Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Kepuasan pasien adalah tanggapan pasien terhadap kesesuaian tingkat kepentingan atau
harapan (ekspektasi) pelanggan sebelum mereka menerima jasa pelayanan dengan sesudah
pelayanan yang mereka terima. Kepuasan pasien merupakan nilai subjektif terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan
Standar Operasional Prosedur, Komunikasi dan Tindakan terhadap tingkat Kepuasan Pasien di
Ruang Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makassar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelilitian ini adalah semua
pasien yang dirawat di ruang rawat inap baji kamase yang berjumlah 66 pasien. Jumlah Sampel
yang didapatkan sesuai dengan kriteria inklusi adalah 52 responden. Data yang dikumpulkan
menggunakan koesioner dan observasi dengan teknik porposif sampling. Data kemudian di olah dan
di analisis dengan menggunakan komputer program microsoft excel dan program SPSS. Kemudian
analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05) untuk
mengetahui hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis
menunjukkan adanya hubungan standar operasional prosedur (p = 0,003), komunikasi (p = 0,001),
dan tindakan (p = 0,003) terhadap tingkat kepuasan pasien. berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan standar operasional prosedur, komunikasi, dan tindakan
terhadap tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD labuang baji makassar
481
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Berdasarkan data awal yang diperoleh, dengan pengolahan data kedalam suatu tabel
kunjungan pasien di RSUD Labuang Baji tiga menurut sifat sifat yang di miliki sesuai
tahun terakhir menunjukkan peningkatan. dengan tujuan penelitian. Setelah data
Maka peneliti mengambil ruangan rawat inap ditabulasi, selanjutnya dilakukan analisis
baji kamase dan pamai. Ini membuktikan Analisis Univariat Dilakukan untuk
bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap mendapatkan gambaran umum dengan cara
pelayanan di RSUD Labuang Baji sangat mendiskripsikan tiap variabel yang digunakan
baik. dalam penelitian dengan melihat distribusi
frekuensi, mean, median dan modus. Analisis
BAHAN DAN METODE Bivariat. Dilakukan untuk melihat hubungan
Lokasi, populasi, dan Sampel antara variabel bebas secara sendiri sendiri
Penelitian ini menggunakan metode dengan variabel terikat dengan menggunakan
deskriptif dengan menggunakan pendekatan uji statistik Chi-Square dengan tingkat
Cross Sectional. Yang menjadi populasi kemaknaan (α = 0,05).
dalam penelitian ini yaitu Pasien yang dirawat
di ruang rawat inap RSUD Labuang Baji HASIL PENELITIAN
Makassar Yaitu di ruang rawat inap baji 1. Analisis Univariat
kamase dan pamai. Jadi jumlah populasi Tabel 1. Frequency Responden
sebanyak 66 pasien. Yang menjadi sampel Berdasarkan umur
pada penelitian ini yaitu. Pasien yang dirawat Umur n (%)
di ruang rawat inap RSUD Labuang Baji 10-19 tahun 8 15.4
Makassar Yaitu di ruang Rawat inap Besar 20-29 tahun 8 15.4
sampel pada penelitian ini dapat dihitung
30-39 tahun 12 23.1
dengan menggunakan rumus Nursalam 2012,
Pemilihan sampel dalam penelitian ini 40-49 tahun 14 26.9
menggunakan Non-probabiliti sampling >50 tahun 10 19.2
dengan tekhnik porposif sampling. Total 52 100.0
482
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
berjumlah 51 orang (98.1%), agama SOP n (%)
kristen berjumlah 1 orang (1.9%). Sesuai Standar 33 63.5
483
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
2. Analisis Bivariat berkomunikasi memiliki kepuasan yang
Tabel 11. Hubungan Standar Operasional tidak puas.
Prosedur terhadap tingkat kepuasan
pasien Tabel 13. Hubungan tindakan terhadap
Kepuasan pasien tingkat kepuasan pasien
Total
SOP Puas Tidak Puas Kepuasan pasien
Total
n % n % n % Tindakan Puas Tidak Puas
Sesuai Standar 16 30.8 17 32.7 33 63.5
n % n % n %
Tidak Sesuai
17 32.7 2 3.8 19 36.5 Baik 16 30.8 17 32.7 33 63.5
Standar
Total 33 63.5 19 36.5 52 100.0 Kurang
17 32.7 2 3.8 19 36.5
Baik
p =0.003
Total 33 63.5 19 36.5 52 100.0
p = 0.003
Berdasarkan tabel 11 di atas, dari
hasil analisis diketahui adanya hubungan
Standar Operasional Prosedur terhadap Setelah dilakukan uji statistic
tingkat kepuasan pasien. Hal ini diperoleh dengan menggunakan uji chi-square
dengan nilai p = 0,003, yaitu dari 52 diperoleh nilai p = 0.003 yang berarti
responden, terdapat 16 pasien (30.8%) bahwa terdapat makna hubungan tindakan
dengan penilaian sesuai standar dalam terhadap tingkat kepuasan pasien. Hal ini
melakukan standar operaional prosedur dapat dilihat dari 52 responden, terdapat
memiliki kepuasan yang puas, 17 pasien 16 pasien (30.8%) dengan penilaian baik
(32.7%) dengan penilaian sesuai standar dalam memberikan tindakan memiliki
dalam melakukan standar operasional kepuasan pasien yang puas, 17 pasien
prosedur memiliki kepuasan pasien yang (32.7%) dengan penilaian baik dalam
tidak puas, 17 pasien (32.7%) dengan memberikan tindakan memiliki kepuasan
penilaian tidak sesuai standar dalam pasien yang tidak puas, 17 pasien (32.7%)
melakukan standar operasional prosedur dengan penilain kurang baik dalam
memiliki kepuasan pasien yang puas, dan memberikan tindakan memiliki kepuasan
2 pasien (3.8%) dengan penilaian tidak pasien yang puas, dan 2 pasien (3.8%)
sesuai standar dalam melakukan standar dengan penilaian kurang dalam
operasional prosedur memiliki kepuasan memberikan tindakan memiliki kepuasan
pasien tidak puas. pasien yang tidak puas.
484
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
standar operasional prosedur memiliki pasien dalam berkomunikasi memiliki
kepuasan tidak sesuai standar, 2 pasien kepuasan yang kurang baik, 12 pasien
(3.8%) dengan penilaian tidak puas (23.1%) dengan penilaian tidak puas
terhadap tingkat kepuasan pasien sebagai terhadap tingkat kepuasan pasien dalam
standar opersional prosedur memiliki berkomunikasi memiliki kepuasan yang
kepuasan sesuai standar. kurang baik.
Standar Operasioanl Prosedur Menurut (As Hornby dalam intan,
adalah Suatu standar atau pedoman 2005). Komunikasi terapeutik merupakan
tertulis yang dipergunakan untuk kata sifat yang dihubungkan dengan seni
mendorong dan menggerakkan suatu dan dari penyembuhan. Maka disini dapat
kelompok untuk mencapai tujuan dapat diartikan bahwa terapeutik adalah
organisasi. Standar operasional prosedur segala sesuatu yang memfasilitasi proses
merupakan tata cara atau tahapan yang penyembuhan. Sehingga komunikasi
dilakukan dan yang harus dilalui untuk terapeutik itu sendiri adalah komunikasi
menyelesaikan suatu proses kerja yang direncanakan dan dilakukan untuk
tertentu. SOP infus adalah langkah- membantu penyembuhan atau pemulihan
langkah prosedur untuk memasukkan pasien. komunikasi terapeutik merupakan
cairan secara parenteral dengan komunikasi profesional bagi perawat.
menggunakan intravenous kateter melalui (Damaiyanti, 2010: 11).
intravena. (Kurnia Anin, 2008). Hasil penelitian ini sejalan dengan
Menurut (Gilles,1989) Standar penelitian yang telah dilakukan oleh Muh
pelayanan keperawatan adalah Aan Kujahyin (2012) tentang Hubungan
pernyataan deskriptif mengenia kualitas Komunikasi Perawat dengan Kepuasan
pelayanan yang diinginkan untuk Pasien diruang Rawat Inap Medikal Bedah
mengevaluasi pelayanan keperawatan Rumah Sakit Islam Surabaya yang
yang telah diberikan pada pasien menyatakan bahwa ada Hubungan
(Nursalam, 2012; 291). signifikan Komunikasi Perawat dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan Kepuasan Pasien diruang Rawat Inap
penelitian yang telah dilakukan Tutik Medikal Bedah.
Pamuji (2009) Hubungan Pengetahuan c. Hubungan Tindakan terhadap tingkat
Perawat tentang Standar Operasional Kepuasan Pasien
Prosedur dengan kepatuhan perawat Berdasarkan pada uji chi-square
dalam melakukan pelayanan keperawatan hubungan tindakan terhadap tingkat
terhadap kepuasan pasien di instalasi kepuasan pasien didapatkan adanya
rawat inap RSUD Purbalinnga. hubungan tindakan terhadap tingkat
Menyatakan bahwa Standar Opersional kepuasan pasien dengan nilai signifikansi
Prosedur dengan kepatuhan perawat p = 0.003 sehingga Ho di tolak dan Ha
berpengaruh secara positif dan signifikan diterima sehingga secara statistik terdapat
terhadap kepuasan pasien. hubungan yang signifikan antara tindakan
b. Hubungan Komunikasi terhadap tingkat terhadap tingkat kepuasan pasien. Dari 52
Kepuasan Pasien responden, terdapat 16 pasien (36.8%)
Berdasarkan hasil penelitian, dari dengan penilaian baik terhadap tingkat
hasil analisis diketahui adanya hubungan kepuasan pasien dalam melakukan
yang signifikan komunikasi terhadap tindakan memiliki kepuasan yang baik, 17
tingkat kepuasan paien. Hal ini pasien (32.7%) dengan penilaian baik
menunjukkan dengan nilai p = 0.001 di terhadap tingkat kepuasan pasien dalam
mana sebagian responden mempunyai melakukan tindakan memiliki kepuasan
penilaian yang baik terhadap tingkat kurang baik, 17 pasien (32.7%) dengan
kepuasan pasien sebagai komunikasi. penilaian baik terhadap tingkat kepuasan
Dengan demikian Ho di tolak dan Ha di pasien dalam melakukan tindakan memiliki
terima sehingga secara statistik terdapat kepuasan yang baik, 2 pasien (3.8%)
hubungan yang signifikan antara dengan penilaian kurang baik terhadap
komunikasi terhadap tingkat kepuasan tingkat kepuasan pasien dalam melakukan
pasien. Dari 52 responden, terdapat 27 tindakan memiliki kepuasan yang kurang
pasien (51.9%) dengan penilaian puas baik.
terhadap tingkat kepuasan pasien dalam Tindakan adalah adalah
berkomunikasi memiliki kepuasan yang kecenderungan untuk bertindak (praktik).
baik, 7 pasien (13.5%) dengan penilaian Sikap belum tentu terwujud dalam
baik terhadap tingkat kepuasan pasien tindakan, sebab untuk terwujudnya
dalam berkomunikasi memiliki kepuasan tindakan perlu faktor lain antara lain
baik, 6 pasien (11.5%) dengan penilaian adanya fasilitas atau sarana dan
tidak puas terhadap tingkat kepuasan perasaan. Tindakan atau praktek adalah
485
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
hal apa yang dilakukan oleh responden 2. Ada hubungan Komunikasi dengan
terhadap terkait dengan kesehatan Kepuasan Pasien Rawat inap RSUD
(pengecahan penyakit), cara peningkatan Labuang Baji Makassar.
kesehatan, cara memperoleh pengobatan 3. Ada hubungan Tindakan dengan
yang tepat, dan sebagainya. Mengukur Kepuasan Pasien Rawat inap RSUD
perilaku terbuka, praktek atau tindakan, Labuang Baji Makassar.
relatif lebih muda bila dibandingkan
dengan mengukur perilaku tertutup SARAN
(pengetahuan dan sikap). Sebab praktek 1. Institusi
atau tindakan mudah diamati secara Disarankan bagi pihak Rumah Sakit
konkret dan langsung maupun melalui agar tetap meningkatkan Kepuasan
pihak ketiga (Notoatmojo, 2010). Pasien di ruang rawat inap.
Hasil penelitian ini sejalan dengan 2. Bagi Profesi Keperawatan
penelitian yang telah dilakukan Fitri Kepada semua perawat juga
Angraini (2009) tentang Hubungan diharapkan dapat menerapkan standar
Komunikasi Terapeutik Perawat dalam operasional prosedur, komunikasi dan
Tindakan Keperawatan dengan tingkat tindakan kepada masyarakat agar dapat
Kepuasan Klien di Ruang Rawat Inap meningkatkan kepuasan pasien di rawat
Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon inap.
Progo-Yokyakarta. Yang menyatakan 3. Bagi Peneliti
komunikasi perawat dalam memberikan Perlunya dilakukan penelitian
tindakan keperawatan ada hubungan dalam lingkup yang lebih luas sehingga
dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat hasil penelitian dapat digeneralisasikan,
Inap Rumah Sakit Umum Daerah Wates dengan melibatkan faktor
Kulon Progo-Yokyakarta. pengontrol/perancu yang mungkin
berhubungan dengan tingkat kepuasan
KESIMPULAN pasien.
1. Ada hubungan Standar Operasional
Prosedur dengan Kepuasan Pasien Rawat
inap di RSUD Labuang Baji Makassar.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Priyanto, 2012. Komunikasi Dan Konseling. Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat
dan Bidanan. Salemba Medika. Jakarta.
Aan Muh Kujahyin,2012. Tentang Hubungan Komunikasi Perawat dengan Kepuasan Pasien diruang Rawat
Inap Medikal Bedah Rumah Sakit Islam Surabaya. (online). Skiripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu
Kesehatan Muhammadia Surabaya ( 22. Agustus, 2013)
Anjaryani Diah Wike, 2009. Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Pelayanan Keperawatan di RSUD Tugurejo
semarang. (online). Universitas Diponegoro Semarang ( 20, Maret, 2013).
Gde Muninjaya, 2012. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Herman, 2011. Tingkat Kepuasan Pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesda) Terhadap Kualitas
pelayanan di UPDT Puskesma Tandralili Kec Tandralili Kab Maros. Program Studi S1 ilmu keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani Hasanuddin Makassar. (April, 03, 2013).
Kathleen Koeng Blais, Janice S, Hayes, Barbara Kozier, Glenora Erb, 2012. Praktik Keperawatan Profesional,
Konsep Dan Perspektif. Edisi 4, Buku Kedokteran. EGC .
486
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Menkes 2009. Peraturan bersama Mentri Kesehatan Republik Indonasia dan Mentri dalam Negeri Republik
Indonesia. (Online). (23,Agustus, 2013).
Nursalam, 2012. Manajemen keperawatan. Aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Edisi 3, Salemba
Medika. Jakarta.
Pamuji Tutik, 2009. Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Standar Operasional Prosedur dengan kepatuhan
perawat dalam melakukan pelayanan keperawatan terhadap kepuasan pasien di instalasi rawat inap
RSUD Purbalinnga. (online). Skiripsi tidak diterbitkan. Fakultas Kesehatan Masyarakat-UI. (19, Agustus,
2013).
Santa Manurung, 2011. Keperawatan Profesional, Model Praktik Keperawatn Profesional, Komunikasi Efektif,
Komunikasi Terafeutik, Dokumentasi Keperawatan, Proses Keperawatan. Trans Info Media, Jakarta.
Undang Undang, 2009. Undang Undang Republik Indonesia No 44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit
(Online).(23, Agustus,2013).
487
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 4 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721