Professional Documents
Culture Documents
ARTICLE
Oleh
Chrisanty Ganap
John Porotu’o
A. Joy M. Rattu
ABSTRAK
Tenaga kesehatan memberikan kontribusi hingga 80% dalam keberhasilan
pembangunan kesehatan. Sumber daya keperawatan merupakan salah satu sumber
daya yang memegang peranan penting dalam pelayanan dirumah sakit. Salah satu
Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien adalah tersedianya
sumber daya manusia (SDM) yang cukup dengan kualitas yang tinggi, professional sesuai
dengan fungsi dan tugas setiap personal. Ketersediaan SDM rumah sakit disesuaikan
dengan kebutuhan rumah sakit berdasarkan tipe rumah sakit dan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Salah satu hambatan terwujudnya pelayanan yang
bermutu dirumah sakit adalah ketidaksesuaian yang dapat disebabkan oleh
komposisi keahlian atau keterampilan staf yang belum proporsional, ataupun
karena pendistribusian staf masih belum mengacu pada perundang undangan yang
berlaku. Tujuan penelitian ini menganalisis Implementasi Permenkes 56 Tahun
2014 dan UU No. 36 tahun 2014 terhadap Tenaga Perawat di RSJ Prof. V. L.
Ratumbuysang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data diambil dalam bentuk
wawancara mendalam dan observasi. Sampel ditentukan secara purposive
sampling berjumlah 5 informan. Pemilihan sampel berdasarkan prinsip kesesuaian
(appropriatnes) dan kecukupan (adequacy). Pemeriksaan keabsahan data melalui
metode triangulasi. Hasil data disajikan dalam bentuk naratif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr.
V. L. Ratumbuysang Manado belum sesuai dengan Permenkes 56 Tahun 2014 dan
UU No. 36 tahun 2014 karena tenaga keperawatan masih kurang. Perencanaan
tenaga keperawatan belum sesuai karena masih berdasarkan analisis jabatan.
Pengadaan Tenaga Keperawatan menerima perawat pindahan dari rumah sakit lain
atau dari kabupaten/kota sesuai dengan analisis kebutuhan tenaga keperawatan
2
yang ada. Pendayagunaan tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L.
Ratumbuysang Manado belum sesuai dikarenakan tenaga keperawatan masih
kurang. Kualifikasi dan pengelompokan tenaga keperawatan masih disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan rumah sakit.
Hasil penelitan ini dapat disimpulkan bahwa tenaga keperawatan di Rumah
Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado belum sesuai dengan permenkes
No 56 Tahun 2014 dan UU No. 36 tahun 2014. Disarankan agar kebutuhan tenaga
keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado perlu
dilakukan penyesuaian kembali dengan permenkes No 56 Tahun 2014 dan UU
No. 36 tahun 2014.
Abstract
Health workers contribute up to 80% in successful health development.
Nursing resources are one resource that plays an important role in hospital
services. One of the indicators of hospital success that is effective and efficient is
the availability of human resources (HR) is sufficient with high quality,
professional in accordance with the functions and tasks of each personal. The
availability of hospital human resources is tailored to hospital needs based on the
type of hospital and services provided to the community. One of the obstacles to
the realization of quality service in hospitals is the inconsistency that may be
caused by the composition of skills or skills of staff that are not proportional, or
because the distribution of staff still does not refer to applicable legislation. The
purpose of this study is to analyze the implementation of Health Ministerial
Regulation number 56 of 2014 and Health Employment Act No. 36 of 2014 on
Nurses in Mental Hospital Prof. V. L. Ratumbuysang Manado.
This research is a qualitative research. The data were taken in the form of in-
depth interviews and observations. The sample is determined by purposive
sampling of 5 informants. The sample selection is based on the principle of
3
appropriateness and adequacy. Examination of data validity through triangulation
method. The results of the data are presented in narrative form.
The results of this study indicate that nursing staff at Mental Hospital Prof. Dr.
V. L. Ratumbuysang Manado not in accordance with Health Ministerial
Regulation number 56 of 2014 and Health Employment Act No. 36 of 2014
because nursing staff is still lacking. Nursing staff planning is not appropriate
because it is still based on job analysis. Procurement of Nursing Personnel to
receive transfer nurses from other hospitals or from districts / municipalities in
accordance with the needs analysis of existing nursing personnel. Utilization of
nursing staff at Mental Hospital Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado is not
suitable because the nursing staff is still lacking. Qualifications and grouping of
nursing personnel are still adjusted to the level of hospital needs.
The result of this research can be concluded that the nursing staff at Prof. Dr.
Dr. V. L. Ratumbuysang Manado not in accordance with the Health Ministerial
Regulation number 56 of 2014 and Health Employment Act No. 36 of 2014. It is
recommended that the needs of nursing personnel in Mental Hospital Prof.Dr. V.
L. Ratumbuysang Manado needs to be re-adjusted with Health Ministerial
Regulation number 56 of 2014 and Health Employment Act No. 36 of 2014.
METODE
4
HASIL PENELITIAN
Didirikan sekitar tahun 1934 oleh Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang dengan nama
Doorgangshuis Voor Krankzinnigen (Rumah Putih atau Witte Huis). Pada tahun
1951, berubah nama menjadi Rumah Sakit Jiwa . RSJ Manado menjadi Rumah
Sakit Jiwa Pusat Manado kelas A, sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, dengan kapasitas 250 TT.
Tahun 2000 RSJP Manado diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
Sulawesi Utara No. 15 tahun 2002 yang mengatur legalitas lembaga ini sebagai
Tahun 2008 menjadi Rumah Sakit Khusus Daerah Kelas A Provinsi Sulawesi
Utara dan Tahun 2011 melalui Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2011 berubah nama
Sulawesi Utara.
Khusus Kelas B.
a. VISI
5
b. MISI
2. Wawancara Mendalam
Permenkes no. 56 Tahun 2014, jawaban informan mengatakan bahwa saat ini ada
beberapa yang sesuai tapi masih banyak yang kurang tenaga keperawatan. Dari
berikut:
dengan pasien 1:1, namun jika dilihat jumlah pasien dan jumlah
sangat kurang. Karena pasien disini itu yang dirawat inap ada 153-
tenaga kesehatan…”
6
Jawab I2 : “…untuk saaat ini tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L.
Tahun 2014…”
Jawab I3 : “…pada saat ini kalu menurut kita torang sangat kekurangan
sebanding apalagi kalu sudah dibagi shif pagi, siang dan malam…”
Jawab I5 : “…Permenkes no. 56 Tahun 2014 saya belum tahu jadi saya belum
Manado
system dimana ketika ada seseorang yang pindah dan keluar kita
lihat kebutuhan yang ada dirumah sakit ini, mulai dari jumlah
rumah sakit…”
7
Jawab I2 : “…Perencanaan kepada kebutuhan tenaga keperawatan di RSJ
perawat sakit jiwa harusnya menangani 1-2 pasien. Jadi jika dilihat
belum memadai…”
Ratumbuysang Manado dalam hal ini utk rekrutmen akan menerima pindahan-
pindahan rumah sakit lain atau dari kabupaten/kota sesuai dengan analisis
kebutuhan tenaga keperawatan yang ada. Dari pertanyaan yang di berikan peneliti,
system terbuka dan tertutup, tapi dalam hal ini utk rekrutmen jika
8
terbuka kami menerima pindahan-pindahan rumah sakit lain atau
jabatan…”
keperawatanya…”
Manado
Manado, jawaban informan mengatakan bahwa jika akan mengikuti sesuai dengan
9
Jawab I3 : “…saat ini pendayagunaan kalu menurut permenkes 1:1, namun
yang istilahnya full kerja karena tidak sesuai jumlah pasien dan
tidak memadai…”
Manado
10
Jawab I1 : “…kualifikasi disini sesuai dengan Rumah Sakit Tipe, berartinya
Jawab I2 : “…sampai saat ini masih sesuai standar dan berdasarkan analisis
jabatan juga yang ada. Untuk detailnya ada data yang bias didapat
di sub Kepegawaian…”
perawat profesi kejiwaan nda ada, cuma ada SPK yang sekitar 30-
Jawab I4 : “…untuk saat ini perawat umum sama dengan perawat jiwa karena
pendidikannya…”
Manado
11
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan mengenai
berikut:
12
membutuhkan pegawai karena mengingat beban kerja perawat di
Tabel 2. Tabel hasil Observasi Dokumen Tentang Tenaga Keperawatan RSJ. PROF. DR.
V. L. Ratumbuysang Manado
Berdasarkan penilaian diatas didapati bahwa Tenaga Keperawatan RSJ. PROF. DR. V. L.
Tidak lengkapnya dokumen disebabkan oleh beberapa hal Tenaga Keperawatan RSJ.
PROF. DR. V. L. Ratumbuysang Manado hanya memiliki data dari VCT Rumah Sakit.
Pembahasan
13
1. Tenaga Keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado Sesuai
Permenkes no. 56 Tahun 2014, jawaban informan mengatakan bahwa saat ini ada
beberapa yang sesuai tapi masih banyak yang kurang tenaga keperawatan.
Kerja Pada Instalasi Rawat Inap RSUD Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat
ada di Instalasi Rawat Inap RSUD Mamuju Utara diperoleh informasi bahwa
sering terdapat kesalahan pelaksanaan tugas diantara tenaga perawat, baik dalam
yang tidak teratur, tugas pokok yang begitu banyak serta kurangnya tenaga
menjadi faktor pemicu keadaan tersebut. Dimana dalam setiap shiff baik pagi,
siang maupun malam kadang hanya ada satu tenaga perawat yang berstatus
pegawai negeri sipil yang bertugas ( ini hampir tiap hari terjadi pada perawatan II
dan III ).
lingkungan sekitar, kita harus memiliki jiwa yang sehat. Individu dikatakan sehat
jiwa apabila berada dalam kondisi fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari
stres yang timbul. Kondisi ini akan memungkinkan individu untuk hidup
14
melakukan peran dan fungsinya seorang perawat dalam memberikan asuhan
pola penggunaan waktu kerja dan Workload Indicator Staff Need (WISN)
bahwa kedua perawat telah bekerja dengan baik karena rata-rata waktu
pada penilaian kepuasan pasien. Ketidakpuasan pasien ini juga dikaitkan dengan
perawat untuk duduk, berdiri dan berjalan, serta terhadap kurangnya penjelasan
bekerja secara dekat dan terus menerus dengan komunitas yang membutuhkan
bantuan pada semua tatanan pelayanan kesehatan. Sehingga dirasa perlu sejumlah
15
perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan dan bekerja
dalam tim kesehatan pada tiap tatanan dan tingkat pelayanan kesehatan, terutama
Tantangan yang dihadapi oleh perawat saat ini yaitu bekerja tanpa persiapan
kritis masalah kesehatan dan membuat keputusan yang tepat. Ini diperberat
dengan sistem pendukung yang kurang memadai, kondisi kerja yang kurang
kondusif (keterbatasan jumlah dan peningkatan beban kerja). Selain itu, sistem
Manado
Diklat tersebut merupakan salah satu wadah dalam SDM kesehatan untuk
16
yang diberikan bagi SDM kesehatan untuk dapat melanjutkan pada tingkat
Sehingga terdapat selisih yang banyak antara perawat yang ada dibandingkan
kebijakan dan pola rekrutmen seleksi hingga pola jenjang karir dan sistem
berkualitas.
17
pindahan-pindahan rumah sakit lain atau dari kabupaten/kota sesuai dengan
perawat dengan metode WISN kebutuhan perawat dalam bidang medis surgical
nurses sebagai sebanyak 54 orang. Objektif beban kerja perawat di ruang bedah
medis umum negara Rumah Sakit Bali rata-rata 82,61%, termasuk tinggi badan.
Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas produktif lebih dari
80%.
Staff Need (WISN) Di Instalasi Rawat Inap Tulip Rsud Kota Bekasi Tahun 2015
dan kegiatan keperawatan tidak langsung (48,3%). Proporsi waktu yang diperoleh
dari komponen beban kerja kegiatan langsung dan kegiatan tidak langsung sudah
berdasarkan beban kerja diperoleh 44,76 tenaga perawat dengan rasio WISN 0,8.
mengatakan bahwa pengadaan tenaga kesehatan masih kurang dari jumlah tenaga
18
kesehatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit dikarenakan keterbatasan anggaran
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan
keluarga, masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus
Manado
Manado, jawaban informan mengatakan bahwa jika akan mengikuti sesuai dengan
Manusia Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dalam Era Jaminan
Nomor 75 tahun 2014, namun dokter umum, bidan dan perawat telah tersedia di
19
seluruh puskesmas meskipun dengan jumlah yang masih kurang. Kecuali
Kabupaten Bogor, jumlah tenaga medis di seluruh klinik sudah sesuai Permenkes
RI Nomor 9 Tahun 2014, namun jenis SDM kesehatan lain masih banyak yang
belum tersedia. Sedangkan di seluruh praktik dokter, SDM kesehatan yang paling
banyak tersedia yaitu dokter umum dan perawat. Terdapat perubahan dalam
dan jam kerja, sehingga diperlukan perencanaan dan pengadaan SDM berbasis
kebutuhan.
terhadap Kinerja Dokter di Ruang Rawat Inap RSUD Jayapura. Jurnal Ilmu
faktor yang sangat berperan dalam suatu organisasi dalam memberikan pelayanan
dengan pemberi pelayanan kesehatan lainnya. Rumah sakit juga dituntut untuk
mampu mengelola sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga dapat mencapai
tujuan rumah sakit yang efektif dan efisien dengan pengaturan kinerja maksimal
Manado
20
masing. Nainggolan (2011) dalam penelitian Proses Rekrutmen dan Seleksi
Sakit Santa Elisabeth Medan diperoleh hasil wawancara dengan informan secara
mendalam bahwa untuk tetap menjaga kualitas dan kemampuan perawat, maka
rumah sakit tersebut juga mengadakan pelatihan bagi perawat yang diadakan di
rumah sakit atupun mengirim tenaga kesehatan para perawat tersebut yang
dianggap mampu untuk mengikuti pelatihan di luar Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan.
karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana karir yang
dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan
kompetensi sesuai dengan level karir (Baucom, Hibbert, Sigler, Fanning, &
Sandoval, 2012)
21
terbuka untuk pekerjaan baru.2) Menerima siswa yang akan melakukan praktik
kebijakan dan pola rekrutmen seleksi hingga pola jenjang karir dan sistem
berkualitas.
bahwa Dalam hal ini jumlah dan jenis tenaga kesehatan rumah sakit umum GMIM
RI no 56 tahun 2014 terkait dengan izin operasional rumah sakit dan sebagai
22
bahwa pada tahap Kualifikasi dan pengelompokkan tenaga kesehatan di Rumah
yang berlaku sesuai UU No 36 Tahun 2014, dimana semua peraturan dan tindakan
Setiap tenaga kesehatan harus memiliki STR dan SIP dan bekerja sesuai dengan
Manado
23
mendalam bahwa hasil verifikasi setiap perawat dievaluasi kinerjanya dan
tahun 2015 berjumlah +15dokter, +8 dokter gigi, +6 ahli gizi, dan +31 sanitasi.
terbuka untuk pekerjaan baru.2) Menerima siswa yang akan melakukan praktik
Kesimpulan
tenaga perawat masih kurang dan belum sesuai dengan permenkes 56 tahun
2014. Hal ini dibuktikan dengan data pegawai Rumah Sakit tahun 2016 yaitu
24
2. Perencanaan Tenaga Keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
Manado belum sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan belum ada juknis
yaitu menerima pegawai pindahan (perawat umum) dari rumah sakit lain atau
yang ada.
Manado belum sesuai dengan kebutuhan pelayanan rumah sakit yaitu sebagai
Saran
jiwa.
b. Perlu adanya kebijakan dari rumah sakit dan pemerintah daerah dalam hal
bersertifikat dan untuk jangka menengah perlu adanya alokasi dana untuk
25
keterampilan dan kompetensi untuk mendukung terlaksananya pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
26
________. 2014a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Tenaga Kesehatan.
Ilyas, Y. 2011. Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metode, dan Formula.
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia, Depok.
Mujiati, dan Y. Yuniar. 2016. Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dalam Era Jaminan Kesehatan
27
Nasional di Delapan Kabupaten-Kota di Indonesia. Media Litbangkes, Vol.
26 No. 4, Desember 2016, 201–210
28
Wijayanti, A. P, dan S. Maulidin. 2015. Analisis Proses Rekrutmen Dan Seleksi
Tenaga Keperawatan Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung. Jurnal
Ilmiah Medis Dan Kesehatan Politeknik Piksi Ganesha
29