Professional Documents
Culture Documents
USULAN
PENELITIAN DOSEN
PENGUSUL :
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN
Peneliti
a. Nama Lengkap : DEFRI ARONI, SKM.,M.Kes
b. Nik : 0309170112861
c. Jabatan Fungsional :-
d. Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
e. Nomor HP : 081223016744
f. Alamat Surel (e-mail) : defriaroniskm_mkes@yahoo.com
Menyetujui;
Direktur DPPM
ii
RINGKASAN
iii
PRAKATA
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
RINGKASAN.................................................................................................. iii
PRAKATA....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian............................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 7
1.3.1 Tujuan Umum........................................................................... 7
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 7
1.4.1 Pendidikan Kesehatan............................................................... 7
1.4.2 Manfaat Praktis Bagi Rumah Sakit .......................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 8
2.1 Budaya Organisasi............................................................................. 8
2.1.1 Pengertian Budaya Organisasi.................................................. 8
2.1.2 Tipe Budaya Organisasi............................................................ 9
2.1.3 Karakteristik Budaya Organisasi.............................................. 9
2.1.4 Fungsi Budaya Organisasi........................................................ 10
2.2 Kinerja Perawat................................................................................. 11
2.2.1 Pengertian Kinerja Perawat...................................................... 11
2.2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja............................... 12
2.3 Penilaian Kinerja Perawat.................................................................. 12
2.4 Peran dan Fungsi Perawat.................................................................. 13
2.4.1 Pengertian Perawat................................................................... 13
2.4.2 Peran Perawat........................................................................... 13
2.4.3 Fungsi Perawat.......................................................................... 15
2.4.4 Tugas Perawat............................................................................... 16
2.5 Rumah Sakit....................................................................................... 16
2.5.1 Pengertian Rumah Sakit............................................................... 16
2.5.2 Peran Budaya Organisasi terhadap Rumah Sakit..................... 17
2.6 Landasan Teori................................................................................... 18
2.7 Karangka Konsep............................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 21
3.1 Desain Penelitian............................................................................... 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 21
3.3 Populasi dan Sampel.......................................................................... 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data................................................................. 22
3.5 Instrumen Penelitian.......................................................................... 22
3.6 Variabel dan Definisi Operasional..................................................... 22
v
3.7 Metode Pengukuran........................................................................... 23
3.8 Pengolahan Data dan Analisis Data................................................... 25
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN........................................... 27
4.1 Anggaran Biaya................................................................................. 27
4.2 Jadwal Penelitian............................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
vii
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Penelitian
Lampiran 3. Jadwal Penelitian
Lampiran 4. Biodata
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Rumah sakit merupakan organisasi yang unik yang berbeda dengan
organisasi lain pada umumnya. Rumah sakit merupakan organisasi komplek yang
padat sumber daya manusia, padat modal, padat teknologi dan pengetahuan, dan
padat regulasi atau peraturan-peraturan. Oleh karena itu dengan kompleksitas yang
ada dalam organisasi rumah sakit maka perlu adanya perhatian yang lebih baik
dalam hal pengelolaan sumber daya manusia yang ada di dalamnya, karena sumber
daya manusia dalam rumah sakitinilahpenentu kelangsungan hidup organisasi
(Darajat, 2011).
1
melihat sebaran maksimal tersebut seharusnya beban kerja perawat menjadi
lebihringan ataupun seimbang sehingga kinerja perawat pelaksana menjadi lebih
baik. Namun menurut 5 orang perawat pelaksana yang di wawancarai kurangnya
motivasi mereka untuk meningkatkan prestasi kerja mereka yang belum
memuaskan disebabkan oleh beban kerja mereka yang tinggi dan kurangnya
perhatian dari atasan terhadap prestasi kerja mereka, serta tidak adanya perbedaan
insentif yang diterima antara yang rajin dengan yang malas bekerja. Kurangnya
perhatian dan beban kerja yang tinggi serta tidak adanya perbedaan insentif yang
diterima akan menimbulkan kelelahan dan stress kerja (Profil Kesehatan Aceh,
2012).
2
dipromosikan, keputusan yang dibuat dan bahkan bagaimana bertindak (Arnold
dkk, 1987).
Sejalan dengan itu hasil penelitian Harvard Business School (Kotter dan
Heskett, 1992), menyatakan bahwa budaya organisasi mempunyai dampakkuat
terhadap prestasi kerja suatu organisasi.
Teori dan konsep budaya organisasi diterapkan secara khusus untuk rumah
sakit, karena kemampuan untuk mencapai tujuan bersama tergantung sebagian besar
pada keterkaitan yang efektif antara jiwa anggota organisasi (Denison dan Mishra
1995).
3
sakit yang menampilkanbudaya organisasi yang kuat adalah dua sumber daya
kesehatan yang dapat mempromosikan hasil yang baik pada pasien.
4
Namun penelitian Tarjo, (2011) tentang pengaruh budaya organisasi dan motivasi
kerja terhadap kepuasan dan kinerja perawat di RSUD H. Hanafie Muara Bungo-
Jambi, budaya organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan kerja.
5
Berdasarkan observasi yang dilakukan di RSUD Kota Langsa banyak
perawat yang mengeluhkan beban kerja yang tinggi, perawat harus melakukan tugas
yang bukan tindakan keperawatan (mengantar pasien untuk pemeriksaan diagnostik.
Dari 43 dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kota Langsa:
pada pengkajian 35% tidak lengkap, diagnosa keperawatan 20.8 % dengan
menggunakan diagnosa yang sama. hal ini sangat beralasan karena implementasi
merupakan monitoring kegiatan yang telah dilakukan pada pasien.
6
apakah ada hubungan budaya organisasi (Keterlibatan, konsistensi,
penyesuaian,misi) dengan kinerja perawat di rumah sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1 Budaya Organisasi
2.1.1 Pengertian Budaya Organisasi
Penggunaan istilah budaya organisasi dengan mengacu pada budaya yang
berlaku dalam perusahaan, karena pada umumnya perusahaan itu dalam bentuk
organisasi, yaitu kerja sama antara beberapa orang yang membentuk kelompok
satuan kerja sama tersendiri. Cartwright (1999) dalam Wibowo (2010) menyatakan
bahwa budaya adalah penentu yang kuat dari keyakinan, sikap dan prilaku orang,
dan pengaruhnya dapat di ukur melalui bagaimana orang termotivasi untuk
merespon pada lingkungan budaya mereka. Atas dasar itu, Cartwright
mendefinisikan budaya sebagai sebuah kumpulan orang yang terorganisasi yang
berbagi tujuan, keyakinan dan nilai-nilai yang sama dan dapat di ukur dalam bentuk
pengaruhnya pada motivasi.
8
Sesuai dengan pemahaman sebelumnya, budaya organisasi merupakan
fisolofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-norma dan nilai-nilai
bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan
sesuatu dalam organisasi.
1. The monoculture
Monoculture merupakan program mental tunggal, orang berfikir sama dan
sesuai dengan norma budaya yang sama.
2. The superordinate culture
Terdiri dari subkultur terkoordinasi, masing-masing dengan keyakinan dan
nilai-nilai,gagasan dan sudut pandang sendiri, tetapi semua bekerja dalam
satu organisasi dan semua termotivasi mencapai sasaran organisasi.
3. The disjunctive culture
Budaya ini ditandai oleh seringnya pemecahan organisasi secara
eksplosif atau bahkan menjadi unit budaya individual.
9
2. Attention to detail (perhatian pada hal detail), di mana pekerja diharapkan
menunjukan ketepatan, analisis, dan perhatian pada hal detail.
3. Outcome orientation(orientasi pada hal detail), di mana manajemen
memfokus pada hasil atau manfaat dari pada sekedar pada teknik dan
proses yang dipergunakan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
4. People orientation (orientasi pada orang ), di mana keputusan
manajemen mempertimbangkan pengaruh manfaatnya pada orang dalam
organisasi.
5. Team orientasi (orientasi pada tim) di mana aktivitas kerja di organisasi
berdasarkan tim dari pada individual.
6. Agresivitas, di mana orang cendrung lebih agresif dan kompetitif dari pada
easygoing.
10
Menurut Jerald Greenberg (2003) dalam Wibowo (2010) peranan budaya
organisasi adalah
1. budaya memberikan rasa indentitas
2. budaya membangkitkan komitmen pada misi organisasi
11
1. Kualitas yang dihasilkan menerangkan tentang jumlah kesalahan,waktu,dan
ketepatan dalam melakukan tugas.
2. Kuantitas yang dihasilkan,berkenaan dengan beberapa jumlah jasa yang di
hasilkan
3. Waktu kerja, menerangkan akan berapa jumlah absen,keterlambatan,serta
masa kerja yang telah dijalani individu pegawai.
4. Kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu atau
menghambat usaha dari teman sekerjanya.
Dengan keempat aspek kinerja diatas dapat dikatakan bahwa individu
mempunyai kinerja yang baik bila dia berhasil memenuhi ke empat aspek
tersebut sesuaidengan target atau rencana yang telah di tetapkan organisasi.
Menurut Gibson (1987) dalam Adam (2012) ada tiga faktor yang berpengaruhi
terhadap kinerja yaitu:
12
arah tujuan bersama) 3. Pengembangan kemampuan (organisasi
menginvestasikan dananya pada pengembangan kemampuan keterampilan para
karyawan agar lebih kompetitif dalam memenuhi tantangan bisnis).
13
meliputi: melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan
informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan
hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya
mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah/cara pemecahan
masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
2. Sebagai pembela untuk melindungi klien (client advocate). Perawat
berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain
dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien
dan klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang
diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun
profesional. Peran advokasi sekaligus mengharuskan perawat bertindak
sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan
terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalam
menjalankan peran sebagai advokat (pembela klien) perawat harus dapat
melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan
keperawatan.
3. Sebagai pemberi bimbingan/konseling klien (counselor). Tugas utama
perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap
keadaan sehat-sakitnya. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar
dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan
adaptasinya. Memberikan bimbingan kepada klien, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Konseling
diberikan kepada individu dan keluarga dalam mengintegrasikan
pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu, pemecahan
masalah difokuskan pada masalah keperawatan, mengubah perilaku
hidup kearah perilaku hidup sehat.
14
1. Fungsi independent, merupan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada
orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan
secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan
kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan
keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi dependen, merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan
kegiatan atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagian
tindakan pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya dilakukan
oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer
ke perawat pelaksana.
3. Fungsi interdependen, dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat
saling ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim
dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderita yang mempunya penyakit kompleks.
15
7. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan
8. Mengevaluasi data permasalahan keperawatan
Interpersonal impact.
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan kompleks karena
di dalam rumah sakit terdapat banyak institusi yang padat karya dengan
berbagai sifat, ciri, serta fungsi yang khusus dalam proses menghasilkan jasa
medis dan mempunyai berbagai kelompok profesi dalam pelayanan rumah
sakit (Boekitwetan, 1997 dalam Hanafiah, 2013).
16
Rumah sakit dihadapkan pada upaya mampu melakukan pengelolaan
terhadap sumber daya manusia yang ada karena sumber daya ini semakin besar
peranannya bagi kesuksesan organisasi dan merupakan pelaku dari semua
kegiatan dan aktivitas yang nyata. (Muluk, 1999 dalam Marlina 2014).
17
meliputi: (1) Pengkajian; (2) Diagnosa keperawatan; (3) Perencanaan; (4)
Implementasi; (5) Evaluasi.
1. Pengkajian keperawatanperawat mengumpulkan data tentang status kesehatan
klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat, dan berkesinambungan.
Kriteria pengkajian keperawatan, meliputi:
1. Pengumpulan data yang di lakukan dengan cara anamnesa, observasi
pemeriksaan fisik serta dari pemeriksaan penunjang.
2. Sumberdata adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim kesehatan,
rekam medis,dan catatan lain.
3. Data yang dikumpulkan, di fokuskan untuk mengidentifikasi
2. Diagnosa keperawatan perawat menganalisa data pengkajian untuk
merumuskan diagnosa keperawatan. Adapun kriteria proses:
1. Proses diagnosa terdiri dari analisa, interpretasi data, identikasi masalah
klien, dan perumusan diagnose keperawatan.
2. Diagnosa keperawatan terdiri dari: masalah, Penyebab, dan tanda atau
gejala, atau terdiri dari masalah dan penyebab
3. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data
terbaru.
3. Perencanaan keperawatan membuat rencana tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. Kriteria prosesnya
meliputi:
1. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan, dan rencana
tindakan keperawatan.
2. Bekerjasamadengan klien dalam menyusun rencana tindakan
keperawatan.
3. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan
klien.
4. Mendokumentasi rencana keperawatan
4. Implementasi perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi
dalam rencana asuhan keperawatan. Kriteria proses, meliputi
1. Bekerja sama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
2. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
3. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien
5. Standar Lima: Evaluasi Keperawatan
18
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam
pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Adapun kriteria
prosesnya:
19
BAB III
METODE PENELITIAN
b. Sampel
Sampel penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana RSUD Kota
Langsa berjumlah 153 orang, maka metode yang digunakan adalah Total
20
3.4 Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer didapat melalui wawancara kepada responden dengan
menggunakan kuesioner yang telah diuji oleh peneliti sebelumnya. Wawancara
tersebut dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang sesuai dengan
variabel yang akan diteliti agar diperoleh informasi sesuai dengan tujuan
penelitian.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di RSUD
Kota Langsa seperti peraturan,struktur organisasi,dan data-data lain yang
mendukung penelitian.
21
3.6.2 Definisi Operasional
1 Variabel independen
Budaya Organisasi
1. Tidak Baik 1 8-14
2. Kurang Baik 2 15-21
3. Cukup Baik 3 22-28
4. Baik 4 29-34
5. Sangat Baik 5 35-40
2 Varibel Independen
Kinerja perawat
1. Tidak Baik 1 20-35
2. Kurang Baik 2 36-41
3. Baik 3 42-57
4. Sangat Baik 4 58-80
22
A. Keterlibatan didasarkan pada skala ordinal dikategorikan dari 8
pertanyaan yang diajukan dengan jawaban Sangat baik (SB)
bobot nilai 5, Baik (B) bobot nilai 4, Cukup Baik (CB) bobot
nilai 3, Kurang baik (KB) bobot nilai 2, dan Tidak Baik (TB)
bobot nilai 1, skor maksimal 40.
B. Konsistensi didasarkan pada skala ordinal dikategorikan dari 8
pertanyaan yang diajukan dengan jawaban Sangat baik (SB)
bobot nilai 5, Baik (B) bobot nilai 4, Cukup Baik (CB) bobot
nilai 3, Kurang baik (KB) bobot nilai 2, dan Tidak Baik (TB)
bobot nilai 1, skor maksimal 40.
C. Adaptabilitas (penyesuaian) didasarkan pada skala ordinal
dikategorikan dari 8 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban
Sangat baik (SB) bobot nilai 5, Baik (B) bobot nilai 4, Cukup
Baik (CB) bobot nilai 3, Kurang baik (KB) bobot nilai 2, dan
Tidak Baik (TB) bobot nilai 1, skor maksimal 40.
D. Misi didasarkan pada skala ordinal dikategorikan dari 8
pertanyaan yang diajukan dengan jawaban Sangat baik (SB)
bobot nilai 5, Baik (B) bobot nilai 4, Cukup Baik (CB) bobot
nilai 3, Kurang baik (KB) bobot nilai 2, dan Tidak Baik (TB)
bobot nilai 1, skor maksimal 40.
23
Melakukan pengecekan daftar kuesioner untuk melihat apakah ada kolom
cek list yang tidak terisi.
2) Pemberian kode (Coding)
Memberikan kode pada setiap variabel
3) Transfering
Data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari responden
pertama hingga responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel SPSS
dan kemudian dilakukan pengolahan data.
4) Tabulating
Data yang telah diolah kemudian disusun dalam bentuk distribusi
frekuensi untuk analisis univariat dan analisis bivariat.
b. Analisis Data
1) Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada analisis univariat peneliti hanya
melihat distribusi frekuensi dan persentase setiap variabel yang diteliti
2) Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas (independent) terhada variabel terikat (dependent) dengan
menggunakan uji Korelasi spearman rank dengan α 0,05 dan hipotesa
sebagai berikut:
Ada hubungan jika P < dari 0,05 sedangkan jika P > 0,05 berarti
tidak ada hubungan
Untuk mencari tingkat hubungan budaya organisasi dengan kinerja
24
0,40 - 0,599 Sedang
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
25
1 Bahan Habis Pakai dan Peralatan Rp. 200.000,-
2 Perjalanan Rp. 300.000,-
26
DAFTAR PUSTAKA
Afiah, 2013. Budaya dan Efektifitas Rumah Sakit Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arnold, D., Capella, L., & Sumrall, D. (1987). Organization culture and the
marketing concept diagnostic keys for hospitals. Journal of Health Care
Marketing.
Budiharto, B. 2012. Hubungan antara kohesivitas kelompok dan sikap perawat
pelaksana dengan produktivitas kerja perawat perawat pelaksana di
Ruang Rawat Inap RSUPN. Dr. Ciptomangun kusumo. Jurnal
Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit. 1 (1).
Doheny, M. O., & Cook, C. B,. & Stopper, M. C. (1982). The discipline of
nursing: an introduction. University of Michigan: R. J. Brady Co.
Darajat N, 2011. Organisasi Rumah sakit, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hunaira., 2014. hubungan motivasi dan beban kerja dengan kinerja perawat
pelaksana, Tesis, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Kotter, J. P., & Heskett, J. L. (1992), Corporate culture and performance. New
York: Free Press.
Kurniadi,2012.//asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/penilaian_kinerj
a_perawat_27.html.
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Defri Aroni, SKM., M.Kes
gelar)
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional -
4 NIK 0309170112861
5 NIDN -
6 Tempat dan Tanggal Lahir Langsa, 01-12-1986
7 e-mail Defriaroniskm_mkes@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 0812 2301 6744
9 Alamat Kantor Jalan Alue Naga, Desa Tibang, Kec. Syiah
Kuala, Banda Aceh
10 Nomot Telepon/Faks 0651-7555566
11 Lulusan yang Telah S1 = Universitas Muhammadiyah Aceh
dihasilkan S2 = Universitas Sumatera Utara
12 Mata Kuliah yang diampu 1. Manajemen Pelayanan Puskesmas
2. Sosial Budaya Kesehatan
3. Analisis Kualitas Lingkungan
4. Ekonomi dan Adminitrasi Kesehatan
5. Hiegiene Lingkungan Kerja
6. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan
7. Organisasi dan Manajemen Pelayanan
B. Riwayat Pendidikan
S1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara
Aceh
Ilmu Kesehatan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Masyarakat
Bidang Ilmu
(Administrasi
Rumah Sakit)
Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2013-2016
Judul KTI/ Faktor-Faktor yang Hubungan Budaya
Skripsi/Thesis/Disertasi Berhubungan Imunisasi Terhadap
dengan Pengguna Kinerja Perawat di
Narkoba di SMU RSUD Kota Langsa
Jaya Kota Langsa
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen.
Pengusul,
LOKASI PENELITIAN