ml).

c. Pola Eliminasi :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa BAB 1x sehari dengan konsistensi
feses lembek, warna kekuningan, bau khas feses, darah (-). BAK 5-6 x/hari
(±500cc), warna urine kuning jernih, tidak ada nyeri saat berkemih.
Saat sakit : pasien mengatakan BAB 1x sehari. Tidak ada perbedaan saat
sakit dan sebelum sakit.

d. Pola Aktivitas dan Latihan :


Sebelum sakit : Pasien mengatakan aktivitas dapat dilakukan secara
mandiri.
Saat sakit : Pasien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga karena pasien
merasa lemas.
e. Pola Kognitif dan Presepsi :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan menambah pengetahuannya melalui
internet, pasien tidak memiliki gangguan pada panca indera seperti
penglihatan, perasa, pendengaran, pembau, dan pengecap.
Saat sakit : Pasien dan keluarga mengatakan kurang paham mengenai
penyakitnya.

f. Pola Persepsi-Konsep Diri :


Pasien mengatakan kurang begitu paham mengenai penyakit yang
dialaminya sekarang dan keluarga pasien bertanya-tanya mengenai penyakit
pasien.

g. Pola Tidur dan Istirahat :


Sebelum Sakit : Pasien mengatakan biasa tidur malam jam 22.00 dan bangu
pukul 06.00 WITA. Pasien mengatakan tidak biasa tidur siang.
Saat Sakit : Pasien mengatakan sering terbangun saat tidur malam karena
merasa menggigil dan mual.

h. Pola Peran – Hubugan :


Pasien mengatakan tinggal bersama keluarga , kedua orang tua dan kedua
adiknya.

i. Pola Seksual-Reproduksi :
Pasien berjenis kelamin laki-laki.

j. Pola Toleransi – Koping :


Pasien mengatakan hanya bisa bersabar dengan semua proses pengobatan.
Keluarga pasien mengatakan pasien selalu bercerita jika memiliki masalah.

k. Pola Nilai – Kepercayaan :


Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa sholat 5 waktu
Saat sakit : pasien hanya bisa berdoa dalam hati saja dan berdoa agar segera
sembuh.

4. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum :
KU : Lemah
Kesadaran : CM
GCS 15 : E 4 M 6 V 5
b. Tanda Vital :
TD: 120/90 mmhg S: 38,7 ᵒc
N : 82 x/mnt RR : 20x/mnt

c. Kepala :
Inspeksi : Bentuk simetris, warna rambut hitam merata, peneyebaran rambut
merata.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, benjolan dan lesi (-)

d. Mata :
Inspeksi : Bola mata simetris, warna hitam, konjungtiva anemis, sclera
putih/ikterik, pupil warna hitam isokor, iris berwarna coklat.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, lesi tidak ada.

e. Hidung :
Inspeksi : Bentuk simetris, secret (-), terdapat rambut pada lubang hidung,
lesi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)

f. Telinga :
Inspeksi : Bentuk simetris, lesi (-), serumen (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)

g. Mulut :
Inspeksi : Bentuk simetris, mukosa bibir kering
Palpasi : Nyeri tekan (-)

h. Leher :
Inspeksi : Simetris, Lesi (-), bendungan vena jugularis (-), pembesaran
kelenjar limfe (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-) , Edema (-), Pembesaran tiroid (-)

i. Dada dan Punggung :


1. Paru
Inspeksi : bentuk simetris, bekas luka (-), lesi (-), warna kulit merata,
tidak ada pemakaian otot bantu pernafasan.
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-), vocal premitus normal.
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
2. Jantung
Inspeksi : denyut jantunhg (saat kontraksi ventrikel) iktus cordis dapat
dilihat
Palpasi : nyeri tekan (-), tinggi iktus cordis tidak lebih dari 1 cm
Perkusi : redup
Auskultasi : bunyi jantung S1 dan S2 tunggal regular.

j. Abdomen :
Inspeksi : simetris, Lesi (-), turgor kulit elastis
Auskultasi : bising usus 12x/mnt
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi

Integumen :
Turgor kulit elastis, warna sawo matang, kebersihan terjaga, kelainan kulit
(-), CRT < 2dtk

k. Ekstremitas :
Atas : tangan kanan dan kiri simetris, CRT <2dtk, edema (-), terpasang
infuse RL 20 tpm pada tangan kanan.
Bawah : simetris , nyeri tekan (-), edema (-), Reflek patella (+), reflek
babinski (+)

l. Genetalia :
Kebersihan Genetalia terjaga

m. Anus :
Tidak terkaji

5. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :


Pemeriksaan Hasil Nilai normal
DPL Hemoglobin : 14.6 13,00-16,00 gr/dl
Hematokrit : 42 40-48%
Leukosit : 2.23 5000-10.000/mm3
Trombosit : 61 rb 150.-400.rb/mm3
Elektrolit Natrium : 128 135-145
Kalium : 3.13 .5-4.5
Cl = 99 98-109
Fungsi Hepar SGOT = 86 0-37
SGPT = 46 0-40
Ureum 19 20-40
Kreatinin 1 0,8-1,5
NS 1 Dengue Positif
6. DATA TAMBAHAN : -

7. THERAPI

No. Tanggal awal Nama Dosis Rute Indikasi


diberikan
1 21 Oktober 2017 RL 500 ml / 8 IV
jam
2. 21 Oktober 2017 Paracetamol 100 ml IV
Fls
3. 21 Oktober 2017 Ondancentron 3x4 mg IV

B. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Kolaboratif/


keperawatan
1. DS: Sepsis Peningkatan suhu tubuh
- Klien mengeluh (Hipertermi)
badan panas
- Klien mengatakan Pusat integrasi
demam termoregulasi
sejak 3 hari yang lalu hipotalamus

DO: kontrol produksi panas


- KU lemah
- klien tampak gelisah
- Kulit tampak hipertermi
kemerahan dan
berkeringat
- Kulit teraba panas
- Suhu 38,7 C
- Mukosa bibir kering
- konjungtiva anemis
C. TABEL DAFTAR MASALAH KOLABORATIF / DIAGNOSA
KEPERAWATAN

No. Tanggal dan Jam Diagnosa Keperawatan Tanggal dan


ditemukan jam teratasi
1. Peningkatan suhu tubuh
21 oktober 2017 (hipertermi) berhubungan dengan
Pk. 11.00 wita proses penyakit ditandai dengan
pasien mengeluh demam sejak 3
hari yang lalu, ku lemah, suhu
38,7oC, kulit teraba panas, klien
tampak gelisah, kulit tampak
berkeringat dan kemerahan, mukosa
bibir kering, konjungtiva anemis.
D. DIAGNOSA KEPERWATAN BERDASARKAN PRIORITAS :

1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses


penyakit.

E. PERENCANAAN KEPERAWATAN :

No. No. Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Diagnosa Hasil
1. Setelah diberikan 1. Monitor vital sign 1. Pola demam dapat
1 tindakan keperawatan terutama suhu membantu dalam
selama 1x30 menit pasien. diagnosis; kurva
diharapkan suhu tubuh demam lanjut lebih
klien kembali normal dari 4 hari
dengan criteria hasil : menunjukan
1. KU px baik infeksi yang lain.
2. Px tampak tenang
3. Ttv dbn
4. Mukosa lembab 2. Anjurkan pasien 2. Peningkatan suhu
5. Warna kulit tidak untuk banyak tubuh
kemerahan minum (lebih mengakibatkan
6. Konjungtiva an kurang 2,5 liter / penguapan tubuh
anemis 24 jam). meningkat
sehingga perlu
diimbangi dengan
asupan cairan yang
banyak.

3. Berikan kompres 3. Dengan


hangat. vasodilatasi dapat
meningkatkan
penguapan yang
mempercepat
penurunan suhu
tubuh.

4. Anjurkan untuk 4. Pakaian tipis


tidak memakai membantu
selimut dan mengurangi
pakaian yang penguapan tubuh.
tebal.

5. Kolaborasi : 5. Kolaborasi
a. Berikan terapi a. Pemberian
cairan cairan sangat
intravena dan penting bagi
obat-obatan pasien dengan
sesuai suhu tinggi.
program
dokter.
b. Berikan b. Digunakan
antipiretik. untuk
mengurangi
demam
dengan aksi
sentralnya
pada
hipotalamus.

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN :

Hari/tgl/ No. Tindakan Keperawatan Evaluasi Nama


jam Dx dan
TTD
Sabtu, 21 1 1. Mengobservasi ttv pasien. Ds : Px mengatakan
Oktober badan masih terasa
2017 panas

Pk. 11.10 Do :
wita - kulit tampak
kemerahan
- klien tampak
berkeringat
- kulit teraba panas
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 38,7 0C
RR : 20x/menit

Pk. 11.20 1 2. Menganjurkan pasien untuk Ds : Px mengatakan


wita banyak minum (lebih kurang 2,5 masih mual
liter / 24 jam).
Do : KU px lemah
Minum ½ aqua
gelas.

Pk. 11.35 3. Memberikan kompres hangat. Ds : Px mengatakan


wita panas badan terasa
berkurang
Do : Px tampak
tenang dan
kooperatif.
Suhu : 380C

Pk. 11.45 1 4. Menganjurkan untuk Ds : Px mengatakan


wita menggunakan pakaian yang panas badan terasa
tipis, tidak memakai selimut dan berkurang
pakaian yang tebal.
Do : px tampak
kooperatif

Pk. 12.01 1 5. Delegasi pemberian terapi cairan Ds : -


wita intravena : infus RL 20tpm
Do : Klien tampak
kooperatif
- infuse terpasang
pada tangan kanan
- tetesan infuse
lancar
- bengak (-)

Pk. 12.20 1 6. Delegasi pemberian antipiretik : Ds : Px mengatakan


wita Sanmol fls 100 ml, ondansentron panas badan dan
3x4 mg. mual berkurang

Do : Obat masuk (+)


Reaksi alergi (-)
G. EVALUASI

No. Hari/Tgl No. Dx Evaluasi Nama dan


TTD
1 Sabtu, 21 1 S : Pasien mengatakan panas badan
Oktober sudah berkurang
2017
O:- KU masih lemah
- Kulit tampak kemerahan
- Mukosa bibir lembab
- Konjungtiva anemis
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 37,8 oC
- RR : 20 x/menit

A : Masalah teratasi sebagian, tujuan


tercapai sebagian

P : Lanjutkan intervensi di ruangan.


LEMBAR PENGESAHAN

DENPASAR, .........................................

MAHASISWA

(..................................................................)
NIM :................................................

PEMBIMBING AKADEMIK/CT PEMBIMBING RUANGAN/CI

(...........................................................) (......................................................)
NIK :.................................................. NIP : .............................................

You might also like