Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dihasilkan. Kristal CuSO4.5H2O atau terusi merupakan salah satu bahan yang
kimia, sintesis senyawa organik, pelapisan anti fokling pada kapal, sebagai kabel
tembaga, electromagnet, papan sirkuit, solder bebas timbal dan magneton dalam
oven microwave.
industri yang menggunakan kristal CuSO4.5H2O ini adalah PT. Petrokimia yang
berlokasi di Gresik, Jawa Timur sebagai bahan aditif dalam pembuatan pupuk.
Kristal CuSO4.5H2O berupa padatan kristal biru ini dapat dibuat dengan
mereaksikan tembaga dengan asam sulfat dan asam nitrat yang kemudian
dipanaskan dan hingga terbentuk kristal. Selain dengan bahan baku logam
tembaga, kristal CuSO4.5H2O juga bisa dibuat dari tembaga bekas ataupun
tembaga dari barang-barang tersebut diolah kembali menjadi logam tembaga baru
untuk digunakan pada barang elektronik lagi. Hal itu memunculkan ide
pengolahan limbah tembaga untuk diolah menjadi bentuk yang lain dalam rangka
peningkatan nilai guna. Salah satunya sebagai bahan baku pembuatan kristal
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah untuk memberi gambaran tentang proses
D. Manfaat
CuSO4 aldehida diperlakukan dengan 2-naftol, diikuti oleh penghilangan air dan
Mastooreh, 2017).
baku yang dapat dipakai berupa kawat tembaga bekas kumparan dinamo. Sebelum
digunakan, bahan baku logam dibersihkan dari pengotor lalu dipotong kecil-kecil
di air tawar. Namun, para ilmuwan telah membuktikan tembaga sulfat pentahidrat
sebagian telah diketahui dan masih dilakukan penelitian lebih rinci untuk
temperatur didih (boilling point) 2600°C dengan berat jenis 8,96 gr/cm³ (sedkit
lebih tinggi dari baja (ferro) berat jenis 7,87 gr/cm³). Bersifat lunak, dapat
tambahan yang tergantung pada tembaga sedikit sekali hanya adanya oksigen
Tembaga adalah logam keperakan, dengan daya hantar yang tinggi antara
baik dari baja, tetapi dapat juga berkarat atau teroksidasi, dalam hal ini daya
hantar listriknya akan menurun. Salah satu pemanfaatan tebaga adalah sebagai
reaktor ozon. Namun karena dapat berkarat, digunakan material baja anti karat
Kendari.
1. Alat
Alat- alat yang digunakan pada percobaan pembuatan terusi adalah gelas
kimia 100 mL, gelas ukur (25 mL dan 50 mL), corong, pipet tetes, batang
2. Bahan
tembaga, HNO3 pekat, H2SO4 pekat, akuades, kertas saring dan aluminium foil.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
PERCOBAAN VI
PEMBUATAN TERUSI
OLEH:
KELOMPOK : II (OKSIDASI)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2017
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
No Hasil Gambar
Perlakuan
Pengamatan
25 mL akuades + 4,25 mL
2. H2SO4 (dipanaskan) (larutan Bereaksi
B)
Berwarna biru
3. Larutan A + Larutan B
pekat
a. Berat Teori
Massa Cu = 2,5 g
Massa Cu
Mol Cu = Mr Cu
2,5 g
= 63,5 g/mol
= 0,039 mol
Konsentrasi H2SO4 = 18 M
= 4,25 × 10-3 L . 18 M
= 0,0765 mol
Cu + H2SO4 CuS04 + H2
= 9,8303 g
b. Berat Praktek
= 0
c. % Rendamen
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
% Rendamen = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 9,8303 × 100% = 0 %
B. Pembahasan
Garam hidrat merupakan jenis garam yang mengikat molekul air. salah
satu jenis garam hidrat yang diketahui adalah terusi dengan rumus molekul
CuSO4.5H2O. Senyawa ini memiliki kandungan unsur ion tembaga (Cu), ion
sulfat (SO42-), serta memiliki molekul air. Pada pembuatan senyawa ini terjadi
oksidasi pada unsur Cu karena berasal dari unsur murni hingga kemudian
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui cara dan teknik pembuatan
penggunaannya lebih aman dan lebih efektif. Bahan ini berfungsi sebagai
senyawa yang menyumbangkan ion kompleks berupa ion sulfatnya (SO42-) pada
kompleks terdiri atas atom pusat yang berikatan dengan ligan yang berupa ion
atau molekul netral yang berikatan secara koordinasi. Senyawa kompleks juga
hingga uap cokelat ini hilang. Proses pemanasan tersebut juga bertujuan untuk
CuO. Berdasarkan pengamatan, dapat dilihat warna larutan yang terbentuk adalah
biru yang juga merupakan salah satu cirri senyawa kompleks ini. Berdasarkan
reaksi, dapat diketahui bahwa posisi ligan O pada senyawa CuO digantikan oleh
lemahnya ikatan ligan pada atom pusat pada suatu senyawa kompleks. Karena
sifat keelektronegatifan yang lemah, ligan SO42- dikatahui lebih kuat sehingga
ligan O2- dapat dengan mudah disingkirkan dan digantikan posisinya oleh ligan
kembali zat pengotor jika dilakukan dalam keadaan dingin. Setelah disaring, filtrat
kristal terusi karena kesalahan saat mengukur volume H2SO4. Sehingga rendamen
tembaga dengan asam nitrat, yang kemudian ditambahkan asam sulfat yang sudah
kristal terusi berwarna biru. Rendamen yang diperoleh adalah 0% karena tidak
Filtrat Residu
Hasil Pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
Fitrony, Rizqy F., Lailatul Q. dan Mahmud, 2013, Pembuatan Kristal Tembaga
Sulfat Pentahidrat CuSO4.5H2O, Jurnal Teknik Pomit, 2(1).
Nugroho, B. A., Rusnoto dan Hadi W., 2017, Optimalisasi Sifat Mekanik
Penambahan Aluminium pada Logam Kuningan pada Prototype Baling-
baling, 14 (1)