You are on page 1of 22

Intan Astria Saridewi/18/X U3

Biografi Bill Gates

William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara
dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang pengacara
dengan perusahaan yang punya banyak koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif
dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan
cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang
tuanya memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah
sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.
Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan
dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke
sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang disebut ASR-33, keadaannya masih
pasaran. Pada intinya ini sebuah mesin ketik yang selanjutnya siswa bisa memasukkan
perintah yang dikirimkan kepada komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas
pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat
menguasai BASIC, bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang
belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan
permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang
‘nerd’ (eksentrik),” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.
Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah
bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti cerita
di Popular Electronics mengenai “era komputer di rumah-rumah” dan mereka berdua yakin
software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft.
Semasa ia belajar di Harvard, ia dan Paul Allen menulis perangkat lunak Altair
BASIC untuk Altair 8800 dalam dasawarsa 1970. Altair merupakan komputer pribadi
Intan Astria Saridewi/18/X U3

pertama yang sukses. Diberi inspirasi oleh BASIC, sebuah bahasa komputer yang mudah
dipelajari dan ditulis di kolese Dartmouth untuk mengajar, versi Gates dan Allen kemudian
menjadi Microsoft BASIC, bahasa komputer terjemahan yang utama untuk sistem operasi
komputer MS-DOS, yang menjadi kunci pada kesuksesan Microsoft. Microsoft Basic pada
nantinya dijadikan Microsoft QuickBasic. Versi Microsoft QuickBasic yang dijual tanpa
kompiler QuickBasic dikenal sebagai QBasic. QuickBasic juga dijadikan Visual Basic, yang
masih popular hingga masa sekarang.
Dalam awal dasawarsa 1970, Gates menulis Surat Terbuka kepada Penghobi (Open
Letter to Hobbyists), yang mengejutkan komunitas yang mempunyai hobi pada komputer
dengan menyatakan bahwa ada pasaran komersial untuk perangkat lunak/software dan bahwa
software tidak layak dikopi dan digandakan tanpa izin penerbitnya. Pada masa itu, komunitas
tersebut dipengaruhi kuat oleh dasar radio hamnya dan etika hacker, yang berpendapat bahwa
innovasi dan pengetahuan patut dibagi oleh komunitas pengguna komputer. Gates kemudian
mendirikan Microsoft Corporation, salah satu perusahaan paling sukses di dunia, dan
memimpin arah kepada pembukaan industri software komputer.

Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik untuk caranya berdagang. Satu
contoh ialah MS-DOS. Pada akhir dasawarsa 1970, IBM berencana untuk memasuki pasaran
komputer personal dengan komputer personal IBM, yang diterbitkan pada 1981. IBM
memerlukan sistem operasi untuk komputernya, yang direncanakan dapat mencakup dan
mengelola arkitektur 16-bit oleh keluarga chip x86 Intel. Setelah berunding dengan sebuah
perusahaan lain (Perusahaan Digital Research di California), IBM bertanya kepada Microsoft.
Tanpa memberitahu tentang ikatan mereka dengan IBM, eksekutif-eksekutif Microsoft
membeli sebuah system operasi x86 dari perusahaan Seattle Computer seharga $50,000. (Ada
kemungkinan Microsoft dilarang IBM untuk memberitahukan tentang ikatannya kepada
orang awam) Microsoft kemudian melisensikan sistem operasi ini ke IBM (yang
menerbitkannya dengan nama PC-DOS) dan bekerja dengan perusahaan komputer untuk
menerbitkannya dengan nama MS-DOS, pada setiap system komputer yang dijual.
Rencana Microsoft amat sukses tetapi digugat oleh Seattle Computer karena
Microsoft tidak memberitahukan mengenai ikatannya dengan IBM untuk membeli system
operasi itu dengan murah; oleh sebab ini, Microsoft membayar uang kepada Seattle
Computer, tetapi tidak mengakui kesalahannya. Reputasi Gates kemudian lebih diburukkan
oleh tuntutan dakwaan monopoli oleh Departemen Keadilan A.S. dan perusahaan-perusahaan
individu yang menentang Microsoft dalam akhir dasawarsa 1990.
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Dalam dasawarsa 1980 Gates gembira atas kemungkinan penggunaan CD-ROM


sebagai media penyimpanan dokumen, dan mensponsori penerbitan buku CD-ROM: The
New Papyrus yang mempromosikan ini.
Tidak dapat disangkal bahwa Bill Gates telah melakukan beberapa kesalahan
dalam bisnis softwarenya. Hal ini terbukti dengan beberapa dakwaan yang diarahkan
kepadanya berkaitan dengan cara – cara bisnis yang melanggar undang-undang bisnis
Amerika Serikat, misalnya monopoli Internet Explorer pada sistem operasi Windows.
Pada tahun 2000, Bill Gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua
Pegawai Eksekutif dan memandatkannya kepada kawan lamanya, Steve Ballmer. Gates
kemudian memilih untuk kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu sebagai pencipta
perangkat lunak. Kini Bill Gates menjadi Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat
Lunak di perusahaannya sendiri, Microsoft Corp.
Dalam kehidupan peribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1
Januari, 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak, Jennifer Katharine Gates (1996), Rory
John Gates (1999) and Phoebe Adele Gates (2002).
Dengan istrinya, Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, sebuah
yayasan sosial filantropi. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian terhadap
kemarahan orang banyak tentang atas praktik monopoli dan adikuasa perusahaannya, tetapi
mereka yang dekat dengan Gates berkata bahwa ia telah lama berencana untuk
menyumbangkan sebagian besar hartanya. Pada tahun 1997 koran Washington Post
menyatakan bahwa “Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan
90 persen daripada hartanya semasa dia masih hidup.” Untuk meletakkan ini dalam perspektif
yang benar, sumbangan ini, walau apa sebabnya, telah menyediakan uang yang amat
diperlukan untuk beasiswa universitas kaum minoritas, menentang AIDS dan sebab-sebab
lain, kebanyakannya isu-isu yang biasa tidak dipedulikan oleh komunitas penderma, seperti
penyakit-penyakit yang biasa kita lihat di dunia ketiga. Dalam bulan Juni 1999, Gates dan
istrinya mendermakan $5 milyar kepada organisasi mereka, pendermaan yang paling besar
dalam dunia oleh individu-individu yang hidup.
Dalam 1994, ia membeli Codex Leicester, sebuah koleksi naskah manuskrip
Leonardo da Vinci; pada 2003 koleksi ini dipamerkan di Museum Seni Seattle.
Dalam 2004, dikabarkan bahwa Gates akan menerima penghargaan kesatriaan dari
Ratu Elizabeth II pada sebuah tanggal yang “saling dipersetujui”.
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Dalam 2008, Gates mengundurkan diri dari manajemen Microsoft dan


mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan melalui yayasan yang didirikannya, Bill
& Melinda Gates Foundation.
Saat ini Microsoft telah menciptakan produk-produk fenomenal seperti microsoft
office, windows xp, windows 7, dan menyusul windows 8. Bahkan Microsoft merambah
bisnis smartphone dengan menciptakan windows phone 7.
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Soetjipto Nagaria

Soetjipto Nagaria ( Lahir Liong Sie Tjien), adalah seorang pengusaha property
yang mendirikan dan mengembangkan Group Summarecon Agung. Saat ini ia menjabat
sebagai Chairman di group Summarecon Agung, yang merupakan salah satu perusahann
properti besar di Indonesia. Group Summarecon Agung mengembangkan daerah Kelapa
Gading, Gading Serpong/Summarecon Serpong - Tangerang, Summarecon
Bekasi[2], Summarecon Bandung (di Gedebage, Bandung, Jawa Barat)[3] dan Bali. Selain itu
ia juga pendiri Yayasan Pendidikan Pahoa, yang membawahi Sekolah Terpadu Pahoa.

Perjalanan Hidup
Awalnya ia bersekolah di sekolah TK hingga SMA PA HOA di daerah
kota, Jakarta Barat. Sekolah PA HOA atau Patekoan Tiong Hoa HWE Koan School adalah
sekolah Tiong Hoa pertama yang berdiri di zaman kolonial Belanda[4]. Setelah lulus dari PA
HOA, ia melanjutkan pendidikannya di Teknik Kimia ITB Bandung, lulus tahun 1964[5].
Setelah lulus ia sempat bekerja di pabrik cat. Didorong oleh ayahnya yang juga seorang
pengusaha bangunan, akhirnya ia mendirikan perusahaan sendiri. Bersama beberapa
temannya, ia membeli tanah dan membangun rumah-rumah di kluster tidak terlalu luas
di Tebet, Kemang, Cipete di Jakarta Selatan. Tahun 1975 bersama dua keluarga lain, ia
membangun tanah rawa-rawa di daerah urban Jakarta, yang sekarang dikenal dengan
nama Kelapa Gading. Nama Summarecon berasal dari dua kata yaitu summa yang artinya
puncak dan recon yang berasal dari real estate corporation. Sekitar tahun 1990-an
Summarecon mulai merambah ke wilayah Serpong Tangerang dan membangun Summarecon
Serpong. Tidak berhenti sampai disitu, tahun 2012, Summarecon berekspansi ke Bekasi
dengan Summarecon Bekasi, ke luar pulau, Bali dan ke Bandung dengan Summarecon
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Bandungtahun 2015. Pada tahun 2013, Soetjipto Nagaria yang masih suka bermain tenis,
berenang dan melakukan senam pernapasan chi kung setiap hari, masuk dalam daftar orang
terkaya di Indonesia versi Forbes[6]. Namun pada 2014, ia terdepak dari daftar tersebut[7], dan
kembali masuk lagi pada 2015 dengan peringkat ke-50[8].
Melalui Yayasan Budha Tzu Chi, ia bersama istrinya, Liliawati Rahardjo
Soetjipto[9] aktif dalam aktivitas sosial di lembaga kemanusiaan yang juga melibatkan
relawan dari lintas agama dan bangsa.

Pendiri Sekolah Terpadu PA HOA


Soetjipto Nagaria yang pernah mengenyam pendidikan di Pahoa di daerah Kota,
kemudian bersama alumni Pahoa lainnya, Soeseno Boenarso dan Suryono Limputra,
membangun sekolah Pahoa di Summarecon Serpong[10]. Sekolah ini merupakan trilingual,
murid di sana diajarkan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin. "Saya terkesan
dengan sistem pengajaran di Pahoa," kata Soetjipto Nagaria, yang memiliki hobi membaca
buku, terutama cerita silat Kho Ping Hoo dan buku riwayat orang terkenal[11]
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Yasa Singgih

Biografiku.com - Usianya masih sangat muda, namun meskipun begitu nama


Yasa Singgih sudah masuk dalam daftar di majalah Forbes sebagai anak muda bawah
usia 30 tahun yang memberi perubahan di dunia retail dan e-commerce.
Namun dibalik kesuksesannya itu, Yasa Singgih harus mengalami jatuh bangun
membangun usahanya tersebut.
Anak muda kelahiran Bekasi, 23 April 1995 ini lahir dari keluarga yang
sederhana. Kedua orang tuanya bekerja di kantoran.
Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Marga Singgih dan Wanty Sumarta
ini banyak menghabiskan waktunya untuk bermain saat masih bersekolah. Ia
menyelesaikan sekolah dasarnya di SD Ananda. Namun saat ia duduk di bangku SMP
Surya Dharma, ayahnya terkena serangan jantung sehingga harus melakukan operasi
ring.
Tentunya operasi tersebut membutuhkan uang yang banyak. Ayahnya
kemudian menolak untuk melakukan operasi, ia lebih memilih menggunakan uang
pengobatannya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya termasuk Yasa Singgih.
Kejadian itu membuat Yasa Singgih mulai berpikir untuk mencari penghasilan
sendiri. Bermodal nekat ia akhirnya mencoba melamar menjadi pembawa acara atau
MC (Master of Ceremony) baik di acara-acara ulang tahun ataupun acara lain. Saat itu
Intan Astria Saridewi/18/X U3

usianya masih berusia 15 tahun namun dalam sehari, ia sudah bisa tampil di 3 acara
berbeda dengan honor mencapai 350 ribu setiap kali acara.
Ketika masa SMA di Regina Pacis, Yasa Singgih semakin giat untuk berbisnis.
Setelah menjadi MC atau pembawa acara, ia mulai mencoba berbisnis lampu hias
yang ia jalani selama enam bulan. Tanpa pengalaman yang cukup, Yas kemudian
nekat terjuan berbisnis kaos. Ia menghubungi temannya yang memiliki usaha
konveksi.
Namun saat itu ia belum memiliki desain baju. Selama beberapa hari ia terus
belajar membuat desain, namun pada karena kepepet, Yasa akhirnya nekat membuat
desain baju dengan aplikasi microsoft word. Pengalaman yang nekat dan juga lucu.
Setelah kaos yang ia pesan jadi, ia akhirnya mencoba menjualnya, namun dari 24 kaos
yang ia buat hanya terjual dua buah kaos saja dimana salah satu kaosnya dibeli oleh
ibunya sendiri.
Meskipun kaosnya tidak laku, ia tidak kapok berbisnis kaos. Ia kemudian pergi
ke pasar Tanah Abang untuk mencari kaos untuk dijual. Ia membeli berlusin-lusin
kaos dan membawanya pulang ke rumahnya.
Yasa kemudian mulai menjual lusinan kaosnya tanpa disertai strategi marketing
yang bagus. Sedikit demi sedikit kaosnya mulai banyak yang terjual. Ia akhirnya
berhasil menutupi modal jualannya. Setelah ia itu akhirnya mulai merencanakan
bisnisnya dengan matang.
Setelah punya cukup modal, Yasa mulai berbinis minuman dengan membuka
kedai yang ia namakan 'Ini Teh Kopi'. Usahanya ini berkembang dengan cepat bahkan
ia berani membuka cabang di mal Ambasador namun lama kelamaan ia merugi
bahkan kerugiannya mencapai hingga seratus juta rupiah.
Setelah itu ia menghentikan semua aktivitas usahanya untuk berfokus pada
ujian nasional. Setelah lulus SMA, Yasa Singgih kembali terjun ke dunia bisnis. Kali
ini ia berfokus jualan aneka produk pria. Ia memilih nama Men's Republic sebagai
nama brand nya. Untuk itu, ia bekerja sama dengan pabrik sepatu di Bandung sebagai
suplier produknya. Kali ini strategi bisnisnya disertai dengan perencanaan bisnis yang
matang.
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Produknya ia jual di kisaran harga 195 ribu hingga 390 ribu dengan menyasar
kalangan anak muda. Ia menjual produknya secara online. Meskipun tidak memiliki
pabrik pembuatan sepatu, Yasa Singgih berhasil menjual sepatunya hingga 500
pasang sepatu perbulannya dengan omset mencapai ratusan juta.
Sukses bisnis sepatunya membuat nama Yasa Singgih mulai dikenal sebagai
salah satu pengusaha termuda. Selain berbisnis sepatu, ia juga mulai menjual aksesoris
pria seperti tas, ikat pinggang ataupun celana. Brand Men's Republic mulai dikenal
luas di Indonesia.
Kesuksesan di usia muda membuat nama Yasa Singgih masuk dalam daftar 30
anak muda di Asia dibawah umur 30 tahun yang memberi perubahan di dunia retail
dan e-commerce. Di usia 20 tahun, ia sudah memiliki perusahaan sendiri dengan
nama PT Paramitha Singgih yang menaungi brand Men's Republic.
Di sela-sela kesibukannya sebagai pengusaha muda, Yasa Singgih juga biasa
hadir di berbagai seminar kewirausahaan sebagai pembicara atau narasumber.
Selain itu ia juga menulis buku berjudul 'Never Too Young To Become A
Billionaire' yang menceritakan pengalaman sebagai pengusaha muda. Namanya juga
biasa muncul di media cetak dan elektronik.
Intan Astria Saridewi/18/X U3

BIOGRAFI BARACK HUSSEIN OBAMA

Obama adalah orang Afrika-Amerika pertama yang dicalonkan oleh sebuah partai politik
besar Amerika untuk menjadi presiden.[1] Lulusan Universitas Columbiadan Sekolah Hukum
Harvard; di sana ia menjabat sebagai presiden Harvard Law Review, Obama bekerja
sebagai koordinator masyarakat dan menjabat sebagai pengacara hak sipil sebelum
menjadi Senat Illinois selama tiga kali mulai 1997 hingga 2004. Ia mengajar hukum
konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicagosejak 1992 hingga 2004. Setelah
kegagalan meraih kursi di Dewan Perwakilan AS tahun 2000, ia mengumumkan
kampanyenya untuk Senat AS bulan Januari 2003. Setelah kemenangan Maret 2004, Obama
menyampaikan catatan kuncinya pada Konvensi Nasional Demokrat Juli 2004. Ia terpilih
sebagai Senat pada November 2004 dengan 70 persen suara.
Sebagai anggota minoritas Demokrat di Kongres ke-109, ia membantu membuat undang-
undang yang mengatur senjata konvensional dan mempromosikan akuntabilitas publik dalam
penggunaan dana federal. Ia juga melakukan perjalanan resmi ke Eropa Timur, Timur
Tengah, dan Afrika. Selama Kongres ke-110, ia membantu membuat UU
mengenai lobi dan kecurangan pemilihan, perubahan iklim, terorisme nuklir, dan perawatan
bagi personil militer AS yang pulang. Obama mengumumkan kampanye presidennya pada
Februari 2007, dan dicalonkan pada Konvensi Nasional Demokrat 2008dengan
senator Delaware, Joe Biden sebagai pasangan kampanye. Dan Pada tanggal 4 November
2008 Barack Obama sukses mengalahkan rivalnya senator John Mccain dari partai republik
dan menjadi presiden amerika ke 44 dan orang kulit hitam pertama sebagai presiden Amerika
serikat.

Kehidupan awal dan karir


Barack Obama lahir di Kapi’olani Medical Center for Women &
[2]
Children di Honolulu, Hawaii, dari pasangan Barack Hussein Obama, Sr.,
seorang Kenya berkulit hitamdari Nyang’oma Kogelo, Distrik Siaya, Kenya, dan Ann
Dunham, seorang Amerika berkulit putih dari Wichita, Kansas.[3] Orangtuanya bertemu
ketika bersekolah di Universitas Hawaii, tempat ayahnya belajar dengan status sebagai murid
asing.[4] Keduanya berpisah ketika Obama berusia dua tahun dan akhirnya bercerai..[5] Ayah
Obama kembali ke Kenya dan melihat anaknya untuk terakhir kalinya sebelum meninggal
dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tahun 1982.[6]Setelah bercerai, Dunham menikahi Lolo
Soetoro, dan keluarganya pindah ke Indonesia tahun 1967. Obama kemudian bersekolah di
Intan Astria Saridewi/18/X U3

sekolah lokal di Jakarta hingga ia berusia 10 tahun. Saat ini Obama masih dapat
berbicara bahasa Indonesia yang pas-pasan.
Ia kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama kakek dan neneknya dan belajar di Sekolah
Punahou sejak kelas lima tahun 1971 hingga lulus SMA pada 1979.[7] Ibu Obama kembali ke
Hawaii tahun 1972 selama beberapa tahun dan kemudian ke Indonesia untuk menyelesaikan
kerja lapangan untuk disertasi doktoral. Ia meninggal karena kanker rahim tahun
1995.[8]Sebagai seorang dewasa, Obama mengakui bahwa ketika SMA ia
menggunakan mariyuana, kokain, dan alkohol, yang ia jelaskan pada Forum Sipil
Presiden 2008 sebagai kesalahan moralnya yang terbesar.[9][10]Setelah SMA, Obama pindah
ke Los Angeles lalu ia belajar di Perguruan Tinggi Occidental selama dua tahun.[11] Ia
kemudian dipindahkan ke Universitas Columbia di New York City, dan kemudian ia lulus
dalam bidang pengetahuan politikdengan kelebihan pada hubungan internasional.[12]Obama
lulus dengan B.A. dari Columbia tahun 1983, kemudian bekerja selama setahun di Business
International Corporation[13] dan kemudian di New York Public Interest Research
Group.[14][15]

Barack Obama dibesarkan oleh ibunya, Ann Dunham.


Setelah empat tahun di New York City, Obama pindah ke Chicago, lalu ia menjabat sebagai
direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah perkumpulan masyarakat berbasis
gereja yang sebenarnya terdiri dari delapan paroki Katolik di Roseland Raya (Roseland, West
Pullman, dan Riverdale) di South Side, Chicago, dan bekerja di sana selama tiga tahun mulai
Juni 1985 hingga Mei 1988.[14][16] Selama menjabat sebagai direktur DCP, stafnya bertambah
dari satu menjadi tiga belas pendapatan per tahunnya meningkat dari $70.000 menjadi
$400.000, dengan keberhasilan meliputi membantu membuat program pelatihan kerja,
program pelatihan persiapan perguruan tinggi, dan organisasi hak penjual di Altgeld
Gardens.[17] Obama juga bekerja sebagai konsultan dan instruktur untuk Gamaliel
Foundation, sebuah institut perkumpulan masyarakat.[18]Di pertengahan 1988, ia untuk
pertama kalinya mengunjungi Eropa selama tiga minggu dan lima minggu di Kenya, dan ia
banyak bertemu saudara Kenya-nya untuk pertama kalinya.[19]Obama masuk Sekolah Hukum
Harvard pada 1988. Pada akhir tahun pertamanya, ia dipilih, menurut kelasnya dan kompetisi
menulis, sebagai editor Harvard Law Review.[20] Bulan Februari 1990, di tahun keduanya, ia
terpilih menjadi presiden Law Review, sebuah posisi sukarela penuh waktu yang berguna
sebagai pimpinan editor dan pemantau 80 editor Law Review.[21] Pemilihan Obama
sebagai presiden Law Reviewberkulit hitam pertama diketahui secara luas dan diikuti oleh
beberapa profil yang panjang.[21] Pada musim panas, ia kembali ke Chicago untuk bekerja
sebagai associatemusim panas di law firm Sidley & Austin tahun 1989 dan Hopkins &
Sutter tahun 1990.[22] Setelah lulus dengan magna cum laude Juris Doctor (J.D.)[23][24] dari
Harvard tahun 1991, ia kembali ke Chicago.[20]Publisitas dari pemilihannya sebagai
presiden Harvard Law Reviewberkulit hitam pertama membawanya pada kontrak penerbitan
dan pembuatan buku mengenai hubungan ras.[25] Dalam usaha untuk merekrutnya ke fakultas
mereka, Sekolah Hukum Universitas Chicago menyediakan Obama beasiswa dan kantor
untuk membuat bukunya.[25] Ia awalnya berencana menyelesaikan buku tersebut dalam satu
tahun, tapi ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama setelah buku ini berubah menjadi
memoir pribadi. Untuk bekerja tanpa gangguan, Obama dan istrinya, Michelle, berlibur
ke Bali dan ia menulis bukunya selama beberapa bulan. Manuskrip tersebut akhirnya
diterbitkan pada pertengahan 1995 dengan judul Dreams from My Father.[25]Obama
memimpin Project Vote Illinois mulai April hingga Oktober 1992, dengan registrasi pemilih
dnegan sepuluh staf dan tujuh ratus sukarelawan; tujuannya berhasil dengan mendaftarkan
150.000 dari 400.000 orang Afrika-Amerika di negara bagian itu, sehingaga Crain’s Chicago
Business menempatkan Obama dalam daftar “40 under Forty” tahun 1993.[26][27]
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Kanan ke kiri: Barack Obama dan Maya Soetorodengan ibunya Ann Dunham dan
kakeknya Stanley Dunham di Hawaii (awal 1970-an).

Berawal tahun 1992, Obama mengajarkan hukum konstitusional di Sekolah Hukum


Universitas Chicago selama dua belas tahun, menjadi yang pertama dikelompokkan sebagai
Penceramah sejak 1992 hingga 1996, dan kemudian sebagai Penceramah Senior sejak 1996
hingga 2004.[28]Ia juga, tahun 1993, bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill & Galland,
sebuah firma hukum dengan dua belas pengacara yang berpengalaman dalam litigasi hak-hak
sipil dan pembangunan ekonomi masyarakat, dan ia adalah seorang associate selama tiga
tahun sejak 1993 hingga 1996, kemudian of counsel mulai 1996 hingga 2004, dengan lisensi
hukumnya berakhir tahun 2002.[14][29][30]Obama adalah anggota pendiri dewan direktur Public
Allies tahun 1992, mengundurkan diri sebelum istrinya, Michelle, menjadi direktor eksekutif
pendiri Public Allies Chicago di awal 1993.[14][31] Ia menjabat dari 1993 hingga 2002 pada
dewan direktur Woods Fund of Chicago, yang pada 1985 telah menjadi yayasan pertama
yang mendanai Developing Communities Project, dan juga sejak 1994 hingga 2002 pada
dewan direktur The Joyce Foundation.[14] Obama bekerja pada dewan direktur Chicago
Annenberg Challenge pada 1995-2002, sebagai presiden pendiri dan pimpinan dewan
direktur sejak 1995-1999.[14] Ia juga bekerja pada dewan direktur Chicago Lawyers’
Committee for Civil Rights Under Law, Center for Neighborhood Technology, dan Lugenia
Burns Hope Center.[14]

Legislator negara bagian 1997-2004


Obama berhasil mengalahkan semua pesaingnya dari pemilihan dan muncul dalam pemilihan
tanpa saingan. [32] Ia kemudian dipilih sebagai Senat Illinois tahun 1996, menggantikan
Senator Negara Bagian Alice Palmersebagai Senator dari Distrik ke-13 Illinois, yang
kemudian membentangi South Side Chicago dari Hyde Park–Kenwood ke selatan di South
Shore dan barat ke Chicago Lawn.[33] Setelah terpilih, Obama bersahabat dengan Presiden
Senat Illinois yang membantu senator baru ini berhasil. Ia mensponsori hukum yang
meningkatkan kredit pajak bagi pekerja berpendapatan rendah, menegosiasikan reformasi
kesejahteraan, dan mempromosikan peningkatan subsidi bagi perawatan anak.[34]
Obama terpilih kembali sebagai Senat Illinois tahun 1998, dan lagi tahun 2002.[35] Tahun
2000, ia dikalahkan dalam pemilihan pendahuluan Demokrat untuk Dewan Perwakilan AS
oleh Bobby Rush selama empat tahun dengan perbandingan dua banding satu.[36][37]
Bulan Januari 2003, Obama menjadi pimipinan Komite Kesehatan dan Pelayanan Sipil Senat
Illinois ketika Demokrat, setelah satu dasawarsa seabgai minoritas, akhirnya memperoleh
mayoritas.[38] Ia mensponsori dan memimpin pengesahan bipartisan UU untuk
memonitor pemrofilan rasial dengan meminta polisi mencatat ras para tahanan dan UU
tersebut menjadikan Illinois negara bagian pertama yang melakukan perekaman interogasi
Intan Astria Saridewi/18/X U3

pembunuhan.[34][39] Obama mengundurkan diri dari Senat Illinois pada November 2004
setelah pemilihannya menuju Senat AS.[40]

Kampanye Senat AS 2004


Di pertengahan 2002, Obama mulai melakukan kampanye menuju Senat AS; ia memasukkan
pakar politik David Axelrod yang gagal dan mengumumkan pencalonannya pada Januari
2003.[41] Keputusan oleh Peter Fitzgeralddari Republik dan pendahulunya Carol Moseley
Braun dari Demokrat tidak yang tidak mengikuti persaingan ini membuka pemilihan
pendahuluan Demokrat dan Republik yang melibatkan lima belas kandidat.[42]Pencalonan
Obama didorong oleh kampanye iklan Axelrod yang menampilkan wajah Walikota
Chicago Harold Washington dan dorongan oleh anak darai Paul Simon, bekas Senator AS
untuk Illinois.[43] Ia menerima 52% suara pada pendahuluan Maret 2004, menyisakan 29%
bagi saingan Demokrat terdekatnya.[44]
Saingan Obama di pemilihan umum, pemenang pendahuluan Jack Ryan dari Partai Republik,
mundur dari persaingan ini pada Juni 2004.[45]
Bulan Juli 2004, Obama menulis dan menyampaikan catatannya pada Konvensi Nasional
Demokrat 2004 di Boston, Massachusetts.[46] Setelah menjelaskan pengalaman kakeknya
sebagai veteran Perang Dunia IIdan pembuat program FHA dan G.I. Bill New Deal, Obama
berbicara mengenai perubahan prioritas ekonomi dan sosial pemerintah AS. Ia
mempertanyakan Perang Irak oleh administrasi Bush dan memberi penghargaan pada
tentaranya. Mencontoh dari sejarah AS, ia mengkritik pandangan partisan terhadap elektorat
dan meminta Amerika bersatu dalam perbedaan, dengan mengatakan, “Tidak ada yang
namanya Amerika liberal dan Amerika konservatif; yang ada hanya Amerika
Serikat.”[47]Penyiaran pidato ini oleh berbagai organisasi berita besar melambungkan status
Obama sebagai sebuah figur politik nasional dan membantu kampanyenya menuju Senat
AS.[48]
Bulan Agustus 2004, dua bulan setelah pengunduran diri Ryan dan kurang dari tiga bulan
sebelum Hari Pemilihan, Alan Keyes menerima pencalonan Partai Republik Illinois untuk
menggantikan Ryan.[49] Seorang yang lama menetap di Maryland, Keyes menetapkan tempat
tinggal permanennya di Illinois karena pencalonan.[50] Pada pemilihan umum November
2004, Obama menerima 70% suara, sementara Keyes 27%, kemenangan terbesar untuk
persaingan negara bagian dalam sejarah Illinois.[51]

Senator AS sejak 2005


Obama disumpah sebagai senator pada 4 Januari 2005.[52] Obama adalah Senator Afrika
Amerika kelima dalam sejarah AS, dan yang ketiga yang banyak dipilih.[53] Ia adalah anggota
Senat satu-satunya dari Kaukus Hitam Kongresional.[54] CQ Weekly, sebuah terbitan
nonpartisan, menyebutnya sebagai “Demokrat setia” berdasarkan analisis seluruh suara Senat
pada 2005-2007, dan National Journal menempatkannya sebagai senator “paling liberal”
berdasarkan penelitian terhadap suara yang dipilih selama 2007. tahun 2005 ia menempati
peringkat ke-16, dan pada 2006 di peringkat ke-10.[55][56] Tahun 2008,
menurut Congress.org Obama adalah Senator terkuat ke-11.[57]

Undang-undang
Sponsor undang-undang Senat, Tom Coburn (R-Okla.) dan Obama mendiskusikan Coburn–
Obama Transparency Act.[58]
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Obama memberi suara pada Undang-Undang Kebijakan Energi 2005dan


mensponsori Undang-Undang Imigrasi Teratur dan Amerika Aman.[59] Bulan September
2006, Obama mendukung UU semacam itu, Undang-Undang Keamanan.[60] Obama
memperkenalkan dua inisiatif yang menggunakan namanya: Lugar-Obama, yang memperluas
konsep pengurangan ancaman kooperatif Nunn-Lugar terhadap senjata
konvensional,[61]dan Undang-Undang Transparansi Coburn-Obama, yang mengawali
pembuatan USAspending.gov, sebuah mesin pencari web untuk pengeluaran
federal.[62] Tanggal 3 Juni 2008, Senator Obama, bersama Senator Thomas R. Carper, Tom
Coburn, dan John McCain, memperkenalkan perundang-undangan berikut: Undang-Undang
Memperkuat Transparansi dan Akuntabilitas Pengeluaran Federal 2008.[63]
Obama mensponsori undang-undang yang meminta pemilik PLTN untuk memperingatkan
pihak lokal dan negara bagian mengenai kebocoran radioaktif, tapi UU ini gagal disahkan
secara penuh oleh Senat setelah diubah besar-besaran dalam komite.[64] Bulan Desember
2006, Presiden Bush menandatangani pengesahan Undang-Undang Bantuan, Keamanan, dan
Promosi Demokrasi untuk Republik Demokratik Kongo, menandakan UU federal pertama
yang disahkan dengan Obama sebagai sponsor utama.[65] Bulan Januari 2007, Obama dan
Senator Feingold memperkenalkan penyediaan jet perusahaan pada Undang-Undang
Kepemimpinan Jujur dan Pemerintah Terbuka, yang disahkan bulan September
2007.[66] Obama juga memperkenalkan Undang-Undang Pencegahan Praktik Penipuan dan
Intimidasi Pemilih, sebuah UU yang ditujukan untuk mencegah praktik penipuan dalam
pemilihan federal[67] dan Undang-Undang De-Eskalasi Perang Irak 2007,[68] tapi tak satupun
yang disahkan.

Kemudian tahun 2007, Obama mensponsori sebuah amandemen Undang-Undang


Kewenangan Pertahanan yang menambahkan penjaga untuk hukuman militer terhadap
penyalahgunaan kepribadian.[70]Amandemen ini disahkan secara penuh oleh Senat di musim
semi 2008.[71] Ia mensponsori Undang-Undang Penetapan Sanksi Iran yang mendukung
pencabutan dana pension negara dari industri minyak dan gas Iran, yang tidak disahkan
komite, dan mensponsori undang-undang untuk mengurangi resiko terorisme
nuklir.[72][73] Obama juga mensponsori amandemen Senat untuk Program Negara untuk
Asuransi Kesehatan Anak yang menyediakan satu tahun perlindungan kerja bagi anggota
keluarga yang merawat prajurit dengan luka peperangan.[74]

Komite
Obama melakukan tugas pada Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Lingkungan dan
Pekerjaan Umumdan Urusan Veteran sepanjang Desember 2006.[75] Bulan Januari 2007, ia
Intan Astria Saridewi/18/X U3

keluar dari komite Lingkungan dan Pekerjaan Umum dan melakukan tugas tambahan
dengan Kesehatan, Pendidikan, Buruh, dan Pensiun dan Keamanan Dalam Negeri dan Urusan
Pemerintah.[76] Ia juga menjadi Pimpinan Subkomite Senat untuk Urusan Eropa.[77] Sebagai
anggota Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Obama melakukan perjalanan ke luar
negeri menuju Eropa TImur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika. Ia bertemu
dengan Mahmoud Abbas sebelum menjadi Presiden Palestina, dan menyampaikan pidato
di Universitas Nairobi yang mengkritik korupsi dalam pemerintahan Kenya.

Kampanye presiden 2008


Tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan pencalonannya untuk Presiden Amerika
Serikat di depan bangunan Old State Capitol di Springfield, Illinois.[82][83]Pemilihan tempat
pidato ini sangat simbolis karena di tempat itu juga Abraham Lincoln menyampaikan pidato
bersejarahnya, “House Divided” tahun 1858.[84] Selama kampanye, Obama mengangkat
masalah pengakhiran Perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan
menyediakan perawatan kesehatan universal, yang pada satu titik sebagai tiga janji
utamanya.[85]

Obama di panggung dengan istri dan dua anaknya sebelum mengumumkan kampanye
presiden di Springfield, Illinois.

Kampanye Obama memakan $58 juta pada pertengahan pertama 2007, diantaranya
sumbangan kurang dari $200, dikelompokkan sebagai “donasi kecil” menurut hukum
kampanye, berjumlah $16.4 juta. Angka $58 juta ini mencetak rekor penggalangan dana
kampanye presiden pada enam bulan pertama tahun kalender sebelum pemilihan.[86] Dampak
donasi kecil ini sangat besar dari sudut pandang absoolut dan perspektif.[87] Bulan Januari
2008, kampanyenya mencetak rekor penggalangan dana lainnya dengan $36.8 juta, jumlah
terbanyak yang dikumpulkan dalam satu bulan oleh seorang calon presiden dalam kampanye
pendahuluan Demokrat.[88]
Pada persaingan Konvensi Nasional Demokrat Januari 2008, Obama seri dengan Hillary
Clinton untuk jumlah delegasi dalam pemilihan pendahuluan New Hampshiredan
memenangkan lebih banyak delegasi daripada Clinton pada pemilihan dan kaukus
di Iowa, Nevada dan South Carolina. Pada Selasa Super, ia menang dengan 20 delegasi lebih
banyak dari Clinton.[89] Ia kemudian mencetak rekor penggalangan dana lainnya dalam dua
bulan pertama 2008, senilai $90 juta untuk kampanye pendahuluan dibanding Clinton senilai
$45 juta.[90]Setelah Selasa Super, Obama memenangkan sebelas pendahuluan dan kaukus
Februari yang tersisa.[91] Obama dan Clinton seri dalam persaingan 4 Maret
di Vermont, Texas, Ohio, dan Rhode Island; Obama menutup bulan itu dengan menang di
Wyoming dan Mississippi.[92]
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Bulan Maret 2008, sebuah kontroversi terjadi yang melibatkan bekas pastor Obama selama
dua puluh tahun, Jeremiah Wright,[93] setelah klip siaran ABC News mengenai ceramah
politiknya yang sangat rasial.[93][94]Awalnya, Obama menanggapi dengan menceritakan peran
Wright di komunitas Afrika Amerika Chicago,[95]tapi mengecam ucapannya dan mengakhiri
hubungan Wright dengan kampanye ini.[96] Selama kontroversi ini, Obama menyampaikan
pidato berjudul “A More Perfect Union“[97] yang mengangkat masalah ras. Obama langsung
mengundurkan diri dari Trinity United Church of Christ “untuk menghindari dugaan bahwa
ia telah mengatur segala pendapatnya yang dijelaskan di gereja itu.

Keluarga dan kehidupan pribadi


Obama bertemu istrinya, Michelle Robinson, bulan Juni 1989 ketika ia bekerja sebagai
asosiat musim panas untuk firma hukum Sidley Austin di Chicago.[101] Sebagai penasehat
Obama selama tiga bulan di firma itu, Robinson bergabung dengannya dalam kelompok
sosial, tapi menolak permintaan awalnya untuk berkencan.[102]Mereka mulai berkencan pada
musim panas itu, bertunangan tahun 1991, dan menikah tanggal 3 Oktober 1992.[103] Anak
pertama mereka, Malia Ann, lahir tahun 1998,[104] diikuti oleh anak kedua, Natasha
(“Sasha”), tahun 2001.[105]
Menyetujui pembuatan buku,[106] keluarga ini pindah tahun 2005 dari sebuah kondominium
di Hyde Park, Chicago ke rumah mereka senilai $1.6 juta di Kenwood,
Chicago.[107] Pembelian tanah dan penjualannya ke Obama oleh istri si pembangun dan
temannya Tony Rezkomenarik perhatian media karena dakwaan dan keyakinan Rezko
terhadap hukuman korupsi politik yang tidak berhubungan dengan Obama.[108][109]
Bulan Desember 2007, majalah Money memperkirakan kekayaan keluarga Obama mencapai
$1.3 juta.[110]Pembayaran pajak mereka tahun 2007 memperlihatkan pendapatan rumah
tangga sekitar $4.2 juta dari sekitar $1 juta pada 2006 dan $1.6 juta pada 2005 yang
kebanyakan berupa hasil penjualan bukunya.[111]

Obama bermain basket dengan militer AS di Djibouti tahun 2006.[112]


Intan Astria Saridewi/18/X U3

Dalam wawancara tahun 2006, Obama menjelaskan keragaman keluarganya. “Michelle akan
memberitahukan bahwa ketika kami bersama untuk Natal atau Hari Pengucapan Syukur,
rasanya seperti PBB kecil,” katanya. “Saya mempunyai saudara yang mirip seperti Bernie
Mac, dan saya juga mempunyai saudara yang mirip Margaret Thatcher.”[113] Obama memiliki
tujuh saudara tiri dari keluarga ayah Kenya, enam orang, dan seorang adik tiri, Maya
Soetoro-Ng, anak dari ibunya dan suami keduanya dari Indonesia.[114] Ibu Obama lahir dari
orangtua ibunya di Kansas, Madelyn Dunham[115] hingga kematiannya pada 2 November
2008, sebelum pemilihan presiden.[116]Dalam buku Dreams from My Father, Obama
mengaitkan sejarah keluarga ibunya dengan pendahulu warga Amerika Asli dan saudara
jauh Jefferson Davis, presiden Konfederasi selatan pada Perang Sipil Amerika.[117]
Obama bermain basket, sebuah olahraga yang diikutinya sebagai anggota tim SMA-
nya.[118] Sebelum mengumumkan pencalonan presidennya, ia memulai usaha untuk berhenti
merokok.[119]
Obama adalah seorang Kristen yang pandangan religiusnya telah berkembang di masa
dewasanya. Dalam buku The Audacity of Hope, Obama menulis bahwa “ia tidak dibesarkan
dalam keluarga religius.” Ia menjelaskan ibunya, dibesarkan oleh orangtua non-religius (yang
dijelaskan Obama sebagai “Metodis dan Baptis yang non-praktik”) yang terpisah dari agama,
“dalam beberapa hal adalah orang yang sangat spiritual yang pernah kukenal.” Ia
menggambarkan ayahnya sebagai “seorang Muslim”, tapi “mengakui ateis” ketika
orangtuanya bertemu, dan ayah tirinya sebagai “seseorang yang melihat agama tidak terlalu
berguna.” Dalam buku tersebut, Obama menjelaskan bagaimana, melalui bekerja
dengan gereja hitam sebagai koordinator masyarakat ketika masih berusia 20 tahunan, ia
mulai memahami “kekuatan tradisi religius Afrika-Amerika untuk melakukan perubahan
sosial.”[120][121] Ia dibaptis di Trinity United Church of Christ tahun 1988.[122][123]
Budaya dan pandangan politik
Dengan ayah Kenya dan ibu Amerika, kehidupannya di Honolulu dan Jakarta, dan
pendidikannya di Ivy League, kehidupan awal Obama sangat berbeda dengan politikus
Afrika-Amerika yang mengawali karir mereka pada 1960-an melalui partisipasi pada gerakan
hak-hak sipil.[124]Mengenai pertanyaan tentang apakah ia “cukup hitam,” Obama menanggapi
pada National Association of Black Journalists pada Agustus 2007 bahwa debat ini tidak
mengenai penampilan fisiknya atau catatannya mengenai masalah pemilih berkulit hitam.
Obama mengatakan bahwa “kami masih terjebak bila Anda berpihak pada orang berkulit
putih maka pasti ada yang salah.”[125]
Mengikuti pidato awal John F. Kennedy, Obama menghargai masa mudanya dalam pidato
kampanye Oktober 2007: “Saya takkan berada di sini bila, kesempatan tidak diberikan pada
generasi yang baru.”[126]
Banyak komentator menyebutkan pernyataan internasional Obama sebagai faktor
menentukan untuk pandangan publiknya.[127] Tidak hanya beberapa pemungutan suara yang
memperlihatkan dukungan kuat kepadanya di negara lain,[128] tapi Obama juga membuat
hubungan dengan politisi luar negeri dan pimpinan negara terpilih bahkan sebelum
pencalonan presidennya, terutama dengan Perdana Menteri Britania Tony Blair, yang
dijumpainya di London pada tahun 2005,[129]dengan pimpinan Partai Demokrat Italia Walter
Veltroni, yang mengunjungi kantor Senat Obama tahun 2005,[130]dan Presiden
Perancis Nicolas Sarkozy, yang juga mengunjunginya di Washington tahun 2006.[131]
Intan Astria Saridewi/18/X U3

Biografi Singkat Nabi Muhammad SAW


Muhammad SAW berasal dari kalangan suku Quraisy. Ayahnya bernama Abudllah ibn
Abdul Muthalib dan ibunya bernama Aminah binti Wahab. Garis nasab ayah dan ibunya
bertemu pada Kilab ibn Murrah. Apabila ditarik ke atas, silsilah beliau sampai pada N abi
Ismail as dan Nabi Ibrahim as.

Muhammad SAW lahir di Mekah Al-Mukarammah pada hari Senin 12 Rabi’ul Awal,
bertepatan dengan 20 April 571 M pada tahun Gajah. Disebut tahun Gajah, karena pada saat
lahir beliau lahir, Mekah diserang oleh Abrahah yang bermaksud menghancurkan Ka’bah
dengan menggunakan seekor gajah yang besar. Tetapi serangan Abrahah gagal karena
pasukan Abrahah itu diserang penyakit mengerikan. Penyerangan Abrahah ke Mekah ini
diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Fil.
Muhammad SAW dilahirkan sebagai yatim. Ayahnya Abdullah wafat tiga bulan setelah
menikahi ibunya. Nama Muhammad merupakan pemberian kakeknya, Abdul Muthalib.
Sebuah nama yang tidak lazim dan populer di kalangan suku Quraisy saat itu. Beliau
beberapa hari disusui oleh Tsuwaibah, sahaya Abu Lahab, kemudian dilanjutkan penyusuan
dan pengasuhannya oleh Halimah al-Sa’diyah.
Ketika berusia 5 tahun, beliau dikembalikan kepada Aminah. Akan tetapi, setahun kemudian
ibu kandung yang dicintainya ini pun wafat (usia Muhammad 6 tahun). Abdul Muthalib
melanjutkan pengasuhan atas cucunya sampai kakek yang bijak ini juga wafat dua tahun
kemudian (usia Muhammad 8 tahun). Sejak usia 8 tahun, tanggung jawab untuk mengasuh
dan membesarkan Muhammad SAW selanjutnya dipikul oleh Abu Thalib, salah seorang
putera Abdul Muthalib yang paling miskin, tetapi sangat disegani dan dihormati oleh
penduduk Mekah.
Ketika usia 12 tahun, Muhammad SAW ikut pamannya Abu Thalib untuk berdagang ke
Syiria. Ketika Abu Thalib sampai Bushra, ia bertemu dengan pendeta Kristen, Buhaira
namanya. Pendeta itu melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad sebagaimana
termaktub dalam kitab suci yang dipercayainya. Ia memperingatkan Abu Thalib agar menjaga
keselamatan Muhammad dari orang-orang Yahudi di Syiria yang apabila melihat tanda-tanda
itu mungkin akan mencelakainya bahkan membunuhnya. Oleh karena itu, Abu Thalib
mempersingkat keberadaannya di Syiria kali ini dan setelah itu tidak pernah lagi berpergian
jauh meninggalkan kota Mekah.
Tatkala Muhammad SAW berusia 15 tahun, terjadi peperangan antara suku Quraisy dan
kabilah Hawazin. Perang ini disebut dengan perang Fijar yang artinya pendurhakaan. Disebut
Intan Astria Saridewi/18/X U3

demikian karena penyebab terjadinya perang ini adalah pelanggaran yang dilakukan oleh
kabilah Hawazin terhadap aturan dan adat setempat. Dalam perang ini, Muhammad
membantu pamannya memungut anak panah yang dilontarkan musuh dan sesekali
melepaskan anak panah ke pihak musuh. Perang ini terjadi selama empat tahun, kendati
hanya terjadi beberapa hari saja setiap tahunnya. Perang ini berakhir dengan perdamaian yang
melahirkan perserikatan (organisasi) bernama hilf al-fudhul (sumpah utama). Di organisasi
ini, Muhammad terpilih menjadi anggotanya dan merupakan anggota termuda.
Selain aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, masa remaja Muhammad SAW dilalui
dengan menggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Mekah di daerah Jiad.
Pada waktu-waktu tertentu, Muhammad dan keluarganya mengunjungi pasar Ukadz,
Majanah dan Dzu al-Majaz untuk mendengarkan sajak-sajak yang dibawakan ahli-ahli syair
ternama di Arab, yang disebut penyair Mudlahhabat dan Mu’allaqat.
Pada usia 24 tahun, Muhammad SAW bergabung dengan kelompok dagang Siti Khadijah
untuk melakukan perniagaan (perjalanan bisnis) ke Syiria. Ini adalah kunjungan kedua
Muhammad ke Syiria. Di sini, Muhammad menunjukkan kepiawaiannya dalam berdagang.
Sikap dan tutur kata Muhammad ketika menawarkan barang dagangan menarik minat calon
pembeli untuk berbelanja kepadanya, sehingga barang yang ditawarkan itu laku keras dan
beliau memperoleh keuntungan besar. Hal inilah yang melahirkan suka cita yang amat dalam
pada diri Khadijah kepada Muhammad. Kekaguman Khadijah atas keagungan pribadi
Muhammad menimbulkan hasrat untuk menjadikan beliau sebagai pendamping hidupnya.
Menginjak usia 25 tahun, Muhammad mendapat pinangan dari Khadijah untuk menjadi
suaminya. Khadijah menyuruh Nafisah pembantunya yang setia untuk menjumpai
Muhammad dan menyampaikan isi hatinya. Setelah berpikir serius dan berdiskusi dengan
pamannya, akhirnya Muhammad menerima pinangan Khadijah untuk mendampinginya. Pada
tahun itulah, Muhammad resmi menjadi suami Khadijah, seorang janda kaya dari kalangan
bangsawan Quraisy yang terpandang, ia pernah dua kali menikah tetapi tidak dikaruniai
keturunan.
Ketika Muhammad berusia 35 tahun, terjadilah bencana alam (banjir) di kota Mekah.
Bencana ini menyebabkan Ka’bah yang ada di Mekah mengalami kerusakan, sehingga Hajar
Aswad berpindah dari tempatnya semula. Saat itu terjadi perselisihan di kalangan pemuka
quraisy tentang siapa yang berhak menempatkan kembali Hajar Aswad ke posisinya semula.
Bahkan perselisihan ini nyaris mengobarkan perang saudara, karena masing-masing merasa
paling berhak untuk menempatkan Hajar Aswad. Untunglah Muhammad berhasil
mendamaikan perselisihan tersebut. Muhammad meminta selembar kain. Kain itu
dihamparkan lalu batu itu diletakkan di atasnya dengan tangan beliau sendiri. Disuruhnya
ketua setiap kabilah memegang ujung kain itu, lalu mengangkatnya bersama-sama dan
membawa ke tempat dimana Hajar Aswad itu diletakkan. Kemudian beliau mengambil Hajar
Aswad itu diletakkan. Kemudian beliau mengambil Hajar Aswad dari atas kain tersebut dan
meletakkannya ke tempat semula. Keputusan ini ternyata memuaskan semua pihak yang
bertikai. Dalam peristiwa inilah, Muhammad mendapat julukan Al-Amin (orang yang
terpercaya) dari kaumnya, sehingga beliau semakin populer di kalangan penduduk Mekah.
Sebenarnya popularitas Muhammad tidak muncul dengan tiba-tiba. Sejak masih kanak-kanak
sampai dewasa, beliau dikenal berbudi luhur dan berkepribadian mulia, tidak ada perbuatan
tercela yang dapat dituduhkan kepadanya. Beliau tidak pernah menyembah berhala, memakan
Intan Astria Saridewi/18/X U3

daging yang disembelih untuk berhala, minum khamar, dan mendatangi tempat perjudian.
Beliau dikenal pemalu, tetapi murah hati, mudah bergaul, dan bijaksana. Apabila ada yang
mengajak bicara didengarkannya baik-baik dan tidak pernah memalingkan muka dari lawan
bicaranya. Lisannya fasih, bicaranya sedikit dan lebih banyak mendengarkan. Waktunya
beliau gunakan untuk memikirkan kondisi masyarakat Quraisy dan ciptaan Allah, sehingga ia
sering berkhalwat (menyendiri) di Gua Hira untuk merenung dan menemukan jawaban apa
yang harus ia lakukan.
Sekitar usia 40 tahun pada malam Senin 17 Ramadhan tahun 13 SH atau 6 Agustus 610 M,
selagi Muhammad berkhlwat di Gua Hira, Jibril menyampaikan wahyu pertama, yaitu lima
ayat surat Al-alaq. Dengan turunnya wahyu tersebut, Muhammad resmi menjadi utusan Allah
(Rasulullah) yang bertugas menyampaikan risalah Allah, bahwa tiada Tuhan yang wajib
disembah kecuali Allah, dan bahwasannya Muhammad itu utusan Allah.
Muhammad SAW melaksanakan tugas risalahnya selama 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di
Madinah. Dakwah dalam periode Mekah ditempuh beliau melalui 3 tahap : Pertama, tahap
dakwah secara diam-diam, sesuai perintah Allah dalam surat al-Muddatstsir ayat satu sampai
tujuh. Dalam tahap ini, Muhammad mengajak keluarga yang tinggal serumah dan sahabat-
sahabat dekatnya agar meninggalkan agama berhala dan beribadah hanya kepada Allah
semata. Kedua, tahap dakwah semi terbuka, sesuai perintah Allah dalam surat al-Syu’ra ayat
214. Dalam tahap ini Muhammad menyeru keluarganya dalam lingkup yang lebih luas. Yang
menjadi sasaran utama dakwah ini adalah Bani Hasyim. Ketiga, tahap dakwah secara terbuka,
sesuai perintah Allah dalm surat al-Hijr ayat 15. Dalam tahap ini Muhammad meluaskan
jangkauan ajakannya tidak hanya kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya, tetapi juga kepada
seluruh penduduk Mekah dan orang-orang yang datang ke Mekah. Pada fase inilah
Muhammad mendapatkan tantangan dan reaksi yang keras dari kalangan Quraisy. Mereka
tidak hanya menolak ajakan Muhammad, tetapi juga memusuhi, memboikot dan menyiksa
orang-orang yang mendukung ajaran Muhammad. Bahkan mereka mengancam akan
membunuh Muhammad jika ia terus menyebarkan dakwahnya. Intimidasi kafir Quraisy ini
berlangsung hingga puluhan tahun. Ketika menghadapi intimidasi suku Quraisy inilah,
Muhammad menunjukkan kesabarannya yang luar biasa.
Kira-kira usia 50 tahun, Muhammad ditinggal wafat oleh dua orang yang sangat dicintainya
dan selalu mendukung dakwahnya serta melindunginya dari ancaman kafir Quraisy, yaitu
Abu Thalib dan Khadijah. Tahun ini dikenal dengan ‘am al-huzn, yakni tahun duka cita dan
kesedihan. Dengan meninggalnya dua orang pembela yang setia itu, orang-orang Quraisy
semakin berani melakukan penghinaan bahkan penganiayaan. Kemudian, Muhammad
mencoba pergi ke Thaif untuk menyampaikan dakwah kepada pemuka kabilah di sana.
Namun penduduk Thaif ternyata menolak dakwah Muhammad, bahkan mengusirnya dengan
melempari batu sehingga tubuh beliau berlumuran darah. Di peristiwa itu, kesabaran
Muhammad juga diuji.
Pada usia 51 tahun, tepatnya tanggal 27 Rajab tahun 11 setelah kenabian atau 1 tahun
sebelum hijrah, Muhammad mendapatkan perintah Allah untuk melaksanakan Isra’ Mi’raj
sebagai upaya memperkuat keimanan beliau dan mengokohkan bathin menghadapi ujian
berat karena ditinggal wafat oleh orang yang dicintai dan penyiksaan orang-orang Quraisy.
Di situlah Muhammad menerima syari’at kewajiban shalat fardhu lima kali sehari semalam,
yang harus disampaikan pengikutnya dan penduduk Quraisy, peristiwa itu justru menjadi
Intan Astria Saridewi/18/X U3

bahan untuk mengolok-olokan beliau bahkan menuduhnya sebagai manusia tidak waras. Tak
lama setelah peristiwa itu, kekerasan terhadap kaum muslimin semakin meningkat, bahkan
kafir Quraisy sepakat akan membunuh Muhammad. Menghadapi kenyataan ini, Muhammad
SAW menganjurkan para pengikutnya untuk hijrah ke Yastrib atau Madinah.
Sekitar usia 52 tahun, tepatnya bulan September 622 M, Muhammad berangkat hijrah ke
Yastrib untuk menghindari penyiksaan kafir Quraisy. Di Yastrib kedatangan Muhammad
ternyata mendapat sambutan luar biasa dari seluruh penduduknya. Sejak kedatangan
Muhammad, Yastrib berubah namanya Madinah al-Rasul (kota Rasul) atau al-Madinah al-
Munawwarah (kota yang mendapatkan cahaya).
Di Madinah inilah, Muhammad lebih leluasa menjalankan aktivitas dakwahnya. Beliau
melakukan pembinaan intensif terhadap masyarakat muslim Madinah yang baru terbentuk.
Beliau meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan berupa menyusun sejumlah nilai dan norma
yang mengatur manusia dan masyarakat dalam hal yang berkaitan dengan peribadatan, sosial,
ekonomi dan politik yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunah. Beberapa asas
kemasyarakatan yang telah diletakkan oleh Muhammad SAW, antara lain : persaudaraan (al-
ikha), persamaan (al-musawah), toleransi (al-tasamuh), musyawarah (al-tasyawur), tolong-
menolong (al-ta’awun), dan keadilan (al-adalah). Dari Madinah pula Muhammad berhasil
melakukan ekspansi dakwahnya sampai ke negara-negara di luar Jazirah Arab seperti Persia,
Romawi, Yaman, Habsyi, Mesir dan sebagainya.
Tatkala usia 60 tahun, tepatnya 20 Ramadhan tahun 8 Hijriah, setelah kafir Quraisy yang ada
di Mekah melanggar perjanjian Hudaibiyah. Muhammad SAW memimpin 10.000 pasukan
berangkat menuju Mekah. Melihat pasukan Muhammad yang begitu besar, pemuka-pemuka
Quraisy gentar, ketakutan dan berbondong-bondong masuk Islam, di antara mereka adalah
Abbas ibn Abdul Muthalib dan Abu Sufyan. Akhirnya, Muhammad dengan mudah
menaklukkan kota Mekah. Peristiwa itu terkenal dengan Futuh Mekah (pembebasan kota
Mekah).
Pada usia 62 tahun, tepatnya 25 Dzul Qaidah 10 H, setelah Islam mencapai kemenangan
hampir di seluruh Jazirah Arab, Muhammad kembali mendatangi kota Mekah bersama sekitar
100.000 pengikutnya untuk menunaikan ibadah haji. Tepat tengah hari Padang Arafah, beliau
menyampaikan pidato yang amat penting, yang ternyata menyampaikan pidatonya yang
terakhir di hadapan khalayak yang berjumlah amat banyak, sehingga pidato ini pun dikenal
dengan khutbah al-wada’ (pidato perpisahan).
Tepat usia 63 tahun, pada hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H atau 8 Juni 632 M, kira-kira tiga
bulan sesudah menunaikan ibadah haji yang penghabisan itu, Muhammad menderita demam
beberapa hari, sehingga beliau menghembuskan nafas terakhir, menghadap kehadirat Allah
SWT. Muhammad SAW wafat dengan tenang di tengah-tengah pendukungnya yang setia dan
sangat mencintainya. Pemimpin terbesar dunia sepanjang sejarah itu telah menyelesaikan
tugasnya dan kembali kepada Tuhannya.
Intan Astria Saridewi/18/X U3

You might also like