You are on page 1of 2

3.

1 Matrix BCG

Dalam membuat matrix BCG, setiap lingkaran merepresentasikan satu perusahaan dan

ukuran lingkaran berhubungan dengan proporsi pendapatan yang didapatkan dari unit bisnis dan

irisan dalam pai mengindikasikan proporsi laba perusahaan yang didapatkan oleh perusahaan

tersebut. Pada makalah ini menggunakan data perusahaan CPIN dan saingannya yaitu JPFA dan

MAIN.

Proporsi Proporsi
Perusahaan Pendapatan Pendapatan Laba Laba

CPIN 38,256,857,000 54.21% 6,513,635,000 50.43%

JPFA 27,063,310,000 38.35% 5,478,898,000 42.42%

MAIN 5,246,340,041 7.43% 923,922,261 7.15%

Total 70,566,507,041 100.00% 12,916,455,261 100.00%


Dalam matrix BCG diatas dapat dilihat bahwa menurut ilustrasi, CPIN memasuki

kuadran II yaitu BINTANG. CPIN memiliki ukuran lingkaran terbesar, maka dari itu CPIN adalah

perusahaan yang memegang market leader dan 50,43% laba yang dimiliki oleh CPIN

mengindikasikan bahwa hampir setengah dari laba pasar masuk kedalam kas CPIN. Kemudian,

42,42% laba adalah milik JPFA (terbesar nomor 2 dan msauk di kuadran I yaitu question mark),

bersama dnegan MAIN, yaitu pesaingnya yang terlemah dengan laba 7,19%.

Bagi CPIN yang ada pada matrix bintang atau kuadran I, maka mereka harus menerima

investasi besar untuk mempertahankan posisi mereka, sehingga strategi yang tepat dilakukan

adalah

1. Integrasi ke depan, ke belakang

2. Integrasi horizontal

3. Penetrasi pasar

4. Pengembangan produk

5. Pengembangan pasar

6. Diversivikasi produk

You might also like