You are on page 1of 39

BAB I

STATUS PENDERITA

A. PENDAHULUAN
Laporan ini berdasarkan kasus yang diambil dari remaja dengan
G1P000A000 UK 24 minggu + Anemia, Berjenis Kelamin Perempuan
Berusia 17 tahu.yang berada di wilayah Puskesmas kedundung, kota
mojokerto, mengingat kasus Masih sering ditemukan di masyarakat beserta
permasalahnya seperti masih kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakit
anemia. Terlebih ynag terjadi pada ibu hamil. Oleh karenan itu penting
kiranya bagi penulis untuk memperhatikan dan mencermatinya untuk
kemudian bisa menjadikan sebagai pengalaman di lapangan.

B. IDENTITAS PENDERITA
Nama :sdri.Fitriana Wahyudianti
Umur :17 tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Perkerjaan :Pelajar
Pendidikan :SMA
Agama :Islam
Alamat :Jl.Balong Rawe RT 03/ RW 01
Suku :Jawa
Tanggal Pertama ke Puskesmas :
Tanggal Home Visit :28/12/2018

C. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Lemas
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien pertama kali datang ke puskesmas kedundung kurang lebih
1,5 bulan yang lalu diantar oleh ibunya dengan rencana memeriksakan
kehamilan, pasien, pertama kali mengetahui dirinya hamil kurang lebih 3
bulan yang lalu karena tidak mengalami mesntruasi selama 2 siklus dan
merasa perutnya membesar ,pada saat itu keluarga belum mengetahui

1
kalau pasien dalam keadaan hamil. Kehamilan baru diketahui oleh
keluarga atas pemberitahuan oleh guru yang mengajar di tempat pasien
bersekolah saat ada kegiatan pemeriksaan kesehatan yang diadakan oleh
sekolahnya ,Selama awal masa kehamilan pasien sering mengeluh
badannya lemas , kepala sedikit pusing dan terkadang berkeringat,
keluhan tidak disertai dengan demam, terkadang merasa mual tapi tidak
sampai muntah.
3. Riwayat Mestruasi:
- Teratur ,siklus 28 hari, haid kurang lebih 7 hari
- Hari pertama haid terakhir :13-06-17
- Taksiran Partus :20-03-18
4. Riwayat Pernikahan
- Pasien belum menikah
5. Riwayat Persalinan
- Tidak ada riwayat persalinan
6. Riwayat Antenatal Care (ANC)
Pasien sempat kontrol dipuskesmas sebanyak 2 kali dan 1 kali di dokter
spesialis kebidanan , pasien pernah diperiksa USG sebanyak 1 kali
selama kehamilan.
7. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
Pasien belum pernah menggunakan KB dalam bentuk apapun.
8. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit yang berhubungan dengan kehamilan saat ini
(Seperti jantung, asma,kencing manis dan tekanan darah tinggi).

9. Riwayat Penyakit keluarga :


Dikeluarga pasien sebelumnya tidak ada yang pernah sakit seperti ini.

10. Riwayat Kebiasaan :


- Selama kehamilan pasien memiliki kebiasaan jajan jajanan yg di jual
di pinggir jalan. Ex : Bakso,/Pentol , Gorengan dsb.

2
11. Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah Pasien adalah seorang Supir, Ibu pasien adalah seorang ibu
rumah tangga tinggal bersama ke 2 anaknya Sdri F (pasien) dan Sdr E
,Sdri F adalah seorang pelajar yang sekarang sedang beristirahat
dikarenakan hamil, adik penderita adalah Pelajar SMP.

12. Riwayat Gizi :

Penderita makan sehari-hari biasanya antara 2-3 kali dengan nasi


sepiring sedikit sayur ,lauk pauk seperti teur, tahu tempe ,kerupuk
,daging/ ayam dan sehari hari sering diselingi dengan makan - makanan
ringan.

D. ANAMNESIS SISTEM :

1. Kulit : warna kulit sawo matang, kulit gatal (-)


2. Kepala : sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala tidak
rontok, luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala
(-)
3. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan
kabur (-), ketajaman baik
4. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)
5. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan
(-)
6. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit
7. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-)
8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk lama (+) selama mengi (-),
batuk darah (-)
9. Kadiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-), ampeg (-)
10. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan
menurun (+), nyeri perut (-), BAB tidak ada
keluhan
11. Genitourinaria : BAK lancar, 3-4 kali/hari warna dan jumlah biasa
12. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)
Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)

3
13. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot
(-)
14. Ekstremitas : Atas : bengkak (-), sakit (-)
Bawah : bengkak (-), sakit (-)

E. PEMERIKSAAN FISIK

1 Keadaan umum :
Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6),
2. Tanda Vital sign dan status Gizi
Nadi :88x/menit, reguler
Pernafasan : 20x
Suhu : 36o
Tensi : 110/70
 Status Gizi
BB :55kg
TB :160cm
Status gizi :Kesan Cukup
3. Kulit : Sawo matang
4. Kepala : Simetris, berbentuk Oval
5. Mata : Conjungtiva anemis (+/+) ,Ikterik (-/-) isokor
3mm/3mm,
kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman)
6. Hidung : Nafas cuping hidung (-),Sekret (-), Epistaksis (-),
Deformitas Hidung (-)
7. Mulut : Bibir Pucat (-),bibir kering (-), lidah kotor (-), papil
lidah
atrofi (+), tepi lidah hiperemis (-), tremor (-)

8. Telinga : Dbn
9. Tenggorokan : Tonsil membersar (-), Pharing Hiperemis (-)
10. . Leher : JVP meningkat (-

11 .Thoraks :
a . Cor :S1 S2 Tunggal Reguler

4
b. Pulmo :RH -/- WH -/-
12. Abdomen :
 Inspeksi : Membuncit dengan arah mamanjang
 Auskultasi : Bising usus (+) normal,
 Palpasi : Nyeri tekan epigastrium, (-)

13. Ekstremitas
akral dingin Odem

- - - tidak
- a
- -
 CRT
-: <- 2 deti
 14. Sistem Genitalia : TDE
15. Pemeriksaan Neurologik
Fungsi Luhur : Dbn
Fungsi Vegetatif : Dbn
Fungsi Sensorik : Dbn
Fungsi Motorik : Dbn
K 5 5 T N N RP - - RF 2 2
5 5 N N - - 2 2

16. Pemeriksaan Psikiatrik


Penampilan: Sesusai Umur, Perawatan diri cukup

Kesadaran : kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos mentis


Afek : appropriate
Psikomotor : normoaktif
Proses pikir : bentuk : realistic
Isi :waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)

arus :koheren

F. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 7,8
Gol darah: 0

5
G. Resume

Seorang Perempuan 17 tahun dengan keluhan utama badan terasa


lemas. Penderita mulai merasa lemas sejak awal kehamilan kurang lebih 3
bulan yang lalu, badan lemas, terasa sedikit pusing dan terkadang terasa
berkeringat

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,


compos mentis, status gizi kesan cukup. Tanda vital T:110/70 mmHg, N: 88
x/menit, Rr: 20 x/menit, S:36,0C, BB:55 kg, TB:162 cm, status gizi  Gizi
Cukup. Dari pemeriksaan fisik didapatkan Conjuntiva anemis (-/-),. Pada
pemeriksaan penunjang Hb 7,8mgdl.(13/12/17)

H. PATIENT DISEASE CENTERED

1. Diagnostik Biofisik

 Perempuan dengan G1P000A000 + Anemia

2.Diagnostik Psikologis

 -

3. Diagnosis Sosial Ekonomi Spiritual dan Budaya

 Tingkat Pengetahuan yang rendah


 Status ekonomi Tergolong rendah
 Budaya Berobat ke tenaga kesehatan

G. PENATALAKSANAAN

1. Non Medikamentosa

Terapi non medikamentosa dapat dilakukan dengan mencakupi asupan


makanan, yaitu nutrisi dari besi, vitamin B, dan asam folat.

-Konseling Gizi yang meliputii:

-Peninjauan Diet Pasien

- Mediskusikan Sumber- Sumber Zat Besi Pada Diet.

6
2. Medikamentosa

- Terapi besi secara oral

Fe2+ sulfat, fumarat, dan glutamat diabsorpsi tubuh dalam jumlah yang
kurang lebih sama. Besi karbonat lebih menguntungkan karena resiko
kematian yang lebih rendah jika terjadi overdosis. Adanya substansi
chelator mukopolisakarida mencegah besi terpresipitasi dan menjaga besi
dalam bentuk yang larut. Bentuk besi yang paling baik diabsorpsi adalah
bentuk Fe2+ dengan absorpsi paling baik terjadi di duodenum dan jejunum.
Dosis yang diberikan tergantung pada toleransi setiap individu.
Umumnya, dosis yang direkomendasikan sebesar 200 mg besi setiap hari
dalam 2 atau 3 dosis terbagi. Besi disarankan untuk dikonsumsi 1 jam
sebelum makan karena makanan akan mengganggu absorpsi besi.
Namun pada beberapa pasien, besi harus diberikan bersama makanan
karena dapat menyebabkan mual dan diare ketika mengkonsumsi besi
dalam keadaan perut kosong. Besi ditransportasikan melalui darah.
Sebanyak 0,5-1 mg besi dieksresi melalui urin, keringat, dan sel mukosa
intestinal pada pria sehat, sedangkan pada wanita yang sedang
mengalami menstruasi kehilangan besi sekitar 1-2 mg.
- Vitamin B12 /sianokobalamin
Penting untuk pertumbuhan, reproduksi sel, hematopoiesis, dan
sintesis nucleoprotein dan myelin. Vitamin B12 juga berperan dalam
pembentukan sel darah merah melalui aktivitas koenzim asam folat.
Absorpsi tergantung pada faktor intrinsik dan kalsium.

-. Asam folat

Folat eksogen dibutuhkan untuk sintesis nukleoprotein danpemeliharaan


eritropoiesis normal, menstimulasi produksi eritrosit, leukosit, dan platelet
pada anemia megaloblastic

H. FOLLOW UP
Tanggal: 02 /01/2018
S : Pasien Mengatakan Keluhan dirasakan sudah mulai berkurang.

7
O : KU: Sakit Sedang, CM
TTV: 110/70mmhg, R: 20x/m, N:86x/m, S: 36
Status Generalis : Mata : Conjunctiva pucat (-/-)

Mulut : Papil lidah atrofi (-/-),Pulmo :RH (-/-)WH(-/-)

Status Neurologis: dalam batas normal.

Status Mentalis: dalam batas normal

A: G1P0A0 + Anemia (dalam Pengobatan)


P : Terapi Medika mentosa
- Tab Sulfat Ferous 3 x 200mg
- Calcium Laktat 1x500mg
- Asam folat 1x1 tabs
- VIT B 1x1 Tabs
Terapi Non Medikamentosa
patient centered management: dukungan psikologis, penentraman hati,
penjelasan, basic konseling pada keluarga dan edukasi pasien.

FOLLOW UP

TGL : 04/01/2018

S : Pasien Mengatakan Keluhan dirasakan sudah mulai berkurang.


O : KU: Sakit Sedang, CM
TTV: 110/70mmhg, R: 20x/m, N:86x/m, S: 36
Status Generalis : Mata : Conjunctiva pucat (-/-)

Mulut : Papil lidah atrofi (-/-),Pulmo :RH (-/-)WH(-/-)

Status Neurologis: dalam batas normal.

Status Mentalis: dalam batas normal

A: G1P0A0 + Anemia (dalam Pengobatan)


P : Terapi Medika mentosa
- Tab Sulfat Ferous 3 x 200mg
- Calcium Laktat 1x500mg
- Asam Folat 1x1 Tabs
- Vit B !x1Tabs

8
Terapi Non Medikamentosa
patient centered management: dukungan psikologis, penentraman hati,
penjelasan, basic konseling pada keluarga dan edukasi pasien.

FOLLOW UP

TGL 08/01/2018
S : Pasien Mengatakan tidak ada keluhan.
O : KU: Sakit Sedang, CM
TTV: 110/70mmhg, R: 20x/m, N:86x/m, S: 36
Status Generalis : Mata : Conjunctiva pucat (-/-)

Mulut : Papil lidah atrofi (-/-),Pulmo :RH (-/-)WH(-/-)

Status Neurologis: dalam batas normal.

Status Mentalis: dalam batas normal

A: G1P0A0 + Anemia (dalam Pengobatan)


P : Terapi Medika mentosa
- Tab Sulfat Ferous 3 x 200mg
- Calcium Laktat 1x500mg
- Asam Folat 1x1 Tabs
- Vit B 1x1 Tabs
Terapi Non Medikamentosa
patient centered management: dukungan psikologis, penentraman hati,
penjelasan, basic konseling pada keluarga dan edukasi pasien.

FLOW SHEET
Nama : Sdri. F
Diagnosis : G1P000A000 + Anemia Derajat Ringan
No Tanggal Tensi BB TB Status Lab
(mmHG) Gizi
1 02/01/2018 110/70 55 160 Cukup HB 7,8
(27/12/2017)
2 04/01/2018 120/80 55 160 Cukup -
3 08/01/2018 110/70 55 160 Cukup
4 10/01/2018 120/70 55 160 Cukup HB 9,5
Lampiran Penunjang di Halaman Akhir

9
BAB II

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biofisik
Keluarga terdiri dari Sdri.F (Pasien) , kedua orang tuanya yaitu ayah
(Tn.M) dan ibu (ny.S) Pasien adalah anak pertama dari 2 bersaudara
Bersama Dengan adiknya Sdr.E, Menurut Ibu Semua anggota keluarga
sangatsayang kepada penderita.
2. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis yang yang dinilai dalam laporan Home visit ini
adalah Pasien. Sdri. F yang Tinggal serumah dengan Ayah dan ibunya ,
beserta adiknya, hubungan keluarga mereka terjalin cukup akrab,
permasalahan permasalahn dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini.
Hubungan diantara mereka cukup dekat antara satu dengan yang lain. Ibu
dari Pasien Ny. S selalu memberikan perhatian yang lebih kepada pasien
dan Ayah Pasien (Tn. .M) yang banyak menghabiskan waktunya di
tempat bekerja tetapi masih sempat meluangkan waktu Bersama keluarga
dan Adik dari pasien Sdr E Sering menemani kakaknya seusai jam
sekolah.
Permasalahan yang timbul dalam keluarga didiskusikan Bersama Ayah
pasien ( Tn..M) selaku kepala keluarga, dengan cara Musyawarah dan
mengambil jalan tengah.
3. Fungsi Sosial
Pasien Sdri.F mempunyai sifat terbuka, namun belakangan jarang
berinterkasi dengan tetangga. Hal ini dikarenakan Pasien dalam keadaan
hamil ±6bulan dan butuh banyak beristirahat mengingat kondisi penyerta
kehamilan yang di alami pasien.
Dalam masyarakat Pasien dan keluarganya hanya sebagai anggota
masyarakat biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam
masyarakat, Dalam keseharian Pasien cukup supel dan akrab dengan
orang sekitarnya.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan kebutuhan

10
Penghasilan keluarga berasal dari penhsilan suami yang bekerja
sebagai Supir dengan total penghasilan 2,6 jt Perbulanya.
Pengahasilan tersebut juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga termasuk biaya berobat pasien, untuk biaya hidup sehari-hari
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kmampuan Adaptasi
Pasien merupakan orang yang terbuka setiap ada masalah pasti
bercerita kepada ibunya, kecuali masalah kehamilan yang di alami pasien
,karena pasien sempat takut awalnya untuk berbicara ke ibunya tentang
kondis kehamilan yang di alaminya,

B. APGAR SCORE

ADAPTATION
Selama ini dalam menghadapi masalah keluarga, ibu pasien selalu
pertama kali membicarakan kepada suami dan menyampaikan apa yang
diingnkanya dan menjadi keluhanya. Termasuk kejadian yang terjadi pada
pasien yang merupakan putrinya dalam keluarga ini

PARTNERSHIP
Pasien mengerti bahwa Ibu dan ayahnya menyayangi,. Selain itu
ayahnya selalu meyakinkan pasien bahwa kejadian yang dialami pasien
dapat membaik bila mendapatkan perawatan yang rutin sehingga kesehatan
pasien beserta janin dapat selalu di pantau.

GROWTH
Pasien sadar bahwa ia harus bersabar menghadapi keadaan yang dialami
dirinya walaupun kadang mengganggunya.

AFFECTION
Pasien merasa hubungn kasih sayang dan interaksinya dengan keluarga
cukup walau semenjak kejadian yang dialami dirinya membuat perhatian di
berikan oleh kedua orangtuanya terhadap dirinya dirasakan lebih
bertambah.

11
RESOLVE
Ibu penderita merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang
ia dapatkan dari keluarganya
APGAR Tn. M Terhadap Sering/ Kadang- Jarang/Tidak
keluarganya Selalu Kadang
A Saya puas bahwa saya dapat √
kembali ke keluarga saya bila
saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara √
keluarga saya membahas dan
membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara √
keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang
baru
A Saya puas dengan cara √
keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara √
keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-
sama
Total Poin = 9 Fungsi keluarga dalam keadaan baik.
Tn. M Bekerja sebagai Supir yang bekerja sampai.. dan terkadan
lembur, sehingga semakin sedikit waktu yag di habiskan Bersama keluarga.
Tn M paling sering menghabiskan wajtu dengan keluarga pada saat akhir
pekan dan saat libur/ tgl merah.

APGAR Ny. S Terhadap Sering/ Kadang- Jarang/Tidak


keluarganya Selalu Kadang
A Saya puas bahwa saya dapat √
kembali ke keluarga saya bila
saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara √
keluarga saya membahas dan
membagi masalah dengan
12
saya
G Saya puas dengan cara √
keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang
baru
A Saya puas dengan cara √
keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara √
keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-
sama
Total Poin: 10 Fungsi keluarga dalam keadaan baik
Ny.S Sebagai IRT, berusaha mengurus dan lebih memperhatikan
keadaan sdri.F (pasien) yang sedang sakit dan dalam keadaan hamil.
Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Ny. D adalah 18,
sehingga rata-rata APGAR dari keluarga Ny. S adalah 9. Hal ini menunjukan
bahwa fungsi fisiologi Ny S dan suami dalam keadaan baik. Hubungan antar
individu dalam keluarga tersebut terjalin baik.
APGAR sdri.F Terhadap Sering/ Kadang- Jarang/Tidak
keluarganya Selalu Kadang
A Saya puas bahwa saya dapat √
kembali ke keluarga saya bila
saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara √
keluarga saya membahas dan
membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara √
keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang
baru
A Saya puas dengan cara √
keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan,
13
perhatian dll
R Saya puas dengan cara √
keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-
sama
Total Point : 8 Fungsi keluarga dalam keadaan baik
Sdri F yang kesehariannya sebagai pelajar harus beristirahat sementara
dalam melanjutkan kegiatan belajarnya di sekolah di kerana kehamilan dan
kondisi penyerta yang di alaminya .
Kondisi yang di alami Sdri. F sempat membuat hubunganya dengan
kedua Orang tuanya menjadi kurang terjalin dengan baik tetapi seiring
berjalan nya waktu kedua orang tua pasien menerima kondisi yang di alami
pasien dan ikut serta menjaga kondisi kesehatan kehamilan Sdri F.(pasien)
APGAR sdr E Terhadap Sering/ Kadang- Jarang/Tidak
keluarganya Selalu Kadang
A Saya puas bahwa saya dapat √
kembali ke keluarga saya bila
saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara √
keluarga saya membahas dan
membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara √
keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang
baru
A Saya puas dengan cara √
keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara √
keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-
sama
Total Point: 8 Fungsi keluarga dalam keadaan baik.
Sdr. E sebagai adik kandung pasien yang masih berpendidikan Sekolah
Mengah Pertama, selalu memberi dukungan secara moral kepada kakak nya

14
sdri F dan ikut menjaga dan menami kakaknya di rumah sepulangnya dari
sekolah.

C. SCREEM
SUMBER PATOLOGI KET
Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota -
keluarga juga dengan saudara partisipasi
mereka dalam masyarakat cukup meskipun
banyak keterbatasan.
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap -
budaya baik, hal ini dapat dilihat dari
pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga
maupun di lingkungan, banyak tradisi
budaya yang masih diikuti. Sering
mengikuti acara-acara yang bersifat
hajatan, sunatan, nyadran dll.
Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan
kesopanan
Religius Pemahaman agama cukup..Demikian juga -
Agama menawarkan dalam ketaatan beribadah

pengalaman spiritual yang


baik untuk ketenangan
individu yang tidak
didapatkan dari yang lain
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong menengah -
kebawah, untuk kebutuhan primer sudah
bisa terpenuhi, mampu mencukupi
beebrapa kebutuhan sekunder, diperlukan
skala prioritas untuk pemenuhan
kebutuhan hidup
Edukasi Pendidikan anggota keluarga kurang +
memadai.
Medical Dalam mencari pelayanan kesehatan -
Pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya menggunakan
Puskesmas dan hal ini mudah dijangkau
puskesmas memberikan
karena letaknya yang dekat.
perhatian khusus terhadap
kasus penderita

15
Kesimpulan Yang didapat:
Edukasi (+) artinya, sdri.F juga menghadapi permasalahan dalam bidang
pendidikan. Sdri.F Terpaksa harus menghentikan aktifitas belajar nya di
sekolah (SMA), karena Kehamilan dan kondisi penyerta yang dialaminya.

16
D. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Alamat Lengkap :Balong Rawe RT 03 /RW 01
Bentuk Keluarga :Nuclear
Diagram 1. Keluarga Tn M
Dibuat tanggal: 28/12/2018

Ayah Ibu penderita


penderita

Pasien

Sumber: Data Primer


Keterangan:
1. Ayah Pasien Tn.M adalah anak ke 1 dari 3 bersaudara. Memiliki 1 l
adik peremupuan dan 1 adik laki laki.
2. Ibu Pasien adalah Anak ke 2 dari 3 bersaudara, memiliki 1 kakak
kandung laki-laki dan 1 adik perempuan.
3. Pasien merupaka anak Pertama dari 2 bersaudara yg meliki 1 adik
kandung laki-laki.

17
E. INFORMASI POLA INTERAKSI KELUARGA:

Saudara penderita

penderita

Ayah penderita Ibu penderita

Hubungan antara sdri F., dan kedua orang tua serta adiknya baik dan dekat.
Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau hubungan buruk antar
anggota keluarga.

Keterangan : : hubungan baik

: hubungan tidak baik

18
F. PERTANYAAN SIRKULER
1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh ibu penderita ?
Jawab:….
Ibu merawat pasien dan membawa nya ke puskesmas tedekat apabila
suami sedang bekerja dan tidak ada dirumah terkadang tanpa
memberitahu suami sebelumnya.
2. Ketika ibu bertindak seperti itu apa yang dilakukan ayah penderita ?
Jawab:..
Suami mendukung apa yang dilakukan istrinya karena ia mempercayai
urusan anak sehari-hari kepada istrinya terlebih menyangkut masalah
kesehatan dan kehamilan.

3. Ketika Ibu dan Ayah seperti itu Apa yang di lakukan anggota
keluargganya?
Jawab:..
Keluarga sejauh ini mendukung apa yang di lakukan ayah dan ibu pasien
dan siap membantu semampunya apabila mereka perlu bantuan dari
anggota keluarga lainya.

4. Kalau butuh dirawa.dioperasi ijin siapa yang dibutuhkan ?

Jawab:..
Dibutuhkan ijin dari Ayah pasien, karena ia sebagai kepala keluarga.
Namun sebelumya melalui musyawarah dengan anggota keluarga lainya ,
apabila dalam keadaan darurat ayah pasien bias saja menentukan
keputusan tanpa membicarakanya terlebih dahulu pada anggota keluarga
yang lain.

5. Siapa anggota Keluarga yang terdekat dengan penderita ?


Jawab:..
Anggota keluarga yang terdekat dengan pasien adalah Ibunya, karena
keseharian Ibunya sebagai IRT ,sehingga mempunyai waktu untuk
berinteraksi dengan anak-anaknya

6 Selanjutnya siapa ?
Jawab:…

19
Selain Ibunya ,yang dekat dengan Pasien adalah Adik kandung yang
keseharian sering bermain dan beriterkasi Bersama.

7. Siapa Secara Emosional jauh dari penderita ?

Jawab:…

Diantara keluarga yang satu rumah dengan pasien yang secara emosional
jauh dengan pasien adalah ayahnya ,dikarenakan kesibukan ayahnya
yang bekerja diluar rumah setiap hari.

8. Siapa yang selalu tidak setuju dengan pasien ?

Jawab:

Saat beradu Argumen Bersama keluarga yang biasa menyangkal kemauan


pasien adalah ayahnya (Tn.M)

9. Siapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lainya ?

Jawab:..

Anggota keluar lain yang tidak tinggal serumah Bersama pasien tiak
terlalu mencapuri urusan keluarga nya.

20
BAB III

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESEHATAN

A. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga


1. Faktor perilaku keluarga
Sdri . F adalah Anak pertama dari Tn. M.dan Ny.S dan memiliki
satu oeang adik kandung bernama Sdr E, Pasien Awalnya seorang Pelajar
Sekolah mengah pertama. Namun sudah kurang lebih 2 bulan ini
penderita berhenti bersekolah karena keadaanya yang sedang hamil ±6
dan disertai kondisi penyertanya yang tidak memungkinkan.untuk
melanjutkan sekolah dulu, Setelah beristirahat dari kegiatan belajar di
Sekolah Sdri F. hanya beristirahat dirumah dan membantu ibunya
mengerjakan pekerjaan rumah yang ringgan saja.
Keluarga ini menyadari pentingnya kesehatan pada kehamilan
karena Kesehatan Ibu hamil berperan penting pada kesehatan janin.
Keluarga ini meyakini bahwa sakit yang dialami oleh Sdri F, disebabkan
oleh kurang asupan makanan yang bernutrisi untuk kehamilan yang
diterima oleh Pasien, bukan dari guna-guna, sihir, atau supranatural/
takhayul. Mereka tidak terlalu mempercayai mitos, apalagi menyangkut
masalah penyakit, lebih mempercayakan pemeriksaan atau
pengobatannya pada mantri, bidan, atau dokter di puskesmas yang
terletak dekat dengan rumah
Perabot rumah yang kurang tertata dengan rapi dan Ibu pasien
berusaha menjaga kebersihan lingkungan rumahnya misalnya dengan
menyapu rumah dan halaman paling tidak sehari dua kali, pagi dan sore.
Keluarga ini memiliki fasilitas jamban keluarga untuk melakukan
kegiatan mencuci dan mandi keluarga ini menggunakan air Sumur yang
di Pompa
2. Faktor Non Perilaku

Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga


menengah.kebawah Keluarga ini memiliki satu sumber penghasilan
yaitu dari suami yang bekerja sebagai Supir. Dari total semua
penghasilan tersebut keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
21
walaupun belum mampu mencukupi kebutuhan sekunder rencana ekonomi
tidak memadai, diperlukan skala prioritas untuk pemenuhan kebutuhan
hidup. Rumah yang dihuni keluarga ini cukup memadai Fasilitas kesehatan
yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah Puskesmas
Kedundung.

II. Identifikasi Lingkungan Rumah

Gambaran lingkungan

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 15x15m2 yang


berdekatan dengan rumah tetangganya dan menghadap ke Selatan.tidak memiliki
pekarangan rumah dan pagar pembatas. Terdiri dari ruang kamar tamu yang
sekaligus digunakan sebagai ruang makan ,ruang keluarga dan menonton TV,
dua kamar tidur, , dapur, gudang dan kamar mandi yang memilki fasilitas
jamban keluarga , Rumah terdiri 2 pintu keluar satu pintu depan dan satu pintu
belakang.jendela ada 4 buah,1 diruang tamu, 1 di kamar tidur 2 di dekat pintu
depan ,jendela dibuka pada pagi hingga sore hari. Di depan rumah terdapat teras
yang berukuran 6x1 m2. Lantai rumah sebagian besar sudah berbahn keramik
bagian kamar mandi masih berbahan semen.

Ventilasi dan penerangan terbilang cukup memadai, Atap rumah tersusun


dari genteng bdan tertutup langit langit. Masing-masing kamar memiliki dipan
untuk meletkan Kasur. Dinding rumah terbuat dari batu bata dan sudah di cat
,kecuali bagian dapur yang dimana terlihat jelas batu bata dan belum di
cat.Sumber air untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini masih menggunakan
mesin pompa air secar keseluruhan kebersihan rumah masih kurang . Sehari-hari
keluarga memasak menggunakan kompor Gas.

Denah Rumah :

2 1. Ruang
1 6 Keluar/menonton tv
2. Dapur dan Pintu
belakang
3. Kamar Tidur Anak
3 4. Kamar tidur orang tua
4 5. Teras Rumah/ ruang
tamu

6.Kamar Mandi 22
5
BAB IV

DAFTAR MASALAH

1. Masalah aktif :
a. Kehamilan + Anemia
b. Pola makan yang kurang baik untuk ibu hamil
2. Faktor Resiko
a. Kurang Asupan makan bernutrisi untuk ibu hamil.

DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN


(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada
dengan faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)

Faktor Genetik

Faktor Pelayanam
Faktor Lingkungan
Kesehatan
- Keadaan ekonomi - Kurangnya Informasi
keluarga yang mengenai penyakit
tergolong
Anemia pada
anemia dalam
- Kurangnya Kehamilan kehamilan beserta
Pengawasan faktor resikonya
terhadap makanan
yang di konsumsi - Kurangnya Informasi
Faktor Perilaku mengenai makanan
penderita.
bernutrisi yg baik
- Kebiasaan Pasien
untuk ibu hamil
yang masih suka
beserta cara
jajan sebarrang
pengolahanya
- Kurangnya
kemauan pasien
untuk makan sayur-
sayuran dan buah
buahan segar

23
PEMBAHASAN MASALAH SESUAI DENGAN H.L BLUM

1. Keturunan
Tidak didapatkan faktor keturunan dalam pasien ini

2. Pelayanan Kesehatan
Permasalah yang di kaitkan dengan sdri.F ini ialah kurangnya
Informasi mengenai penyakit anemia dalam kehamilan beserta faktor
resikonya dan Kurangnya Informasi mengenai makanan bernutrisi yg
baik untuk ibu hamil beserta cara pengolahanya.

3. Faktor perilaku
Perilaku yang dikaitkan dengan permasalahan Sdri.F ini ialah
Kebiasaan jajan sembarangan dan kurangnyaa kemauan pasien
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan segar.Keberhasilan terapi pada
penderita Anemia pada kehamilan selain menggunakan Obat-obatan
,yang perlu diperhatikan intake/asupan makanan yang di terima
pederita kuranya pengwasan terhadap kebersihan ,bahan dasar
makanan dan cara pengolahan makanan yang di konsusmsi dapat
berdampak pada kurangnya Efektivitas terhadap pengobatan yang
diterima.

4. Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan yang dikaitkan dengan permslahan Sdri F
adalah keadaan ekonomi keluarga yang tergolong menengah kebawah,
dimana terkadang menjadi kendala orang tua pasien untuk memenuhi
kebutuhan asupan nutrisi ibu hamil yang diperlukan pasien.

Sedangkan kurangnya pengawasan terhadap makanan yang


dikonsumsi pasien menyebabkan asupan nutrisi yang diperlukan
pasien tidak adekuat yang juga dapat mempengaruhi efektivitas terapi.

24
BAB V

PATIENT MANAGEMENT

A. PATIENT CENTERED MANAGEMENT


1. Support Psikologis

Pasien memerlukan dukungan psikologis mengenai faktor-faktor


yang dapat menimbulkan kepercayaan baik pada diri sendiri maupun kepada
dokternya. Antara lain dengan cara :
a. Memberikan perhatian pada berbagai aspek masalah yang dihadapi.
b. Memberikan perhatian pada pemecahan masalah yang ada. Memantau
kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan.
c. Memantau kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan.
d. Timbulnya kepercayaan dari pasien, sehingga timbul pula kesadaran dan
kesungguhan untuk mematuhi nasihat-nasihat dari dokter.
2. Penentraman hati.
3. Penjelasan Basic Conseling dan Pendidikan bagi pasien.
4. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri
5. Pengobatan
6. Pencegahan dan Promosi kesehatan.

2. Penentraman Hati

Menentramkan hati diperlukan untuk pasien dengan problem


psikologis antara lain yang disebabkan oleh persepsi yang salah tentang
kondisi kesehatanya, kecemasan, kekecewaan dan keterasingan yang
dialami akibat kondisi yang dialami pasien. Menentramkan hati penderita
dengan memberikan edukasi tentang penyakitnya bahwa penyakitnya
tersebut dapat disembuhkan. Faktor yang paling penting untuk
kesembuhannya adalah kepatuhanya menajalani dalam sesuai petunjuk
dokter. Dan didukung juga dengan mengatur pola makan sehat yang
bernutrisi tinggi yang sesuai untuk ibu hamil meskipun sederhana, istirahat
yang cukup. Diharapkan pasien bisa berpikir positif, tidak berprasangka
buruk terhadap penyakitnya, dan membangun semangat hidupnya sehingga
bisa mendukung penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidupnya.
25
3. Penjelasan Basic Konseling dan Pendidikan Pasien

Diberikan penjelasan yang benar mengenai penyakit Anemia pada


kehamilan. Ibu hamil dengan anemia perlu tahu tentang penyakit,
pengobatanya, pencegahan dan penularanya. Sehinggapersepsi yang salah
dan meruhikan bias dihilangkan. Hal ini bias dilakukan melalui konseling
setiap kali kontrol dan melalui kunjungan rumah baik oleh dokter maupun
petugas Yankes.

Beberapa hal yang harus ditegaskan pada Ibu hamil tentang sumber
penyakit anemia yaitu:

1. Unsur Gizi
Karena terjadinya anemia pada ibu hamil juga dapat disebabkan karena
defisiensi Fe, asam folat dan vitamin B dalam makanan, hal ini terjadi
karena kebutuhan Fe yang meningkat pada saat kehamilan tidak
didukung dengan cadangan Fe dalam tubuh inu hamil.
2. Umur Ibu hamil
Semakin muda umur Ibu hamil semakin beresiko terjadinya anemia.
Hal ini dapat dikarenakan pada masa remaja Fe dibutuhkan untuk
pertumbuhan.
3. Kebiasaan
Yang meliputi kebiasaan adalah kebiasaan intake nutrisinya harus di
sesuaikan dengan kondisi hamil, selain itu kebiasaan , kebiasaan ibu
hamil dalam memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan
kesehatan juga mempengaruhi besar kecilnya kejadian anemia pada ibu
hamil.
4. Dukungan Lingkungan
Dukungan lingkungan seperti keluarga sangat diperlukan untuk
mendukung intake nutrisi yang adekua pada ibu hamil dan memotivasi
dalam memeriksakan kehamilan secara rutin, selain dari keluar
dukungan ini juga bisa didapat dari lingkungan komunitas dengan
penyediaan sarana pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan kader
26
maka pelayanan kesehatan akan meningkat memunking untuk menekan
angka kejadian Anemia.

4. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri

Dokter perlu menimbulkan rasa percaya dan keyakinan pada diri pasien
bahwa ia bisa melewati berbagai kesulitan dan penderitaannya. Selain itu juga
ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan dalam
jadwal kontrol, keteraturan minum obat, diet yang dianjurkan dan hal-hal yang
perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.

B. Pengobatan

Medika mentosa dan non medikamentosa seperti yang tertera dalam


penatalaksanaan.

1. Pencegahan dan Promosis Kesehatan.


Hal yang tidak boleh terlupakan adalah pencegahan dan promosi
kesehatan berupa perubahan Pola makan sehari (memperbanyak konsumsi
Buah dan Sayuran segar , menghilangkan kebiasaan konsumsi jajanan
pinggir jalan ), lingkungan (ikut sertanya peran keluarga dalam menjaga
kesehatan ibu hamil dengan cara dukungan keluarga untuk menyediakan
asupan nutrisi yang tepat untuk ibu hamil ), meningkatkan daya tahan tubuh
dengan cara diet makanan bergizi dan aktifitas fisik yang sesuai untuk ibu
hamil. Dengan demikian hal-hal yang menjadi factor resik terjadinya
Anemia dihilangkan.
2 .Prevensi bebas Anemia untuk keluarga lainya (Ayah ,Ibu, dan
keluarga lainnya)
Pada prinsipnya secara umum prevensi untuk bebas dari penyakit
Anemia adalah dengan cara merubah Pola hidup atau kebisaan yang dapat
memicu terjadinya penyakit. Misalny sebagai berikut:
a. Meningkatkan asupan makanan bergizi ,Khusus pada keluarga
yang sedang hamil asupan makanan harus disesuaikan dengan

27
kondisi dan anjuran yang telah diberikan oleh dokter,tenaga
kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan lainmya.
b. Menjaga kebersihan makanan yan dikonsumsi dengan cara
mengindari konsumsi jajanan pinggir jalan yang mengandung
pewarna dan cara pengolahan yang kurang bersih, dan
membiasakan untuk mengkosumsi masakan rumah karena
selain kualitas kebersihan lebih terjamin ,bahan dasar yang
digunakanpun lebih terpantau.
c. Mejaga kebersihan dan kesehatan lingkungan
Dengan cara menjaga kebersihan rumah , memperhatikan kebersihan
air minum maupun air yang digunakan untuk memasak, dan juga
terutama untuk anak-anak yang aktif bermain diluar rumah agar selalu
dingatkan untuk tidak bermain di sekitar tanah terutama yang lembab.

Hal-hal ini merupakan langkah-langkah untuk meningkatkan daya tahan tubuh


dan mencegah terjadinya penyakit Anemia yang dapat bersumber dari dalam
maupun luar ruma

28
BAB VI

PEMBAHASAN DAN TINJAUAN PUSTAKA


Pada BAB ini dicantumkan TInjauan Beserta
Anemia
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah
massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer.
Parameter yang paling umum untuk menunjukkan penurunan massa
eritrosit adalah kadar hemoglobin, disusul oleh hematokrit dan hitung
eritrosit. Nilai normal hemoglobin sangat bervariasi secara fisiologis
tergantung jenis kelamin, usia, kehamilan dan ketinggian tempat tinggal.
Kriteria anemia menurut WHO adalah:
NO KELOMPOK KRITERIA ANEMIA
1. Laki-laki dewasa < 13 g/dl
2. Wanita dewasa tidak hamil < 12 g/dl
3. Wanita hamil < 11 g/dl

Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi dan etiologi.


Klasifikasi morfologi didasarkan pada ukuran dan kandungan hemoglobin.
No Morfologi Sel Keterangan Jenis Anemia
1. Anemia makrositik - Bentuk eritrosit yang besar - Anemia Pernisiosa
normokromik dengan konsentrasi - Anemia defisiensi folat
hemoglobin yang normal
2. Anemia mikrositik - Bentuk eritrosit yang kecil - Anemia defisiensi besi
hipokromik dengan konsentrasi - Anemia sideroblastik
hemoglobin yang menurun - Thalasemia
3. Anemia normositik - Penghancuran atau - Anemia aplastik
normokromik penurunan jumlah eritrosit - Anemia posthemoragik
tanpa disertai kelainan - Anemia hemolitik
bentuk dan konsentrasi - Anemia Sickle Cell
hemoglobin - Anemia pada penyakit kronis

Menurut etiologinya, anemia dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam :


1. Hipoproliferatif
Hipoproliferatif merupakan penyebab anemia yang terbanyak. Anemia
hipoproliferatif ini dapat disebabkan karena:
a. Kerusakan sumsum tulang

29
b. Defisiensi besi
c. Stimulasi eritropoietin (EPO) yang inadekuat, Keadaan ini terjadi pada
gangguan fungsi ginjal
d. Supresi produksi EPO yang disebabkan oleh sitokin inflamasi
(misalnya: interleukin 1)
e. Penurunan kebutuhan jaringan terhadap oksigen (misalnya pada
keadaan hipotiroid)
Pada jenis ini biasanya ditemukan eritrosit yang normokrom
normositer, namun dapat pula ditemukan gambaran eritrosit yang
hipokrom mikrositer, yaitu pada defisiensi besi ringan hingga sedang dan
penyakit inflamasi.
2. Gangguan pematangan
Pada keadaan anemia jenis ini biasanya ditemukan kadar retikulosit yang
“rendah”, gangguan morfologi sel (makrositik atau mikrositik), dan indeks
eritrosit yang abnormal. Gangguan pematangan dapat dikelompokkan
menjadi 2 macam yaitu:
a. Gangguan pematangan inti
Pada keadaan ini biasanya ditemukan kelainan morfologi berupa
makrositik. Penyebab dari gangguan pematangan inti adalah defisiensi
asam folat, defisiensi vitamin B12, obat-obatan yang mempengaruhi
metabolisme DNA (seperti metotreksat, alkylating agent), dan
myelodisplasia.
b. Gangguan pematangan sitoplasma
Pada keadaan ini biasanya ditemukan kelainan morfologi berupa
mikrositik dan hipokromik. Penyebab dari gangguan pematangan
sitoplasma adalah defisiensi besi yang berat, gangguan sintesa globin
(misalnya pada thalasemia), dan gangguan sintesa heme (misalnya
pada anemia sideroblastik)
3. Penurunan waktu hidup sel darah merah
Anemia jenis ini dapat disebabkan oleh kehilangan darah atau
hemolisis. Pada kedua keadan ini akan didapatkan peningkatan jumlah
retikulosit. Kehilangan darah dapat terjadi secara akut maupun kronis.
Pada fase akut, belum ditemukan peningkatan retikulosit yang bermakna
karena diperlukan waktu untuk terjadinya peningkatan eritropoietin dan

30
proliferasi sel dari sumsum tulang. Sedangkan pada fase kronis
gambarannya akan menyerupai anemia defisiensi besi.
A. Prioritas Masalah

No. Prioritas Jalan Keluar Efektifitas Efisiensi Hasil

M I V C 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
P= 𝑀

1 Penyuluhan pencegahan 5 4 4 2 40
Anemia Pada Kehamilan

2 Pengobatan terhadap 5 4 4 4 20
Anemia pada kehamilan.

Keterangan :
P : Prioritas jalan keluar
M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini
dilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain)
I : Implementasi, kelanggengan selesai masalah
V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah
C : Cost, Biaya yang diperlukan
Maka, prioritas jalan keluar yang terpilih adalah melakukan penyuluhanan
pencegahan Anemia Pada Kehamilan.

31
B. Rencana Program Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Anemia Pada Kehamilan

No Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Kebutuhan


Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Pembentukan Petugas Terbentuk 1 kali Membentuk Balai Desa Tenaga Minggu Meja, kursi, alat
Tim Kesehatan Tim Tim (Rakordes, puskesmas pertama tulis
Penyuluhan penyuluhan PKK,
Anemia Pada Posyandu)
Kehamilan
2 Penyusunan Panitia Tersusun 1 kali Menyusun Balai Desa Panitia yang Minggu Meja, kursi, alat
yang sudah rencana tugas dan (Rakordes, sudah Kedua tulis
terbentuk kegiatan rencana PKK, terbentuk
penyuluhan kegiatan Posyandu)
Anemia pada
Kehamilan
3 Pelaksanaan Masyarakat Meningkatkan 1 kali  Registrasi Balai Desa Tenaga Minggu Leaflet, laptop +
wilayah pengetahuan peserta (Rakordes, puskesmas ketiga LCD, meja,
sekitar tentang penyuluhan PKK, kursi, dan alat
tempat Anemia mulai  Penyuluhan Posyandu) tulis
tinggal dari gejala, tentang
pasien pengobatan, Anemia pada
cara kehamilan
pencegahan,  Sesi Tanya
dan jawab
komplikasi
4 Evaluasi Masyarakat Berkurangnya 1 kali  Mendatangi Rumah Tenaga Tiap Alat tulis
sekitar jumlah rumah Penduduk puskesmas bulan
wilayah Penderita penduduk
tempat Anemia pada tiap

32
tinggal kehamilan kelurahan
pasien dan meningkatnya yang
Petugas pengetahuan menderita
Kesehatan tentang Anmia Pada
pencegahan Kehamilan
terjadinya  Mendata
anemia pada jumlah
kehamilan pasien
Anemia
Pada
Kehamilan
disetiap
kelurahan

33
BAB VII
PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Segi Biologis:
 Sdri.F (17 Tahun), Menderita Anemia pada Kehamilan (Masih dalam
fase Pengobatan
 Status Gizi NCHS termasuk dalam kategori Gizi Cukup
 Rumah dan Lingkungan Sekitar Kurang bersih dan Higienis
2. Segi Psikologis:
 Hubungan antara anggota keluarga yang terjalin dengan baik, harmonis
dan hangat.
 Pengetahuan Akan tentang penyakit Anemia pada kehamilan masih
dirasakan sedikit kurang, tingkat kepatuhan dalan mengkonsumsi obat
yang baik, mendukung untuk penyembuhan pernyakit tersebut.
3. Segi Sosial, Spiritual dan Sosial/ekonomi:
 Hubungan dengan masyarakat terbilang cukup baik ,tidak ada tekanan
dari orang-orang dilingkungan sekitar terhadap kondisi yang dialami
pasien.
 Secara sosial Ekonomi pasien dari keluarga dengan tingkat ekonomi
menengah kebawah tetapi masih sanggup untuk memenuhi primer
yang diperlukan keluarga dan pasien

B. SARAN
1. Untuk masalah medis pada pasien ini dilakukan langkah-langkah :

Preventif : Pasien diharapkan agar dalam keseharianya meningkat konsumsi


makanan yang bernutrisi tinggi yang dianjurkan dalam masa kehamilan,
menjaga hygiee diri dan lingkungan, membiasakan mencuci tangan dengan
sabun. Dsb..

34
Promotif: Edukasi penderita dan keluarga mengenai penyakit Anemia pada
Kehamilan dan pengobatannya, oleh petugas kesehatan atau dokter yang
menangani.

Kuratif : penderita mendapat pengobatan Sulfat ferrous 3 x 200mg

Rehabilitatif : Memotivasi sdri.F untuk menjalani kebiasan hidup sehat dan


mengubah pola makan menjadi lebih baik, sehingga memiliki semangat untuk
sembuh.

2. Untuk masalah lingkungan pada pasien dilakukan langkah-langkah :

Promotif : edukasi penderita dan anggota keluarga untuk menjaga hygiene


diri dan lingkungan rumah, serta Pola Makan yang baik dan cara pengolahan
makanan rumahan yang bernutrisi tinggi dan aman untuk ibu hamil namun
tetap sederhana dan terkangkau.

35
LAMPIRAN
FOTO

Gambar 1.Tampak depan Rumah Pasien

Gambar 2 Ruang Tamu

36
Gambar 3. Ruang Keluarga

Gambar 4. Ruang tidur

37
Gambar 5 . Kamar mandi

38
Daftar Pustaka
Asyirah, Siti. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
Tahun 2012.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC
Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. http://www.depkes.go.id

39

You might also like