You are on page 1of 5

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan banyak nikmat,taufik serta hidayah NYA Sehingga saya dapat
menyelesaikan artikel yang berjudul :

Artikel ilmiah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada
segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian Artikel ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Dengan karya ini saya berharap dapat memberikan motivasi kepada para ibu
untuk dapat memberikan Air Susu ibu ( ASI ) ekslusif dan melanjutkan sampai 2 tahun
dan berharap agar seluruh tempat kerja memberikan fasilitas serta dukungan kepada
para ibu menyusui.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga artikel ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Purwokerto , 22 november 2017

Penulis
Air susu ibu ( ASI ) adalah makan utama dan pertama untuk bayi yang baru lahir. ASI
Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dil ahirkan sampai usia 6 bulan tanpa diberi
makanan/cairan tambahan (Eny Retno, 2008).
Di sebutkan dalam penggalan Al Quran surat al Baqoroh ayat 233 “Para ibu hendaklah
menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan” dari ayat tersebut merupakan petunjuk untuk para ibu menyusui sampai dengan 2 tahun
lamanya.
Di dalam ASI terkandung zat-zat yang sangat bermanfaat untuk tubuh bayi,antara lain
kandungan colostrum yang menjadi anti bodi,mineral,protein,vitamin yang di butuhkan untuk
tumbuh kembang sang buah hati.
Bukan hanya untuk bayi saja, dengan cara menyusui beberapa manfaat bisa di dapatkan untuk ibu
antara lain: mengurangi depresi pasca melahirkan, mengurangi resiko hipertensi dan penyakit
jantung,mencegah kanker payudara dan kanker rahim. Dari jurnal ASI Eksklusif pada ibu bekerja
putri nilam sari 2015, di terangkan bahwa salah satu tujuan program Millenium Development Goals
(MDGs) dengan pemberian ASI dapat mengurangi angka kematian anak. Pemberian ASI eksklusif
dapat mengurangi 13% angka kematian anak. Sekitar 50-60 kematian anak di bawah 5 tahun di
sebabkan oleh malnutrisi dan menyusui yang kurang optimal.
Melihat betapa banyak manfaat Asi untuk bayi dan ibu,semua ibu pasti ingin memberikan
asi ekslusif dan menyempurnakannya sampai dengan umur bayi 2 tahun,tetapi bagaimana dengan
para ibu yang bekerja, yang tidak bisa setiap saat ada di dekat bayi?.
Untuk bisa memberikan asi ekslusif walaupun sudah masuk kerja, butuh niat dan tekad yang kuat
agar bisa berhasil.
Bahkan belakangan ini banyak para ibu bekerja yang berusaha menjadi pejuang asi . Di
sebut dengan pejuang asi,karena memberikan asi bukan lah hal yang mudah,perlu perjuangan dan
pengorbanan,serta dukungan dari berbagai pihak untuk bisa berhasil.
Berbagai profesi pekerjaan seperti guru, pegawai bank, pekerja kantoran berusaha memerah
asi di tempat kerja, tapi bagai mana dengan profesi perawat seperti yang bekerja di pelayanan dan
bekerja 24 jam yang di bagi menjadi 3 sift?.
Hasil dari riset kesehatan dasar 2013 menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja, proporsi anak
umur 0-23 bulan yang masih di susui lebih besar di bandingkan ibu yang bekerja, yaitu sebesar
80,2%, kecuali jika di bandingkan dengan ibu yang bekerja sebagai petani/nelayan/buruh.
Petugas kesehatan adalah orang yang mengerjakan suatu pekerjaan di bidang kesehatan atau
orang yang mampu melakukan pekerjaan di bidang kesehatan (Dani, 2002). Pada umunya para ibu
mau patuh dan menuruti nasehat petugas kesehatan,oleh karena itu petugas kesehatan diharapkan
untuk memberikan informasi tentang kapan waktu yang tepat memberikan ASI eksklusif, manfaat
ASI eksklusif, ASI eksklusif dapat meningkatkan daya tahan tubuh, dan resiko tidak memberikan
ASI eksklusif pada bayi kecil (Roesli, 2005). Jika petugas kesehatan seperti perawat tidak bisa
memberikan ASI eksklusif, siapa yang akan menjadi role model para ibu menyusui?.
Sebagai bentuk dukungan aktivitas menyusui untuk ibu pekerja, pemerintah mengeluarkan
peraturan perundang-undangan terkait hal tersebut :
Pasal 128 Undang - Undang No. 39/2009 tentang Kesehatan

• Setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan,
kecuali atas indikasi medis.
• Selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
• Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja
dan di tempat sarana umum.
Salah satu faktor yang mempengaruhi lancar nya asi adalah frekuensi bayi menyusu. ASI
pada ibu menyusui dihasilkan sepanjang waktu dengan kecepatan produksi tergantung dengan
seberapa sering payudara dikosongkan. ASI disimpan di jaringan payudara di antara sesi menyusui
yang volumenya semakin banyak jika semakin lama waktu sejak menyusui terakhir. Dan semakin
banyak ASI memenuhi payudara, kecepatan produksi akan semakin menurun. Kunci untuk
mempercepat produksi adalah pengosongan payudara lebih sering sehingga cepat pengisian
kembali. Jika saat bekerja ASI tidak di perah, itu artinya produksi ASI dengan sendirinya akan
berkurang, yang berakibat terhambatnya proses pemberian ASI eksklusif.
Hal- hal yang perlu di persiapkan untuk kelancaran pemerahan saat bekerja antara lain :
1. Persiapan pumping
Peralatan yang perlu di siapkan antara lain : waslap/handuk untuk membersihkan payudara,
untuk pompa asi, kantong asi,cooler bag,ice gel. Selain peralatan untuk pumping, di
butuhkan juga tempat pumping yang nyaman dan memadai. Hindari memompa di kamar
mandi, karena bisa terkontaminasi kuman dan ketika kita di kamar mandi,pasti akan kurang
nyaman yang bisa pengaruh ke psikologis dan kelancaran produksi asi. Untuk itu setiap
kantor perlu di sediakan tempat yang memadai dan layak memerah asi untuk ibu menyusui.
2. Komunikasi dan kerjasama dari atasan dan teman kerja
Menyadari bahwa proses memompa asi memerlukan waktu yang cukup lama, maka perlu
adanya komunikasi antar teman kerja. Izin dari atasan pun perlu di berikan pada ibu
menyusui untuk memompa di sela-sela waktu pekerjaan. Dengan adanya dukungan teman
kerja, maka akan membantu proses pemerahan asi secara optimal.
3. Susun jadwal memompa
Untuk para ibu yang bekerja dengan waktu kerja bukan shift dengan jam kerja 8-10 jam,
bisa memompa satu atau dua kali di sela-sela jam kerja. Bagi ibu yang bekerja sift, bisa di
sesuaikan dengan lama jam kerja, misalnya jika sedang jaga sore, bisa pumping jam 17.00
dan jam 20.00 atau jika terlalu sibuk dengan pekerjaan, bisa di lakukan pemerahan jam
19.00 atau jam 20.00, ketika jaga malam yang jam kerja lebih panjang, antara jam 21.00
sampai dengan jam 07.00,bisa di lakukan 2 kali pemerahan yaitu jam 24.00 dan jam 05.00
pagi. Dari artikel bagaimana ASI di produksi:hormon prolaktin 2013, di jelaskan bahwa agar
payudara dapat memproduksi ASI,payudara memerlukan suatu hormon prolaktin dan
hormon prolaktin lebih banyak diproduksi di malam hari; karena itu menyusui terutama di
malam hari membantu menjaga pasokan ASI. Untuk itu jangan lewatkan sesi memerah ASI
pada waktu malam hari
4. Rilex dan lupakan pekerjaan sejenak
Memang tidak mudah untuk meninggalkan pekerjaan untuk meninggalkan pekerjaan untuk
melakukan pemerahan asi di tempat kerja. Tetapi perlu di ketahui bahwa hormon oksitosin
tidak akan bekerja jika sang ibu sedang dalam kondisi stres. Hal yang dapat mengurangi stress saat
memerah asi di tempat kerja antara lain dengan mendengarkan musik, melihat foto atau video buah
hati,.
5. Tempat penyimpanan asi
Perlu adanya lemari pendingin yang tersedia di tempat kerja, tidak harus freezer, yang terpenting
adalah lemari es yang bersih dan tidak tercampur dengan obat-obatan bagi yang bekerja di tempat
pelayanan kesehatan.
Dari penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa ibu bekerja tidak menghalangi pemberian asi
ekslusif, banyak cara dan persiapan yang dapat di lakukan selama ibu berada di tempat kerja.
Semangat dan dukungan dari atasan serta lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap produksi
asi. Perlu di ingat bahwa
TINJAUAN PUSTAKA

www.guesehat.com

/www.ayahbunda.co.id/kelahiran-psikologi/emosi-ibu-pengaruhi-produksi-asi

Sarjani. 2013. Pemberian ASI Eksklusif. www.infokesehatan-balita.com akses tanggal


11 Februari 2013

Riskesdas, 2010. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian danPengembangan


KesehatanKementrian Kesehatan RI Tahun2010

blog asi bayi,2013

You might also like