Professional Documents
Culture Documents
AN DENGAN ARDS+SEPSIS
DI UGD RSUP SANGLAH DENPASAR
3.1 Kasus
Ny. AN (33 tahun) mengeluh demam dan batuk disertai sesak sejak satu minggu yang lalu ,
sesak napas pasien tambah berat , pasien sulit bernapas sehingga pasien dibawa ke UGD
2. GENERAL IMPRESSION
Keluhan utama : Sesak nafas
Status mental : Alert
Kategori Triase : P2 (kuning)
3. AIRWAY
Jalan nafas tidak paten, terdapat obstruksi partial karena adanya cairan, suara nafas gurgling.
Diagnosa Kep : Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan
hilangnya fungsi jalan nafas, peningkatan sekret pulmonal,
peningkatan resistensi jalan nafas.
4. BREATHING
Gerakan dada tidak simetris, pola nafas dispneu disertai takipneu, frekuensi pernafasan 28
x/menit, irama tidak teratur, distress ditandai retraksi intercosta, terdapat pernafasan cuping
hidung, bunyi nafas ronkhi.
5. CIRCULATION
Tidak ada perdarahan, akral dingin basah, nadi 114 x/menit (radialis), kuat, irreguler,
mukosa pucat dan turgor cukup.
6. DISABILITY
Kesadaran Alert, GCS E:4 V:M:6 , pupil isokor, respon cahaya (+), diameter 2 mm.
7. EXPOSURE
Tidak ada trauma, tidak ada deformitas, tidak ada luka/jejas, terdapat edema paru.
8. ANAMNESA
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengeluh demam dan batuk disertai sesak sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Sesak saat beraktivitas, istirahat dan
disertai keringat dingin.
Alergi : -
Medikasi : Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat apapun
Riwayat Penyakit Sebelumnya: Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit berat seperti
DM, Hipertensi dan laim sebagainya.
Makan dan Minum Terakhir: Pasien mengatakan terakhir makan sepiring nasi dengan lauk dan
sayur. Pasien mengatakan minum 1 gelas air 300ml
Tanda Vital:
TD: 120/70 mmHg, Nadi: 114x/menit, RR: 28x/menit, Suhu: 380C , TB: 164 cm, BB: 53 kg.
9. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan leher:
Inspeksi : Kepala simetris, penyebaran rambut merata, rambut bersih, tidak ada lesi, klien gelisah,
mata simetris, skelera putih, konjungtiva anemis -/-, reflek cahaya +/+, pupil isokor,
wajah simetris dan tampak pucat, sekret hidung -/-, sumbatan hidung -/-, telinga
simetris, jejas (-), lesi (-), rhinorea (-), mukosa bibir pucat, tidak ada sariawan, sianosis
(-), tonsil tidak kemerahan, trachea simetris.
Palpasi : Kepala tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa dan pembengkakan, mata tidak ada nyeri
tekan, tenggorokan tidak ada nyeri tekan, tidak bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada:
Inspeksi : Bentuk dada tidak simetris, pergerakan dada tidak simetris, retraksi otot dada (+), nafas
dangkal, tidak ada lesi, penggunaan otot bantu pernapasan, penurunan tekanan ekspirasi.
Palpasi : Edema paru, ictus cordis teraba di ICS V mid klavikula kiri ± 2 cm.
Perkusi : suara paru sonor
Auskultasi : suara nafas ronkhi diseluruh lapang paru, bunyi jantung I dan II tunggal.
Abdomen:
Inspeksi : Bentuk flat, jejas (-)
Auskultasi : Bising usus(+) 8 x/menit
Perkusi : Distensi abdomen (-), suara abdomen timpani
Palpasi : Asites (-), tidak ada pembesaran pada hepar dan lien, nyeri tekan (-).
Genetalia:
Tidak terkaji
Ekstremitas Atas dan Bawah
Inspeksi : tidak ada luka, bentuk simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Neurologi :
Tidak terkaji
Kesadaran Alert, GCS: E4 V:5 M:6
DIAGNOSA UTAMA:
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan hilangnya fungsi jalan nafas,
peningkatan sekret pulmonal, peningkatan resistensi jalan nafas.
11. TERAPI
Infus KAEN MG3 1000/24 jam
Cefotaxime inj. 3 x 1 gr
Jayacin inj.2 x 200 mg/IV
Bisolvon 3 x 4 ml/PO
Bicombion 1 x 12 ml /IM
Albumin 25 % 100 cc/IV
Fisioterapi napas + suction tiap 3 jam
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
Pasien minum
4. Mengobservasi
sebanyak 600ml dalam
berapa cairan yang
sehari
masuk pada pasien
5. Mengobservasi
karakter,volume Produksi sekret (+),
sputum kental dan banyak,
ronkhi (+)
6. Kolaborasi
pemberian obat Pasien sudah tidak
agen mukolitik kesulitan dalam
mengeluarkan dahak
D. EVALUASI KEPERAWATAN
O:
- RR : 20x/menit