Professional Documents
Culture Documents
HAEMORRAGIC FEVER)
Disusun oleh :
Ulva Puspaningrum
Puput Romadhani
Kholifatur Rahma
Nurfarida
Yuliawati
Uswatun Hasanah
Sri Wijiyanti
Jono Kurnianto
Syamsuri
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
OKTOBER, 2015
9. Pemeriksaan
ü Keadaan umum
Suhu tubuh tinggi (39,4 – 41,1 0C), menggigit hipotensi,nadi cepat dan
lemah.
ü Kulit
Tampak bintik merah (petekil), hematom, ekimosit.
ü Kepala
Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang).
ü Dada
Nyeri tekan epigastrik, nafas cepat dan sering berat.
ü Abdomen
Pada palpasi teraba pembesaran hati dan limfe pada keadaan dehidrasi
turgor kulit menurun.
ü Anus dan genetalia
Dapat terganggu karena diare/ konstipasi.
ü Ekstrimitas atas dan bawah
Ekstrimitas dingin, sianosis.
10. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di jumpai:
o Hb dan PCV meningkat (≥20%).
o Trombositopenia (≤100.000/ml).
o Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis).
o Ig.D.dengue positif.
o Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan: hipoprotinemia, hipokloremia,
dan hiponatremia.
o Urium dan PH darah mungkin meningkat.
o Asidosis metabolik: pCO <35-40 mmHg HCO rendah.
o SGOT/SGPT memungkinkan meningkat.
B. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang sering dijumpai pada pasien dengan
Dengue Hemorhagic Fever
1) Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan infeksi virus
dengue.
2) Deficit volume cairan tubuh berhubungan dengan ketidakseimbangan input
dan output cairan.
3) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah,
anoreksia.
4) Resiko tinggi terjadinya syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan
hebat, penurunan tekanan osmotik.
5) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
6) Resiko terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan
trombositopenia.
7) Kecemasan orang tua/keluarga berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan, dan kurang informasi.
( sumber : perawatan pasien DHF, Christiantie efendy )
C. Rencana Keperawatan
a. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan infeksi virus
dengue.
Tujuan keperawatan :
Peningkatan suhu tubuh dapat teratasi, dengan criteria :
- Suhu tubuh normal (35° C- 37,5° C)
- Pasien bebas dari demam
Rencana intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji saat timbulnya demam. 1. Untuk mengidentifikasi pola
demam pasien.
2. Observasi tanda-tanda vital tiap 2.
3 Tanda-tanda vital merupakan acuan
jam. untuk mengetahui keadaan umum
pasien.
3. Beri kompres hangat pada dahi. 3. Kompres hangat dapat
mengembalikan suhu normal
4. Beri banyak minum ( ± 1-1,5 memperlancar sirkulasi.
liter/hari) sedikit tapi sering 4. Mengurangi panas secara konveksi
(panas terbuang bersama urine dan
keringat sekaligus mengganti cairan
tubuh karena penguapan).
5. Ganti pakaian klien dengan bahan
5. Pakaian yang tipis menyerap
tipis menyerap keringat. keringat dan membantu mengurangi
penguapan tubuh akibat dari
peningkatan suhu dan dapat terjadi
konduksi.
6. Beri penjelasan pada keluarga
6. Penjelasan yang diberikan pada
klien tentang penyebab keluarga klien bisa mengerti dan
meningkatnya suhu tubuh. kooperatif dalam memberikan
tindakan keperawatan.
7. Kolaborasi pemberian obat anti
7. Dapat menurunkan demam
piretik.
D. Implementasi
Dx Implementasi Paraf
1. mengkaji saat timbulnya demam.
1 2. Mengobservasi tanda-tanda vital tiap 3 jam.
3. Memberi kompres hangat pada dahi.
4. Memberi banyak minum ( ± 1-1,5 liter/hari) sedikit tapi
sering
5. Menganti pakaian klien dengan bahan tipis menyerap
keringat.
6. Memberi penjelasan pada keluarga klien tentang
penyebab meningkatnya suhu tubuh.
7. Mengkolaborasikan pemberian obat anti piretik.
1. Mengkaji keadaan umum klien dan tanda-tanda vital.
2 2. Mengkaji input dan output cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-tanda syok.
4. Menganjurkan klien untuk banyak minum.
5. Mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian
cairan I.V.
1. Mengkaji keadaan umum klien
3 2. Memberi makanan sesuai kebutuhan tubuh klien.
3. Menganjurkan orang tua klien untuk memberi makanan
sedikit tapi sering.
4. Menganjurkan orang tua klien memberi makanan TKTP
dalam bentuk lunak
5. Menimbang berat badan klien tiap hari.
6. Mengkolaborasikan pemberian obat reborantia.
E. Evaluasi