Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penuis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Kesehatan Reproduksi”.
Kami telah berusaha dengan segenap kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga makalah
ini dapat diselesaikan. Akan tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca, agar di lain kesempatan kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan
yang ada.
Akhirnya, semoga dengan membaca makalah ini, sedikit banyaknya akan menambah pengetahuan kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
C. Hak-hak Reproduksi...............................................................................3
A. Kesimpulan .................................................................................................5
B. Saran............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangat mendukung
dalam kehidupan manusia di Indonesia bahkan di dunia, penemuan yang setiap waktu terjadi dan para
peneliti terus berusaha dalam penelitiannya demi kemajuan dan kemudahan dalam beraktivitas.
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori serta
keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan reproduksi. Wilayah keilmuan
tersebut sangat penting dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para pasien yang mana
demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalankan kodratnya sebagai
perempuan.
Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan atau spesialis tetapi
sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istri-istri atau perempuan sebagai ibu atau bakal
ibu dari anak-anaknya demi kesehatan dan kesejahteraan mereka.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya. Istilah reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata “produksi” yang artinya
membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia
dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut dengan organ
reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.
Menurut BKKBN,(2001) definisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta
proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.
Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang
utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dan segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Menurut Depkes RI, 2000 kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh
mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi
yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana
seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah
menikah.
Jadi, kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan
kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan
reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki
kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum menikah dan sesudah menikah.
2. Keluarga Berencana.
8. Berbagai aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya kanker serviks, mutilasi genetalia, dan fistula
dll.
C. Hak-hak Reproduksi
Hak reproduksi perorangan dapat diartikan bahwa “setiap orang baik laki-laki maupun perempuan
(tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku, umur, agama, dll) mempunyai hak yang sama untuk
memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab (kepada diri, keluarga dan masyarakat) mengenai
jumlah anak, jarak antar anak, serta untuk menentukan waktu kelahiran anak dan di mana akan
melahirkan”
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik.
2. Perempuan dan laki-laki berhak memperoleh informasi lengkap tentang seksualitas, kesehatan
reproduksi, manfaat dan efek samping obat-obatan dan tindakan medis.
3. Adanya untuk memperoleh pelayanan KB yang aman dan efektif terjangkau, dapat diterima sesuai
dengan pilihan, tanpa paksaan tidak melawan hukum.
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya, yang dibutuhkan, yang
memungkinkan sehat dan selamat menjalani kehamilan dan persalinan serta memperoleh bayi yang
sehat.
5. Hubungan suami istri didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan
dalam situasi dan kondisi yang diinginkan bersama.
6. Para remaja, laki-laki maupun perempuan, berhak memproleh informasi yang tepat dan benar
tentang reproduksi remaja, sehingga dapat berprilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual.
7. Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan informasi yang mudah diperoleh dan akurat
mengenai PMS termasuk HIV/AIDS.
Konferensi internasional kependudukan dan pembangunan, disepakati hal-hal reproduksi yang bertujuan
untuk mewujudkan kesehatan bagi individu secara utuh, baik kesehatan rohani dan jasmani, meliputi :
6. Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya.
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari pelecehan,
perkosaan, kekerasan, penyiksaan seksual.
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi.
11. Hak untuk bebas dari segala bentuk deksriminasi dalam berkeluarga dan kehidupan kesehatan
reproduksi.
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial
yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dan segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Perhatian khusus terhadap perempuan inilah yang menyebabkan keterkaitan erat antara masalah
kesehatan reproduksi dengan isu kesehatan perempuan dan isu jender, terutama yang menyangkut
aspek kesetaraan dan keadilan jender.
B. Saran
Wawasan dan pengetahuan kesehatan sangatlah penting untuk bisa dikuasai dan dimiliki oleh para
perempuan dan laki-laki yang berumah tangga, agar kesejahteraan dan kesehatan bisa tercapai dengan
sempurna. Oleh karena itu penulis memberi saran kepada semua pihak yang terkait khususnya tenaga
kesehatan untuk bisa memberikan pengetahuan dan wawasan tersebut kepada khalayak masyarakat
dengan cara sosialisasi, dengan kegiatan tersebut semoga kesehatan reproduksi masyarakat dapat
tercapai dan masyarakat lebih pintar dalam menjaga kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiran, Eny. 2011.Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. 2002. Perempuan dan Hak Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Galang Printika.
Berbagi
Posting Komentar
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya
Armianty Amir