You are on page 1of 9

Nama Penyakit Definisi Gejala Subyektif Gejala Obyektif Terapi Keterangan

1. Kelainan Kornea
1. Keratitis
Infiltrasi sel radang 1. Mata merah 1. Injeksi siliar Ditujukan pada Pada keratitis
pada kornea sehingga 2. Nyeri 2. Injeksi Konjungtiva penyebab superfisialis atau
kornea menjadi keruh 3. Penglihatan 3. Kornea Oedem peemberian atropine epithelial : uji
menurun 4. Infiltrat pada atau midriatika bila fluoresensi (+), uji
4. Fotofobia kornea keratitisnya dalam plasido (+).
5. Lakrimasi 5. Diameter pupil
6. Blefarospasme normal atau miosis
1.1. Keratitis 1. Berbentuk keratitis 1. Antibiotik untuk Tes sensibilitas
bakterial pungtata mikroorganism kornea baik
superfisialis gram (-)
2. Sensibilitas kornea maupun gram
baik (+), garamycin
EyeD, 1 dd gtt 1
ODS;
Garamycin zalf
tube , 2 dd 1
ODS.
2. Siklopegik utk
mengistirahat
kan mata

1
1.2. Keratitis viral 1. Silau 1. Infiltrate pd kornea 1. Antiviral Tes sensibilitas
2. Rasa kelilipan shg kornea keruh (Zovirax tab no kornea menurun
3. Hipestesi kornea 2. Sensibilitas kornea XX, 4 dd tab 1;
4. Mata merah menurun Zovirax OE
5. Kabur 3. Infiltrat seperti tube, 3 dd ODS;
ranting bercabang Tobrix EyeD, 1
dd gtt 1 ODS
2. Antibiotik untuk
mencegah
timbulnya
infeksi sekunder
(Garamycin OE
tube, 3 dd 1
ODS).
Mata Merah Visus Menurun
Nama penyakit Definisi Gejala Subyektif Gejala Obyekif Terapi Keterangan
1.2. Keratitis
Herpetik
 Infeksi Primer Infeksi pada 1. Vesikel pd margo 1. Antiviral misalnya : Dapat sembuh atau
seseorang yg tidak palpebra a. Vidarabin mjd infeksi yg laten
mempunyai antibody (bilateral) b. Triflurorotimidin yg sewaktu-waktu
thdp herpes simpleks 2. Konjungtivitis c. Acyclovir dpt kambuh bila tdp
folikularis 2. Antibiotik untuk trigger mechanism
3. Keratitis pungtta mencegah infeksi seeprti demam, haid,
superfisialis yang sekunder sinar UV, stress
dpt berkembang psikis.
mjd lineris,
fasikularis dan
dendritikus
4. Pembesaran
kelenjar
preaurikuler(+)
 Infeksi sekunder Infeksi pd seseorang 1. Ulkus dendritikus 1. Antiviral misalnya : Penyulit : hypopyon,
yg telah memiliki 2. Ulkus geografik a. Vidarabin perforasi kornea
antibody thd herpes 3. Keraitis b. Triflurorotimidin
simpleks interstitialis c. Acyclovir
4. Keratitis 2. Antibiotik untuk

2
disiformis mencegah infeksi
5. Uveitis sekunder

1.4. Keratitis Infeksi yg menyerang 1. Vesikel pd kulit Antiviral Penyulit : neuritis


zoster ganglion Gasseri (unilateral) Antibiotik optic, parese otot
(cabang N. V) serta 2. Infiltrat pd Analgetik penggerak mata,
infeksi pd puncak kornea, bulat, Vitamin uveitis, ulkus kornea,
hidung, kornea, dan letak subepitelial, glaucoma.
konjungtiva. injeksi
perikorneal (+)
3. Anestesi dolorosa

Nama penyakit Definisi Gejala Subyektif Gejala Obyekif Terapi Keterangan


1.5. Keratits jamur 1. Sakit mata 1. Infiltrat berhifa dan 1. Anti jamur
2. Lakrimasi satelit (miconazole,
3. Silau 2. Cincin endotel dgn Amfoterisin)
plaque 2. Berikan
3. Hypopyon siklopegik bila
terjd
peningkatan
TIO
3. Bila tidak
teratasi,
dilakukan
keratoplasti

1.6. Keratitis alergi


 Kerato Radang pd 1. Rasa sakit pd mata 1. Papul atau pustule pd Steroid Bila menyerang
konjungtivitis kornea dan 2. Fotofobia kornea maupun anak dengan gizi
konjungtiva yg 3. Lakrimasi konjungtiva buruk dpt
merupakan 4. Perasaan panas dan 2. Flikten pd kornea berkembang menjadi
reaksi imun gatal 3. Konjungtiva ulkus kornea krn
5. Visus menurun hiperemis enfeksi sekunder
4. Wander flikten

3
5. Flikten multiple
didekitar limbus
 Keratitis fasikularis Keratitis dengan Ulkus cincin Wander flikten
pembentukan
pita vascular yg
menjalar dr
limbus kearah
kornea
 Keratokonjungtiviti Peradangan pd Pd kelopak yg terkena Etiologi tidak
s vernal tarsus dan adalah kelopak atas diketahui dgn pasti
konjungtiva sedangkan konjungtiva sering pd musim
bilateral yg terkena adalah daerah panas da mengenai
limbus berupa hipertofi anak <14 thn, laki-
papil yg kadang-kadang laki>wanita.
berbentuk cobble stone.

Nama penyakit Definisi Gejala Subyektif Gejala Obyekif Terapi Keterangan


 Keratitis Keratitis yg timbl 1. Mengatasi kausa
lagoftalmus akibat lagoftalmus lagoftalmus
2. Air mata buatan
3. Antibiotic utk
mencegah
terjadinya infeksi
sekunder
 Keratitits Keratitis yg timbul 1. Visus menurun 1. Injeksi siliar 1. Antibiotic utk Penyulit : infeksi
neoruparalitik akibat kelainan pd N. 2. Silau 2. Permukaan mencegah infeksi kornea, dpt terlihat
Trigeminus 3. Tidak nyeri kornea keruh sekunder dlm btk ulkus kornea
4. Jarang berkedip 3. Infiltrate dan 2. Tarsorafi
vesikel pd kornea 3. Menutup
4. Deskuamasi pungtum lakrima
epitel kornea
5. Sensibilitas
kornea menurun
 Keratikonjungtiviti Keringnya 1. Mata pegal, 1. Sekresi mucus yg 1. Tergantung Penyulit : ulkus
s sika permukaan kornea kering seperti berlebihan penyebabnya : kornea, kornea tipis,
dan konjuntiva berpasir 2. Erosi kornea 2. Pemberian air infeksi sekunder, dan
2. Silau 3. Oeden mata buatan neovaskularisasi
3. Penglihatan konjungtiva bulbi 3. Pemberian lensa kornea

4
kabur 4. Filament pd kontak
4. Sukar kornea 4. Penutupan
menggerakkan pungtim lakrima
bola mata.
 Keratitis Kekeruhan 1. Kekeruhan 1. Steroid
sklerotikan berbentuk segitiga kornea yg 2. Derivate
pd kornea yg terlokalisasi dan fenilbutazon
menyerti radang berbatas tegas,
sclera (skleritis) unilateral
2. Kornea terlihat
putih seperti
sklera

Nama penyakit Definisi Gejala Subyektif Gejala Obyekif Terapi Keterangan


2. Abses kornea Daerah kornea yg
bewarna kekuningan
dan menonjol
3. Ulkus kornea Hilangnya sebagian
permukaan kornea
akibat matinya
jaringan kornea

3.1. Ulkus Mooren Ulkus menahun Tepi ulkus bergaung Tidak ada yang efektif 1. Sering terdapat pd
superficial yg dimulai bagian sentralnya, wanita usia
dari tepi kornea dg tidak ada kelainan pertengahan
bagian tepinya yg walau dlm jangka 2. Pd usia lanjut
bergaung dan berjalan waktu yg agak lama. biasanya
progresif tanpa unilateral dg rasa
kecenderungan sakit yg tidak
perforasi berat dan merah
3. Pd usia muda
bilateral dg rasa
sakit dan berjalan
progresif
3.2. Ulkus Ulkus yg terjadi 1. Kornea atau mata Melindungi mata dan

5
neuroparalitik akibat gangguan N menjadi anestetik sering memerlukan
Trigeminus 2. Reflek mengedip tindakan blefarorafi
hilang

3.3. Ulkus Serpens Ulkus kornea sentral 1. Nyeri pd mata 1. Kekeruhan kornea 1. Antibiotik Penyulit :
akut yg menjalar dg bentuk dan kelopak yg dimulai dari spectrum luas 1. Perforasi kornea
khusus seeprti 2. Silau sentral secara topical 2. Enoftalmitis
binatang pada kornea 3. Lakrimasi 2. Ulkus yg 2. keratoplasti pd 3. Panoftalmitis
4. Visus menurun mempunyai batas keadaan yg
lebih tegas pd sisi mendalam
yg paling aktif
disertai infiltrate
yg bewarna
kekuningan

Nama penyakit Definisi Gejala Subyektif Gejala Obyekif Terapi Keterangan


II. Uveitis Radang pd iris badan 1. Mata merah dan 1. Kipps (+) 1. Steroid topical Penyulit :
siliar dan koroid sakit 2. Flare (+) dan sistemik terbentuknya sinekia
2. Visus menurun 3. Efek Tyndall (Cendoxytrol posterior dan anterior
3. Fotofobia 4. Pupil miosis EyeD, 6 gtt 1 perifer yg
4. Lakrimasi 5. Hypopyon / ODS) mengakibatkan
5. Sukar melihat Hifema 2. Siklopegik (SA timbulnya glaucoma
dekat 6. Iris kabur dan 1% EyeD, 3 dd sekunder
oedem gtt 1 ODS
7. Sinekia posterior 3. Pengobatan
8. Miopisasi spesifik bila
kuman penyebab
diketahui
4. Bila terjadi
gaukoma
sekunder
diberikan
asetazolamide
III. Optalmia Iridosiklitis pd satu 1. Sukar melihat Tanda ringan uveitis 1. Enukleasi Penyulit : Ptisis bulbi.
simpatika mata (Sympatizing dekat anterior maupun 2. Sama dengan Sinekia posterior dan
eye) mendapat luka 2. Silau posterior, gangguan uveitis katarak disertai
dg infeksi yg 3. Mata merah akomodasi pd kedua keratopati

6
kemudian menderita 4. Visus menurun mata Enukleasi dilakukan
iridosiklitis / uveitis pd mata yg buta
bilateral disebabkan sebelum mata tersebut
oleh trauma mata menimbulkan reaksi
yang satunya simpatis pada mata yg
lainnya (7-14 hari
setelah trauma)

Nama penyakit Definisi Gejala Subyektif Gejala Obyekif Terapi Keterangan


IV. Endoftalmitis Radang intraokuler 1. Mata sangat sakit, 1. Keratik presipitat 1. Velosef 500 mg no XV, 3 Penyulit : dapat
purulen pd seluruh kelopak mata disertai hypopyon dd 1 berkembang menjadi
jaringan intraokuler. merah, bengkak, 2. Reaksi fundus 2. Kortikosteroid panoftalmitis.
Biasanya akibat infeksi dan sulit dibuka hilang akibat 3. Siklopegik Prognosis sangat
setelah trauma / bedah 2. Visus sangat adanya nanah 4. Eviserasi bulbi bila buruk bila disebabkan
atau endogen akibat menurun pada badan kaca pengobatan gagal oleh parasit atau
sepsis 3. Mata dapat 3. Oedem kornea jamur
digerakkan 4. Khas : massa
4. Demam kuning
dibelakang pupil
pd lensa
5. TIO sangat
rendah, kadang-
kadang meningkat
V. Panoftamitis Peradangan seluruh bola 1. Sakit pada bola 1. Konjungtiva 1. Antibiotic dosis tinggi Penyulit :
mata termasuk sclera dan mata kemotik sesuai dengan penyebab terbentuknya jaringa
kapsula tenon 2. Bola mata tak hiperemis 2. Bila gejala radang sangat fibrosa yg dapat
dapat digerakkan 2. Hypopyon hebat dilakukan eviserasi mengakibatkan ptisis
3. Exopthalmus 3. Refleks putih pd bulbi
4. Demam fundus okuli
5. Penurunan visus

7
VI. Glaukoma Kumpulan penyakit mata 1. Nyeri 1. Papil 1. Pilokarpin 2% EyeD, 6 Papil glaukomatosis,
akut yg terdiri dari : 2. Penglihatan glaukomatosa dd gtt 1 ODS CD ratio melebar dan
 TIO meninggi sangat menurun 2. Kornea oedem 2. Asetazolamide tab no menggaung
 Papil glaukomatosa 3. Sakit kepala sekali dan keruh XV, 3 dd 1  Lamina cribrosa
 Gangguan lapang dibelakang 3. Pada perabaan 3. Aspar K tab no XV, 3 dd terlihat
pandang 4. Mual dan muntah keras seperti 1  Nasalisasi
Diperiksa dengan : kelereng 4. Cendoxytrol EyeD 6 dd vaskuler
1. Tonometri 4. TIO > 25 mmHg gtt 1 ODS. Jika tidak ada, Gangguan lapang
2. Oftalmoskop 5. Mata sangat beri sol gliserol 40%, 3 pandang
3. Kampimetri merah dd 100 cc + Timolol  Skotoma Bjeruu
6. Melihat halo maleat 0,5% EyeD, 2 dd  Skotoma Ronne
disekitar lampu gtt 1 ODS  Skotoma Arkuata
7. COA sedang 5. As mefenamat tab 3 dd 1  Skotoma Siedel
8. Efek tyndall (+) 6. Bila tidak ada perbaikan,
9. Injeksi (+) trabekolektomi

Nama penyakit Definisi Gejala Subyektif Gejala Obyekif Terapi Keterangan


VII. Hifema Terdapat sel darah di 1. Nyeri pada mata 1. Bila fundus terlita Untuk no 1 : Penyekit glaucoma
COA 2. Epifora (hifema tidak  Transamin cap no sekunder
Causa : 3. Blefarospasme menutupi pupil) XV, 3 dd 1
1. Trauma tumpul 4. Visus menurun 2. Fundus tidak  Cendoxytrol
2. Trauma intraokuli terlihat EyeD, 6 dd gtt II
3. Hifema dengan  Vitamin C no XV,
glaucoma 1 dd 1
4. Hifema + Untuk no 2 :
glaucoma +  Sama dengan no I
imbibisi kornea ditambah
(warna tengguli Prednison 8 tablet
pada endotel perhari.
kornea) Untuk no 3 :
 No 1 dan 2
ditambah terapi
glaucoma
Untuk no 4 :
 Terapi gaukoma
dan hifema
ditunggu 2x24
jam. Bila tidak

8
berhasil dengan
terapi optimal,
lakukan
parasintesis.
Sebelumnya
berikan infuse
manitol untuk
menurunkan TIO.
Terapi
parasintesis hari
itu juga. Apabila
kornea sudah
jernih,
keratoplasti.

You might also like