You are on page 1of 44

MATERIAL SAFETY DATA SHEET

NOMER : MSDS 001


SULFUR DIOXIDE

Rumus Kimia : SO 2 CAS NO. : 7446-09-5


Berat Molekul : 64,06 gr. / mol. Beracun Korosif UN No. : 1079

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

Tidak mudah terbakar JANGAN kontak Resiko timbul api dan ledakan jika kontak
Pemanasan dapat dengan: Oksidator, dengan h Cl O2, Cl F3, F2, Li NO3 +
KABAKARAN meningkatkan tekanan reduktor, bahan yang propylen, HNO3, Na Hydride.
dengan resiko peledakan mudah terbakar, Jika terbakar, gunakan pemadam yang
halogen,peroxide. sesuai : Dry Chemical, CO2.
Jauhkan dari api / Untuk api besar, gunakan busa dan
sumber panas semprot dengan air

KOROSI Nernahaya terhadap Ventrilasi yang baik, SO2 diudara yang lembab, akan bereaksi
lingkungan hindarkan dari dan mudah berubah menjadi H2SO3
kelembaban udara, yang korosif
jauhkan dari metal
PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Pernafasan Batuk, Pusing. Luka Hindari untuk Udara segar, istirahat. Bawa Ke Dokter
tenggorokan, Beracun menghirup, gunakan
kalau terhirup masker yang sesuai
LUKA BAKAR : Siram dengan air yang
• Kulit KONTAK DENGAN Sarung tangan dan banyak, pakaian jangan dilepas.
CAIRAN : LUKA BAKAR pakaian pelindung. Bawa ke Rumah Sakit

• Mata Lihat kulit Safety goggles, Pertama siram dengan air yang banyak
Pelindung muka beberapa menit (lepas lensa kontak bila
memungkinkan), bawa ke Rumah Sakit
PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Usahakan menutup kebocoran jika memungkinkan. Ventilasi yang baik untuk Wadah :
Hilangkan uap dengan semprotan air yang banyak area terbuka atau Silinder SO2.
Hindari area berbahaya! Konsultasi dengan bangunan. Tanki SO2.
ahlinya! Bangunan tahan api
Radius evakuasi : + 50 meters. Pisahkan dari bahan Penandaan :
Alat Pelindung Diri : Pakaian pelindung lengkap korosif, api / bahan yang Gas beracun
termasuk self-contained breathing apparatus ( SCBA ) mudah terbakar, Oksidator Korosif
dan bahan reduktor.
INFORMASI TAMBAHAN
Gunakan masker yang sesuai bila membuka kran

Disiapkan oleh : Revisi No : 1

Tanggal diterbitkan : 1 Mei, 2003

Halaman : 1 dari 2

MANAJER K - 3
TLV = 5 ppm.

Pada 0,3 - 1 ppm. Stimulate sense of smell and taste.

Pada 1 - 8 ppm. Meningkatan detak jantung dan pernafasan.

Pada 3 ppm. Bau menyengat

DATA Pada 6 - 12 ppm. Menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan.


PENTING
Pada 10 - 20 ppm. di udara menyebabkan iritasi pada mata.

Pada 10.000 ppm. dalam beberapa menit mengakibatkan iritasi pada kulit.

National Fire Protection Association ( NFPA )


NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 0, Reactivity = 0

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

SO2 berbentuk gas dan ada yang cair.


SO2 bersifat beracun.
Tidak berwarna.
Berbau sangat mencekik pernafasan.
SIFAT Dalam udara lembab mudah berubah menjadi H2SO3 ( Asam Sulfit ) yg. bersifat korosif
KIMIA/FISIKA ke lingkungan.
Berat molekul : 64,06 gr. / mol.
Titik Didih pada 1 Atm. = - 10,01 0C
Kelarutan dalam air :
Suhu 0 0 C = 22,8 %
Larut dalam alkohol, ether, benzene, chloroform, H2SO4, acetic acid, sulfuryl chloride,
nitrobenzenes, toluene, aceton.

DATA Dalam keadaan udara lembab bersifat korosif terhadap lingkungan.


LINGKUNGAN Jika terjadi kebocoran usahakan jangan sampai uap SO2 menyebar ke lingkungan.
Radius evakuasi + 50 meter.

CATATAN
Informasi tentang transportasi :
U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME – UN NUMBER : Sulfur Dioxide, liquefied-UN1079.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.3
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELLING REQIREMENTS : POISON GAS.
INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas SO2 :


Steel, Stainless steel.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 1 Mei 2003

Halaman : 2 dari 2
Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
ETHYLENE OXIDE NOMOR : MSDS 002

Rumus kimia : C2 H4O CAS No : 75-21-8


Berat molekul : 44,06 gr. / mol. Beracun Mudah terbakar UN No : 1040

BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN


TYPE BAHAYA
Jika terjadi kebakaran karena bocor
Sangat mudah Jauhkan dari nyala api, - Usahakan menutup kebocoran gas,
terbakar. panas, bahan yg. mudah jika memungkinkan.
KEBAKARAN ( 3 – 100 % di udara ) terbakar dan - Gunakan alat pemadam CO2 , Dry
Oksidator. Chemical, air, alcohol resistance
foam.
- Jika tidak bisa diatasi amankan
daerah sekitar dan panggil DPK.
Bisa menimbulkan Jauhkan dari nyala api, Silinder C2H4O dapat meledak jika
ledakan silinder jika panas, bahan yg. mudah terkena panas yang tinggi, atau jika
LEDAKAN kena panas tinggi. terbakar, dan Oksidator. bereaksi dengan : Cu & alloy, Mg, Mg
Campuran dengan Cl O2, oksidator kuat dan Potassium.
udara mudah meledak
PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Menyebabkan iritasi, - Hindari hirup gas Bawa ke udara segar dan istirahat-kan,
pusing, muntah, susah C2H4O. jika sulit bernafas beri bantuan
bernafas, dan mabuk. - Pakai mask pelindung pernafasan O2 atau bawa ke R.S.
Long term kanker. saat menangani gas.

• Kulit Kulit melepuh, iritasi, Pakai sarung tangan, dan Jika terjadi luka kulit / terbakar karena
alergi. pakaian pelindung. dingin, basuh luka dengan air hangat
Hindarkan kontak kulit dan bila perlu bawa ke Rumah Sakit.
dengan C2H4O.

• Mata Iritasi, mengeras, be- ku Pakai pelindung mata Bilas mata dengan air bersih + 15
atau radang dingin atau pelindungmuka. Menit dan bawa segera ke R..S.
PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN
Pada tempat yang kering
Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. dan berventilasi baik. Wadah :
Semprotkan air ke uap C2H4O agar uapnya tidak Jauhkan dari asam, basa, Silinder C2H4O.
mengalir kemana-mana, dan jauhkan dari api. oksidan logam, garam
Jika tidak bisa diatasi segera isolasikan daerah yg. logam, logam 2, amine, Penandaan :
bahaya, dan dilarang masuk orang yang tidak halocarbon, cyanide, ok- Beracun
Berkepentingan. Radius evakuasi + 1.600 meter. sidator, bahan mudah ter Mudah terbakar
bakar, api , suhu tinggi
dan sumber panas lain.
INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran harus memakai Masker C2H4O dan jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 1 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
Nilai Ambang Batas ( NAB ) gas C2H4O = 50 ppm diudara selama 8 jam.

Bersifat beracun dan mudah terbakar.

TCLo ( human ) terhirup 12.500 ppm / 10 detik.

Titik nyala = - 29 0 C
DATA Lower flammable limit ( LFL ) : 3%
PENTING Upper flammable limit ( UFL ) : 100 %
Autoignition = 429 0 C

National Fire Protection Association ( NFPA )


NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 4, Reactivity = 3

Data reaktivitas :

Pada pemanasan diatas 427 0 C bisa terjadi dekomposisi dan peledakan.

C2H4O berbentuk gas dan cair.


Bersifat beracun dan mudah terbakar
SIFAT Mudah berpolimer pada suhu 32 0 C
KIMIA/FISIKA Tidak berwarna
Berbau dan mencekik pernafasan
Berat molekul relatif : 44.06 gr / mol
Titik didih : 13 0 C
Larut dalam alkohol, ether, aceton, benzene, CCl4, pelarut organik.

DATA
LINGKUNGAN

CATATAN

Informasi tentang transportasi : U.S


DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME – UN NUMBER : Ethylene oxide -UN1040.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.3
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELLING REQUIREMENTS.
POISON AND FLAMMABLE GAS.

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas C2H4O :


Stainless Steel, Monel dan Carbon steel.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 1 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2
Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

NOMOR : MSDS 003


CARBON MONOXIDE

Rumus kimia : CO CAS No. : 630-08-0


Berat molekul : 28,01 gr. / mol. Beracun Mudah Merusak UN No. : 1016
Terbakar Kesehatan

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN Mudah sekali ter - Jauhkan dari nyala api, Jika terjadi kebakaran karena kebo-
bakar, pada kon - percikan api, sumber coran CO cara pemadamannya sbb : -
sentrasi antara penyalaan lainnya, serta Usahakan menutup sumber bocor,
12 – 74 % volume CO bahan yang mudah matikan aliran gas CO.
di udara. terbakar. - Api dipadamkan dengan pemadam Dry
Dihindari terjadinya Chemical atau hujani dengan spray
kebocoran gas CO. air / foam.

LEDAKAN Bisa timbul peledakan Jauhkan dari panas CO dapat meledak jika bereaksi
jika silinder kena pa- (suhu tinggi) dan bahan dengan bahan : Br F3, Cl O2, Cl. F3,
nas, bereaksi dengan / metal yang jika NF3, O2 cair, OF2, K, Na, (Cu+ H2O)
oksidator, halogen, me bergabung / bere- aksi (Li + H2O), (F2 + O2 ), Cu (ClO2)2,
tal oksida, bahan /me- dengan CO dapat Fe2 O3, N2O dan oksidator ( kuat ).
tal yang bisa terbakar. terjadi peledakan.
PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Menyebabkan pusing, - Hindari hirup CO. Bawa ke udara segar dan istirahat-kan,
muntah, penggumpa-lan - Pakai Full mask CO jika sulit bernafas beri bantuan
darah, sakit paru2 (pelindung gas CO). pernafasan O2 dan jika perlu bawa ke
Rumah Sakit ( R.S.).

• Kulit Kulit melepuh dan Pakai sarung tangan, Bersihkan dan siram dengan air,
atau luka karena sepatu safety dan pindahkan dan lepas pakaian yang
pengaruh dingin pakaian pelindung. tercemar CO. Jika terjadi luka kulit /
( radang dingin). Hindarkan kontak kulit terbakar karena dingin, basuh area luka
dengan CO. dgn. air hangat dan bawa ke R.S.

• Mata Penglihatan kabur atau Pakai pelindungmata Bilas mata dengan air bersih + 15
radang dingin. atau pelindung muka. menit dan bawa segera ke R..S.
PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Untuk mengurangi uap CO hujani dengan spray air, dan berventilasi baik. Silinder CO.
dan jauhkan dari sumber api / panas. Dijauhkan dari api, pa- nas,
Jika tidak bisa diatasi segera lakukan isolasi dan sumber penyalaan lain dan Penandaan :
dilarang masuk orang yang tidak berkepentingan. bahan / metal yang Beracun
Radius evakuasi + 800 meter. bereaksi dgn CO. Mudah terbakar

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 1 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2
Manajer K3.
Nilai Ambang Batas ( NAB ) gas CO = 25 ppm. di udara selama 8 jam.

Bersifat beracun, mempunyai daya gabung yang kuat terhadap butir darah merah
( haemoglobine ) yaitu 210 kali daya gabung Oksigen dalam darah, yang bisa mengakibatkan
penggumpalan darah dan suplai O2 di darah terhenti.

CO bisa menyebabkan kebakaran / peledakan jika terkena api , panas tinggi atau jika
DATA bergabung dengan bahan / metal yang bereaksi dengan gas CO ( incompatible ).
PENTING
Pada konsentrasi 12 - 74 % di udara mudah terbakar.

Lower flammable limit ( LFL ) : 12 - 12,5 %


Upper flammable limit ( UFL ) : 74 %
Autoignition = 609 0 C

National Fire Protection Association ( NFPA )


NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 4, Reactivity = 0

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

CO berbentuk gas.
CO bersifat beracun dan mudah sekali terbakar..
Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
SIFAT Titik Didih pada 1 Atm. = - 192 0C
KIMIA/FISIKA Titik Leleh = - 207 0C
Kelarutan dalam air :
Suhu 20 0 C = 2,3 %
Larut dalam alkohol , benzene, chlorofom, asam asetat, ethyl acetate, larutan Cu Cl2

DATA Jika terjadi kebocoran usahakan jangan sampai uap CO menyebar ke lingkungan.
LINGKUNGAN Radius evakuasi = + 800 meter

CATATAN
Informasi tentang transportasi : U.S
DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME – UN NUMBER : Carbon Monoxide, compressed-UN1016.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.3
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELLING REQUIREMENTS.
POISON AND FLAMMABLE GAS.

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas CO :


Stainless Steel, Carbon Steel, Alumunium alloys dan Brass.

Pada saat menutup kebocoran harus memakai Masker CO dan jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 1 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2

Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

NOMOR : MSDS 004


OKSIGEN

Rumus kimia : O2 CAS No. : 7782 – 44 - 7


Berat molekul : 31,9988 gr. / mol. Oksidator UN No. : 1073

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN Bersifat Oksidator Jauhkan dari minyak, Jika terjadi kebakaran gunakan
Membantu proses oli, gemuk, api dan zat - Pemadam api : Dry chemical, CO2
perbakaran / mem- zat lain yang mudah Semprotkan air pada silinder O2 yang
perbesar nyala api. terbakar. ada disekitarnya supaya dingin.

LEDAKAN Bisa menimbulkan Jauhkan dari api atau Tabung silinder Oksigen bertekanan
ledakan / pecahnya sumber panas lainnya. tinggi ( 150 Atm. ) dapat meledak /
tabung silinder . pecah, terkena panas yang tinggi.

PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Menyebabkan iritasi, - Hindari hirup O2 Bawa penderita ke tempat yang segar
pusing, jika menghi-rup dalam jumlah besar. dan istirahatkan, jika perlu bawa
Oksigen murni dalam - Pindahkan, atasi ji- segera ke Poliklinik / Rumah Sakit
jumlah besar. ka ada tabung bocor terdekat.

• Kulit Kulit melepuh atau Pakai sarung tangan, Siram dengan air hangat ( 30-40 0 C)
luka / beku karena sepatu pelindung. pada bagian kulit yang terbakar atau
pengaruh dingin, jika Hindari kontak kulit luka karena dingin, jika perlu bawa ke
terkena O2 cair. dengan O2 cair. segera ke Rumah Sakit.

• Mata Penglihatan kabur atau Pakai pelindung mata Bilas mata dengan air bersih + 15
iritasi ke mata. saat menangani O2 cair menit dan jika perlu bawa ke R.S.

PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang
dan berventilasi baik. Silinder / Tangki O2.
terbuka, dijaga / dijauhkan dari api / sumber panas Jauhkan dari bahan yang
serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi sekitar
mudah terbakar , api / Penandaan :
dan dilarang masuk orang yang tidak berkepentingan. panas, minyak, oli dan Oksidator
menyebabkan kerusakan.
INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran O2 perhatikan arah angin jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 1 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
O2 harus dijauhkan dari minyak, oli, gemuk dan bahan lain yang mudah terbakar.

Tabung O2 harus dijauhkan dari suhu / panas yang tinggi, karena bisa meledak jika terkena
panas yang tinggi dan dijauhkan dari zat – zat yang dapat menyebabkan terjadinya karatan /
kerusakan.
DATA
PENTING National Fire Protection Association ( NFPA )
NFPA RATINGS : Health = 0, Fire = 0, Reactivity = 0 ( O2 gas )
NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 0, Reactivity = 0 ( O2 cair )

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

O2 berbentuk gas / cair. Keadaan normal ( suhu dan tekanan atmosfir ) berbenntuk gas.
SIFAT O2 bersifat oksidator, membantu pembakaran.
KIMIA/FISIKA Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Berat molekul = 31,9988 gr/mol.
Titik Didih pada 1 Atm. = - 182,92 0 C
Spesifikasi gravity gas ( 21,110 C, 1 atm ) = 1,1053
Berat jenis ( 21,110 C, 1 atm ) = 1,3265 gr / lt.
Dapat larut di alkohol.

DATA Tidak tersedia.


LINGKUNGAN

CATATAN

Informasi tentang transportasi :

U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME – UN NUMBER : Oxygen, compressed-UN1072


U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME – UN NUMBER : Oxygen, refrigerated liquid-UN1073
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.2
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELLING REQUIREMENTS.
NON FLAMMABLE GAS; OXIDIZER.

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas O2 :


Copper ( tembaga ), Stainless Steel dan Alumunium .

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 1 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2

Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

NITROGEN NOMOR : MSDS 005

Rumus kimia : N2 Merusak CAS No. : 7727 – 37 - 9


Berat molekul : 28,0134 gr. / mol. kesehatan UN No. : 1977

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN Tidak mudah terba- Jauhkan dari api / Jika terjadi kebakaran gunakan Pema
kar ( non flammable sumber panas dan ba- dam Api jenis : Dry chemical, CO2
gas ). han mudah terbakar. Semprotkan air pada silinder sekitar.

LEDAKAN Bisa menimbulkan Jauhkan dari api atau Tabung silinder Nitrogen bertekenan
ledakan / pecahnya sumber panas lainnya. tinggi ( 150 Atm. ) dapat meledak /
tabung silinder . pecah, jika terkena panas yang tinggi.

PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Menyebabkan terce-kik - Hindari hirup N2 Bawa penderita ke tempat yang segar
/ asphyxiant , su- sah langsung. dan istirahatkan, jika perlu beri
bernafas, lemas jika - Pindahkan, atasi ji- bantuan pernafasan dengan O2
menghirup N2 dalam ka ada tabung bocor apparatus dan atau bawa segera ke
jumlah besar. Rumah Sakit terdekat.

• Kulit Kulit melepuh atau Pakai sarung tangan, Siram dengan air hangat ( 30-40 0 C)
luka / beku karena sepatu pelindung. pada bagian kulit yang terbakar / luka
pengaruh dingin, jika Hindari kontak kulit karena dingin, jika perlu bawa ke segera
terkena N2 cair. dengan N2 cair. ke Rumah Sakit.

• Mata Iritasi ke mata. Pakai pelindung mata Bilas mata dengan air bersih + 15
saat meangani N2 cair Menit dan jika perlu bawa ke R..S.

PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang dan berventilasi baik. Silinder / Tangki N2.
terbuka, dijaga / dijauhkan dari api / sumber panas Jauhkan dari bahan yang
serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi sekitar mudah terbakar, api / Penandaan :
dan dilarang masuk orang yang tidak berkepentingan. sumber panas lain dan -
menyebabkan kerusakan.

INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran N2 perhatikan arah angin jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 1 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
Tabung N2 bertekanan tinggi, harus dijauhkan dari suhu / panas yang tinggi, karena bisa
meledak jika terkena panas yang tinggi.
Dijauhkan dari zat – zat yang dapat menyebabkan berkarat / kerusakan.

N2 bersifat mencekik, jika terhirup langsung dalam jumlah besar menyebabkan orang menjadi
susah bernafas, lemas, pusing, muntah dan bahkan bisa pingsan.
DATA
PENTING National Fire Protection Association ( NFPA )
NFPA RATINGS : Health = 1, Fire = 0, Reactivity = 0 ( N2 gas )
NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 0, Reactivity = 0 ( N2 cair )

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

N2 berbentuk gas / cair. Keadaan normal ( suhu dan tekanan atmosfir ) berbentuk gas.
N2 bersifat inert, mencekik ( asphysiant ). Tidak
SIFAT berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
KIMIA/FISIKA Tidak mudah terbakar.
Berat molekul = 28,0134 gr/mol
Titik Didih pada 1 Atm. = - 195,8 0 C
Spesifikasi gravity gas ( 21,110 C, 1 atm ) = 0,9669
Berat jenis ( 21,110 C, 1 atm ) = 1,161 gr / lt.
Dapat larut di amoniak.
Sedikit larut pada alkohol.

DATA Tidak tersedia.


LINGKUNGAN

CATATAN
Informasi tentang transportasi :
U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME-UN NUMBER : Nitrogen, compressed-UN 1066.
U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME-UN NUMBER : Nitrogen, refrigerated liquid-UN 1977.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.2
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELLING REQUIREMENTS :
NON FLAMABLE GAS.
U.S DOT 49 CFR 172.101 QUANTITY LIMITATIONS
PASSENGER AIRCRAFT = 75 Kg. CARGO AIRCRAFT ONLY = 150 Kg. ( N2 gas )
PASSENGER AIRCRAFT = 50 Kg. CARGO AIRCRAFT ONLY = 500 Kg. ( N2 liquid )

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas N2 :


Copper ( tembaga ), Stainless Steel, dan Nickel Steel ( 9% Nickel ).

Disiapkan oleh : No. Revisi : 2

Tgl. Diterbitkan : 1 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2

Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
NOMOR : MSDS 006
ARGON

Rumus kimia : Ar Merusak CAS No. : 74410 – 37 - 1


Berat molekul : 39,948 gr. / mol. kesehatan UN NO. : 1951

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN Tidak terbakar

LEDAKAN Bisa menimbulkan Jauhkan dari api atau Tabung silinder Argon bertekenan
ledakan / pecahnya sumber panas lainnya. tinggi ( 150 Atm. ) dapat meledak /
tabung silinder . pecah, jikaterkena panas yang tinggi.

PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Menyebabkan terce- - Hindari hirup Argon Bawa ke udara segar dan istirahat-kan,
kik / asphyxian, su- langsung. jika perlu beri bantuan perna-fasan O2
sah bernafas, lemas - Pindahkan, atasi jika apparatus dan atau bawa segera ke
jika menghirup Ar ada tabung bocor Rumah Sakit terdekat.
dalam jumlah besar

• Kulit Kulit melepuh atau Pakai sarung tangan, Siram dengan air hangat ( 30-40 0 C)
luka / beku karena sepatu pengaman pada bagian kulit yang terbakar / luka
pengaruh dingin, jika Hindari kontak kulit karena dingin, jika perlu bawa ke segera
terkena Ar cair dengan Ar cair. ke Rumah Sakit.

• Mata Penglihatan kabur Pakai pelindung mata atau Bilas mata dengan air bersih + 15
atau mata membeku pelindung muka. Menit dan bawa segera ke R..S.

PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang dan berventilasi baik. Silinder / Tangki Ar.
terbuka, dijaga / dijauhkan dari api / sumber panas Jauhkan dari bahan yang
serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi sekitar dan mudah terbakar, api / Penandaan :
dilarang masuk orang yang tidak sumber panas lain dan -
berkepentingan. menyebabkan kerusakan.

INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran Ar perhatikan arah angin jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
Tabung Ar bertekanan tinggi, harus dijauhkan dari suhu / panas yang tinggi, karena bisa
meledak jika terkena panas yang tinggi.
Suhu silinder dijaga jangan melebihi 52 0 C.
Dijauhkan dari zat – zat yang dapat menyebabkan berkarat / kerusakan.

Ar bersifat mencekik, jika terhirup langsung dalam jumlah besar menyebabkan orang menjadi
susah bernafas, lemas, pusing, muntah dan bahkan bisa pingsan.
DATA
PENTING National Fire Protection Association ( NFPA )
NFPA RATINGS : Health = 1, Fire = 0, Reactivity = 0 ( Ar gas )
NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 0, Reactivity = 0 ( Ar cair )

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

Ar berbentuk gas / cair. Keadaan normal ( suhu dan tekanan atmosfir ) berbentuk gas.
Ar bersifat inert, mencekik ( asphysiant ).
SIFAT Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
KIMIA/FISIKA Tidak mudah terbakar.
Berat molekul = 39,948 gr/mol.
Titik Didih pada 1 Atm. = - 186 0 C
Spesifikasi gravity gas ( 21,110 C, 1 atm ) = 1,395
Berat jenis ( 21,110 C, 1 atm ) = 1,656 gr / lt. Kelarutan dalam
air : 3,36 % @ 20 0 C

DATA Tidak tersedia.


LINGKUNGAN

CATATAN
Informasi tentang transportasi :

U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME – UN NUMBER : Argon, compressed-UN1066.


U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME – UN NUMBER : Argon, refrigerated liquid-UN1951.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.2
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELLING REQUIREMENTS :
NON FLAMABLE GAS.
U.S DOT 49 CFR 172.101 QUANTITY LIMITATIONS :
PASSENGER AIRCRAFT = 70 Kg. CARGO AIRCRAFT ONLY = 150 Kg. ( Ar gas )
PASSENGER AIRCRAFT = 50 Kg. CARGO AIRCRAFT ONLY = 500 Kg. ( Ar liquid )

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas Argon :


Copper ( tembaga ), Stainless Steel, dan Nickel Steel ( 9% Nickel ).

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2

Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
NOMOR : MSDS 007
KARBON DIOKSIDA

Rumus kimia : CO2 Merusak CAS No. : 124 – 38 - 9


Berat molekul : 44,01 gr. / mol. kesehatan UN No. : 1013

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN / Tidak terbakar Jika terjadi kebakaran gas CO2 bisa


LEDAKAN (non flammable gas) digunakan sebagai Pemadam Api.
Semprotkan air pada silinder CO2 bila
sekitarnya terjadi kebakaran.

LEDAKAN Silinder bisa pecah Jauhkan dari api atau Silinder CO2 berisi liquid CO2 de-ngan
jika tanpa dileng- kapi sumber panas lainnya. isi 66,7 % volume silinder diisi air,
bursting disc karena Pasang safety bursting pada suhu kamar ( 30 0 C ) mem-beri
over pressure disc pada kran silinder. tekanan + 70 Atm. Bila suhunya naik /
Diisi dengan Filling isinya ditambah maka tekanan naik dan
ratio max. 66,7 %. jika melebihi kekuatannya bursting disc /
silinder akan pecah.
PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA
Menyebabkan terce- - Hindari hirup CO2 Bawa ke udara segar dan istirahat-kan,
• Inhalasi kik / asphyxiant , su- langsung. jika perlu beri bantuan perna-fasan O2
sah bernafas, lemas - Pindahkan, atasi ji- apparatus dan bawa sege- ra ke Rumah
jika menghirup CO2 ka ada tabung bocor Sakit terdekat.
dalam jumlah besar.

• Kulit Kulit melepuh atau Pakai sarung tangan, Siram dengan air hangat ( 30-40 0 C)
luka / beku karena sepatu pengaman pada bagian kulit yang terbakar / luka
pengaruh dingin, jika Hindari kontak kulit karena dingin, jika perlu bawa ke segera
terkena CO2. dengan CO2. ke Rumah Sakit.

• Mata Penglihatan kabur Pakai pelindung mata. Bilas mata dengan air bersih + 15
atau iritasi mata. Menit dan bawa segera ke R..S.
PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang
dan berventilasi baik. Silinder / Tangki CO2.
terbuka, dijaga / dijauhkan dari api / sumber panasJauhkan dari bahan yang
serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi sekitar dan
mudah terbakar, api / Penandaan :
dilarang masuk orang yang tidak sumber panas lain dan -
berkepentingan. menyebabkan kerusakan
pada Silinder / Tangki.
INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran CO2 perhatikan arah angin jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 2

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli. 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
Silinder CO2 bertekanan tinggi ( + 70 Atm ), harus dijauhkan dari suhu / panas yang tinggi,
karena bisa meledak jika terkena panas yang tinggi ( suhu silinder dijaga tidak melampaui 52 0
C ).
Dijauhkan dari zat – zat yang dapat menyebabkan berkarat / kerusakan.

CO2 bersifat mencekik, jika terhirup langsung dalam jumlah besar menyebabkan orang
menjadi susah bernafas, lemas, pusing, muntah dan bahkan bisa pingsan / koma.

Pada konsentrasi 2 – 10 % bisa menyebabkan pusing, vertigo, menaikkan tekanan darah, dan
mempercepat denyut nadi.
DATA
PENTING Konsentrasi 10 % dalam beberapa menit bisa menyebabkan terganggu penglihatan, gelisah dan
kehilangan kesadaran.

Konsentrasi 25 – 30 % bisa menyebabkan orang menjadi koma selama + 1 menit.

National Fire Protection Association ( NFPA )


NFPA RATINGS : Health = 1, Fire = 0, Reactivity = 0 ( CO2 gas )
NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 0, Reactivity = 0 ( CO2 cair )

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

CO2 berbentuk gas / cair. Keadaan normal ( suhu dan tekanan Atm. ) berbentuk gas.
CO2 bersifat inert, mencekik ( asphysiant ) dan asam.
Tidak berwarna, tidak berbau dan sedikit berasa asam.
SIFAT Berat molekul = 44,01 gr/mol.
KIMIA/FISIKA Spesifikasi gravity gas ( 21,110 C, 1 atm ) = 1,53
Titik didih pada 1 Atm. = - 79 0 C
Larut dalam alkohol, aceton.

DATA
LINGKUNGAN
CATATAN
Informasi tentang transportasi :

U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME UN NUMBER : Carbon dioxide, -UN 1013.
U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME UN NUMBER : Carbon dioxide, refrigerated liquid-UN 2187.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.2
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELLING REQUIREMENTS :
NON FLAMABLE GAS.
U.S DOT 49 CFR 172.101 QUANTITY LIMITATIONS :
PASSENGER AIRCRAFT = 70 Kg. CARGO AIRCRAFT ONLY = 150 Kg. ( CO2 gas )
PASSENGER AIRCRAFT = 50 Kg. CARGO AIRCRAFT ONLY = 500 Kg. ( CO2 liquid )

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas CO2 :


Copper ( tembaga ), Stainless Steel, Alumunium dan Nickel .

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2
Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
NOMOR : MSDS 008
ACETYLENE

Rumus kimia : C2H2 Mudah Merusak CAS No. : 74 – 86 - 2


Berat molekul : 26,04 gr. / mol. terbakar kesehatan UN No. : 1001

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN Mudah terbakar Jauhkan dari api , Pindahkan silinder dari area api dan
(flammable gas). oksidator dan bahan padamkan api dengan Dry chemical
yang mudah terbakar. atau CO2 jika memungkinkan.

LEDAKAN Bisa menimbulkan Jauhkan dari panas, C2H2 dapat meledak jika bergabung
ledakan. bahan sebelah kanan. dengan : tembaga, perak, kuningan
Silinder C2H2 dileng- dengan kadar tembaga > 66%, halo-
kapi safety plug. gen, Na OH , HNO3 serta air raksa.

PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Mengakibatkan ma- - Hindari hirup C2H2 Bawa ke udara segar dan istirahat-kan,
buk jika menghirup langsung. jika perlu beri bantuan perna-fasan O2
C2H2 dalam jumlah - Pindahkan, atasi ji- apparatus dan bawa sege- ra ke Rumah
besar. ka ada tabung bocor Sakit terdekat.

• Kulit Tidak ada informasi

• Mata Korosif, pandangan Hindari terkena gas Bilas mata dengan air bersih + 15
kabur C2H2 ke mata. Menit dan bawa segera ke R..S.

PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang dan berventilasi baik. Silinder C2H2.
terbuka, dijaga / dijauhkan dari api / sumber panas Jauhkan dari bahan yang
serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi sekitar dan mudah terbakar, oksida- Penandaan : Mudah terbakar
dilarang masuk orang yang tidak tor, api dan bahan bahan
berkepentingan. yang harus dijauhkan.

INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran C2H2 perhatikan arah angin jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
Gas C2H2 bersifat mudah terbakar harus dijauhkan dari suhu / panas yang tinggi, api /
sumber panas lainnya, bahan yang mudah terbakar dan oksidator.

Dijauhkan dari zat - zat yang dapat menyebabkan berkarat / kerusakan pada tabung, dan
dihindari bercampurnya C2H2 dengan tembaga, perak, halogen, air raksa , Na OH

C2H2 bersifat memabukkan, pada konsentrasi 20 % di udara.


DATA
PENTING Konsentrasi C2H2 : 30 % di udara bisa menyebabkan syaraf otak tidak terkontrol.

Konsentrasi C2H2 : 33 % di udara selama 7 menit bisa mengakibatkan pingsan.

Sampai dengan 80 % bisa membius secara penuh, menurunkan tekanan darah dan merangsang
pernafasan.

Lower flammable limit ( LFL ) : 2,5 %


Upper flammable limit ( UFL ) : 100 %
Autoignition : 305 0 C

National Fire Protection Association ( NFPA )


NFPA RATINGS : Health = 1, Fire = 4, Reactivity = 3

C2H2 berbentuk gas.


C2H2 merupakan gas yang mudah terbakar.
Tidak berwarna, berbau seperti bawang.
Berat molekul = 26,04 gr/mol.
Spesifikasi gravity gas ( 21,110 C, 1 atm ) = 0,9053
Titik didih pada 1 Atm. = - 83, 610 C
Berat jenis ( 21,110 C, 1 atm ) = 1,087 gr / lt.
Temperatur nyala sendiri = 3050 C

DATA
LINGKUNGAN

CATATAN
Informasi tentang transportasi :
US DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME-UN NUMBER : Acetylene, dissolved-UN 1001
US DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.1
US DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELING REQUIREMENTS : flammable gas

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas C2H2 : Black steel , Stainless steel, Aumunium,
Monel.

Dilarang menggunakan material dari : Tembaga, perak, kuningan dengan kadar tembaga > 66 %

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2

Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
NOMOR : MSDS 009
HIDROGEN

Rumus kimia : H2 Mudah Merusak CAS No. : 1333 – 74 - 0


Berat molekul : 2,01594 gr. / mol. terbakar kesehatan UN No. : 1049

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN Mudah terbakar Jauhkan dari api , Pindahkan silinder dari area api dan
( flammable gas ). oksidator dan bahan padamkan dengan api dengan Dry
yang mudah terbakar. chemical , CO2 jika memungkinkan.

LEDAKAN Bisa menimbulkan Jauhkan dari api, suhu H2 dapat meledak jika bergabung
ledakan . tinggi dan bahan yg dengan : Oksidator, clorin, campuran
jika berga-bungH2 bisa udara dengan platina, campuran Di-
meledak. oxine dan Ni, Br2 , Cl 2, F2 , Li dll.

PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Mengakibatkan ma- - Hindari hirup gas H2 Bawa ke udara segar dan istirahat-kan,
buk, pusing, sesak langsung. jika perlu beri bantuan perna-fasan O2
nafas jika menghirup - Pindahkan, atasi ji- apparatus dan bawa sege- ra ke Rumah
H2 dg. jumlah besar. ka ada tabung bocor Sakit terdekat.

• Kulit Kulit melepuh atau Pakai sarung tangan, Siram dengan air hangat ( 30 – 40 0C) di
luka / beku jika ter- sepatu pelindung dan bagian kulit yang terbakar, jika perlu
kena H2 cair. hindari kena H2 cair. bawa segera ke Rumah Sakit.

• Mata Terkena H2 cair mata Hindari terkena H2 Bilas mata dengan air bersih + 15
bisa beku / kabur. cair ke mata. Menit dan bawa segera ke R..S.

PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang dan berventilasi baik. Silinder H2.
terbuka, dijaga / dijauhkan dari api / sumber panas Jauhkan dari bahan yang
serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi sekitar dan mudah terbakar, oksida- Penandaan : Mudah
dilarang masuk orang yang tidak tor, api dan bahan bahan terbakar
berkepentingan. Radius evakuasi = 800 meter. yang harus dijauhkan.

INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran H2 perhatikan arah angin jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
H2 harus dijauhkan dari suhu / panas yang tinggi, api / sumber panas lainnya dan oksidator
serta bahan yang mudah terbakar.

Dijauhkan dari zat - zat yang dapat menyebabkan berkarat / kerusakan pada tabung, dan
dihindarai bercampurnya dengan logam, metal oxides, halogen, halo carbons.

DATA H2 pada konsentrasi tinggi bisa menyebabkan sesak nafas, pusing dan mabuk.
PENTING
Lower flammable limit ( LFL ) : 4 %
Upper flammable limit ( UFL ) : 75 %
Autoignition : 500 0 C

National Fire Protection Association ( NFPA )


NFPA RATINGS : Health = 1, Fire = 4, Reactivity = 0

Data Reaktivitas :
Stabil pada suhu dan tekanan normal.

H2 berbentuk gas
H2 merupakan gas yang sangat mudah terbakar.
Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa .
Berat molekul = 2,01594 gr/mol.
Spesifikasi gravity gas ( 21,110 C, 1 atm ) = 0,0695
Titik didih pada 1 Atm. = - 252,80 C
Berat jenis ( 21,110 C, 1 atm ) = 0,0834 gr / lt.

DATA Tidak tersedia.


LINGKUNGAN

CATATAN

Informasi tentang transportasi :


U.S. DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME-UN NUMBER : Hydrogen, compressed-Un1049.
U.S. DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.1
U.S. DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELING REQUIREMENT : FLAMMABLE GAS

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas H2 : Stainless steel, Alumunium dan tembaga..

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2

Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

NOMOR : MSDS 010


NITROUS OXIDE

Rumus kimia : N2O CAS No. : 10024 – 97 - 2


Berat molekul : 44,013 gr. / mol. Oksidator UN No. : 1070

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN


Bersifat Oksidator, Hindarkan kontak dg. Jika terjadi kebakaran disekitar-nya
KEBAKARAN Membantu proses bahan mudah terbakar gunakan Pemadam api : Dry chemical,
perbakaran / mem- logam2, basa, reduktor, CO2.
perbesar nyala api. peroxide, garam logam, Semprotkan air pada silinder N2O
oksidan logam. yang ada disekitarnya supaya dingin.
Silinder N2O berisi liquid N2O de-
LEDAKAN Silinder bisa pecah Jauhkan dari api atau ngan isi 0.75 volume silinder diisi air,
kalau tidak dileng-kapi sumber panas lainnya. pada suhu kamar ( 30 0 C ) memberi
bursting disc karena Pasang safety bursting tekanan + 60 Atm. Bila suhunya naik
over pressure. disc pada kran silinder. atau isinya ditambah maka tekanan
Diisi dengan Filling ratio akan naik dan jika melebihi
max. 75 %. kekuatannya, bursting disc/
silinder akan pecah.
PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA
Menyebabkan iritasi,
• Inhalasi pusing jika terhirup, - Hindari hirup N2O Bawa penderita ke tempat yang segar
dan dapat membius Dalam jumlah besar. dan istirahatkan, jika perlu bawa
pada konsentrasi N2O - Pindahkan, atasi ji- segera ke Poliklinik / Rumah Sakit
tertentu ( 70 % ). ka ada tabung bocor terdekat.

• Kulit Kulit melepuh atau Pakai sarung tangan, Siram dengan air hangat ( 30-40 0 C)
luka / beku karena sepatu pelindung. pada bagian kulit yang terbakar atau
pengaruh dingin, jika Hindari kontak kulit luka karena dingin, jika perlu bawa ke
terkena N2O . dengan N2O segera ke Rumah Sakit.

• Mata Penglihatan kabur atau Pakai pelindung mata Bilas mata dengan air bersih + 15
beku ke mata. saat menangani N2O. Menit dan jika perlu bawa ke R..S.
PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang dan berventilasi baik. Silinder N2O.
terbuka, dijaga / dijauhkan dari api / sumber panas Jauhkan dari bahan mu-
serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi sekitar dah terbakar, api /panas, Penandaan :
dan dilarang masuk orang yang tidak berkepentingan. suhu Silinder N2O tidak
boleh melampaui 52 0 C.

INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran N2O perhatikan arah angin jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
N2O harus dijauhkan dari minyak, oli, gemuk dan bahan lain yang mudah terbakar, metal
garam, metal oksida, peroksida dan basa.

Tabung N2O harus dijauhkan dari panas yang tinggi dan suhu Silinder harus dijaga tidak
boleh melampaui 52 0 C .
DATA
PENTING N2O bersifat narkotik dalam konsentrasi yang tinggi.

N2O dapat membentuk campuran yang explosif dengan udara.

National Fire Protection Association ( NFPA )


NFPA RATINGS : Health = 1, Fire = 0, Reactivity = 0 ( N2O gas )

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

N2O berbentuk gas / cair.


N2O bersifat oksidator, membantu pembakaran.
SIFAT Tidak berwarna, sedikit berbau dan berasa manis.
KIMIA/FISIKA Berat molekul = 44,013 gr/mol.
Titik Didih pada 1 Atm. = - 88,52 0 C
Spesifikasi gravity gas ( 0 0 C, 1 atm ) = 1,529
Berat jenis ( 21,110 C, 1 atm ) = 1,84 gr / lt.
Dapat larut di alkohol, ether, asam sulfat, larutan alkali, minyak - minyak.

DATA Tidak tersedia.


LINGKUNGAN

CATATAN

Informasi tentang transportasi :


Untuk pengangkutan Silinder N2O jarak jauh, perlu dilindungi dari panas matahari langsung.
U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME – UN NUMBER : Nitrous Oxide, Compressed-UN1070.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.2
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELLING REQUIREMENTS.
NON FLAMMABLE GAS; OXIDIZER.

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas N2O :


Copper ( tembaga ), Alumunium, Stainless steel .

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 2 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2

Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

NOMOR : MSDS 013


UDARA TEKAN
( COMPRESSED AIR )

Berat Molekul : 29 gr. / mol. Oksidator


TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN Udara tekan mengan- Jauhkan dari minyak, Jika terjadi kebakaran gunakan
dung + 21 % Oksigen, oli, gemuk, api dan zat - Pemadam api : Dry chemical, CO2
bisa memperbesar api / zat lain yang mudah Semprotkan air pada Silinder Udara
pembakaran. terbakar. yang ada disekitarnya supaya dingin.

LEDAKAN Bisa menimbulkan le- Jauhkan dari api atau Tabung silinder Udara bertekanan
dakan, jika tabung sumber panas lainnya. tinggi ( 150 Atm. ) dapat meledak /
terkena panas tinggi. pecah, terkena panas yang tinggi.

PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Tidak ada informasi


penting, berkaitan efek
gas ini.

• Kulit Tidak ada informasi


penting, berkaitan efek
gas ini.

• Mata Penglihatan kabur. Pakai pelindung mata Bilas mata dengan air bersih + 15
saat menangani gas ini. Menit dan jika perlu bawa ke R..S.

PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang dan berventilasi baik. Silinder.
terbuka, dijaga / dijauhkan dari api / sumber panas Jauhkan dari bahan mu-
serta bahan yang mudah terbakar. Isolasi sekitar dah terbakar, api /panas, Penandaan :
dan dilarang masuk orang yang tidak berkepentingan. suhu Silinder tidak boleh
melampaui 52 0 C.

INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran perhatikan arah angin jangan berlawanan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 3 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
Tabung harus dijauhkan dari minyak, oli, gemuk dan bahan lain yang mudah terbakar, dan
garam.

Tabung Udara tekan harus dijauhkan dari panas yang tinggi dan suhu Silinder harus dijaga
DATA tidak boleh melampaui 52 0 C .
PENTING
National Fire Protection Association ( NFPA )
NFPA RATINGS : Health = 0, Fire = 0, Reactivity = 0

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

Udara tekan berbentuk gas.


Tidak berwarna, dan tidak berbau.
SIFAT Titik Didih pada 1 Atm. = - 194 0 C
KIMIA/FISIKA Berat Molekul = 29 gr. / mol.
Berat jenis ( 00 C ) = 1,29 gr / lt.
Sedikit larut dalam air.

DATA Tidak tersedia.


LINGKUNGAN

CATATAN
Informasi untuk transportasi :
U.S. DOT 49 CFR 171.101 SHIPPING NAME : Air, compressed
ID NUMBER : UN 1002 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.2
LABELING REQUIREMENTS : Non flammable gas

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas Udara tekan :
Copper ( tembaga ), Stainless steel dan Nickel .

Disiapkan oleh : No. Revisi : 1

Tgl. Diterbitkan : 3 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2

Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

HELIUM NOMOR : MSDS 012

Rumus kimia : He Merusak CAS No. : 7440 – 59 - 7


Berat molekul : 4,003 gr. / mol. kesehatan UN No. : 1963

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN

KEBAKARAN Tidak terbakar Jika terjadi kebakaran gunakan Pema


(non flammable gas) dam Api jenis : Dry chemical, CO2
Semprotkan air pada silinder Helium bila
sekitarnya terjadi kebakaran.

LEDAKAN Bisa menimbulkan Jauhkan dari api, suhu Tabung silinder Helium bertekanan
ledakan / pecahnya tinggi atau sumber tinggi ( 150 Atm. ) dapat meledak /
tabung silinder . panas lainnya. pecah, jika terkena panas yang tinggi.

PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Menyebabkan terce-kik - Hindari hirup Helium Bawa penderita ke tempat yang segar
/ asphyxiant , su- sah langsung. dan istirahatkan, jika perlu beri
bernafas, lemas jika - Pindahkan, atasi ji- bantuan pernafasan dengan O2
menghirup He dalam ka ada tabung bocor apparatus dan atau bawa segera ke
jumlah besar. Rumah Sakit terdekat.

• Kulit Kulit melepuh atau Pakai sarung tangan, Siram dengan air hangat ( 30-40 0 C)
luka / beku karena sepatu pelindung. pada bagian kulit yang terbakar / luka
pengaruh dingin, jika Hindari kontak kulit karena dingin, jika perlu bawa ke segera
terkena He cair. dengan He cair. ke Rumah Sakit.

• Mata Penglihatan kabur Pakai pelindung mata Bilas mata dengan air bersih + 15
atau beku ke mata. saat meangani He cair menit dan jika perlu bawa ke R..S.

PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Pada tempat yang kering Wadah :
Jika tidak bisa diatasi segera pindahkan ke tempat yang dan berventilasi baik. Silinder / Tangki He.
terbuka, dijauhkan dari api / panas. Isolasi sekitar Jauhkan dari api / panas
dan dilarang masuk orang yang tidak berkepentingan. tinggi dan yang menye- Penandaan :
babkan kerusakan. -

INFORMASI TAMBAHAN
Pada saat menutup kebocoran Helium perhatikan arah angin jangan menghadap ke arah angin.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 0

Tgl. Diterbitkan : 3 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
Tabung He bertekanan tinggi, harus dijauhkan dari suhu / panas tinggi, karena bisa meledak
jika terkena panas yang tinggi. Suhu silinder dijaga jangan melebihi 52 0 C.
Dijauhkan dari zat – zat yang dapat menyebabkan berkarat / kerusakan.

He bersifat mencekik, jika terhirup langsung dalam jumlah besar menyebabkan orang menjadi
DATA susah bernafas, lemas, pusing, muntah dan bahkan bisa pingsan.
PENTING
National Fire Protection Association ( NFPA )
NFPA RATINGS : Health = 0, Fire = 0, Reactivity = 0 ( He gas )
NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 0, Reactivity = 0 ( He cair )

Data Reaktivitas :

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

He berbentuk gas dan cair.


He bersifat inert, mencekik ( asphysiant ).
SIFAT Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
KIMIA/FISIKA Tidak mudah terbakar.
Berat molekul = 4,003 gr/mol
Titik Didih pada 1 Atm. = - 268,94 0 C
Spesifikasi gravity gas ( 21,110 C, 1 atm ) = 0,138
Berat jenis ( 21,110 C, 1 atm ) = 0,1656 gr / lt.
Dapat larut di amoniak.
Sedikit larut pada alkohol.

DATA Tidak tersedia.


LINGKUNGAN

CATATAN
Informasi tentang transportasi :
U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME-UN NUMBER : Helium, compressed -UN 1046.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.2
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELING REQUIREMENTS :
NON FLAMABLE GAS.
U.S DOT 49 CFR 172.101 QUANTITY LIMITATIONS
PASSENGER AIRCRAFT = 75 Kg. CARGO AIRCRAFT ONLY = 150 Kg. ( He gas )

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas Helium :


Alumunium, Stainless steel.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 0

Tgl. Diterbitkan : 3 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2
Manajer K3.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
NOMOR : MSDS 011
AMMONIA

Rumus kimia : NH3 CAS No. : 7664 – 41 - 7


Berat molekul : 17,03 gr. / mol. Beracun Korosif Merusak UN No. : 1005
Kesehatan

TYPE BAHAYA BAHAYA PENCEGAHAN KETERANGAN


Mudah terbakar Jauhkan api, panas dan Pindahkan silinder dari area api jika
KEBAKARAN bahan yang mudah mungkin. Gunakan pemadam api jenis
terbakar. Dry Chemical atau CO2.

Bisa meledak Silinder dijauhkan dari Jaga silinder NH3 agar suhunya tidak
LEDAKAN api, suhu tinggi. tinggi .
Tercampurnya uap Hindari tercampurnya uap NH3 da-
NH3 dengan Oksigen lam jumlah besar dengan O2 / udara.

PEMAPARAN GEJALA AKUT PENCEGAHAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Inhalasi Menyebabkan sakit - Ventilasi & hindari Bawa ke udara segar, istirahatkan,
tenggorokan, batuk, penghirupan NH3. posisi setengah duduk. Jika sulit
sesak / susah nafas - Pakai masker pe- bernafas beri bantuan pernafasan O2,
dan nafas pendek. lindung pernafasan. jika perlu bawa ke Rumah Sakit.

• Kulit Korosif, pada kasus Pakai sarung tangan, Cuci kulit dengan air sabun dan siram air
radang dingin kulit & pakaian pelindung. selama + 15 menit, pindahkan dan lepas
kemerahan rasa sakit Hindarkan kontak kulit pakaian yang tercemar NH3 dan jika
dan kulit terbakar. dengan NH3. perlu bawa ke Rumah Sakit.

• Mata Korosif, mata merah, Pakai pelindung mata Bilas mata dengan air bersih + 15
pandangan kabur. atau pelindung muka. menit dan bawa segera ke R..S.

PENANGANAN KEBOCORAN / TUMPAHAN PENYIMPANAN WADAH & PENANDAAN

Stop kebocoran jika dapat dilakukan tanpa resiko. Jika Pada tempat yang kering Wadah : Silinder
tidak bisa diatasi segera pindahkan silinder ke tempat dan berventilasi udara
yang aman dan dijauhkan dari sumber api. Isolasi yang baik. Penandaan :
sekitar dan dilarang masuk orang yang tidak Jauhkan dari oksidator, Beracun
berkepentingan. asam dan halogen. Korosif

INFORMASI TAMBAHAN
Dalam keadaan lembab NH3 sangat korosif terhadap tembaga timah putih, seng dan paduan tembaga.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 0

Tgl. Diterbitkan : 3 Juli 2002

Halaman : 1 dari 2

Manajer K3.
Bahan bersifat basa kuat, sehingga cepat bereaksi dengan asam dan korosi terhadap :
Tembaga, seng dan alumunium.

Nilai ambang batas ( NAB ) : 50 ppm di udara selama 8 jam.

400 ppm NH3 menyebabkan iritasi pada tenggorokan, 700 ppm mengakibatkan iritasi ke mata.
Menghisap 2.500 ppm atau lebih selama 30 menit bisa membahayakan kehidupan.
DATA Konsentrasi NH3 diatas 1 % bisa menyebabkan iritasi kulit, dan di atas 3 % akan
PENTING mengakibatkan luka di kulit.

Inhalasi uap NH3 atau kabutnya bisa menyebabkan odema paru – paru.
Gejala odema paru-paru sering belum kelihatan setelah beberapa jam dan dengan
meningkatnya aktivitas bisa memburuk keadaan. Karena itu perlu istirahat dan diperlukan
perawatan medis.

LFL : 15 % dan UFL : 28 %


Autoignitation : 651 0 C

National Fire Protection Association ( NFPA )


NFPA RATINGS : Health = 3, Fire = 0, Reactivity = 0

NH3 berbentuk cair.

Berat Jenis relatif ( air = 1 ) : 0,,6


SIFAT Berat molekul relatif : 17,.03
KIMIA/FISIKA Titik didih : - 33 0 C
Tekanan uap pada 26 0 C = 10 bar.
Kelarutan dalam air : 38 % @ 20 0 C

DATA
LINGKUNGAN

CATATAN

Informasi tentang transportasi :


U.S DOT 49 CFR 172.101 SHIPPING NAME-UN NUMBER : Ammonia, anhydrous-UN 1005.
U.S DOT 49 CFR 172.101 HAZARD CLASS OR DIVISION : 2.2
U.S DOT 49 CFR 172.101 AND SUBPART E LABELING REQUIREMENTS :
Poison gas, corrosive.

INFORMASI TAMBAHAN

Jenis material yang direkomendasikan untuk keperluan instalasi gas NH3 :


Alumunium, Stainless steel.

Disiapkan oleh : No. Revisi : 0

Tgl. Diterbitkan : 3 Juli 2002

Halaman : 2 dari 2
Manajer K3.
(D

!
"#$ % # & ' ( (

) " " *' + ) , * ,


, -
* " * . % #$/ $%
#% 0 - 13 1 0 % #$! 0/ % #$4 . #/ $ 1
# 0#$/# $ 0# ! 4. 1% .#13 1 . # # 1312 7 # $ 1
$ 1 . $ /#1. /#1. 2 13 .5 0# . #/ $ 1. 0 %
2 13 1 %#$/ $2 % . 0#$3 1 1
6#%2#1#7 1
2 13 #12#/ / 1
3 2 13 %#$ $
# 0 $1
* "#/#$ 0 $# 0/ % #$4 . #/ $ 174 3
. 0 % #13 /% 1 5 1.#$ %#% 0 . 13 1 .#13 1
#/ $ 1 % #12# 0$ % 1 $7% 0 - ,
#. 1 1% 13 13 .#13 1 $
) " ' , * '
* * , *

• 15 * $ 87 #0#$% )# 1. 13 '. $ #3 $7 %$ 5 %
70
%#$/ $7" % 7 0#$1 8 17 % # #%#13 5 %#3 70#$1 8 1 / % 1
) 137 % %#$% % 0 . 1 4 % #$ 1. 70#$ %1. 1
/#$1 8 7 7 9#1% 2 13 / #.
8 0#1.# 7
#133 $ 1 7
,#4 0 13 1

• * % * $ 8
7 # / $ $ 13 % 13 1 13 $ 1 0 1%#$ 1% 1 7
%
7 0# 1. 137/ 4 / 5 .#13 1 5 :#$ % $ 2 13
0$ %# / 12
)#$ %1. 1 #.
* $ 87 7 * 6 % 8#%2 )#$% $ .#13 1 $ 2 13
• % 0 1. 13 1 / $7 % 0# 1. 13 % / 12 # /#/#$ 0 #1 %; #!
%
#$/ $ 5#/ % . /1 1 0 #1 % / . 5. !
.#13 1 0# 1. 13 1 1 < # . 1/ : #. % #$
0#$1 8 1
) , * " + ' ) ) ) = >)
#1213 $ . $ $# 2 13 /#$/ 5 2 7 1 ) 5 1 . $ B %2 13 1.#$ . #13 0
.#13 1 5 12 ? ?? . 5%#$/ $ 0#
@#1% 7- , #12# 0$ % 1 $ #6 $ %# 0 %. 13 1 . 1
13 13 #6 $ 170 1. 5 1 3 .#13 1 /#$9#1% 2 13 /
# 0$ % 1 $ #6 012 ;0# 1. 13 #A%
$ /3
0#$ 1 ) 1 0# 1. 13 #6 $ #13 0
. #13 0 .#13 1 " ; #8 1% 1#.
"$# %5 13 00 $ % <
INFORMASI TAMBAHAN

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

14
#$ *C 1 ( .$
) * * ' ) "
, * 1 13 #5 4 1 .#13 1 / #12#13 % E % 1 . 0 %%#$ #$ 0 / . 1 #: %
0#$1 8 1

" * * )
, 1 #/ 5 /#$ %. $ .$ 1 #1%$ 2 13 /#$/ 5 2 . $
3 1 . . $ . 0 % /#$ 13 13
13 %6#0 %

) , " * *) " ,*
"#$# #6 $ 5#/ %.#13 1 / 12 0 $ % # $7B % 1 $ 8
1#1 $3 1 7 1 .1 # 5 1 #% %#$5 . 0 %7 %. 1 $ 1
#6 $ # 0 $1 / %/ 5 2 #. 1. 1 0#$1 8 1 #135 $ 0 3 1 .0%
0 #12#$ 13 / 12 #% 2 13 /#$ . . $ #12#/ / 1 0 $ ! /#13 70#13
#12#$ 13 0 % 7 $#%. 1 0 112 0 1 #6 $ 6#0 % #12#/ / 1
/ $ )#12#/ $ 1 . %
. 0 % #12#/ / 1 # % 17#8 8
#
12 % #$ /%

') F) ' ; < *) "


@ 7 00 G(7 3 + C E % 1 #12#/ / 1 /$ 165 % $ !
@ ( 00 G 7
& 3+ C ; %
##7 %< 1 7 #12#/ / 1 #$ 10 .
33

% . . 5 ! CD7
H *# $ % 1 . $ 0.
* + * % #/ $ ! ( ( 7 3 +( G # 1 1 00 .
# %8.#1 % 2 I . ; $ J ( < (7
D0. HC ) G$# %9#.#1 %
2 0; $
J( < 7

E % 1 . 0 % #13 / % 1 #$ 1 13 13 170#$5 % 1 5 1% 4
#1
,*' , / $ 137 . 1 $3 1 # $

,#4 0# /#13 1 0 $ ! %. % 0 4 # 0 /#/#$ 0 4 /#$ . 1 . 0#$0 $ 5 .#13 1


3#$ 1 8 7 %$ 5 %. 1 / #$9 #. 13 %. 0#$ 1 )#$ 13 % 1 / 2 13 ##/ 5 1 /%
0#12#/ $ 1 %. # 0#13 $ 5 - , #12 1 0 % 0#$ 10 1 % # 1
0#13# 1 . $# # % $12 - , #12# 0$ % 1 $ # 1.#$ 2 13 / 6 $ ; 1% #16#3 5
$ .$ 1.#$ < ) %$ $ #/ 6 $ 1 1.#$ #135 . 0 # % 1% #13# $ 1 3 . $
. 6 $ 1

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 .$
14
#$ *C
(
) )

C + C C D!& !H
"#$ % # DD7
( ' (&

) " " *' + ) , * ,


, -
* " * 13 % .5 *" . 12 ) % 1 $ 112 74 %.
%
#$/ $ 07 *" . # 13 1 1 . 1 %. . $#
16 % 1 / 13 0 7 / 5 2 . # # 1312 7/ $ 1
*" #$ %
#$/ $ 0 5 / 7.
173 1 1 0# . 0 :.#$
% $/ 1 . ; <

* 0 % ##. / $ %
# % #$% % 07 " %#$4 . #/ $ 174 3 1.#$
/#$6 0 $ .#13 1 /#$9#1% 70#$ %1 %#% 0 . 13 1 .#13 1 . # 0$ %
3 + .$ ## % $ .1 0 5$ .#13 1 $
#A0 1 0$ 8 - # : 1 05$ .$ %# 0 %2 13
/#$/#1% I .70#$ %#$ 1. 13
3$ 1. 13 1%
#16#3 5 /#/ 1
## % $ %% , 1 1
0#$ % 1 2 13 %.
#1 / 1 0#$6 1
0
) "
'. $ #3 $7 %$ 5 % 13 1
• 15 #13 1% 7 %# %
#$% % 0 . 1 . 0#$ 1 / 1% 1 0#$1 8 1
%. .$ 9#1% 2 13 / )#$ %1. 1 #.

• * % " 1% .#13 1 $ 13 % 13 1 -* " * 7 $ .#13 1 $


%
7/ %#$/ $ 0# 1. 137/ 4 0$ %
# 2 13 / 12 74 13 1 . #0
0 112 )#$ %1. 1 #.

)#$% $ .#13 1 $ 2 13
• % " 1% .#13 1 )# 1. 13 / 12 # /#/#$ 0 #1 %; #!
% 7/ %
#$/ $ 0 #1 % / . 5. !
1 1 < # . 1/ : #. % #$
) , * " + ' ) ) ) = >)
#1213 $ . $ $# 2 13 /#$/ 5 2 7 1 5 1 0 7. 13 1 ' B $. (
.#13 1 5 12 ??
?) 1. 5 1 /#$ 0
@#1% 7- , #12# 0$ % 1 $ #6 $
13 13 #6 $ 17;0# 1. 13 #A% $ /3
0#$ 1 " ; #8 1% 1#. "$# % 5 13
00 $ % <
"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 ( .$
14
#$ *C
) * * * )
. /#$/ 7%. /#$: $1 )#13 0 1 . 0 %%#$4 . .#13 1
13 %6#0 %. 1 #13 $ . $
2 13 . 0 % #13 / % 1 %
# 0 . $ 13 1 %
#$% % 0
" *
, 1 #/ 5 /#$ %. $ . $ . 1 /#$% 5 1 *) " ,*
. 0#$ 1 % 1 57/ %#$ #0 %12 0#13 0 1 6 $ 1. 0 %
. 0#$ 1 2 13 $#1. 5 2 13 #12#/ / 1 #12#/ / 1 / $
) , 0#13 $ 13 1 3#1 E % 1 . 0 % # 0#13 $ 5 %#
0 %2$ 8

') F) ' ; <


@ 00 # = ; , C<
* ( 00 7( 3+ C
* %3 $ % %
"#$# %
#$5 . 0 #5 1

' ) "
E % 1 . 0 %%#$ #$ 0 / . 1 #: %
0#$1 8 1

% ..5 ! D *# $ % 1 . $ 0.
* + * % #/ $ ! ( & 7 3 +( G # 1 1 00 .
# %8.#1 % 2 I .; $ J ( < 0. D ) G$# %9#.#1 %
2 0
% 12 !( D ; $ J( < ( H
# 0#$ % $ #12 #1. $ D

,*' ,

)#$ .$ 3#1 #/# # $#


. 0 1 #/ 6 $ 1 1.#$ # % 1% #135 1. $ # $12 3 . /#1% 6 $ 1
133 12 1 #1%
$ . . $ . 0 % #13 / % 1 0#13 $ 13 1 3#1 2 13 / #12#/ / 1
# % 1 /#$1 8 % # % 1

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 .$
14
#$ *C
(H
1 ! "'

D ( ( H!& !
"#$ % # 7
( ' ( ((

) " " *' + ) , * ,


, -
* " * 13 % .5 *" . 12 ) % 1 $ 112 74 %.
%
#$/ $ 07 *" . # 13 1 1 . 1 %. . $#
16 % 1 / 13 0 7 / 5 2 . # # 1312 7/ $ 1
*" #$ %#$/ $ 0 5 / 7.
173 1 1 0# . 0 :.#$
% $/ 1 . ; <
* 0 % ##. / $ %
# % #$% % 07 " %#$4 . #/ $ 174 3 1.#$
/#$6 0 $ .#13 1 /#$9#1% 70#$ %1 %#% 0 . 13 1 .#13 1 . # 0$ %
3 + .$ ## % $ .1 0 5$ .#13 1 $
#A0 1 0$ 8 - # : 1 05$ .$ %# 0 %2 13
/#$/#1% I .70#$ %#$ 1. 13
3$ 1. 13 1%
#16#3 5 /#/ 1
## % $ %% , 1 1
0#$ % 1 2 13 %.
#1 / 1 0#$6 1
0
) "

• 15 #13 1% 7 %# %
#$% % 0 . 1 '. $ #3 $7 %$ 5 % 13 1
%. .$ 9#1% 2 13 / . 0#$ 1 / 1% 1 0#$1 8 1
)#$ %1. 1 #.

• * % " 1% .#13 1 $ 13 % 13 1 -* " * 7 $ .#13 1 $


%
7/ %#$/ $ 0# 1. 137/ 4 0$ %
# 2 13 / 12 74 13 1 . #0
0 112 )#$ %1. 1 #.

• % " 1% .#13 1 )# 1. 13 )#$% $ .#13 1 $ 2 13


% 7/ %
#$/ $ / 12 # /#/#$ 0 #1 %; #!
0 #1 % / . 5. !
1 1 < # . 1/ : #. % #$
) , * " + ' ) ) ) = >)
#1213 $ . $ $# 2 13 /#$/ 5 2 7 1 5 1 0 7. 13 1 ' B $. (
.#13 1 5 12 ??
?) 1. 5 1 /#$ 0
@#1% 7- , #12# 0$ % 1 $ #6 $
13 13 #6 $ 17;0# 1. 13 #A% $ /3
0#$ 1 " ; #8 1% 1#. "$# % 5 13
00 $ % <
"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 ( .$
14
#$ *C
% ..5 ! *# $ % 1 . $ 0.
* + * % #/ $ ! (C 7 H( 3 +( G # 1 1 00 .
# %8.#1 % 2 I .; $ J ( < H (( (C ) G$# %9#.#1 %
2
% 12 !H 0; $ J ( < (
# 0#$ % $ #12 #1. $

,*' ,

)#$ .$ 3#1 #/# # $#


. 0 1 #/ 6 $ 1 1.#$ # % 1% #135 1. $ # $12 3 . /#1% 6 $ 1
133 12 1 #1%
$ . . $ . 0 % #13 / % 1 0#13 $ 13 1 3#1 2 13 / #12#/ / 1
# % 1 /#$1 8 % # % 1

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 .$

14
#$ *C
(

D D! !
"#$ % # (H ' (& (

) " " *' + ) , * ,


, -

* " * 13 % .5 *" . 12 ) % 1 $ 112 74 %.


%
#$/ $ 07 *" . # 13 1 1 . 1 %. . $#
16 % 1 / 13 0 7 / 5 2 . # # 1312 7/ $ 1
*" #$ %#$/ $ 0 5 / 7.
173 1 1 0# . 0 :.#$
% $/ 1 . ; <
* 0 % ##. / $ %
# % #$% % 07 " %#$4 . #/ $ 174 3 1.#$
/#$6 0 $ .#13 1 /#$9#1% 70#$ %1 %#% 0 . 13 1 .#13 1 . # 0$ %
3 + .$ ## % $ .1 0 5$ .#13 1 $
#A0 1 0$ 8 - # : 1 05$ .$ %# 0 %2 13
/#$/#1% I .70#$ %#$ 1. 13
3$ 1. 13 1%
#16#3 5 /#/ 1
## % $ %% , 1 1
0#$ % 1 2 13 %.
#1 / 1 0#$6 1
0
) "

• 15 % # 75% %# %
#$% % 0 . 1 '. $ #3 $7 %$ 5 % 13 1
9#1% 2 13 / . 0#$ 1 / 1% 1 0#$1 8 1
)#$ %1. 1 #.

• * % " 1% .#13 1 $ 13 % 13 1 -* " * 7 $ .#13 1 $


%
7/ %#$/ $ 0# 1. 137/ 4 0$ %
# 2 13 / 12 74 13 1 . #0
0 112 )#$ %1. 1 #.
• % " 1% .#13 1 )# 1. 13 )#$% $ .#13 1 $ 2 13
% 7/ %
#$/ $ / 12 # /#/#$ 0 #1 %; #!
0 #1 % / . 5. !
1 1 < # . 1/ : #. % #$
) , * " + ' ) ) ) = >)
#1213 $ . $ $# 2 13 /#$/ 5 2 7 1 5 1 0 7. 13 1 ' B $. (
.#13 1 5 12 ??
?) 1. 5 1 /#$ 0 @#1% #0 14 13 1%
@#1% 7- , #12# 0$ % 1 $ #6 $ . 1 %0
13 13 #6 $ 17;0# 1. 13 #A% $ /3
0#$ 1 " ; #8 1% 1#. "$# % 5 13
00 $ % <
"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 ( .$
14
#$ *C
) * * * )
. /#$/ 7%. /#$: $1 )#13 0 .$ 3 1 . 0 % #13!
/% 1 % # $#1
$#1. 512 .$ 3#1 .
$ 13 1 2 13 %
#$% % 0

" *
, 1 #/ 5 $ 13 1 . $ .$ *) " ,*
#0 %12 0#13 0 16 $ 1. 0 %
) , #12#/ / 1 / $

') F) ' ; <


@ #. % # 18 ; , <
* %. .%#1% 1

' ) "
E % 1 . 0 %%#$ #$ 0 / . 1 #: %
0#$1 8 1

% . . 5 ! (H( *# $ % 1 . $ 0.
* + * % #/ $ ! (&C CC +( G
# %8.#1 % 2 I .; $ J ( < H $# %9#.#1 %2 0; $ J ( < H
% 12 , . 5%#$/ $
# 0#$ % $ #12 #1. $ C

,*' ,

#1 %26 $ 1 0 . %% . . 512 J D 3 + 7* 1 #1%$ 2 13 %133 . . $ . 0 % #13 / % 1


.$ 3#1 /#$ $ 13 2 13 / #12#/ / 1 # % 1 /#$1 8 % # % 1
)#$ .$ 3#1 #/# # $#
. 0 1 #/ 6 $ 1 1.#$ # % 1% #135 1. $ # $12 3 . /#1% 6 $ 1
#%# 5 .3 1 1 1% #13# 7% % 0 $ 1 1.#$70# #$ 1 #6 $ $#3 #$ 1% 0 0 . 1
112 . 1 1%# #/ 6 $ 1 .#13 1 #133 1 1 $ / 1

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 .$

14
#$ *C
(
' ' F '

H (!H !D
"#$ % # (DH ( ' (

) " " *' + ) , * ,


, -

* " * . .5 " %
#$4 . #/ $ 1 . # #!
%#$/ $ 1312 7 # %0# .
. 0 %. #/ $ 1 . 0 %. 0#$3 1 1
#13 / % 1
$% % 0
/#$ 6 1
* " %#$4 . #/ $ 174 3 1.#$
%#% 0 . 13 1 .#13 1 . # 0$ %
.#13 1 $

) "

• 15 % # @#1% '. $ #3 $7 %$ 5 % 13 1
. 0#$ 1 / 1% 1 0#$1 8 1
)#$ %1. 1 #.

• * % " * * $ 13 % 13 1 0# 1. 13 -* " * 7 $ .#13 1 $


, *' 7 2 13 / 12 74 13 1 . #0
" " * 0 112 )#$ %1. 1 #.

• % " 1% .#13 1 * 6 % 8
#%27 )#$% $ .#13 1 $ 2 13
% 7/ %
#$/ $ )# 1. 13 / 12 # /#/#$ 0 #1 %; #!
0 #1 % / . 5. !
1 1 < # . 1/ : #. % #$

) , * " + ' ) ) ) = >)


#1213 $ . $ $# 2 13 /#$/ 5 2 7- , " 13 1 1 % 5 1 0 7. 13 1 ' B $.
#12# 0$ % 1 $ #6 $ 13 13 #6 $ 17
;0# 1. 13 #A%$ / 3 0#$ 1 0 1% 5 1
/51 . #13 0 .#13 1 " ; #8
1% 1#. "$# %5 13 00 $ % <

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 ( .$

14
#$ *C
) * * * )
. /#$/ 7%. /#$: $1 )#13 0 1 . 0 %%
#$4 . .#13 1
13 %6#0 %
" *
, 1 #/ 5 /#$ %. $ . $ *) " ,*
/ %#$ . 0#$ 1 2 13 #0 %
12 0#13 0 16 $ 1. 0 %
$#1. 5 2 13 #12#/ / 1 #12#/ / 1 / $
0#13 $ 13 1 3#1

) , ') F) ' ; < " *


C
@ ( 00 G & 3+ ; , (&& < B %1 % #$ $ 0 . 0# 1 1
. % . 1 #135 1
0 2 13 /#$ 6 1 . 1 $ 8
%
#$ 8$ . .1
0 1#1 8 $ 1#

' ) "
E % 1 . 0 %%#$ #$ 0 / . 1 #: %
0#$1 8 1

% . . 5 ! HD
* + * % #/ $ ! (
*# $ % 1 . $ %. % #$ $ %
# %9#.#1 % 2 0; . $ J ( <

,*' ,

)$ . % #1 / #13 1. 13 0 $ %# 2 13 / #133 133 # #5 % 1


)#$ .$ 3#1 #/# # $# 7 * " '4 1 #1%
$ /#$ 6 1 %
#$4 .
. 0 1 #/ 6 $ 1 1.#$ # % 1% #135 1. $ # $12 3 . /#1% 6 $ 1
133 12 1 #1%
$ . . $ . 0 % #13 / % 1 0#13 $ 13 1 3#1 2 13 / #12#/ / 1
# % 1 /#$1 8 % # % 1

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 .$

14
#$ *C
(&
' J (

; ( G ( < ! (!
"#$ % # ( & ' (

) " " *' + ) , * ,


, -

* " * . .5 " %
#$4 . #/ $ 1 . # #!
%#$/ $ 1312 73 1 1 #. 0# .
. 0 %. 2 13 #
#13 / % 1
$% % 0
/#$ 6 1
* " %#$4 . #/ $ 174 3 1.#$
%#% 0 . 13 1 .#13 1 . # 0$ %
.#13 1 $

) "

• 15 $. 6 $$52% 7 @#1% 7#A5 % 7 '. $ #3 $7 %$ 5 % 13 1


*# 6 17 0# 1. 13 0#$1 8 1 . 0#$ 1 / 1% 1 0#$1 8 1
1% 7 . )#$ %1. 1 #.
.$

• * % " * * $ 13 % 13 1 0# 1. 13 -* " * 7 $ .#13 1 $


, *' 7 2 13 / 12 74 13 1 . #0
" " * 0 112 )#$ %1. 1 #.

• % " 1% .#13 1 * 6 % 8
#%27 )#$% $ .#13 1 $ 2 13
% # #$ 57 / 12 # /#/#$ 0 #1 %; #!
%
#$ 0 #1 % / . 5. !
1 1 < # . 1/ : #. % #$

) , * " + ' ) ) ) = >)


@#1% ) 5 1 .#13 1 #% #$ ' B $.
2 13 %. # 75%
" * 7. 13 17
9#1% #0 14 13 1%
"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 ( .$

14
#$ *C
) * * * )
. /#$: $1 .#13 1 / 2 13 )#13 0 1 . 0 %%#$4 . .#13 1
$ %
#$ % 13 %6#0 %. 0 % #13 $ . $
. 1 #13 / % 1 $# 2 13
#$ 2 % % # . $# 2 13
%#$% % 0

" *
, 1 #/ 5 /#$ %. $ . $ *) " ,*
) , / %#$ . 0#$ 1 2 13 #0 %12 0#13 0 1 6 $ 1 . 0 %
$#1. 5 2 13 #12#/ / 1 #12#/ / 1 / $
0#13 $ 13 1 3#1 E % 1 . 0 % # /#$ 1 #8
8# 0.
%# 6 $. 9 6 $ . 1 %
#
0 % 2 $ 82 13 #13 / % 1
#$ 1 4 1% 13 . 1 .#0$#
)#12#/ $ 1 . 0 % #13 / % 1
% $ 112 # . $ 1

') F) ' ; < " *


@ ( 00 #9 3 = D; , (&& < " 1% .#13 1 0#$ 1 2 13
01 % 0 7B % 1 1%#$ $
#14 . 3 /#$ 6 1 . 1 $ 8
; 2.$ 3#1 5 $ . 7)5 3#1#7
$/ 1 $ .#< "#$# #6 $
6#0 %.#13 1 #% #0#$% #13 . 1
/ / 1 7 #12#$ 13
31# . 1 6 0 $ 112

' ) "
E % 1 . 0 %%#$ #$ 0 / . 1 #: %
0#$1 8 1

% ..5 ! C *# $ % 1 . $ 0.
* + * % #/ $ ! ( C 3 +( G # ' 0 H ) 0.
# %8.#1 %
2 I .; $ J ( < ( 7 # %9#.#1 %
2 0 ; . $ J (<
D7

E %1 13 1 /#$/ 5 2 / 3 13 13 170#13 $ 5 %
#$5 . 0 0 1 B 1#5 $
. 0#$5 % 1 .#13 1 #
,*' ,

" % #$6 # 0 1/ % %0#12#/ $ 1 %. 6 0%


#$0#1 5
- , . 0#$3 1 1 . # % $ 0 % 0#$ 1 2 13 0 1 % # 0#13# 1
)#$ .$ 3#1 #/# # $#
. 0 1 #/ 6 $ 1 1.#$ # % 1% #135 1. $ # $12 3 . /#1% 6 $ 1
133 12 1 #1%$ . . $ . 0 % #13 / % 1 0#13 $ 13 1 3#1 2 13 / #12#/ / 1
#5 13 1 # . $ 1 % # % 1
. 3 13 . 5 $# 1 ( 7 $ 3#1 ( 7 1(

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 .$

14
#$ *C
5 $ .8 $ #%
5 1#J 8
$# 1

; 7 < !D !H
"#$ % # ( & ' ( (

) " " *' + ) , * ,


, -

* " * . 5%#$/ $ *" . 12 " %


#$4 . #/ $ 1 . # #!
0. 1. 0 1312 73 1 1 #. 0# .
0# 8 2 13 #
. 0 %.
#13 / % 1
$% % 0
/#$ 6 1
* " %#$4 . #/ $ 174 3 1.#$
%#% 0 . 13 1 .#13 1 . # 0$ %
.#13 1 $

) "

• 15 $. 6 $$52% 7 @#1% 7#A5 % 7 '. $ #3 $7 %$ 5 % 13 1


*# 6 17 0# 1. 13 0#$1 8 1 . 0#$ 1 / 1% 1 0#$1 8 1
1% 7 . )#$ %1. 1 #.
.$

• * % " * * $ 13 % 13 1 0# 1. 13 -* " * 7 $ .#13 1 $


, *' 7 2 13 / 12 74 13 1 . #0
" " * 0 112 )#$ %1. 1 #.

• % " 1% .#13 1 * 6 % 8
#%27 )#$% $ .#13 1 $ 2 13
% # #$ 57 / 12 # /#/#$ 0 #1 %; #!
%
#$ 0 #1 % / . 5. !
1 1 < # . 1/ : #. % #$

) , * " + ' ) ) ) = >)


@#1% " 13 1 1 % 5 1 0 7 ' B $.
. 13 179#1% #0 14 13
1%
"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 ( .$

14
#$ *C
) * * * )
. /#$: $1 )#13 0 1 2 13 %
#$4 . . 0 %
#13 / % 1 /#$ $ 1312 .$
3#1 . .$ .1
#13 / % 1 $# 2 13 #$
2 % % # . $# 2 13
%#$% % 0

" *
, 1 #/ 5 /#$ %. $ . $ *) " ,*
) , / %#$ . 0#$ 1 2 13 #0 %12 0#13 0 1 6 $ 1 . 0 %
$#1. 5 2 13 #12#/ / 1 #12#/ / 1 / $
/#$ $ 1312 .$ 3#1 E % 1 . 0 % # /#$ 1 #88
# 0.
%# 6 $. 9 6 $ . 1 %#
0 % 2 $ 82 13 #13 / % 1
#$ 1 4 1% 13 . 1 .#0$#
)#12#/ $ 1 . 0 % #13 / % 1
% $ 112 # . $ 1

') F) ' ; < " *


@ ( 00 #9 3 = D; , (&& < " 1% .#13 1 0#$ 1 2 13
C
* 00 7( 3+ 01 % 0 7B % 1 1%#$ $
#14 . 3 /#$ 6 1 . 1 $ 8
; 2.$ 3#1 5 $ . 7)5 3#1#7
.$ 3#1 $ .#7 $/ 1
$ .#<
#12#$ 13 31# .1
6 0 $ 112

' ) "
E % 1 . 0 %%#$ #$ 0 / . 1 #: %
0#$1 8 1

% . . 5 ! D( *# $ % 1 . $ 0.
* + * % #/ $ ! (DH C 3+( G # ' 0& ) 0.
# %8.#1 % 2; $ J ( < ( ( 7 # %9#.#1 %
2 0 ; . $ J (<
C

E %1 13 1 /#$/ 5 2 / 3 13 13 170#13 $ 5 %
#$5 . 0 0 1 B 1#5 $
. 0#$5 % 1 .#13 1 #
,*' ,

" % #$6 # 0 1/ % %0#12#/ $ 1 %. 6 0%


#$0#1 5
- , . 0#$3 1 1 . # % $ 0 % 0#$ 1 2 13 0 1 % # 0#13# 1
)#$ .$ 3#1 #/# # $#
. 0 1 #/ 6 $ 1 1.#$ # % 1% #135 1. $ # $12 3 . /#1% 6 $ 1
133 12 1 #1%$ . . $ . 0 % #13 / % 1 0#13 $ 13 1 3#1 2 13 / #12#/ / 1
#5 13 1 # . $ 1 % # % 1
. 3 13 . 5 $# 1 7 $ 3#1 7 1

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 .$

14
#$ *C
(
(7
(7(7 ' J " (CD

D; (CD < ((!& !


"#$ % # ( C ' C( &

) " " *' + ) , * ,


, -

* " * . .5 *" . 12 " %


#$4 . #/ $ 1 . # #!
%#$/ $ 07 *" 1% 1312 73 1 1 #. 0# .
. 0 %. .#13 1 0#$ 1 2 13 2 13 #
#13 / % 1 01
$% % 0
/#$ 6 1
* " %#$4 . #/ $ 174 3 1.#$
%#% 0 . 13 1 .#13 1 . # 0$ %
.#13 1 $

) "

• 15 ) 137)#$ 1 A5 % 70# 1. 13 '. $ #3 $7 %$ 5 %


#13 1% 7 0#$1 8 1 )#$ %1. 1 #.
#14 . % 0

• * % " * * $ 13 % 13 1 0# 1. 13 -* " * 7 $ .#13 1 $


, *' 7 2 13 / 12 74 13 1 . #0
" " * 0 112

• % * 6 % 8
#%27

) , * " + ' ) ) ) = >)


- , #12# 0$ % 1 $ #6 $ 13 13 " 13 1 1 % 5 1 0 7 ' B $.
#6 $ 112 7- , # / 13 $ % 1 $ 13 1 . 4 3 3 $ %#% 0
1 # 13 13 17, 1 10 1 0# 1. 13 /#$9#1% 2 13 /
2 13 . #13 0 .#13 1 #8 1% 1#.
"$# %5 13 00 $ % ; " <
"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 ( .$

14
#$ *C
) * * * )
" 2 13 $ %
#$ % )#13 0 1 . 0 %%
#$4 . . . $
.#13 1 13 %6#0 %

*) " ,* ' ) "


#0 %12 0#13 0 1 6 $ 1 . 0 % E % 1 . 0 %%#$ #$ 0 / . 1 #: %
#12#/ / 1 / $ 0#$1 8 1
E % 1 . 0 % # /#$ 1 #8 8# 0. %#
6 $. 9 6 $ . 1 %
# 0 % 2 $ 82 13
) , #13 / % 1 #$ 1 4 1% 13

') F) ' ; < " *


@ . % #$6 % % " 1% .#13 1 0#$ 1 2 13
* ( 00 7D 3+ C 01 % 0 7. 0 %%
#$ $ #1!
"#$$# /3 #5 1 4 . B %/#$ 6 1 . 1 $ 8

% ..5 ! H *# $ % 1 . $ %. %#$ $ %
* + * % #/ $ ! ( ( C 3 +( G # ' 0 HC ) 0.
7 # %9#.#1 %2 0 ; . $ J (<
C

E %1 1 # 13 13 1 # % $12 . 0#133 1 1 1 $ # 01
.# 1) ') ' 1% #16#3 5 % / 5 1 / 13 1 12
,*' , #: %0# / 13 1 2 13 %. # # %12

- , . 0#$3 1 1. # % $ 0 % 0#$ 1 2 13 0 1 % # 0#13# 1


.0 1 #/ 6 $ 1 1.#$ # % 1% #135 1. $ # $12 3 . /#1% 6 $ 1

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

1 .$

14
#$ *C
' ,

"#$ % #

) " " *' + ) , * ,


, -

* " * . 5 #12 7 *" . 12 " %#$4 . #/ $ 1 #9


%
#$/ $ . 1. 0 % 07 %# 0 % #4 . 1 . 1 0 . 1
##. .#13 1 ) 7/ #/ $ 1 /# $
0 133 $#3 0# . #/ $ 1
%#$.# %

* * 0 1% $ " #/ $ 1% #$ % 74 3
( K .. 1.#$ %
#% 0 . 13 1 .#13 1
.$ .0% . # 0$ %.#13 1 $7% % 0
##. 4 . 9 9#12 . 1 0 1. 5 1 # $ $#
0
) "

• 15 )# 1. 13 0#$1 8 1 '. $ #3 $7 %$ 5 %
"#$ %/ 1% 0#$1 8 1/
0#$
)#$ %1. 1 #.

• * % " * * $ 13 % 13 1 -* " * 7 $ .#13 1 $


,
*' 7 0# 1. 137/ 4 2 #13 1 2 13 / 12 1 ( #1 %
7/
" " * 0 14 13 . 1 #0 % 0#$ / : #. %#$
" 1% 8#%
2
/ #12#/ / 1
#$ %% . 1
$ % 2 13
#1#% 0

• % " * * * 6 % 8
#%27 -* " * 7 $ .#13 1 $
, *' 7 0# 1. 13 2 13 / 12 1 ( #1 %
7/
" " * 0#$ / : #. %#$

) , * " + ' ) ) ) = >)


# 0 % #$ 13 . 1 . 13 17 /#$ /# %#$ 2 13
- 5. $ 0 1 7 /#$ . 5%
#$/ $
12 . 1/ 5 1 . %$
"#$9#1% /
"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

14
#$ *C 1 ( .$
) * *
$ 1 %. /#$: $1 . 1 .5 #13 0
"#$/ 3

* )
)$ . / 5 1 0#1. 13 1 /#$ 0 #12 : % 133 % 6 0 $ 1. $ %
5 1#7)$ 0 1#7
" % 1#
. #13 1. 13 / 5 1 %1 112 2 13 . 0 % # 0#13 $ 5 8
)$ .
) ,
" *
, 1 #/ 5 /#$ %. $ . $ 7/ %
#$ . 0#$ 1 2 13 $#1. 5 2 13
#12#/ / 1 /#$ $ 1312 .$ 3#1

@
# 0 % 1 0$ . . $ 13 2 13 /#$9#1% / 1% #16#3 5
1 #1%$ 0$ . . 1 # ./ : 5 / % 1 7/ %
#$4 . #/ 6 $ 17
#6#0 % 1 9#1% 0 13 %. 7
C +.#%

( (CD H
% ..5 1 $ 7 !C & ! CC DD !D !( DH
# 1 1 $ % 7) & H(H C(
" % / 13 %#$4 . 12 7K 9 . . $ ( & !& ( ( & !& !( ( !
5 0 1% 7 ! &D !& !( ! C
* + * # 0#$ % $ 12 7 DDD DDH D C D
# 6 $ 14 #1 5 0 . C 7 ;) < (CD (CH ( C
*#$ 0 % 1 6 $ 1 4
#1 5 0. C 7 3+ C CC C D (C C (
*#$ 0 % 1 0 4 #1 5 0. C 7 3+ C ( ( ( C( C (
*#$ 0 % 1 0 4 #1 5 0 . ") 3 + C ( HD (H ( D(
@ 6 % 6 $ 14 #1 5 0. C 7 )! (C ( D (C
@ 6 % 04#1 5 0 . C 7 )! C CHC

,*' ,

"

0 1 #5 #9

3 %
#$/ % 1 D 3 % C

14
#$ *C 1 .$

You might also like