Professional Documents
Culture Documents
TESIS
OLEH
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN
STRESS KERJA PERAWAT DI TIAP RUANG RAWAT
INAP RSUD SIDIKALANG
TESIS
Oleh
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Dr. Drs.R.Kintoko Rochadi,MKM Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Telah diuji
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
RELATIONSHIP BETWEEN WORK LOAD WITH WORK STRESS ON
NURSE IN EVERY ROOM OF REGION GENERAL HOSPITAL
SIDIKALANG
ABSTRACT
Stress emerged on nurse due to various factors, such as work load. Load of
nurses in hospital including physical task and mentally task. This research is
purposed to find out the relationship between work load with work stress on nurse in
every room of Region General Hospital Sidikalang.
The research used cross sectional design of 30 nurses as samples which work
in surgical room 6 nurses, children section 9 nurses, midwifery section 7 nurses and
internist section 8 nurses. Data analyzed by analytical approach which use product
moment correlation and one way Anova testing.
The result show that there are significant relationship between workg load and
work stress of all nurses in all overnight room, with significant level an\d various
coefficient correlation. In surgical room there are correlation of work load to work
stress with coefficient correlation about 0,885. Nurses in children section, coefficient
correlation about 0,705, in midwife section coefficient correlation about 0,756,
internist\section , coefficient correlation about 0,797.
The result of one way Anova testing show that there is no significant
differentiation of work load off all nurses in all room with work stress.
The research recommended the necessity of average work load for nurses by
perform rotation system to prevent surfeit for nurse if work in one room for long
time period. The necessity to keep average work stress by improve their ability to
balancing internal and external work load when performing service in hospital. The
possibility to make following research about related factors with load and work stress
in hospital.
i
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA
PERAWAT DI TIAP RUANG RAWAT INAP RSUD SIDIKALANG
ABSTRAK
Stress pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah
beban kerja. Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan
mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel beban
kerja dengan stress kerja pada perawat di tiap ruangan rawat inap RSUD Sidikalang.
Penelitian menggunakan rancangan cross sectional terhadap 30 orang
perawat sebagai sampel yang bertugas di ruangan bedah 6 orang, ruangan anak
9 orang, ruangan kebidanan 7 orang dan ruangan penyakit dalam 8 orang. Analisis
data secara analitik menggunakan uji korelasi product moment pearson untuk
menguji hubungan kerja dengan stress kerja dan untuk menguji perbedaan beban
kerja dengan stress kerja ditiap ruangan digunakan uji statistik one way Anova.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban
kerja dengan stress kerja pada perawat di seluruh ruang rawat inap, dengan tingkat
signifikan dan koefisien korelasi yang bervariasi. Pada ruang perawatan bedah
terdapat hubungan beban kerja dengan stress kerja dengan koefisien korelasi sebesar
0,885. Pada perawat yang bertugas di ruang perawatan anak, koefisien korelasi
sebesar 0,705, di ruang perawatan kebidanan, koefisien korelasi sebesar 0,756, ruang
perawatan penyakit dalam, koefisien korelasi sebesar 0,797.
Hasil uji one way Anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan
beban kerja dan stress kerja perawat di seluruh ruang perawatan.
Rekomendasi penelitian ini adalah perlu dipertahankan beban kerja yang
sedang pada perawat dengan melakukan upaya sistem rotasi bagi perawat di ruang
perawatan RSUD Sidikalang sehingga tidak menimbulkan kejenuhan pada perawat
apabila bekerja pada satu ruangan dalam jangka waktu lama yang dapat menimbulkan
stress kerja. Perlu dipertahankan tingkat stress kerja yang sedang pada perawat
dengan meningkatkan kemampuan dalam diri perawat untuk menyeimbangkan beban
internal dan beban eksternal yaitu memisahkan beban kerja pada keluarga (rumah)
dengan beban kerja pada saat melakukan pelayanan keperawatan di rumah sakit.
Dimungkinkan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang terkait dengan beban
dan stress kerja perawat di rumah sakit.
ii
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melindungi dan menyertai Saya sehingga dapat menyelesaikan tesis ini sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan kepada
1. Bapak Dr.Drs.R.Kintoko Rochadi, MKM sebagai Ketua Komisi Pembimbing,
Ibu Dra. Sri Supriyantini, M.Si dan Bapak Ir. Mbue Kata Bangun,MS yang
telah banyak meluangkan waktu dan sumbang saran pemikiran dalam
membimbing penulis mulai dari awal sehingga dapat menyelesaikan tesis ini
dengan baik.
2 Ibu Prof.Dr.Ir. Chairun Nisa B, MSc sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis mengikuti pendidikan ini.
3 Bapak Dr.Drs.R.Kintoko Rochadi, MKM sebagai Ketua Jurusan Kekhususan
Program Studi Kesehatan Kerja Sekolah Pascasarjana USU dan Ibu
dr.Halinda Lubis, MKKK sebagai Sekretaris Program yang turut mendukung
dalam menyelesaikan studi ini.
4 Seluruh Dosen pengajar Kekhususan Program Studi Kesehatan kerja Sekolah
Pascasarjana USU yang telah menberikan ilmu kepada saya selama
mengikuti pendidikan .
5 Bapak dr. Budiman Simanjuntak, MKes selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Dairi beserta staf yang memberikan kesempatan kepada saya untuk
mengikuti pendidikan ini
6 Bapak dr.Reinfil Capah, MKes selaku Direktur RSUD Sidikalang yang turut
membantu dalam kelancaran pendidikan penulis.
7 Suamiku GTD Sihite, DCN, MKes, anak-anakku Theodora TA Sihite dan Joel
TB Sihite yang telah mendukung dengan semangat,kasih sayang dan doa
selama penulis menjalankan pendidikan.
iii
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
8 Teman-teman mahasiswa Kekhususan Program Studi Kesehatan Kerja
Sekolah Pascasarjana angkatan 2005 atas dorongan, bantuan dan kerjasama
yang telah kita bina selama ini.
9 Seluruh Staf administrasi Kekhususan Program Studi Kesehatan Kerja
Sekolah Pascasarjana USU yang telah membantu kelancaran administrasi
dengan tulus ikhlas
10 Teman-teman di RSUD Sidikalang dan Medan yang telah memberi semangat
dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini
Secara khusus Penulis juga mengucapkan terima kasih tidak terhingga kepada ;
Ayahnda YH Ratih BSc ( Alm) yang telah meninggal tanggal 27 Juni 2007 atas
perannya yang sedemikian besarnya dalam mendidik dan membesarkan penulis.
Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan tesis ini,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan tesis
ini.
Penulis
iv
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
1. SD Katolik ” Don Bosco” Palangkaraya tahun 1970 – 1976
2. SMP Katolik ” ST Paulus” Palangkaraya tahun 1976 - 1980
3. SMF ISFI Banjarmasin Banjarmasin tahun 1980 – 1983
4. Akademi Gizi DepKes Jakarta tahun 1984 - 1988
5. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan tahun 2000 - 2002
6. Magister Kekhususan Program Studi Kesehatan Kerja Sekolah Pascasarjana USU
Medan tahun 2005 – 2007.
Riwayat Pekerjaan ;
1. Ka. Instalasi Gizi RSUD Sidikalang tahun 1990 - 2000
2. Pl.Sie Perawatan II RSUD Sidikalang tahun 2002 - 2003
3. Pl.Sie Pelayanan II RSUD Sidikalang tahun 2004 - 2005
4. Perencanaan dan Program RSUD Sidikalang tahun 2005 sampai sekarang
v
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT .................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Kuesioner
3. Master Data
4. Hasil uji Statistik
vii
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi sekarang ini, kita rasakan bahwa batas antar benua
sudah semakin tidak jelas. Hal ini memudahkan bagi suatu negara untuk
itu persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Suatu organisasi yang tidak
dapat menjawab tantangan tersebut, dapat dipastikan semakin lama akan semakin
Agar tetap dapat berkiprah di era pasar bebas yang penuh persaingan tersebut,
masalah kualitas sumber daya manusia merupakan suatu hal yang penting untuk
diperhatikan, karena sumber daya manusia merupakan salah satu asset yang
rumah sakit, tak terlepas dari dampak adanya era globalisasi tersebut. Rumah sakit
sebagai sebuah institusi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan telah
sakit adalah sebuah lembaga yang bersifat sosial. Tetapi dengan masuknya rumah
sakit swasta serta pemodal baik yang berasal dari dalam negeri maupun asing,
menjadikan rumah sakit lebih mengacu sebagai suatu industri yang bergerak dalam
jumlah unit), jumlah kualifikasi staf medis atau non medis, sistem keuangan serta
1
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
2
sistem informasi, tetapi menyangkut pula pada kualitas pelayanan pekerja kesehatan
“Indonesia Sehat 2010”, dimana dalam visi tersebut pemerintah bertekad untuk dapat
Dalam mencapai visi tersebut, salah satu strategi yang harus dilakukan adalah
sakit. Pekerja di rumah sakit merupakan kelompok masyarakat yang turut berperan
dalam mencapai “Indonesia Sehat 2010”. Oleh karena itu pekerja rumah sakit
merupakan sumber daya manusia yang harus dibina agar menjadi produktif dan
Pekerja kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis maupun
dengan berbagai faktor yang dapat menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi
potensial, dimana bila tidak diantisipasi dengan baik dan benar dapat mempengaruhi
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
3
sehari. Rumah sakit membuat pemisahan terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu
pelayanan pasien yang memerlukan penanganan emergensi, tidak emergensi dan yang
rumah sakit. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang
berjumlah sekitar 60 % dari tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit. Perawat
merupakan salah satu pekerja kesehatan yang selalu ada di setiap rumah sakit dan
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. Perawat di rumah sakit
bertugas pada pelayanan rawat inap, rawat jalan atau poliklinik dan pelayanan gawat
di Perancis (dalam Frasser, 1997) ditemukan bahwa persentase kejadian stress sekitar
diasumsikan bahwa banyak perawat RSUD tersebut yang mengalami stress kerja. Hal
ini terlihat dari banyaknya keluhan nyeri otot dan sendi, jantung berdebar, mudah
marah, sulit konsentrasi, apatis, perasaan lelah, serta nafsu makan menurun. Menurut
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
4
tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar
diri seseorang. Menurut Goldberger dkk (dalam Leila, 2002) menambahkan bahwa
stress kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi
pekerjaan yang disebabkan oleh stressor dari lingkungan kerja seperti faktor
(dalam Handoyo, 2001) bahwa stress disebabkan oleh adanya tuntutan eksternal
serta struktur dan organisasi. Pertama, kategori faktor –faktor intrinsik dalam
pekerjaan adalah fisik dan tugas, untuk fisik misalnya kebisingan, panas sedangkan
tugas mencakup beban kerja, kerja malam dan penghayatan dari resiko dan bahaya.
Kedua, peran individu dalam organisasi artinya setiap tenaga kerja mempunyai
kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada. Ketiga,
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
5
Keempat, hubungan dalam pekerjaan yang tidak baik terlihat dari kepercayaan yang
rendah, minat yang rendah dalam pemecahan masalah organisasi. Sedangkan untuk
yang ke lima yaitu struktur dan organisasi, kurangnya peran serta atau partisipasi
Seperti halnya stress pada umumnya, stress pada perawat dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, diantaranya adalah beban kerja. Menurut Manuaba (2000)
beban kerja dapat berupa tuntutan tugas atau pekerjaan, organisasi dan lingkungan
kerja. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Ilmi (2003) bahwa terdapat lima
besar urutan stressor pada perawat. Pertama dikarenakan beban kerja yang berlebihan
(sebanyak 82,2 %), selanjutnya dikarenakan pemberian upah tidak adil (57,9 %),
kondisi kerja (52,3 %), beban kerja yang kurang (48,6 %) , dan tidak diikutkan dalam
penanganan perawatan pasien atau asuhan kepada pasien dengan tuntutan kerja yang
lingkungan kerja baik lingkungan kerja fisik maupun sosial. Selain itu perawat juga
dibebani tugas tambahan lain dan sering melakukan kegiatan yang bukan fungsinya,
misalnya menangani administrasi, keuangan dan lainnya. Hal ini sejalan dengan
administrasi dan lebih dari 90% melakukan tugas non keperawatan (misalnya
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
6
sering merasa pusing, lelah, tidak ada istirahat, yang antara lain dikarenakan beban
Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan mental.
tempat tidur pasien, mendorong brankart pasien. Sedangkan beban kerja yang
bersifat mental dapat berupa bekerja dengan shift atau bergiliran, kompleksitas
pekerjaan (mempersiapkan mental dan rohani pasien dan keluarga terutama bagi
yang akan memerlukan operasi atau dalam keadaan kritis), bekerja dengan
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang adalah rumah sakit yang memberikan
merupakan rumah sakit rujukan bagi puskesmas – puskesmas yang ada di sekitarnya
Unit Perawatan Rawat Inap yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
terdiri dari Ruang perawatan Bedah, Ruang Perawatan Anak, Ruang Perawatan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
7
rawat inap dapat merupakan beban kerja bagi perawat. Perawatan pada pasien anak-
anak atau bayi, pasien bedah, pasien penyakit dalam dan pasien kebidanan dalam
penanganannya mempunyai cara dan ketrampilan yang tidak sama dengan resiko
yang berbeda. Penanganan pada ruangan bedah, perawat dituntut untuk dapat
rohaninya dalam menghadapi operasi dan setelah operasi, mendorong brankart pasien
menuju kamar operasi, mengangkat pasien, merawat luka bekas operasi dan
menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi pada luka tersebut. Beban perawat di
ruangan bedah lainnya selain mereka juga dituntut untuk melaksanakan administrasi
atau rintihan pasien setelah sadar dari pengaruh obat bius setelah operasi. Untuk
penanganan anak atau bayi sakit, perawat harus mempunyai ketrampilan khusus
misalnya dalam pemasangan infus karena vena pada pasien tersebut sangat halus,
peralatan yang digunakan berbeda dengan peralatan pemasangan infus pada pasien
dewasa serta rawannya pasien anak atau bayi terhadap infeksi, cara mengangkat bayi
pasien anak dan kegiatan administrasi ruangan. Beban kerja di ruangan kebidanan
adalah penanganan pada ibu yang mau melahirkan dan sesudah melahirkan baik
dengan cara biasa atau operasi, menyiapkan mental pasien dalam menghadapi proses
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
8
,mengangkat pasien ketempat tidur setelah bersalin atau operasi, memandikan pasien,
seperti oksigen, menyiapkan mental rohani pasien dan keluarga dalam menghadapi
masa-masa kritis, serta bekerja harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker
karena pada umumnya pasien di ruangan penyakit dalam adalah penderita penyakit
Dari gambaran diatas terlihat bahwa perawat menghadapi beban kerja yang
bervariasi berat ringannya maupun jenisnya di setiap ruang rawat inap. Beban kerja di
ruang rawat inap pada ruangan bedah yang terutama adalah beban fisik dan kedua
beban mental. Di ruang anak yang terbanyak adalah beban mental. Sedangkan pada
ruang kebidanan yang banyak dihadapi perawat adalah beban kerja fisik, sedangkan
di ruangan penyakit dalam yang banyak dihadapi perawat adalah beban mental,
karena mereka harus menghindari resiko penularan penyakit dari pasien terhadap
dirinya.
menuntut adanya penyesuaian diri dari individu yang menempatinya. Oleh karena itu
dengan beban kerja yang ada dapat menyebabkan stress kerja pada perawat di rumah
sakit.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
9
hubungan beban kerja dengan stress kerja pada perawat terutama pada Ruang Rawat
Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang. Penelitian ini belum pernah
diadakan di RSUD Sidikalang sehingga sangat relevan jika permasalahan ini diangkat
sebagai judul tesis “Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja pada
1.2.Perumusan Masalah.
terbanyak adalah perawat, yang bekerja pada unit rawat inap. Dalam melaksanakan
pelayanannya, perawat pada ruangan rawat inap harus menghadapi pekerjaan yang
perawatan yang berbeda pada ruang rawat inap dapat menjadi beban bagi perawat,
sehingga ini akan mempengaruhi terjadinya stress kerja. Namun sejauh mana
peranan beban kerja tersebut terhadap terjadinya stress kerja belum diketahui.
bagaimana gambaran hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
10
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara beban kerja
dengan stress kerja pada perawat di tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
dalam
10. Mengetahui hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
11. Mengetahui hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
12. Mengetahui hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
11
penyakit dalam.
1. Ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di ruang
1. Ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di ruang
2. Ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di ruang
3. Ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di ruang
penyakit dalam
penyakit dalam.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
12
1 Pemerintah
bagi pekerja di rumah sakit terutama bagi Perawat agar dapat meningkatkan
3. Penelitian lain
Rekomendasi untuk penelitian lain untuk mengkaji variabel lain diluar model
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Stress adalah suatu respon adaptif, melalui karakteristik individu dan atau
proses psikologis secara langsung terhadap tindakan, situasi dan kejadian eksternal
yang menimbulkan tuntutan khusus baik fisik maupun psikologis individu yang
menyeluruh dari tubuh terhadap tuntutan yang datang kepadanya (Nasution, 2000)
individu untuk menyesuaikan diri secara baik terhadap perasaan yang mengancam
kondisi fisik dan psikis atau gejala psikologis yang mendahului penyakit, reaksi
bahwa stress kerja sebagai suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara
tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber daya sistem biologis, psikologis
dan sosial.
Stress yang terlalu rendah cenderung membuat pekerja menjadi lesu, malas
dan merasa cepat bosan. Sebaliknya stress yang berlebihan dapat mengakibatkan
kehilangan efisiensi, kecelakaan kerja, kesehatan fisik terganggu dan dampak lain
13
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
14
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stress kerja adalah respon
adaptif, tanggapan, penyesuaian diri pada suatu kondisi antara individu dan
Timbulnya stress kerja pada seorang tenaga kerja melalui tiga tahap yaitu
tahap pertama : reaksi awal yang merupakan fase inisial dengan timbulnya beberapa
Tahap kedua ; reaksi pertahanan yang merupakan adaptasi maksimum dan pada masa
tertentu dapat kembali kepada keseimbangan. Bila stress ini terus berlanjut terus dan
mekanisme pertahanan diri tidak sanggup berfungsi lagi maka berlanjut ke tahap
ketiga, yaitu kelelahan yang timbul akibat mekanisme adaptasi telah kolaps (layu).
(Nasution, H.R,2000).
Phychiatric, Quarterly : XXXII:4) bahwa ada tiga fase atau tahapan stress adalah
sebagai berikut ;
a. Tahap reaksi waspada, pada tahap ini dapat terlihat reaksi psikologis” fight or
flight syndrome ” dan reaksi fisiologis. Pada tahap ini individu mengadakan
reaksi pertahanan terekspos pada stressor. Tanda fisik akan muncul adalah curah
terpengaruh, maka gejala stress akan mempengaruhi denyut nadi dan ketegangan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
15
otot. Pada saat yang sama daya tahan tubuh akan berkurang dan bahkan bila
b. Tahap melawan, pada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme
yang telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin kembali
keadaan normal dan pada waktu yang sama pula tubuh mencoba mengatasi
faktor-faktor penyebab stress. Apabila proses fisiologis telah teratasi maka gejala-
gejala stress akan menurun,tubuh akan secepat mungkin berusaha normal kembali
karena ketahanan tubuh ada batasnya dalam beradaptasi. Jika stressor tidak dapat
diatasi atau terkontrol maka ketahanan tubuh beradaptasi akan habis dan individu
c. Tahap kelelahan, tahap ini terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap awal stress
yang tubuh individu terbiasa. Energi penyesuaian terkuras dan individu tersebut
tidak dapat lagi mengambil dari berbagai sumber penyesuaian yang di gambarkan
pada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuaian terhadap lingkungan seperti
sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, bisul, kolitis. Tanpa ada
usaha untuk melawan atau mencegahnya kelehan bahkan kematian dapat terjadi.
Bila tubuh terekspos pada stressor yang sama pada waktu yang lama secara terus
menerus, maka tubuh yang semula telah terbiasa menyesuaikan diri akan
kehabisan energi untuk beradaptasi. Daya tahan tubuh terhadap stressor tidak
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
16
dapat dianggap dapat bertahan selamanya karena suatu saat energi untuk adaptasi
seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan seseorang jatuh sakit,
tidak saja datang dari satu macam pembangkit tetapi dari beberapa pembangkit stress.
Sebagian dari waktu manusia adalah untuk bekerja, karena itu lingkungan pekerjaan
berfungsinya atau jatuh sakitnya seorang tenaga kerja yang bekerja. Faktor-faktor di
malam.beban kerja dan penghayatan dari resiko bahaya. Tuntutan fisik yaitu
kondisi fisik kerja mempunyai pengaruh terhadap faal dan psikologis seorang
tenaga kerja. Kondisi fisik dapat merupakan pembangkit stress, tuntutan tugas
sumber stress bagi pekerja pabrik roti. Beban kerja berlebih dan beban kerja
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
17
Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organisasi artinya
setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai
dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan oleh
pembangkit stress yang meliputi konflik peran dan ketidak jelasan kerja.
c. Pengembangan karir
kurang.
dalam kepercayaan yang rendah, minat yang rendah dalam pemecahan masalah
Faktor stress yang dikenali dalam katagori ini adalah terpusat pada sejauh
mana tenaga kerja dapat terlihat atau berperan serta pada support sosial.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
18
Teori lain mengatakan terdapat dua faktor penyebab atau sumber stress yaitu
faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja dapat berupa
sosial ekonomi keluarga, dimana pribadi berada dan mengembangkan diri. (Dwiyanti,
2001)
menpengaruhi stress terutama pada wanita pekerja adalah status kawin, umur,
pendidikan dan jarak tempat tinggal. Menurut penelitian Badra (2004) dan Iswanto
(2001) ada hubungan antara motivasi (instrinsik dan akstrinsik ) dengan kinerja serta
terhadap hubungan stress kerja dengan kinerja. Tingkat stress yang paling tinggi akan
mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis seseorang dan pada gilirannya akan
tipe kepribadian B, orang dengan tipe kepribadian introvert lebih mudah stress
daripada yang extrovert. Pengalaman hidup orang yang pernah mengalami kegagalan
di masa lampau akan mudah membuatnya menilai kegagalan sebagai hal yang sudah
biasa. Tetapi bagi orang yang selalu berhasil, kegagalan sebagai sumber stress yang
luar biasa. Orang yang belum dewasa dalam menghadapi perkara, mudah goyah
dalam sikap, pendirian, dan arah hidupnya dibandingkan orang yang berkepribadian
matang. (Nasution,H.R,2000 )
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
19
kualitatif. Beban kerja berlebih kuantitatif bila target kerja melebihi kemampuan
pekerja yang bersangkutan akibatnya mudah lelah dan berada dalam ketegangan
c. Deprivational stress ; yaitu pekerjaan yang tidak menantang atau tidak menarik
lagi bagi pekerja, akibatnya timbul berbagai keluhan seperti kebosanan, ketidak
mempengaruhi stress kerja adalah faktor intrinsik dalam pekerjaan seperti tuntutan
dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, faktor lingkungan kerja yaitu kondisi,
fisik, manajemen atau hubungan sosial dan faktor personal yaitu tipe kepribadian.
Serta beban kerja yang berlebih, pekerjaan yang berisiko tinggi, status perkawinan,
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
20
e. Jantung berdebar-debar
Teori Terry Beehr dan Newman (1978) membagi gejala stress menjadi tiga
- Kecemasan,ketegangan
- Bingung,marah,sensitif
- Memendam perasaan
- Depresi,kebosanan,lelah mental
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
21
Gejala fisik ;
- Kepala pusing,migrain,kanker
Gejala perilaku ;
- Perilaku sabotase
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
22
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala stress kerja terdiri
berikut ;
- Penyakit fisik yang diinduksi oleh stress seperti penyakit jantung koroner,
bekerja bergiliran
- Absensi kerja
- Gangguan jiwa mulai dari gangguan ringan sampai ketidak mampuan yang
berat. Gangguan jiwa yang ringan misalnya mudah gugup, tegang, marah-
marah, apatis dan kurang konsentrasi. Gangguan yang lebih jelas lagi dapat
berkepanjangan akan mengakibatkan ketegangan hal ini akan merusak tubuh dan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
23
b. Dampak terhadap organisasi adalah pekerja yang stress akan berpengaruh pada
kualitas kerja dan kesehatan pekerja terganggu berupa kekacauan manajemen dan
Cara mencegah dan mengendalikan stress kerja menurut Sauter (1990) adalah
sebagai berikut
- Beban kerja fisik maupun mental harus disesuaikan dengan kemampuan dan
- Jam kerja harus disesuaikan baik terhadap tuntutan tugas maupun tanggung
- Membentuk lingkungan sosial yang sehat yaitu antara pekerja yang satu
kerja.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
24
tergantung bagaimana orang tersebut bekerja sehingga disebut beban kerja, jadi
definisi beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan.
Dari sudut pandang ergonomi setiap beban kerja yang diterima seorang harus sesuai
keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Beban dapat berupa beban fisik
dan beban mental. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti
dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu
keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu
tertentu. Kategori lain dari beban kerja adalah kombinasi dari beban kerja kuantitatif
dan kualitatif. Beban kerja secara kuantitatif yaitu timbul karena tugas –tugas terlalu
banyak atau sedikit, sedangkan beban kerja kualitatif jika pekerja merasa tidak
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
25
mampu melakukan tugas atau tugas tidak menggunakan ketrampilan atau potensi
dari pekerja. Beban kerja fisikal atau mental yang harus melakukan terlalu banyak
a.. Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti ;
- Tugas-tugas yang dilakukan yang bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata
ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja,
- Organisasi kerja seperti lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir,
dan wewenang.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri akibat
dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut Strain , berat ringannya strain
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
26
dapat dinilai baik secara obyektif maupun subyektif. Faktor internal meliputi faktor
Akibat beban kerja yang terlalu berat atau yang terlalu sedikit dapat
mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja Hal
ini didukung oleh penelitian Suciari (2006) bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara beban kerja dengan keluhan Low Back Pain yang dialami pramu kamar.
Presentase yang mengalami keluhan Low Back Pain dari pramu kamar dengan
kategori beban kerja berat sekali mencapai 100 %, sedangkan beban kerja kategori
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan kelelahan baik fisik
atau mental dan reaksi –reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan pencernaan
dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan
yang terjadi karena pengulangan gerak akan menimbulkan kebosanan, rasa monoton
Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu
Astrand, dkk (1977) menyatakan bahwa pengukuran beban kerja fisik dan
beban kerja mental dapat dinilai melalui pengukuran denyut nadi. Hal ini didukung
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
27
variasi yang berkaitan erat dengan pembebanan kerja mental dari suatu pekerjaan.
Kekuatan komponen ini berkurang dengan meningkatnya beban kerja yang berarti
variabilitas denyut nadi berkurang pada level pembebanan tinggi. Pengukuran beban
kerja mental dapat secara obyektif dan subyektif, pengukuran dengan cara obyektif
dapat dilakukan melalui pengukuran denyut nadi sedangkan pengukuran dengan cara
pengukuran beban fisik melalui denyut jantung adalah salah satu pendekatan untuk
mengetahui berat ringannya beban kerja fisik selain ditentukan juga oleh konsumsi
energi, kapasitas ventilasi paru dan suhu inti tubuh. Pengukuran denyut nadi selama
bekerja merupakan metode untuk menilai Cardiovasculair strain. Pada batas tertentu
ventilasi paru, denyut jantung/nadi dan suhu tubuh mempunyai hubungan linear
dengan konsumsi oksigen atau pekerjaan yang dilakukan. Pengukuran denyut jantung
dilakukan dengan merasakan denyut pada arteri radial pada pergelangan tangan,
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
28
2.3. Perawat
dari tenaga kesehatan rumah sakit. Perawat merupakan salah satu jenis pekerja
kesehatan yang selalu ada di setiap rumah sakit dan merupakan ujung tombak
mengkhususkan diri pada upaya penanganan perawatan pasien atau asuhan kepada
pasien dengan beban kerja yang berlebihan serta tugas tambahan dan sering
memberi pelayanan kepada pasien selama 24 jam terus menerus. Perawat di rumah
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
29
sakit bertugas pada pelayanan rawat inap, rawat jalan atau poliklinik dan pelayanan
Fungsi perawat adalah membantu individu yang sakit atau sehat dalam
individu tersebut .
jam. Salah satu dari sarana pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah unit pelayanan
ruang rawat inap. Menurut Depkes RI (1987) ruang rawat inap adalah ruang
pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur
penanganan kesehatan pasien. Ruang rawat inap terdiri dari perawatan anak,
Beban kerja di perawatan rawat inap adalah perawat dituntut harus tetap ada
di sisi pasien untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan perawatan pasien,
seperti pelayanan yang diberikan dalam keadaan sakit ringan ataupun berat yang
Hal ini sesuai dengan pernyataan Azwar (1993) bahwa beban perawat pada
dapat hidup.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
30
dan bekerja secara bergiliran/shift jaga. Dalam shift jaga, perbandingan jumlah
perawat dalam satu shift jaga sering tidak seimbang dengan jumlah pasien. Akibatnya
senantiasa harus sesuai dengan asuhan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan
Beban kerja perawat pada setiap ruang rawat tidak sama. Perawat bekerja
sesuai dengan pedoman uraian tugas yang telah di tetapkan oleh Depkes ( 1994) yaitu
atau obat-obat yang dibutuhkan pasien sebelum dan sesudah operasi menyiapkan
kebutuhan untuk pasien yang mau operasi, memelihara kebersihan dan merawat
pasien sesudah operasi dan melaksanakan administrasi. Pada ruang perawatan anak
perawatan anak misalnya pemasangan infus pada pasien anak berbeda seperti pada
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
31
pasien mengenai penyakitnya dan bekerja sesuai dengan prosedur yang telah
tergantung bagaimana reaksi pekerja itu sendiri menghadapinya dan besarnya stress.
mengalami stress akan mudah terserang penyakit, pada stress mental berkepanjangan
akan mengakibatkan ketegangan, hal ini cenderung merusak tubuh dan gangguan
kesehatan. Reaksi terhadap stress dapat berupa reaksi psikis maupaun fisik. Biasanya
melawan stress atau berdiam diri, dalam kehidupan sehari-hari reaksi ini berlaku
Secara umum stress kerja dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti yang
kelelahan kerja menyimpulkan adanya hubungan beban kerja ditempat kerja dengan
kelelahan kerja, artinya semakin berat beban kerja ditempat kerja maka semakin
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
32
kelelahan kerja adalah faktor utama penyebab stress kerja, namun terdapat juga faktor
lain sebagai penyebab stress kerja, yaitu faktor tempat bekerja, jenis pekerjaan serta
beban mental.
Menurut Hurrel (dalam Munandar, 2001) dan Manuaba (2000) salah satu
faktor penyebab stress kerja adalah beban kerja, faktor-faktor pekerjaan yang dapat
menimbulkan stress adalah dalam kategori faktor –faktor intrinsik dalam pekerjaan
adalah fisik dan tugas, tugas mencakup beban kerja, kerja malam dan penghayatan
yang efektif hal ini merupakan beban kerja Perawat. Menurut Charles, A dan Shanley
antara lain
keterbatasan tenaga.
dengan teman sejawat, gagal membentuk tim kerja dengan staf yang lain.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
33
dokter yang tidak memahami kebutuhan sosial dan emosional pasien, merawat
Merawat pasien yang gagal untuk membaik. Misalnya merawat pasien lansia,
Beban kerja di ruangan tidak selalu menjadi penyebab stress pada perawat,
beban kerja akan menjadi sumber stress bila banyaknya beban kerja tidak sebanding
dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia bagi
Dalam setiap ruang rawat inap terdapat perbedaan jenis pasien yang
berdampak pada kondisi dan beban kerja yang berbeda. Untuk itu perawat harus
peran sebagai tenaga serba bisa, memiliki inisiatif, berperilaku kreatif serta memiliki
wawasan yang luas dengan motivasi kerja keras,cerdas ,iklas dan kerja berkualitas.
Jenis pasien yang dirawat di ruangan rawat inap rumah sakit dapat dipandang
sebagai tuntutan terhadap pelayanan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik maka
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
34
stress yang potensial di rumah sakit , karena stress akan selalu menimpa perawat.
hal tersebut bergantung jenis,lama dan frekuensi stress yang dialami perawat.
Menurut Dantzer dkk dalam Widyastuti (1999) makin kuat stressor, makin lama dan
sering terjadi sangat berpotensi menurunkan daya tahan tubuh dan mudah
menimbulkan penyakit.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
BAB 3
METODE PENELITIAN
perawat ditiap unit bagian tersebut mempunyai beban kerja yang berbeda.
3.1.2. Waktu
penyusunan laporan akhir. Pengambilan data dilakukan selama 1 (satu) bulan yaitu
juga mencari hubungan antara variabel beban kerja dengan stress kerja pada
35
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
36
3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap
RSUD Sidikalang yaitu di ruang perawatan bedah 15 orang, ruangan perawatan anak
15 0rang, ruang perawatan kebidanan 15 orang dan penyakit dalam 15 orang total
3.3.2. Sampel
teknik purposive sampling yaitu teknik dengan tujuan atau pertimbangan tertentu
yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut ; Jenis kelamin wanita, lama bekerja
minimal 1 (satu ) tahun, mempunyai status gizi yang baik, tidak sedang hamil, tidak
sedang menyusui, tidak sedang sakit waktu penelitian, umur tergolong usia produktif
( 18 – 45 thn). Responden yang termasuk pada kriteria tersebut adalah dari ruangan
bedah 6 orang, ruangan anak 9 orang, ruangan kebidanan 7 orang dan ruangan
dengan cara ;
1. Melakukan pengukuran terhadap beban kerja fisik dan beban kerja mental
dengan mengukur denyut nadi sebelum dan sesudah bekerja secara manual
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
37
memakai Stopwatch. Data ini untuk memberikan gambaran berat ringannya beban
Instrumen penelitian stress kerja dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori
Beehr dan Newman (1978), yang membagi gejala stress menjadi tiga aspek yaitu
gejala psikologis, gejala fisik dan perilaku. (1) Gejala psikologis terdiri dari ;
hidup, menurunnya harga diri dan rasa percaya diri. (2) Gejala fisik seperti
pernafasan, lebih sering berkeringat, gangguan pada kulit, kepala pusing, migrain,
kanker, ketegangan otot dan problem tidur. (3) Gejala perilaku: menunda atau
nafsu makan dan penurunan drastis berat badan, kecendrungan perilaku berisiko
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
38
Sebelum dilakukan pengambilan data stress kerja, kuisoner stress kerja terdiri
sering angka 3 dan sering kali angka 4 dan diuji cobakan di lapangan (try out)
dan reliabilitas daftar pertanyaan tersebut. Setelah diuji coba jumlah item yang
gugur atau tidak valid sebanyak 35 item, sehingga jumlah item menjadi 65 item.
Item tersebut terdiri dari 27 item tentang gejala psikologis, 21 item tentang
gejala fisik dan 17 item tentang gejala perilaku. Cara perhitungan dengan melihat
skor jumlah terkecil = 65 dan jumlah skor terbesar = 260. Kategori stress terdiri
dari ringan 65 - 130 , sedang 131- 195 dan berat 196 - 260. Data ini
Dalam penelitian ini validitas alat ukur ditentukan berdasarkan content validity
dan Internal Consistency . Content validity yaitu validitas yang diperoleh melalui
penyusunan alat ukur berdasarkan konsep teoritis dari variabel yang akan diukur.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
39
Semakin skala itu mendekati konsep teoritis dari variabel, maka akan semakin tinggi
Consistency, yaitu hanya memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes kepada
sekelompok subjek. Prosedur analisis reliabilitas data diarahkan pada analisis item-
item, penghitungan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini digunakan bantuan
1. Beban kerja
hubungan beban kerja dengan stress kerja pada setiap ruang rawat inap digunakan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
40
korelasi Product Moment Pearson sedangkan untuk menguji perbedaan beban kerja
dengan stress kerja di setiap ruangan digunakan uji statistik one way anova.
internal. Mengukur berat ringan beban kerja secara fisik dan mental dengan
pada shift pagi yaitu sebelum bekerja pada pukul 8.00 wib dan sesudah
bekerja pada pukul 15.00 wib selama 3 hari secara manual memakai Stop
watch.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
41
Ringan 75-100
Sedang 101-125
Berat 126-150
2. Ruang Rawat Inap adalah tempat perawatan pasien rawat inap yang terdiri
3. Stress kerja adalah respon adaptif, penyesuaian diri terhadap tanggapan yang
Jalannnya penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu persiapan penelitian ,
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
42
Alat ukur stress kerja dibuat dengan cara menyusun item-item dengan 4
alternatif jawaban berdasarkan skala likert yaitu tidak pernah (skor 1, kadang-kadang
selanjutnya diuji cobakan pada responden, pada siapa alat ukur akan diterapkan.
Jumlah responden untuk try out adalah 20 orang. Tujuan uji coba untuk meyakinkan
peneliti bahwa pertanyaan dapat dimengerti oleh responden dan untuk mengetahui
apakah alat ukur yang dibuat memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi, dengan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
43
2.Gejala Fisik
- Meningkatnya detak jantung dan tekanan 22,25,48,54,56,60
darah
- meningkatnya sekresi adrenalin dan non 23,44
adrenalin
- Gangguan gastrointestinal,misalnya gangguan 58,63
lambung
- Mudah terluka, kematian, gangguan 43
kardiovaskular
- Mudah lelah secara fisik,gangguan 45,46
pernafasan
- Lebih sering berkeringat,gangguan pada kulit 26,40,46
- kepala pusing ,migrain,kanker 30,33,65
- ketegangan otot,problem tidur. 29,25
3.Gejala Perilaku
- Menunda atau menghindari pekerjaan atau 27,49
tugas
- Penurunan prestasi dan produktifitas 30,31
- Meningkatnya pnggunaan minuman keras
dan mabuk 32,62
- Perilaku sabotase 36,59,63
- Meningkatnya frekuensi absensi 57
- Perilaku makan yang tidak normal 41
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan
drastis berat badan 38,52
- Kecendrungan perilaku yang berisiko tinggi
seperti ngebut dan main judi 37
- Meningkatnya agresivitas dan kriminalitas 39
- Penurunan kualitas interpersonal dengan 13,16
keluarga dan teman
- Kecenderungan bunuh diri, jika melihat 42
banyaknya pekerjaan di ruangan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
44
reliabilitas yang dilakukan pada butir-butir yang telah valid dengan menggunakan uji
Validitas item minimal 0,30 dan Cronbach Alpha 0,70. Dari uji coba ternyata
terdapat 65 item pernyataan yang valid dengan nilai validitas 0,30 - 0,89. selanjutnya
0,98
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Sidikalang pada bulan Juni – Juli 2007.
penyakit dalam.
Sesudah bekerja selama 3 hari untuk mengukur beban kerja. Yaitu pada
tanggal 20 Juni 2007 dengan jumlah pasien 40 orang yaitu pada ruangan
bedah 12 orang, ruangan anak 6 orang, penyakit dalam 13 orang dan ruangan
yang terdiri dari ruangan bedah 15 orang, ruangan anak 13 orang ,ruangan
2007 dengan jumlah pasien 60 orang, pada ruangan bedah 17 orang, ruangan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
45
orang.
3. Tahap penyelesaian
pertanyaan untuk stress kerja dan melihat apakah semua pertanyaan sudah
diisi. kemudian data di entri. Data pengukuran denyut nadi dan data stress
kerja yang didapat dihitung rata-ratanya dan dibuat klasifikasi skor. Untuk
denyut nadi menggunakan cara Christensen (1991) yaitu Ringan skor 75-100
kerja ringan 65- 130, sedang 131-195 dan stress berat 196 – 240. Data yang
diolah atau dianalisis merupakan suatu informasi yang siap dievaluasi dan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
46
Tabel 3.3. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
BAB 4
Kabupaten Dairi terletak di bagian barat laut propinsi Sumatera Utara, secara
Wilayah Kabupaten Dairi mempunyai luas 1.916,25 km², yaitu sekitar 4,39 %
dari luas Propinsi Sumatera Utara. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari dataran
tinggi yang terletak antara 98°00" - 98°30" dan 2°15" - 3°10" LU. Sebagian besar
tanahnya gunung – gunung dan berbukit – bukit, dengan iklim hujan tropis.
Jumlah penduduk menurut Data Statistik Dairi Tahun 2005 sebanyak 307.870
jiwa orang. Penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku yaitu Suku Pakpak,
Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Aceh, Jawa, Padang dan sebagainya. Mata
pedagang.
47
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
48
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang adalah rumah sakit pemerintah kelas
atau tipe C, terletak pada lokasi seluar 21.000 m² dengan kapasitas tempat tidur
sebanyak 60 unit.
terdiri dari :
a. Urusan Umum
b. Urusan Personalia
d. Urusan PPL
a. Urusan Pembendaharaan
d. Urusan Program
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
49
4. Seksi Pelayanan
5. Seksi Keperawatan
a. Instalasi Farmasi
b. Instalasi Laboratorium
c. Instalasi Gizi
e. Instalasi Radiologi
g. Komite Medik
untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD Sidikalang adalah
- Magister ( S – 2 ) : 1 Orang
- Dr Spesialis : 6 orang
- Dr Umum : 6 orang
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
50
- Dr Gigi : 2 orang
- SLTP : 15 Orang
- SD : 2 org
dengan Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang yaitu ”Terwujudnya Rumah
Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan Paripurna pada tahun 2015”. RSUD
mengadakan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, dan turut serta
terakhir ini telah terjadi peningkatan. Data tahun 2005 jumlah kunjungan (rawat inap
dan rawat jalan ) ke RS sebanyak 17.068 orang pada Tahun 2006 jumlah kunjungan
menjadi ; 31.304 org terjadi peningkatan kunjungan sekitar 98%. Walaupun terjadi
kesehatan masih rendah dibandingkan jumlah penduduk kabupaten Dairi yaitu hanya
melayani 10 % dari 307.870 jiwa (statistik 2005) Tetapi untuk angka pemanfaatan
tempat tidur (pasien rawat inap) terjadi peningkatan dari 40 % tahun 2005 menjadi
64 % tahun 2006 data ini sudah diatas angka nasional yaitu BOR 60% , artinya
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
51
perawatan kesehatan mereka. Ini merupakan tantangan untuk itu RSUD Sidikalang
supaya harus berbenah diri untuk mencapai tujuan dan sasarannya meningkatkan
tahun 2005 pasien yang dilayani hanya 1946 orang,tahun 2006 menjadi 11.260 orang
.(peningkatan lebih dari 100 %). BOR tahun 2006 RSUD sebanyak 64 %,berarti
hanya 40-45 tempat tidur yang terisi setiap hari dari 60 yang tersedia.,masih ada
tempat tidur yang tidak termanfaatkan setiap hari. RSUD Sidikalang berupaya
meningkatkan pelayanan untuk mengurangi angka rujukan ke rumah sakit yang lebih
tinggi dan meningkatkan upaya rujukan dari tingkat bawah seperti rujukan dari
pasien kerumah sakit lain misalnya ke Medan atau kekabupaten lain.. Menurut
keadaan tahun 2006 data tindakan yang terbanyak dilayani di RSUD Sidikalag adalah
,ruangan bedah serta SDM yang trampil selain juga diperlukan peralatan kesehatan
empat dasar ditambah dengan Spesialis Patologi Klinik, Spesialis Anestesi dan
Spesialis Radiologi,selain itu diperlukan juga Spesialis lain seperti THT, Mata, Paru
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
52
mempengaruhinya adalah banyaknya pasien gakin yang dilayani ,dan juga karena
banyaknya tagihan yang diterima pada unit pelayanan yang tidak disetor petugas ke
peralatan kesehatan gigi dan mulut yang canggih, seperti panoramic dental Xray,
A. Hasil Penelitian
25-31 tahun yaitu 16 orang (53,3%), seluruhnya jenis kelamin perempuan, tingkat
sebanyak 27 orang (90,0%), masa kerja 2-7 tahun sebanyak 14 orang (46,7%), dan
ruangan (tempat kerja) di ruang perawatan anak sebanyak 9 orang (30,0%). Secara
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
53
Tabel 4.1. Distribusi Identitas Responden Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
Sidikalang
No Identitas Responden Jumlah Persen
A Umur (Tahun)
1 25-31 16 53,3
2 32-38 6 20,0
3 39-45 8 26,7
Jumlah 30 100,0
B Jenis Kelamin
1 Perempuan 30 100,0
Jumlah 30 100,0
C Pendidikan
1 SPK 13 43,3
2 D.III 17 56,7
Jumlah 30 100,0
D Status Perkawinan
1 Kawin 27 90,0
2 Belum Kawin 3 10,0
Jumlah 30 100,0
E Masa Kerja (Tahun)
1 2–7 14 46,7
2 8 – 13 7 23,3
3 14 – 19 9 30,0
Jumlah 30 100,0
F Ruangan
1 Bedah 6 20,0
2 Anak 9 30,0
3 Kebidanan 7 23,3
4 Penyakit Dalam 8 26,7
Jumlah 30 100,0
Beban kerja dapat berupa beban eksternal maupun beban internal yang diukur
berdasarkan denyut nadi responden dengan kategori Ringan, Sedang, Berat dan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
54
71,4% responden mempunyai beban kerja kategori sedang, dan seluruh responden di
ruang perawatan penyakit dalam seluruhnya mempunyai beban kerja kategori sedang.
Indikator yang digunakan dalam pengukuran stress kerja adalah gejala stress
menjadi tiga aspek yaitu gejala psikologis, gejala fisik dan perilaku yang
dikembangkan dalam 65 item pertanyaan dengan kategori Ringan, Sedang dan Berat.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
55
perawatan anak sebesar 55,6% responden mempunyai stress kerja kategori ringan, di
responden mempunyai stress kerja kategori ringan. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 4.3
Tabel 4.3. Distribusi Stress Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
Sidikalang
No Stress Kerja Jumlah Persen
A Ruang Perawatan Bedah
1 Berat 0 0,0
2 Sedang 4 66,7
3 Ringan 2 33,3
Jumlah 6 100,0
B Ruang Perawatan Anak
1 Berat 1 11,1
2 Sedang 3 33,3
3 Ringan 5 55,6
Jumlah 9 100,0
C Ruang Perawatan Kebidanan
1 Berat 1 14,3
2 Sedang 2 28,6
3 Ringan 4 57,1
Jumlah 7 100,0
D Ruang Perawatan Penyakit Dalam
1 Berat 1 12,5
2 Sedang 3 37,5
3 Ringan 4 50,0
Jumlah 8 100,0
Mengacu pada item-item pertanyaan tentang stress kerja pada perawat yang
menjadi respoden dapat dilakukan telaah tentang kondisi atau tingkat stress
berdasarkan gejala psikologis, gejalan fisik, dan gejala perilaku sebagai berikut:
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
56
kreativitas, kehilangan semangat hidup, dan menurunnya harga diri dan kepercayaan
diri.
Jawaban responden tentang pernyataan yang terkait dengan gejala fisik cukup
meningkatnya detak jantung dan tekanan darah, meningkatnya sekresi adrenalin dan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
57
Jawaban responden tentang pernyataan yang terkait dengan gejala fisik cukup
meningkatnya frekuensi absensi, perilaku makan yang tidak normal, kehilangan nafsu
makan dan penurunan drastis berat badan, kecendrungan perilaku yang beresiko
tinggi seperti ngebut dan main judi, meningkatnya agresivitas dan kriminalitas,
4.6. Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat ditiap Ruang Rawat
Inap RSUD Sidikalang
Kerja Dengan Stress Kerja Perawat Ditiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang
Tabel 4.4. Korelasi antara Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang
Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
58
a. Analisis Korelasi Beban kerja dan Stress kerja Perawat di ruang Perawatan Bedah
Berdasarkan tabel 4.4. hasil korelasi Product Moment antara beban kerja
dengan stress kerja perawat di ruang perawatan bedah, diperoleh sebesar 0,885. Uji
kerja dari perawat di ruang perawatan bedah berkorelasi positif dengan terjadinya
stress kerja.
b. Analisis Korelasi Beban kerja dan Stress kerja Perawat di ruang Perawatan Anak
Berdasarkan tabel 4.4. hasil korelasi Product Moment antara beban kerja
dengan stress kerja perawat di ruang perawatan anak, diperoleh sebesar 0,705. Uji
kerja dari perawat di ruang perawatan anak berkorelasi positif dengan terjadinya
stress kerja.
c. Analisis Korelasi Beban kerja dan Stress kerja Perawat di ruang Perawatan
Kebidanan
Berdasarkan tabel 4.4. hasil korelasi Product Moment antara beban kerja
dengan stress kerja perawat di ruang perawatan kebidanan, diperoleh sebesar 0,756.
beban kerja dari perawat di ruang kebidanan berkorelasi positif dengan terjadinya
stress kerja.
d. Analisis Korelasi Beban kerja dan Stress kerja Perawat di ruang Penyakit Dalam
Berdasarkan tabel 4.4. hasil korelasi Product Moment antara beban kerja
dengan stress kerja perawat di ruang perawatan penyakit dalam, diperoleh sebesar
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
59
stress kerja perawat di ruang perawatan bedah, anak, kebidanan, dan penyakit dalam,
Berdasarkan hasil uji statistik One Way Anova perbedaan Beban Kerja
Perawat Ditiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang dapat dilihat pada tabel 4.5.
berikut:
Tabel 4.5. Hasil Uji Perbedaan Beban Kerja Perawat Berdasarkan Ruang
Rawat Inap RSUD Sidikalang
Sebelum dilakukan uji perbedaan maka dilakukan lebih dahulu uji normalitas
dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov baik untuk variabel beban kerja dan stress
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
60
Hasil uji statistik menggunakan uji One Way Anova menunjukkan tidak ada
perbedaan tingkat beban kerja antara perawat yang bekerja di ruang perawatan bedah,
perawatan anak, perawatan kebidanan dan perawatan penyakit dalam, dengan nilai
asymp.sign sebesar p=0,173 > 0,05, artinya secara statistik tidak terdapat perbedaan
beban kerja yang nyata pada perawat yang bekerja pada ruang perawatan yang
berbeda.
perawat pada ruang perawatan penyakit dalam yang paling tinggi, yaitu sebesar 114,8
sedangkan yang paling rendah pada ruang perawatan anak. Perbedaan rata-rata beban
kerja tersebut terkait dengan jumlah perawat yang berbeda pada setiap ruang
Berdasarkan hasil uji statistik One Way Anova perbedaan Stress Kerja
Perawat Ditiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang dapat dilihat pada tabel 4.6.
berikut:
Tabel 4.6. Hasil Uji Perbedaan Stress Kerja Perawat Berdasarkan Ruang
Rawat Inap RSUD Sidikalang
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
61
Sebelum dilakukan uji perbedaan maka dilakukan lebih dahulu uji normalitas
dan homogenitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov baik untuk variabel beban dan stress kerja
dengan hasil asymp.sign sebesar p=0,599 > 0,05 (beban kerja) dan p=0,220 > 0,05
(stress kerja).
Hasil uji statistik menggunakan uji One Way Anova menunjukkan tidak ada
perbedaan tingkat stress kerja antara perawat yang bekerja di ruang perawatan bedah,
perawatan anak, perawatan kebidanan dan perawatan penyakit dalam, dengan nilai
asymp.sign sebesar p=0,991 > 0,05, artinya secara statistik tidak terdapat perbedaan
stress kerja yang nyata pada perawat yang bekerja pada ruang perawatan yang
berbeda.
Berdasarkan tabel 4.6. diatas diketahui bahwa rata-rata (mean) stress kerja
perawat pada ruang perawatan kebidanan yang paling tinggi, yaitu sebesar 195,6
sedangkan yang paling rendah pada ruang perawatan penyakit dalam. Perbedaan rata-
rata stress kerja tersebut terkait dengan jumlah perawat yang berbeda pada setiap
ruang perawatan serta kondisi penyakit serta karakteristik pasien yang dihadapi.
B. Pembahasan
Berikut ini diuraikan hubungan beban kerja dengan stress kerja pada ruang
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
62
Perawat yang bekerja di ruang perawatan bedah mempunyai beban kerja yang
perawatan lainnya. Dengan kondisi prosedur kerja yang ketat dan kondisi pasien
Adanya hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang perawatan
bedah, ditunjukkan hasil uji statistik p=0,019 < 0,05, dengan tingkat korelasi cukup
kuat sebesar 0,885. Tingkat korelasi yang cukup kuat antara beban kerja dengan
dimana terjadinya peningkatan beban kerja akan diikuti dengan peningkatan stress
Sesuai dengan pedoman uraian tugas yang telah ditetapkan oleh Depkes
(1994), beban pada ruangan perawatan bedah, harus menyiapkan perlengkapan alat-
alat atau obat-obat yang dibutuhkan pasien sebelum dan sesudah operasi menyiapkan
kebutuhan untuk pasien yang mau operasi, memelihara kebersihan dan merawat
hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan keluhan Low Back Pain pramu
kamar. Persentase yang mengalami keluhan Low Back Pain dari pramu kamar dengan
kategori beban kerja berat sekali mencapai 100%, sedangkan beban kerja kategori
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
63
berat mencapai 79%, dan beban kerja sedang mencapai 30%. Beban kerja perawat
antara lain seperti beban kerja pramu kamar. Beberapa aspek yang menunjukkan
beban kerja pada ruang perawatan bedah adalah kelelahan yang dirasakan setelah
merapikan tempat tidur pasien, leher atau otot punggung perawat menjadi kaku yang
dapat mengakibatkan peregangan otot (low back pain) yang merupakan gejala fisik
setiap pasien, namun pasien anak-anak tentunya mempunyai beberapa aspek tertentu
yang harus diperhatikan sesuai dengan kondisi perkembangan pada masa atau
Adanya hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang perawatan
anak, ditunjukkan hasil uji statistik p=0,034 < 0,05, dengan tingkat korelasi cukup
kuat sebesar 0,705. Tingkat korelasi yang cukup kuat antara beban kerja dengan
terjadinya stress kerja perawat di ruang perawatan anak menunjukkan kondisi dimana
terjadinya peningkatan beban kerja akan diiringi dengan peningkatan stress kerja,
(1994), bahwa pada ruang perawatan anak, perawat harus mempunyai keterampilan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
64
infus pada pasien anak berbeda seperti pada dewasa, mengkaji kebutuhan pasien,
ruangan.
Hal ini didukung oleh penelitian Jauhari (2005) bahwa standar beban kerja
perawat senantiasa harus sesuai dengan asuhan keperawatan yang berorientasi pada
kebutuhan pasien. Untuk menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien harus
diupayakan kesesuaian antara ketersediaan tenaga perawat dengan beban kerja yang
ada.
Beban kerja di ruangan kebidanan adalah menerima dan merawat pasien yang
Adanya hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang perawatan
kebidanan, ditunjukkan hasil uji statistik p=0,049 < 0,05, dengan tingkat korelasi
cukup kuat sebesar 0,756. Tingkat korelasi yang cukup kuat antara beban kerja
kondisi dimana terjadinya peningkatan beban kerja akan diiringi dengan peningkatan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
65
Secara umum stres kerja dipengaruhi oleh banyak faktor selain beban kerja,
seperti yang disebutkan dalam penelitian Restiaty, et al (2006) tentang beban kerja
dan perasaan kelelahan menyimpulkan adanya hubungan beban kerja di tempat kerja
dengan kelelahan kerja yang merupakan gejala fisik stress kerja, artinya semakin
berat beban kerja di tempat kerja maka semakin tinggi tingkat stress kerja. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa variabel yang berhubungan dengan beban kerja adalah tempat
dan bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk menghindar
penularan penyakit.
Adanya hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang perawatan
penyakit dalam, ditunjukkan hasil uji statistik p=0,018 < 0,05, dengan tingkat
korelasi cukup kuat sebesar 0,797. Tingkat korelasi yang cukup kuat antara beban
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
66
Sesuai penelitian Iswanto (2001) tentang hubungan stress kerja, kepribadian dan
kinerja yang menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara stress kerja
kontribusi terhadap hubungan stress kerja dengan kinerja. Tingkat stress paling tinggi
akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis seseorang dan pada gilirannya akan
signifikan p=0,173 > 0,05, hal ini dilihat dari nilai rata-rata (mean) beban kerja yang
diukur dari denyut nadi perawat tidak jauh berbeda pada masing-masing ruangan.
Pada ruang bedah rata-rata beban kerja sebesar 110,167, ruang perawatan anak
Hal ini sesuai dengan pernyataan Azwar (1993) bahwa beban perawat pada
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
67
yang berkaitan erat dengan pembebanan kerja mental dari suatu pekerjaan. Kekuatan
komponen ini berkurang dengan meningkatnya beban kerja yang berarti variabilitas
denyut jantung berkurang pada level pembebanan yang tinggi, dengan demikian
hipotesa ditolak.
Tidak adanya perbedaan secara signifikan beban kerja ini harus dipertahankan
karena menurut pendapat Manuaba (2000), akibat beban kerja yang terlalu berat atau
yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau
penyakit akibat kerja. Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan
kelelahan baik fisik atau mental dan reaksi–reaksi emosional seperti sakit kepala,
gangguan pencernaan dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu
sedikit dimana pekerjaan yang terjadi karena pengulangan gerak akan menimbulkan
kebosanan, rasa monoton Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau
sehingga secara potensial membahayakan pekerja. Beban kerja yang berlebihan atau
signifikan p=0,991 > 0,05, hal ini dilihat dari nilai rata-rata (mean) stress kerja yang
diukur dari 65 item pertanyaan yang mencakup kegiatan atau uraian tugas masing-
masing ruang perawatan tidak jauh berbeda. Pada ruang bedah rata-rata tingkat stress
kerja sebesar 195,33, ruang perawatan anak sebesar 190,89, ruang perawatan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
68
ruangan hampir sama, dengan demikian hipotesa ditolak. Apabila dikaitkan dengan
tingkat beban kerja dan stress kerja pada masing-masing ruang perawatan (hasil One
Way Anova) yang menunjukkan beban kerja dan stress kerja yang tidak berbeda
perbedaan beban kerja maupun stress kerja meskipun perbedaannya tidak begitu
besar.
Dalam setiap ruang rawat inap terdapat perbedaan jenis pasien yang
berdampak pada kondisi dan beban kerja yang berbeda. Untuk itu perawat harus
peran sebagai tenaga serba bisa, memiliki inisiatif, berperilaku kreatif serta memiliki
wawasan yang luas dengan motivasi kerja keras, cerdas, iklas dan kerja berkualitas.
Jenis pasien yang dirawat di ruangan rawat inap rumah sakit dapat dipandang
sebagai tuntutan terhadap pelayanan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik maka
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Beban kerja pada ruang perawatan bedah berada pada kategori sedang
2. Stress kerja pada ruang perawatan bedah berada pada kategori sedang
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stress kerja
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stress kerja
pada perawat di ruang perawatan anak RSUD Sidikalang (r= 0,705 dan
p=0,034)
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stress kerja
pada perawat di ruang perawatan kebidanan RSUD Sidikalang (r= 0,756 dan
p=0,049).
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stress kerja
pada perawat di ruang perawatan penyakit dalam RSUD Sidikalang (r= 0,797
dan p=0,018)
68
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
69
5.2. Saran
sebagai berikut :
bekerja pada satu ruangan dalam jangka waktu lama yang dapat menimbulkan
stress kerja.
2. Tingkat stress kerja yang sedang agar diminimalisasi dan tingkat stress kerja
beban eksternal yaitu memisahkan beban kerja pada keluarga (rumah) dengan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, “Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator
Depkes RI, ”Standar Sarana Pelayanan kesehatan ”.Dirjen Yan Medik ,Dep Kes
Jakarta, 1996
Grandjean,E.” Fitting the Task To The man” Text book of Occupational Ergonomic
4 th Edition Taylor dan Franc Philadelpia,1988.
70
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
71
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
72
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Lampiran-1
Direktur
RSUD Sidikalang
Urusan Urusan
Rekam Medik Verifikasi
Urusan
Penyusunan Urusan
Program dan Program
Laporan
Instalasi Radiologi
Instalasi Farmasi
Instalasi Gizi
I.P.S.R.S
KUESIONER
Identitas Responden
Nama :
Umur : thn
Jenis kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Status Perkawinan :
Masa Kerja : thn
Tempat bekerja di ruangan :
Status Gizi :
Petunjuk Pengisian
a. Berilah tanda X (silang pada lembar jawaban yang ada pilih)
b. Apabila anda selesai,periksalah kembali jawaban anda,jangan sampai ada yang
terlewati,kerahasian jawaban anda tetap kami jaga.
Petunjuk untuk mengerjakan kuesioner
Jika anda tidak pernah merasakan berarti anda memilih TP
Jika anda kadang-kadang atau sekali-sekali merasakannya berarti anda memilih KD
Jika anda sering lebih dari tiga kali merasakannya berarti anda memilih SR
Jika anda sering kali merasakannya atau hampir setiap saat berarti anda memilih SK
no Pernyataan TP KD SR SK
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
11 Saya merasa pekerjaan saya belum optimal jika pasien
yang telah lama dirawat tapi belum sembuh juga
12 Saya merasa tegang jika menghadapi pasien yang
kritis
13 Saya akan membicarakan masalah saya kepada atasan
atau sesama perawat jika ada masalah dengan pasien
atau keluarganya
14 Meskipun banyak pekerjaan yang saya kerjakan, saya
tetap menjalin komunikasi dengan pasien
15 Saya dapat menenangkan diri walaupun menghadapi
pasien yang sedang merintih atau mengeluh kesakitan
16 Saya merasa dapat diterima dalam pergaulan dengan
rekan seruangan
17 Dalam bekerja saya merasa sering lupa terhadap apa
yang saya kerjakan
18 Saya akan mengurung diri jika mempunyai masalah
dengan pasien atau keluarga pasien
19 Saya merasa tetap bersemangat bekerja meskipun
banyak pasien di ruangan
20 Meskipun banyaknya laporan pasien yang saya
kerjakan saya dapat berpikir jernih
21 Meskipun dokter belum datang untuk visite keruangan,
saya akan berusaha mengatasi keluhan pasien tersebut
22 Saya merasa denyut jantung saya normal walaupun
banyak pasien yang harus saya tangani
23 Ketika menghadapi banyaknya tuntutan pasien atau
keluarga pasien, saya akan melayani an sabar
24 Saya dapat tidur nyenyak meskipun banyak pekerjaan
yang telah saya kerjakan di rumah sakit
25 Setelah saya selesai bekerja misalnya setelah
merapikan tempat tidur pasien, leher atau otot
punggung saya tidak kaku
26 Saya merasa keringat saya normal meskipun harus
memantau pasien-pasien yang dalam keadaan kritis.
27 Meskipun saya banyak mendapat teguran dari atasan
saya tetap hadir bekerja seperti biasa
28 Saya merasa bingung ketika melayani permintaan
pasien yang sedang mengerang kesakitan
29 Saya merasa tidak bersemangat bekerja jika pasien
yang dirawat di ruangan saya sedikit jumlahnya
30 Meskipun banyak pasien yag dirawat diruangan, saya
dapat melaksanakan pelayanan yang baik
31 Saya dapat memasang infus pasien dengan cepat
meskipun pasien tersebut dalam keadaan lemah
32 Meskipun saya bekerja melewati jam kerja saya tidak
ingin meminum alkohol.
33 Ketika saya menghadapi banyak catatan pasien yang
harus dikerjakan , membuat saya sakit kepala/pusing
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
34 Saya hanya menunggu instruksi dokter untuk
mengatasi keluhan pasien
35 Ketika menerima pasien baru saya merasa jantung saya
berdebar-debar
36 Saya akan meminjamkan peralatan kesehatan bagi
ruangan lain yang membutuhkannya demi kelancaran
pelayanan diruangan lainnya
37 Walaupun saya telat pulang, saya tidak ngebut di jalan
38 Meskipun banyak pekerjaan saya di rumah sakit, saya
makan seperti biasa .
39 Meskipun pasien atau keluarga pasien marah kepada
saya, saya dapat menahan keinginan untuk tidak
memukul mereka
40 Tangan saya sering berkeringat setelah memeriksa
tensi pasien atau suhu tubuh
41 Saya makan dengan porsi yang banyak akhir-akhir ini
karena saya stress menghadapi banyaknya jumlah
pasien yang dirawat
42 Ketika saya melakukan kesalahan dalam pemberian
obat,timbul keinginan saya bunuh diri
43 Ketika tergores benda tajam pada waktu bertugas, saya
hanya mengalami luka ringan
44 Meskipun pasien yang saya hadapi sedang menderita
sesak nafas atau mengalami pendarahan,saya dapat
mengatasinya dengan tenang
45 Waktu bekerja merapikan tempat tidur pasien tiba-tiba
saya sesak nafas
46 Setelah mendorong brankart atau oksigen pasien saya
merasa lelah fisik
47 Ketika selesai memeriksa kondisi pasien tangan saya
terasa gatal-gatal
48 Saya merasa denyut jantung saya normal meskipun
banyak pasien yang harus saya rawat
49 Dalam sebulan saya hanya absen kurang dari dua
hari,meskipun pasien yang dirawat banyak menderita
penyakit menular
50 Saya merasa kurang pengetahuan tentang
perkembangan penyakit dibandingkan teman yang lain
51 Saya merasa pembagian jadwal shift saya lebih
banyak dari teman yang lain karena kadang-kadang
harus bertugas pada hari libur
52 Saya tidak selera makan ketika banyak pekerjaan yang
akan saya kerjakan
53 Saya akan mengatasi pasien mengurangi keluhannya
sebelum dokter datang
54 Meskipun banyak menangani pasien yang menderita
infeksi penyakit menular merasa tensi saya tetap
normal
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
55 Meskipun lampu mati ketika pasien sedang ditangani
dengan alat eletronik , saya tidak panik
56 Jantung saya terasa berdebar - debar ketika mendengar
pasien tiba-tiba menjerit
57 Saya tidak masuk kerja (absen) apabila pada waktu
saya bekerja banyak pasien yang tidak puas atas
pelayanan kesehatan yang diterimanya
58 Walaupun terlambat istirahat makan siang saya belum
pernah menderita sakit lambung (mual)
59 Saya akan membiarkan pasien menunggu dokter jaga
memeriksa,walaupun pasien mengeluh kesakitan
60 Tensi saya terasa meningkat ketika saya merawat luka
pasien yang telah infeksi berat
61 Saat jaga malam saya panik, ketika lampu mati
62 Meskipun saya cape menyelesaikan pekerjaan yang
menumpuk,tidak ada keinginan saya meminum
minuman keras
63 Saya tidak mempunyai pikiran untuk mengganggu
ketenangan pasien di ruangan lain
64 Penyakit lambung saya kumat ketika sering terlambat
makan siang karena banyaknya pasien yang harus
ditangani di rumah sakit
65 Jika sedang membuat resume pasien kepala saya sering
pusing
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Lampiran - 4
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25 - 31 Tahun 16 53.3 53.3 53.3
32 - 38 Tahun 6 20.0 20.0 73.3
39 - 45 Tahun 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 30 100.0 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D-III 17 56.7 56.7 56.7
SPK 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Status Perkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kawin 27 90.0 90.0 90.0
Belum Kawin 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 - 7 Tahun 14 46.7 46.7 46.7
8 - 13 Tahun 7 23.3 23.3 70.0
14 - 19 Tahun 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Ruangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ruang Bedah 6 20.0 20.0 20.0
Ruang Anak 9 30.0 30.0 50.0
Ruang Kebidanan 7 23.3 23.3 73.3
Ruang Penyakit Dalam 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
RUANG PERAWATAN BEDAH
Frequency Table
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 1 16.7 16.7 16.7
Sedang 5 83.3 83.3 100.0
Total 6 100.0 100.0
Stess
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sedang 4 66.7 66.7 66.7
Berat 2 33.3 33.3 100.0
Total 6 100.0 100.0
Frequency Table
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 2 22.2 22.2 22.2
Sedang 7 77.8 77.8 100.0
Total 9 100.0 100.0
stress
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 1 11.1 11.1 11.1
Sedang 3 33.3 33.3 44.4
Berat 5 55.6 55.6 100.0
Total 9 100.0 100.0
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
RUANG PERAWATAN KEBIDANAN
Frequency Table
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 2 28.6 28.6 28.6
Sedang 5 71.4 71.4 100.0
Total 7 100.0 100.0
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 1 14.3 14.3 14.3
Sedang 2 28.6 28.6 42.9
Berat 4 57.1 57.1 100.0
Total 7 100.0 100.0
Frequency Table
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sedang 8 100.0 100.0 100.0
Beban Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 1 12.5 12.5 12.5
Sedang 3 37.5 37.5 50.0
Berat 4 50.0 50.0 100.0
Total 8 100.0 100.0
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
RUANG PERAWATAN BEDAH
Correlations
Correlations
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Uji Normalitas
NPar Tests
Descriptive Statistics
Beban Kerja
N 30
Normal Parameters a,b Mean 110.267
Std. Deviation 8.3126
Most Extreme Absolute .140
Differences Positive .140
Negative -.124
Kolmogorov-Smirnov Z .767
Asymp. Sig. (2-tailed) .599
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
NPar Tests
Descriptive Statistics
Stess
N 30
Normal Parametersa,b Mean 192.73
Std. Deviation 39.049
Most Extreme Absolute .192
Differences Positive .089
Negative -.192
Kolmogorov-Smirnov Z 1.050
Asymp. Sig. (2-tailed) .220
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Oneway
Descriptives
5% Confidence Interval fo
Mean
N Mean td. DeviationStd. Error ower BoundUpper BoundMinimum Maximum
Beban Ker Ruang Bedah 6 110.167 8.305 3.390 101.452 118.882 98.0 120.0
Ruang Anak 9 105.889 5.578 1.859 101.601 110.176 99.0 113.0
Ruang Kebidanan 7 110.714 8.440 3.190 102.908 118.520 99.0 119.0
Ruang Penyakit D 8 114.875 9.553 3.378 106.888 122.862 101.0 124.0
Total 30 110.267 8.313 1.518 107.163 113.371 98.0 124.0
Stess Ruang Bedah 6 195.33 22.84 9.33 171.36 219.31 165 231
Ruang Anak 9 190.89 43.44 14.48 157.50 224.28 103 249
Ruang Kebidanan 7 195.57 46.51 17.58 152.55 238.59 99 241
Ruang Penyakit D 8 190.38 43.69 15.45 153.85 226.90 103 249
Total 30 192.73 39.05 7.13 178.15 207.31 99 249
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Beban Kerja 1.265 3 26 .307
Stess .459 3 26 .714
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Beban Kerja Between Groups 343.841 3 114.614 1.795 .173
Within Groups 1660.026 26 63.847
Total 2003.867 29
Stess Between Groups 172.055 3 57.352 .034 .991
Within Groups 44047.812 26 1694.147
Total 44219.867 29
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Post Hoc Tests
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Multiple Comparisons
Mean
Difference 95% Confidence Interval
Dependent Variab (I) Ruangan (J) Ruangan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Beban Kerja Tukey HSD Ruang Bedah Ruang Anak 4.278 4.211 .742 -7.275 15.831
Ruang Kebidanan -.548 4.445 .999 -12.743 11.648
Ruang Penyakit Dala -4.708 4.315 .698 -16.547 7.130
Ruang Anak Ruang Bedah -4.278 4.211 .742 -15.831 7.275
Ruang Kebidanan -4.825 4.027 .633 -15.872 6.222
Ruang Penyakit Dala -8.986 3.883 .121 -19.638 1.665
Ruang Kebidanan Ruang Bedah .548 4.445 .999 -11.648 12.743
Ruang Anak 4.825 4.027 .633 -6.222 15.872
Ruang Penyakit Dala -4.161 4.135 .747 -15.506 7.184
Ruang Penyakit Dala Ruang Bedah 4.708 4.315 .698 -7.130 16.547
Ruang Anak 8.986 3.883 .121 -1.665 19.638
Ruang Kebidanan 4.161 4.135 .747 -7.184 15.506
Bonferroni Ruang Bedah Ruang Anak 4.278 4.211 1.000 -7.748 16.303
Ruang Kebidanan -.548 4.445 1.000 -13.242 12.147
Ruang Penyakit Dala -4.708 4.315 1.000 -17.031 7.614
Ruang Anak Ruang Bedah -4.278 4.211 1.000 -16.303 7.748
Ruang Kebidanan -4.825 4.027 1.000 -16.324 6.673
Ruang Penyakit Dala -8.986 3.883 .173 -20.073 2.101
Ruang Kebidanan Ruang Bedah .548 4.445 1.000 -12.147 13.242
Ruang Anak 4.825 4.027 1.000 -6.673 16.324
Ruang Penyakit Dala -4.161 4.135 1.000 -15.970 7.648
Ruang Penyakit Dala Ruang Bedah 4.708 4.315 1.000 -7.614 17.031
Ruang Anak 8.986 3.883 .173 -2.101 20.073
Ruang Kebidanan 4.161 4.135 1.000 -7.648 15.970
Stess Tukey HSD Ruang Bedah Ruang Anak 4.44 21.69 .997 -55.07 63.96
Ruang Kebidanan -.24 22.90 1.000 -63.06 62.58
Ruang Penyakit Dala 4.96 22.23 .996 -56.02 65.94
Ruang Anak Ruang Bedah -4.44 21.69 .997 -63.96 55.07
Ruang Kebidanan -4.68 20.74 .996 -61.59 52.22
Ruang Penyakit Dala .51 20.00 1.000 -54.35 55.38
Ruang Kebidanan Ruang Bedah .24 22.90 1.000 -62.58 63.06
Ruang Anak 4.68 20.74 .996 -52.22 61.59
Ruang Penyakit Dala 5.20 21.30 .995 -53.24 63.64
Ruang Penyakit Dala Ruang Bedah -4.96 22.23 .996 -65.94 56.02
Ruang Anak -.51 20.00 1.000 -55.38 54.35
Ruang Kebidanan -5.20 21.30 .995 -63.64 53.24
Bonferroni Ruang Bedah Ruang Anak 4.44 21.69 1.000 -57.50 66.39
Ruang Kebidanan -.24 22.90 1.000 -65.63 65.15
Ruang Penyakit Dala 4.96 22.23 1.000 -58.52 68.43
Ruang Anak Ruang Bedah -4.44 21.69 1.000 -66.39 57.50
Ruang Kebidanan -4.68 20.74 1.000 -63.91 54.55
Ruang Penyakit Dala .51 20.00 1.000 -56.60 57.62
Ruang Kebidanan Ruang Bedah .24 22.90 1.000 -65.15 65.63
Ruang Anak 4.68 20.74 1.000 -54.55 63.91
Ruang Penyakit Dala 5.20 21.30 1.000 -55.63 66.03
Ruang Penyakit Dala Ruang Bedah -4.96 22.23 1.000 -68.43 58.52
Ruang Anak -.51 20.00 1.000 -57.62 56.60
Ruang Kebidanan -5.20 21.30 1.000 -66.03 55.63
Homogeneous Subsets
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Beban Kerja
Subset
for alpha
= .05
Ruangan N 1
Tukey HSDa,b Ruang Anak 9 105.889
Ruang Bedah 6 110.167
Ruang Kebidanan 7 110.714
Ruang Penyakit Dalam 8 114.875
Sig. .163
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 7.331.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the
group sizes is used. Type I error levels are not
guaranteed.
Stess
Subset
for alpha
= .05
Ruangan N 1
Tukey HSDa,b Ruang Penyakit Dalam 8 190.38
Ruang Anak 9 190.89
Ruang Bedah 6 195.33
Ruang Kebidanan 7 195.57
Sig. .995
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 7.331.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the
group sizes is used. Type I error levels are not
guaranteed.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.955 100
Item Statistics
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
s24 3.50 .827 20
s25 3.45 .826 20
s26 3.50 .946 20
s27 1.80 1.005 20
s28 2.10 1.165 20
s29 3.20 1.005 20
s30 3.60 .503 20
s31 2.70 1.218 20
s32 1.50 .513 20
s33 3.55 .686 20
s34 3.40 .940 20
s35 3.50 .889 20
s36 3.05 .999 20
s37 3.55 .686 20
s38 3.60 .681 20
s39 3.45 .945 20
s40 3.50 .827 20
s41 3.45 .826 20
s42 3.50 .946 20
s43 3.55 .686 20
s44 3.40 .940 20
s45 3.50 .889 20
s46 3.05 .999 20
s47 2.60 1.046 20
s48 1.80 .768 20
s49 1.60 .681 20
s50 3.55 .686 20
s51 2.40 1.231 20
s52 2.60 1.231 20
s53 2.20 1.005 20
s54 1.50 .688 20
s55 1.60 .940 20
s56 1.30 .923 20
s57 2.60 1.465 20
s58 2.70 1.455 20
s59 1.50 .827 20
s60 1.30 .923 20
s61 1.30 .923 20
s62 1.30 .657 20
s63 2.30 1.380 20
s64 1.70 .923 20
s65 2.80 1.361 20
s66 1.30 .657 20
s67 1.70 1.218 20
s68 1.40 .821 20
s69 1.80 1.005 20
s70 2.65 .745 20
s71 2.45 .945 20
s72 2.40 .821 20
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
s73 2.60 1.095 20
s74 2.60 .883 20
s75 2.75 .967 20
s76 2.55 .945 20
s77 2.30 1.081 20
s78 2.55 .999 20
s79 3.55 .686 20
s80 3.60 .681 20
s81 3.45 .945 20
s82 3.50 .827 20
s83 3.45 .826 20
s84 3.50 .946 20
s85 3.55 .686 20
s86 3.40 .940 20
s87 3.50 .889 20
s88 3.05 .999 20
s89 3.55 .686 20
s90 2.75 .716 20
s91 2.45 .945 20
s92 2.50 .946 20
s93 2.60 1.095 20
s94 2.60 .883 20
s95 2.75 .967 20
s96 2.55 .945 20
s97 2.30 1.081 20
s98 2.55 .999 20
s99 1.30 .657 20
s100 1.30 .657 20
Item-Total Statistics
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
s17 265.75 1546.934 .802 .954
s18 265.60 1560.884 .544 .955
s19 265.80 1562.800 .532 .955
s20 266.05 1559.839 .496 .955
s21 265.80 1565.958 .461 .955
s22 264.75 1560.303 .793 .954
s23 264.90 1543.358 .797 .954
s24 264.85 1548.555 .832 .954
s25 264.90 1549.568 .818 .954
s26 264.85 1539.608 .847 .954
s27 266.55 1571.524 .387 .955
s28 266.25 1615.987 -.149 .957
s29 265.15 1614.345 -.148 .957
s30 264.75 1603.776 -.016 .956
s31 265.65 1631.503 -.301 .957
s32 266.85 1594.871 .202 .955
s33 264.80 1558.168 .826 .954
s34 264.95 1542.787 .809 .954
s35 264.85 1551.924 .724 .954
s36 265.30 1550.116 .665 .954
s37 264.80 1563.221 .732 .954
s38 264.75 1560.303 .793 .954
s39 264.90 1543.358 .797 .954
s40 264.85 1548.555 .832 .954
s41 264.90 1549.568 .818 .954
s42 264.85 1539.608 .847 .954
s43 264.80 1558.168 .826 .954
s44 264.95 1542.787 .809 .954
s45 264.85 1551.924 .724 .954
s46 265.30 1550.116 .665 .954
s47 265.75 1617.145 -.176 .957
s48 266.55 1593.945 .145 .956
s49 266.75 1594.513 .155 .956
s50 264.80 1563.221 .732 .954
s51 265.95 1625.103 -.234 .957
s52 265.75 1606.934 -.051 .957
s53 266.15 1586.555 .198 .956
s54 266.85 1583.818 .349 .955
s55 266.75 1603.250 -.010 .956
s56 267.05 1602.892 -.005 .956
s57 265.75 1621.671 -.173 .958
s58 265.65 1607.187 -.051 .957
s59 266.85 1595.608 .108 .956
s60 267.05 1602.892 -.005 .956
s61 267.05 1602.892 -.005 .956
s62 267.05 1605.103 -.041 .956
s63 266.05 1611.313 -.089 .957
s64 266.65 1599.397 .043 .956
s65 265.55 1593.103 .078 .956
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
s66 267.05 1584.366 .356 .955
s67 266.65 1578.661 .240 .956
s68 266.95 1603.524 -.012 .956
s69 266.55 1621.208 -.232 .957
s70 265.70 1592.326 .177 .956
s71 265.90 1584.516 .239 .955
s72 265.95 1573.208 .453 .955
s73 265.75 1555.776 .537 .955
s74 265.75 1546.934 .802 .954
s75 265.60 1560.884 .544 .955
s76 265.80 1562.800 .532 .955
s77 266.05 1559.839 .496 .955
s78 265.80 1565.958 .461 .955
s79 264.80 1563.221 .732 .954
s80 264.75 1560.303 .793 .954
s81 264.90 1543.358 .797 .954
s82 264.85 1548.555 .832 .954
s83 264.90 1549.568 .818 .954
s84 264.85 1539.608 .847 .954
s85 264.80 1558.168 .826 .954
s86 264.95 1542.787 .809 .954
s87 264.85 1551.924 .724 .954
s88 265.30 1550.116 .665 .954
s89 264.80 1563.221 .732 .954
s90 265.60 1594.358 .149 .956
s91 265.90 1584.516 .239 .955
s92 265.85 1565.503 .494 .955
s93 265.75 1555.776 .537 .955
s94 265.75 1546.934 .802 .954
s95 265.60 1560.884 .544 .955
s96 265.80 1562.800 .532 .955
s97 266.05 1559.839 .496 .955
s98 265.80 1565.958 .461 .955
s99 267.05 1596.997 .114 .956
s100 267.05 1596.997 .114 .956
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.982 65
Item Statistics
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
s40 3.50 .827 20
s41 3.45 .826 20
s42 3.50 .946 20
s43 3.55 .686 20
s44 3.40 .940 20
s45 3.50 .889 20
s46 3.05 .999 20
s50 3.55 .686 20
s54 1.50 .688 20
s66 1.30 .657 20
s72 2.40 .821 20
s73 2.60 1.095 20
s74 2.60 .883 20
s75 2.75 .967 20
s76 2.55 .945 20
s77 2.30 1.081 20
s78 2.55 .999 20
s79 3.55 .686 20
s80 3.60 .681 20
s81 3.45 .945 20
s82 3.50 .827 20
s83 3.45 .826 20
s84 3.50 .946 20
s85 3.55 .686 20
s86 3.40 .940 20
s87 3.50 .889 20
s88 3.05 .999 20
s89 3.55 .686 20
s92 2.50 .946 20
s93 2.60 1.095 20
s94 2.60 .883 20
s95 2.75 .967 20
s96 2.55 .945 20
s97 2.30 1.081 20
s98 2.55 .999 20
Item-Total Statistics
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
s13 190.35 1573.082 .840 .982
s14 190.50 1555.737 .836 .982
s15 190.40 1570.674 .878 .982
s16 190.55 1558.787 .798 .982
s17 191.35 1569.608 .694 .982
s18 191.20 1575.958 .547 .982
s19 191.40 1575.621 .565 .982
s20 191.65 1575.503 .492 .982
s21 191.40 1576.042 .528 .982
s22 190.35 1573.082 .840 .982
s23 190.50 1555.737 .836 .982
s24 190.45 1563.103 .843 .982
s25 190.50 1562.579 .852 .982
s26 190.45 1551.418 .894 .982
s27 192.15 1592.239 .320 .983
s33 190.40 1570.674 .878 .982
s34 190.55 1558.787 .798 .982
s35 190.45 1564.471 .763 .982
s36 190.90 1560.516 .727 .982
s37 190.40 1578.674 .729 .982
s38 190.35 1573.082 .840 .982
s39 190.50 1555.737 .836 .982
s40 190.45 1563.103 .843 .982
s41 190.50 1562.579 .852 .982
s42 190.45 1551.418 .894 .982
s43 190.40 1570.674 .878 .982
s44 190.55 1558.787 .798 .982
s45 190.45 1564.471 .763 .982
s46 190.90 1560.516 .727 .982
s50 190.40 1578.674 .729 .982
s54 192.45 1596.892 .391 .982
s66 192.65 1602.661 .300 .982
s72 191.55 1584.366 .518 .982
s73 191.35 1565.924 .597 .982
s74 191.35 1569.608 .694 .982
s75 191.20 1575.958 .547 .982
s76 191.40 1575.621 .565 .982
s77 191.65 1575.503 .492 .982
s78 191.40 1576.042 .528 .982
s79 190.40 1578.674 .729 .982
s80 190.35 1573.082 .840 .982
s81 190.50 1555.737 .836 .982
s82 190.45 1563.103 .843 .982
s83 190.50 1562.579 .852 .982
s84 190.45 1551.418 .894 .982
s85 190.40 1570.674 .878 .982
s86 190.55 1558.787 .798 .982
s87 190.45 1564.471 .763 .982
s88 190.90 1560.516 .727 .982
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.
s89 190.40 1578.674 .729 .982
s92 191.45 1576.471 .553 .982
s93 191.35 1565.924 .597 .982
s94 191.35 1569.608 .694 .982
s95 191.20 1575.958 .547 .982
s96 191.40 1575.621 .565 .982
s97 191.65 1575.503 .492 .982
s98 191.40 1576.042 .528 .982
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository © 2008.