You are on page 1of 11

Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 1

Tita Rosita

MOBILISASI DAN TIMBULNYA LUKA TEKAN


PADA PASIEN TIRAH BARING

Tita Rosita 1, Riri Maria 2

1. Tita Rosita: Jl. Raya Bogor No. 2 RT 004/006, Kramat Jati Jakarta Timur. No. Hp: +6285217042583,
email: tita_roz18@yahoo.co.id
2. Riri Maria: Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Universitas Indonesia, Kampus UI, Jl. Prof.
Dr. Bahder Djohan, Depok, Jakarta Barat – 16424. No.Hp: +6283819439071, email:
kbmngga@yahoo.com

Abstrak

Prevalensi luka tekan pada pasien semakin meningkat dari tahun ke tahun. Luka tekan merupakan salah satu komplikasi
dari pasien yang mengalami tirah baring lama yang sering terjadi pada pasien yang di rawat di rumah sakit maupun di
rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mobilisasi terhadap terjadinya luka tekan pada
pasien tirah baring di Rumah Sakit di Jakarta. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik
dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 29 responden. Hasil menunjukkan ada
hubungan mobilisasi (p = 0,001) terhadap timbulnya luka tekan. Saran untuk penelitian selanjutnya agar memperluas
instrument penelitian dengan variabel yang lebih bervariasi dengan jumlah sampel yang lebih banyak, dan untuk rumah
sakit membuat kebijakan, agar meningkatkan standar mutu pelayanan keperawatan rumah sakit.

Kata kunci: Luka tekan, mobilisasi, tirah baring.

Abstract

Instruction for Author (Title in English). The prevalence of pressure ulcer in patients increasing from year to year.
Pressure ulcer is one of the complications of patients witness bedrest is often the case in patients treated in the hospital
and at home. This study aimed to determine the correlation between the occurrence of pressure ulcer mobilization in
patients bedrest in the Jakarta hospital. The research design used in this study is a cross sectional analytic. The number
of respondents in this study were 29 respondents. The results showed there were a between correlation mobilization
(p=0.001) and the incidence of pressure ulcer. Suggestions for further research is to expand the research instrument
with more varied variable and samples and for hospitals establish of policies, in order to improve the quality standards
of nursing care hospital.

Keywords: Pressure ulcer, mobilization, bedrest.

Pendahuluan berlangsung lama dapat menyebabkan dampak


yang negatif terhadap sistem tubuh pasien.
Tirah baring atau bedrest yaitu suatu keadaan Beberapa dampak negatif tirah baring terhadap
dimana pasien berbaring di tempat tidur fisik yaitu pada sistem integumen dapat
selama hampir 24 jam setiap harinya dengan menyebabkan kerusakan terhadap integritas
tujuan untuk meminimalkan fungsi semua kulit, seperti abrasi dan ulkus dekubitus atau
sistem organ pasien (Hinchliff, 1999). Menurut luka tekan (Asmadi, 2008).
Potter dan Perry (2006). Tirah baring yang

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 2
Tita Rosita

Dampak yang sering kali timbul terhadap Luka tekan di Amerika adalah masalah umum
sistem integumen pada pasien yang mengalami tetapi dapat dicegah dari berbagai banyaknya
tirah baring yaitu luka tekan atau ulkus kasus, baik antara pasien rawat inap dan pasien
dekubitus (Asmadi, 2008). Luka tekan atau yang di rawat di rumah atau home care
ulkus dekubitus itu sendiri adalah area (Cuddigan, Berlowitz, & Ayello, 2001).
setempat dari jaringan lunak yang mengalami
infark yang terjadi ketika penekanan pada kulit Hasil dari penelitian yang dilakukan
karena pasien yang berada di tempat tidur sebelumnya di Indonesia insiden terjadinya
dalam waktu yang lama (Smeltzer & Bare, luka tekan cukup tinggi yaitu sekitar 33,3 %,
2002). Luka tekan adalah cedera yang menurut Association of Southeast Asian
terlokalisasi pada kulit serta jaringan Nations (ASEAN) angka ini termasuk tinggi
dibawahnya dan biasanya diatas tonjolan jika dibandingkan dengan negara-negara yang
tulang, sebagai akibat adanya tekanan atau lainnya (Suryadi, 2006; Yusuf, 2010). Di
kombinasi antara tekanan dan gesekan menurut negara Indonesia untuk angka kejadian ini
National Pressure Ulcer Advisory Panel- sangatlah tinggi dibandingkan di negara-
European Pressure Ulcer Advisory Panel negara lain di dunia, maka diperlukan
(NPUAP-EPUAP, 2009). penanganan yang serius dan khusus untuk
menyelesaikan masalah ini. Depkes (2001)
Luka tekan disebabkan karena terjadinya menetapkan target sasaran mutu pasien tidak
gangguan sirkulasi peredaran darah ke jaringan mengalami luka tekan atau ulkus dekubitus
sehingga mengalami kerusakan atau gangguan selama perawatan haruslah 0 % (Lumenta,
integritas kulit dan stress mekanik terhadap 2008), sesuai dengan indikator mutu pelayanan
jaringan, yang mengakibatkan iskemik lokal. rumah sakit menurut World Health
Jaringan lunak yang berada pada dua Organization (WHO).
permukaan yang keras dan terjadi gesekan
antara kedua permukaan tersebut, yaitu antara Angka prevalensi luka tekan atau ulkus
permukaan rangka tulang dengan permukaan dekubitus yang terjadi di Rumah Sakit di
tempat tidur (Kozier, 2011; Morison, 2004). Jakarta dalam jangka waktu 10 bulan terakhir
pada tahun 2012-2013 yaitu sekitar 1,6 %.
Luka tekan atau ulkus dekubitus terhadap Angka ini harus diwaspadai untuk angka
perawatan pasien akan menjadi lebih lama dan kejadian luka tekan di rumah sakit di Jakarta,
biaya yang ditimbulkan akibat adanya luka supaya persentase nilai tersebut tidak
tekan dapat menjadi lebih tinggi, baik bagi bertambah, mengingat target sasaran mutu
klien itu sendiri maupun bagi rumah sakit. menurut Depkes (2001) untuk tidak mengalami
Pada akhirnya pasien akan terganggu dengan luka tekan atau ulkus dekubitus selama dalam
panjangnya periode hospitalisasi (Morison, masa perawatan haruslah 0% (Lumenta, 2008).
2004). Angka prevalensi di rumah sakit Peneliti merasa hal ini penting untuk diteliti,
perawatan akut telah ditemukan bervariasi walaupun luka tekan atau ulkus dekubitus
antara 4,7% dan 18,6% survei prevalensi luas merupakan komplikasi dari penyakit utama
yang dilakukan di 43 rumah sakit perawatan yang diderita pasien khususnya pasien-pasien
akut. Berdasarkan hasil penelitian di Amerika, tirah baring lama atau imobilisasi.
menunjukkan perbandingan dengan berbagai
variasi tingkat insiden terjadinya luka tekan Metode
atau ulkus dekubitus misalnya, dalam
perawatan akut umum 0,4-38%, terjadi pada Penelitian ini menggunakan desain penelitian
perawatan jangka panjang 2,2 - 23,9% dan 0- analitik dengan pendekanatan cross sectional.
17% timbulnya luka tekan di tatanan Desain penelitian ini bertujuan untuk
perawatan selama di rumah atau home care. mengetahui hubungan antara dua atau lebih

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 3
Tita Rosita

variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah pengumpulan data. Selama melakukan
seluruh pasien yang dirawat di Rumah Sakit di penelitian, peneliti akan melindungi hak azasi
Jakarta, dengan kriteria inklusi yaitu pasien dan kesejahteraan dari responden selama
yang dirawat di Rumah Sakit di Jakarta, proses penelitian, peneliti akan berusaha untuk
bersedia menjadi responden, pasien yang menjaga aspek-aspek etik mulai dari self
mengalami tirah baring atau bedrest selama 3 determination, privacy dan confidentially,
hari di rumah sakit, pada pasien yang memiliki anonymity, informed consent dan protection
kesadaran secara penuh dan mampu from discomfort (Polit & Beck, 2006).
menandatangani lembar persetujuan penelitian
maka pasien yang akan menandatangani Proses pengolahan data dilakukan setelah data
lembar persetujuan penelitian tersebut sendiri, yang diperlukan terkumpul, tahap-tahap
namun pada pasien yang mengalami pengolahan data yang akan dilakukan oleh
penurunan kesadaran dan mengalami peneliti yaitu editing, coding, entry data dan
kelemahan secara umum maka lembar cleaning. Analisa data yang digunakan adalah
persetujuan penelitian ditanda tangani oleh analisa univariat dan bivariat, analisa univariat
keluarga yang saat itu sedang menunggu.. untuk mengetahui gambaran atau deskripsi
Besar sampel pada penelitian ini adalah 29 terhadap setiap variabel, variabel yang akan
sampel. Pengambilan sampel ini menggunakan diteliti adalah karakteristik responden,
teknik consecutive sampling dimana semua mobilitas dan kejadian luka tekan. Sedangkan
subyek penelitian yang dirawat memenuhi analisa bivariat bertujuan untuk mengatahui
kriteria inklusi yang akan dimasukkan ke hubungan dua variabel (independen dan
dalam penelitian sampai batas waktunya dependen), yaitu untuk melihat hubungan
terpenuhi (Dharma, 2011). Peneliti juga mobilisasi terhadap timbulnya luka tekan.
menggunakan purposive sampling yang
termasuk dalam non probability sampling Hasil
dimana penentuan sampel tidak dilakukan
secara acak, namun berdasarkan pada Sebaran responden berdasarkan karakteristik
ketentuan yang sudah dibuat sesuai oleh responden disajikan dalam bentuk table
peneliti (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian sebagai berikut.
ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas
karena alat pengumpul data pada penelitian ini Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
tidak menggunakan kuesioner. Alat yang Karakteristik Demografi di Rumah Sakit di Jakarta
Tahun 2014 (n=29)
digunakan dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini, yaitu lembar observasi dan Karakteristik Frekuensi Persentase
peneliti yang akan melakukan sendiri observasi
Ruangan
terhadap seluruh responden. Intensif 9 31 %
Semi Intensif 11 37,9 %
Sebelum penelitian dimulai, penelitian Bangsal Perawatan 9 31,0 %
mengajukkan surat izin penelitian dari Dekan
Usia 2 6,9 %
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas < 40 th 3 10,3 %
Indonesia dan dilakukan uji etik oleh komite 40-50 th 3 10,3 %
etik Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas 50-60 th 21 72,4 %
Indonesia. Setelah surat izin didapatkan, >60 th
peneliti akan menyampaikan surat tersebut Jenis Kelamin
kepada Direktur, Manager Keperawatan dan Laki-laki 14 48,3 %
HRD serta Kepala Bidang Diklat Rumah Sakit Perempuan 15 51,7 %
di Jakarta, setelah mendapatkan izin meneliti,
peneliti akan memulai melakukan

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 4
Tita Rosita

Karakteristik Frekuensi Persentase responden yang dapat mobilisasi sebagaian


Lama Hari Rawat adalah sebanyak 24,1 % (n=7).
< 10 hari 9 31 %
10-20 hari 12 41,4 % Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
20-30 hari 4 13,8 % Terjadi Luka Tekan pada Pasien di Rumah Sakit di
>30 hari 4 13,8 % Jakarta Tahun 2014 (n=29)

Diagnosa Medik Variabel Luka Tekan Frekuensi Persentase


Stroke 12 41,4 %
DM Tidak ada luka tekan 9 31 %
5 17,2 %
Post Operasi Ada luka tekan 20 69 %
2 6,9 %
Penyakit lainnya Total 29 100%
10 34,5 %
Total 29 100 %
Berdasarkan tabel 5.1 dilihat dari ruangan, Berdasarkan hasil analisa pada tabel 5.3 dapat
hampir tersebar merata disetiap ruangan, tetapi diketahui bahwa responden yang mengalami
mayoritas berasal dari ruangan semi intensif kejadian luka tekan adalah sebanyak 69%
(37,9%), distribusi didominasi oleh responden (n=20), sedangkan responden yang tidak
berusia lansia (>60 tahun) 72,4%. Penyebaran mengalami atau tidak terjadi luka tekan adalah
berdasarkan karakteristik jenis kelamin terlihat sebanyak 31% (n= 9).
sebagian besar responden berjenis kelamin
perempuan (51,7%) dan persentase laki-laki Sebaran data pada mobilisasi dan kejadian luka
sebesar 48,3%. Berdasarkan lama hari rawat tekan pada pasien tirah baring dilakukan
dapat diketahui bahwa didominasi pada lama dengan uji Chi-Square untuk menunjukkan
hari rawat 10-20 hari dengan persentase ada atau tidaknya hubungan antara mobilisasi
41,4%. Mayoritas responden dilihat dari dan timbulnya luka tekan pada pasien tirah
diagnosa medik dengan stroke (41,4%). baring
Tabel 5.4 Analisa Hubungan antara Mobilisasi Terhadap
Penelitian ini juga meneliti tingkat mobilisasi Timbulnya Luka Tekan pada Pasien di Rumah Sakit di
responden dan kejadian luka tekan pada Jakarta Tahun 2014 (n=29)
responden. Hasil uji univariat pada kedua
variabel tersebut akan ditampilkan dalam Luka Tekan OR
P
Total (95%
bentuk tabel. Berikut adalah penyajian data Variabel Tidak
Ada Value
Ada CI)
mobilisasi responden dan kejadian luka tekan
n % n %
pada responden.
Imobilisasi 3 13,6 19 86,4 22
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan (100%) 0,026
Tingkat Mobilisasi pada Pasien di Rumah Sakit di Jakarta Mobolisasi 6 85,7 1 4,8 7 0,002 0,001
Tahun 2014 (n= 29) (100%) -
Total 9 31 20 69 29 0,303
Variabel Mobilisasi Frekuensi Persentase (100%)
Imobilisasi 22 75,9 %
Mobilisasi 7 24,1 % Tabel 5.4 menunjukkan hubungan antara
Total 29 100% mobilisasi terhadap timbulnya luka tekan, hasil
analisa statistik di atas menunjukkan
Tingkat mobilisasi responden berdasarkan responden yang tidak terdapat luka tekan yang
hasil analisa pada tabel 5.2 dapat dilihat 85,7% pada responden yang mobilisasi,
mayoritas responden yang memiliki tingkat sedangkan responden imobilisasi yang tidak
mobilisasi yang kurang atau imobilisasi terdapat luka tekan 13,6%. Responden yang
dengan persentase 75,9% (n=22). Sedangkan mengalami luka tekan yang terbanyak (86,4 %)
terjadi pada responden yang imobilisasi,

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 5
Tita Rosita

sedangkan pada pasien yang mobilisasi dan Perry (2005) menyatakan 60% - 90%
terdapat luka tekan sebesar 4,8%. luka tekan dialami oleh usia di atas 65
tahun. Usia mempengaruhi perubahan-
Hasil uji Chi Square dengan nilai p value perubahan pada kulit. Proses menua
sebesar 0,001 (α=0,05) yang berarti nilai p mengakibatkan perubahan struktur kulit
<0,05 (OR 0,026; 95% CI: 0,002-0,303), menjadi lebih tipis dan rentan terhadap
berdasarkan hasil analisa tersebut ada kerusakan integritas kulit, usia lanjut (lebih
hubungan yang bermakna antara mobilisasi dari 60 tahun) dihubungkan dengan
pasien terhadap timbulnya luka tekan. Nilai perubahan-perubahan seperti menipisnya
OR = 0,026, berarti pasien yang mengalami kulit, kehilangan jaringan lemak, penipisan
imobilisasi mempunyai peluang untuk terjadi epidermis secara umum, penurunan
luka tekan 0,062 kali untuk terjadi luka tekan kekuatan dan kelenturan kulit (Kozier,
dibanding dengan pasien yang mobilisasi. 2010).

Pembahasan Karakteristik responden ketiga adalah jenis


kelamin. Jenis kelamin responden pada
Analisis univariat membahas hasil uji univariat penelitian ini lebih banyak adalah
yang terdiri dari karakteristik responden, perempuan dengan persentase 51,7%
tingkat mobilisasi pasien, dan kejadian luka (n=15) dan sisanya adalah laki-laki 48,3 %
tekan. Karakteristik responden yang akan (n=14), dari hasil persentase dan total
dibahas terdiri dari ruangan, usia, jenis responden perbandingannya tidak terlalu
kelamin, lama hari rawat dan diagnosa medik: signifikan dan pada dasarnya hampir
1. Karakteristik Responden seimbang. Data dari hasil penelitian ini
Karakteristik responden yang pertama bahwa untuk terjadinya luka tekan tidak
adalah ruangan. Data hasil penelitan dipengaruhi oleh jenis kelamin.
menunjukkan distribusi ruangan yang
bervariasi. Penelitian dilakukan di semua Karakteristik responden keempat adalah
ruangan di rumah sakit di Jakarta, untuk lama hari rawat. Lama rawat < 10 hari
ruangan intensif 31%, ruangan semi intensif dengan persentase sebesar 31 %, lama rawat
37,9% dan ruangan bangsal perawatan 31%. 10-20 hari dengan persentase sebesar
Rata-rata sebaran responden berdasarkan 41,4%, lama rawat 20-30 hari dengan
karakteristik ruangan tampak merata, jadi persentase sebesar 13,8 %, lama rawat > 30
berdasarkan hal tersebut dimanapun tempat hari dengan persentase sebesar 13,8%.
atau ruangan pasien di rawat untuk Lama hari rawat merupakan salah satu
terjadinya luka tekan tidak dipengaruhi oleh faktor yang dinilai untuk menentukan
ruangan. tingkat resiko terjadinya luka tekan, dan
juga merupakan tolak ukur kemungkinan
Karakteristik responden kedua yang diteliti terjadinya luka tekan atau ulkus dekubitus
adalah usia. Penelitian dilakukan kepada pada pasien-pasien mengalami tirah baring.
responden dengan kategori usia < 40 tahun Hasil penelitian Suheri (2009) menunjukkan
6,9%, usia 40-50 tahun 10,3% dan 50-60 bahwa lama hari rawat dalam terjadinya
tahun 10,3%, dan sisanya 72,4% dengan luka dekubitus pada pasien imobilisasi
usia > 60 tahun. Data dari hasil penelitian 88,8% muncul luka dekubitus dengan rata-
menunjukkan distribusi usia responden rata lama hari rawat pada hari kelima
terbanyak yaitu dengan usia > 60 tahun, dari perawatan (Sunaryanti; Subijanto; Wujoso,
hasil penelitian tersebut semakin lanjut 2013), maka dapat disimpulkan semakin
usianya maka semakin tinggi untuk terjadi lama hari rawat maka resiko untuk
luka tekan. Boynton (1999) dalam Potter terjadinya luka tekan semakin tinggi.

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 6
Tita Rosita

penekanan oleh benda di mana orang


Karakteristik responden yang terakhir tersebut beristirahat. Terjadinya luka tekan
adalah diagnosa medik. Hasil penelitian secara langsung berhubungan dengan
menunjukkan karakteristik responden yang lamanya pasien mengalami tirah baring atau
terbanyak yaitu responden dengan diagnosa imobilisasi.
medik stroke 41,4%, penyakit lain 34,5 %,
DM 17,2 %, post operasi 6,9 %. Pada Pasien yang berbaring secara terus menerus
pasien stroke biasanya terjadi gangguan di tempat tidur tanpa mampu untuk
mobilitas fisik dapat menyebabkan merubah posisi beresiko tinggi untuk
terjadinya ulkus dekubitus, yang sering terkena luka tekan. Penelitian yang
terjadi pada pasien tirah baring, karena dilakukan Suriadi tahun 2003 di salah satu
pasien hanya berbaring saja tanpa mampu rumah sakit di Pontianak juga menunjukkan
untuk mengubah posisi (Martini; Asiandi; bahwa mobilisasi merupakan faktor yang
& Handayani, 2013). Menurut WHO stroke signifikan untuk perkembangan terjadinya
adalah adanya tanda klinik yang luka tekan (Setiyawan, 2008). Ignativicius
berkembang cepat akibat gangguan fungsi dan Workman (2006) menegaskan bahwa
otak fokal (atau global) dengan gejala yang luka tekan sering ditemukan pada orang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang dengan pergerakan yang terbatas.
menyebabkan kematian. Stroke hemoragik
adalah disfungsi neurologi fokal yang akut 3. Kejadian Luka Tekan
dan disebabkan oleh perdarahan primer Hasil penelitian menunjukkan responden
substansi otak yang terjadi secara spontan yang mengalami luka tekan atau ulkus
bukan oleh karena trauma kapitis, dekubitus adalah sebanyak 69 %, sedangkan
disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh yang tidak ada luka tekan sebesar 31%.
arteri, vena dan kapiler (Suriadi, 2008). Angka kejadian terdapatnya luka tekan ini
merupakan nilai yang tinggi dan harus
2. Mobilisasi segera mendapatkan penanganan secara
Tingkat mobilisasi menjadi salah satu tepat, karena nilai ini cukup signifikan.
karakteristik responden yang dianalisis Selain itu dengan adanya kejadian luka
secara univariat dan dihubungkan yang tekan ini akan mempengaruhi standar mutu
dianalisa secara bivariat. Hasil penelitian pelayanan keperawatan rumah sakit.
statistik yang didapatkan adalah responden
yang imobilisasi yaitu 75,9%, sedangkan Tingginya prevalensi luka tekan pada
responden yang mampu mobilisasi 24,1%. pasien tirah baring disebabkan oleh karena
Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar beberapa faktor yang mempengaruhi
responden mengalami imobilisasi. Menurut kejadian tersebut. Misalnya penurunan
Potter dan Perry (2005) ketidakmampuan mobilisasi, penurunan persepsi sensori,
untuk bergerak bebas yang disebabkan oleh faktor kelembaban, faktor gesekan, nutrisi
kondisi dimana gerak terganggu atau yang kurang baik, usia, tekanan arteriolar
dibatasi secara terapeutik, pengertian ini serta faktor lainya riwayat merokok dan
sesuai dengan kondisi responden yang suhu kulit, namun peneliti tidak melakukan
dialami saat dilakukannya penelitian, penelitian semuanya. Peneliti hanya
namun kondisi ini lebih banyak dialami berfokus untuk meneliti hubungan antara
oleh pasien yang mengalami penurunan mobilisasi terhadap timbulnya luka tekan.
kesadaran, dan gerak tubuh yang terbatas.
Smeltzer dan Bare (2002) menegaskan bila Hasil penelitian sebelumnya angka kejadian
seseorang tidak bergerak dan tidak aktif, luka tekan di RSU Prof Dr.W.Z. Yohannes
jaringan kulit dan subkutan mengalami Kupang pada bulan April dan Mei 2009

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 7
Tita Rosita

lebih rendah dari pada angka kejadian untuk menjadi sampel penelitian, sehingga
ditempat lain, jika dibandingkan dengan hasil penelitian ini tidak bisa
pendapat Porth tahun 2005 dalam (LeMone, digeneralisasikan pada populasi yang lebih
2008) yang mengatakan bahwa kejadian besar.
luka tekan di rumah sakit mencapai 8% dan 2. Keterbatasan instrument. Lembar observasi
kejadian luka tekan di unit perawatan penelitian dibuat dan disusun sendiri oleh
jangka panjang berkisar 2.4-23%, peneliti karena belum ada instrumen baku
sedangkan kejadian luka tekan pada pasien dan tersandar yang digunakan untuk
yang dirawat mencapai 33% (Suriadi, 2006 mengukur tingkat mobilisasi terhadap
& Yusuf, 2010). timbulnya luka tekan pada pasien tirah
baring.
Penelitian lain yang mendukung yang 3. Penelitian dilakukan hanya dengan metode
dilakukan di RSUD Banyumas oleh Martini observasi, untuk data usia, lama hari rawat
et, al. dari laporan indikator mutu pelayanan dan diagnosa medik dilakukan peneliti
Rumah Sakit periode bulan Januari sampai dengan melihat dari catatan medik pasien.
dengan Maret 2010 didapatkan bahwa dari 4. Jumlah responden yang sedikit dan lama
68 pasien yang dirawat dengan tirah baring waktu penelitian yang terlalu sebentar.
terdapat pasien dengan kejadian dekubitus 5. Peneliti tidak melakukan pengumpulan data
17,65%. Angka ini relatif tinggi dan akan terkait dokumentasi mobilisasi pasien yang
semakin meningkat serta menimbulkan dibantu oleh perawat yaitu miring kanan
komplikasi jika tidak dilakukan upaya dan miring kiri pasaien di ruangan, yang
dalam mencegahnya. mungkin dapat berpengaruh terhadap
terjadinya luka tekan.
Analisa Bivariat hubungan antara mobilisasi
terhadap timbulnya luka tekan. Data juga Oleh karena itu untuk mengurangi dan
menunjukkan bahwa responden dengan tingkat menghindari data yang bias peneliti berusaha
mobilisasi rendah atau imobilisasi sebanyak melakukan sendiri observasi terhadap
86,4% lebih banyak mengalami luka tekan responden.
dibandingkan dengan responden dengan
tingkat mobilisasi yang lebih tinggi atau pasien Implikasi Penelitian:
yang mampu mobilisasi. Hasil analisis statistik 1. Perawat dan Institusi Rumah Sakit
menunjukkan ada hubungan antara mobilisasi Kejadian luka tekan seharusnya menjadi
terhadap timbulnya luka tekan pad pasien tirah salah satu perhatian bagi semua pelayanan
baring yang dibuktikan dengan nilai p 0,001 kesehatan, khususnya keperawatan.
atau p <0,05 (OR 0,026; 95% CI: 0,002- Pencegahan primer pada pasien yang
0,303). Hal ini berarti bahwa responden mengalami penurunan mobilisasi harus
dengan imobilisasi mempunyai risiko 0,026 semakin dioptimalkan untuk mencegah
kali untuk terjadinya luka tekan dibandingkan peningkatan masalah timbulnya luka tekan.
dengan responden yang mampu mobilisasi. Upaya untuk mencegah timbulnya luka
tekan pada pasien yang mengalami tirah
Keterbatasan Penelitian: baring, dengan meningkatkan mobilisasi
1. Teknik pengambilan sampel yang pasien yang mengalami penurunan
digunakan dalam penelitian ini adalah mobilisasi, dan membantu mobilisasi pasien
consecutive sampling dan purposive yang benar-benar tidak mampu melakukan
sampling yang termasuk dalam non mobilisasi secara mandiri seperti mengubah
probability sampling, kelemahan dari posisi pasien miring kanan dan miring kiri
metode ini adalah tidak semua anggota secara bertahap setiap 2 jam sekali, tidak
populasi mempunyai peluang yang sama lupa untuk melakukan dokumentasi pada

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 8
Tita Rosita

status pasien untuk mengetahui posisi bahwa responden terbanyak mengalami


terakhir yang diberikan pada pasien dan imobilisasi. Penelitian ini juga menunjukkan
tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah hasil terdapat hubungan yang bermakna antara
ditentukan. tingkat mobilisasi terhadap timbulnya luka
tekan pada pasien tirah baring dengan nilai p =
2. Pendidikan Keperawatan 0,001 yang berarti p < 0,05. Data menunjukkan
Informasi yang akan disampaikan pada angka kejadian luka tekan pada pasien tirah
penelitian ini dapat menjadi sumber baring cukup tinggi yaitu mencapai 69%.
informasi dan pengetahuan bukan hanya
bagi mahasiswa keperawatan tetapi juga Referensi
bagi mahasiswa kesehatan lainnya.
Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai Ariawan, I. (1998). Besar dan metode sampel pada
sumber referensi untuk mengetahui tentang penelitian kesehatan. Depok : Jurusan
hubungan tingkat mobilisasi terhadap biostatistik dan kependudukan FKM UI.
timbulnya luka tekan pada pasien tirah
baring. Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan :
Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
3. Penelitian Keperawatan Jakarta : Salemba Medika.
Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk
Ayello, Elizabeth A P. (2007). Predicting Pressure
penelitian berikutnya. Peneliti selanjutnya
Ulcer Risk. Try This : Best Practice In Nursing
dapat meneliti dengan lingkup area yang Care to Older Adult, Issued Number 5.
lebih luas dan jumlah responden yang http://consultgerirn.org/uploads/File/trythis/iss
didapatkan lebih banyak agar hasil ue05.pdf.
penelitian bisa lebih mewakili populasi .
pasien secara keseluruhan. Variabel yang Azwar, A., & Prihartono, J. (2003). Penelitian
diteliti sebaiknya lebih bervariasi sehingga kedokteran dan kesehatan masyarakat. Batam:
hasil penelitian yang diperoleh nantinya Binarupa Aksara.
dapat menunjukkan faktor-faktor apa saja
yang menjadi pencetus timbulnya luka Bours, G.J.J., Laat, E., Halfens, R., & Lubbers, M.
(2001). Prevalence, risk factors and prevention
tekan pada pasien tirah baring.
of pressure ulcer in Dutch intensive care unit.
Journal of Intensive Care Med (2001) 27:
Kesimpulan 1599-1605. Doi 10.1007/s001340101061.

Hasil penelitian yang dilakukan pada 29 Braden, BJ, Bergstrom, N. (2000). A conceptual
responden, menunjukkan bahwa responden schema for the study of the etiology of pressure
tersebar merata disetiap ruangan. Persentase sores. Rehabilitation nursing, 25, 105-110.
Retrieved from
terbesar responden berada di ruang semi
http://www.ebscohost.com/uph.edu.
intensif dengan usia responden terbanyak
berusia > 60 tahun dengan persentase terbesar. (2001). Protocol by levels of the risks
Responden pada penelitian ini yang terbanyak : Braden scale. Retrieved from
adalah responden perempuan. Dilihat dari lama http://www.bradenscale.com/ulcers.
hari rawat, responden dalam penelitian ini
memiliki lama rawat 10-20 hari dengan Brito, P.A., Generoso, S., & Correia, M. (2013).
sebagian besar diagnosa medik yang dialami Prevalence of pressure ulcers in hospitals in
oleh responden pada penelitian ini adalah Brazil and association with nutritional status-A
dengan diagnosa medik stroke. multicenter. Nutrition of journal. Nutrition 29
Penelitian yang dilakukan pada pasien yang (2013) 646–649.
mengalami tirah baring ini menunjukkan

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 9
Tita Rosita

Bryant, R.A. (2007). Acute and Chronic Wounds science tissue viability supplement. 27, 33, 54-
Nursing Management, Third Edition. Missouri, 60.
St. Louis : Mosby Inc.
Kale, E.,D. (2009). Efektifitas skala Braden dalam
Corwin, E.,J. (2009). Buku saku patofisiologi alih memprediksi kejadian luka tekan di bangsal
bahasa Nike Budhi Subekti edisi 3. Jakarta : bedah-dalam RSU Prof. Dr. W.Z. Yohannes
EGC. Kupang. Tesis Program Studi Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia Depok.
Crisp, J., Taylor, C. (2006). Potter & Perry’s
fundamental of nursing. 2nd edition. St. Louis Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S.
Missouri : Mosby Elsevier. (2011). Buku ajar keperawawtan : Konsep,
proses dan praktik alih bahasa Pamilih Eko
Cuddigan, J., Berlowitz, D., & Ayello, E. (2001). Karyuni. Jakarta : EGC.
Pressure ulcer in America : Prevalence,
incidence, and implications for the future. Kroger, K., Niebel,W.,Maier, I., Stausberg, J.,
Advances in Skin & Wound Care; Jul/Aug Gerber, V., & Schwarzkopf, A. (2008).
2001; 14, 4. Prevalence of Pressure Ulcers in Hospitalized
Patients in Germany Journals of Gerontology.
Dahlan, M. Sopiyudin. (2009). Langkah-langkah Doi: 10.1159/000174825
membuat proposal penelitian bidang
kedokteran dan kesehatan (Edisi 3). Jakarta: LeMone, P., & Burke, K. (2008). Medical surgical
Sagung Seto. nursing: Critical Thinking in Client Care. 4th
edition. USA: Pearson prentice hall.
(2009). Besar sampel dan
cara pengambilan sampel dalam penelitian Lumenta, N. (2008). Lokakarya PELKESI: Strategi
kedokteran dan kesehatan (Edisi 2). Jakarta: mempersiapkan dan menjaga mutu akreditasi
Salemba Medika. rumah sakit. Retrieved from
www.scribd.com/doc/nico-limenta-Mutu-
(2011). Statistik untuk Akreditasi-RS on November 2013.
kedokteran dan kesehatan (Edisi 5). Jakarta:
Salemba Medika. Martini, D., Asiandi, & Handayani, D.Y. (2013).
The Impact of the Lying Change in Protecting
Dharma, K. K,. (2011). Metodologi Penelitian the Risk of Decubitus on the Stroke Patient’s at
Keperawatan. Jakarta : TIM. RSUD Banyumas. Jurnal Keperawatan-413-
799-SM.pdf
EPUAP, NPUAP. (2009). Pressure ulcer
prevention quick reference guide. Morison, M. (2004). Manajemen Luka alih bahasa
http://www.epuap.org/guidelines/Final_Quick_ Tyasmono A.F. Jakarta : EGC.
Prevention.pdf. Diakses 26 Oktober 2012.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian
Hastono & Sabri. (2010). Statistik kesehatan. kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Jakarta: Rajawali pers
Pollit, D & Hungler, B. (2005). Nursing research:
Hinchliff, Sue. (1999). Kamus keperawatan alih principles and methods. Philadelphia :
bahasa Andry Hartono edisi 17. Jakarta : EGC. Lippincott.

Ignatavicius, D. & Workman, M.L. (2006).Medical , Beck, C.T. (2006). Essential of


surgical nursing: Critical thingking for nursing research : Methods, appraisal and
collaborative care. (5th Ed.). St. Louis: utilization. (6th Ed). Philadelphia : Lippincott
Missouri. Williams & Walkins.

Jamuna, J., & Clifton, D. (2013). Nurses Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Fundamental Of
knowledge of pressure risk assessment. Art & Nursing. USA : Mosby Inc.

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 10
Tita Rosita

(2006). Buku ajar , Sanada H, Junko S, Thigpen B, Subuh


fundamental keperawatan : Konsep, proses M. (2008). Development of a new risk
dan praktik. Jakarta : EGC. assessment scale for predicting pressure ulcers
in an intensive care unit. Journal British
(2007). Basic Association of Critical Care Nurse, Nursing in
Nursing Skill Essential For Practice. Canada : Critical Care (13):34-43.
Mosby Elsevier.
Yusuf, Saldy. (2010). Konsep Dasar Luka
Pratiknya, A.,W. (2011). Dasar-dasar metodologi Dekubitus. Kumpulan materi kuliah.
penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Yogyakarta. UGM.
Rajawali.

Setiyawan. (2008). Hubungan tingkat


pengetahuan, sikap dengan perilaku perawat
dalam upaya pencegahan dekubitus di rumah
sakit Cakra Husada Klaten. Retrieved from
http://etd.eprints.ums.ac.id/908/1j220060012.p
df on Juni 19, 2014.

Smeltzer, C & Bare, G. (2002). Brunner &


Suddarth: Textbook of medical surgical
nursing. Philadelphia : Lippincott William &
Wilkins.

. (2008). Buku ajar


keperawatan medical-bedah brunner &
suddarth (Volume 1 edisi 8). (Agung Waluyo
et el, alih bahasa). Jakarta : EGC.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif


kualitatif dan R D. Bandung : Alfabeta.

Suheri. (2009). Gambaran lama hari rawat dalam


terjadinya luka dekubitus pada pasien
imobilisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Fakultas keperawatan Universitas Sumatera
Utara.

Sunaryanti, B., Subijanto, A.A., & Wujoso, H.


(2013). Perbedaan pengaruh anatara
pemberian minyak kelapa dan penyuluhan
kesehatan tentang reposisi terhadap
pencegahan dekubitus. Jurnal Keperawatan
Akper 17 Karanganyar. ISSN: 2338-6800.

Suriadi, Kitagawa,A., Sanada,H., Sugama,J.,


Kinoshita,S., & Sizoku,M. (2002). Study of
reliability and validity of the braden scale
translated into Indonesian. diambil dari
http://square.umin.ac.jp/sanada/japanese/group
/ 04Paris.pdf/04Paris-10.pdf tanggal 18 Juni
2014.

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014


Mobilisasi dan Timbulnya Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring 11
Tita Rosita

Hubungan tantra..., Tita Rosita, FIK UI, 2014

You might also like