You are on page 1of 3

1.

Iman = mengucapkan dalam lisan (iqrar lisany), membenarkan dengan hati


(tashdiq qalby), dan melaksanakan dengan segala anggota badan (‘amal
rukny).
Islam = nama agama wahyu yang diturunkan oleh Allah swt kepada rasul-
rasulNya yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada ummat manusia.
Ihsan = apabila seseorang beribadah kepada Allah seolah-olah ia melihatnya.
Jika ia tidak mampu melihat-Nya, maka ia harus yakin bahwa Allah melihat
perbuatannya.

2. Proses terbentuknya iman sebagai berikut:


 Fitrah ilahi
 Hidayah
Hidayah yang dianugerahkan Allah kepada manusia ada lima:
 Hidayah al-Wijdan al-Fithri (petunjuk insting dan intuisi)
 Hidayah al-Hawas (petunjuk inderawi)
 Hidayah al-‘aql (petunjuk akal)
 Hidayah al-Din (petunjuk agama)
 Hidayah al-Taufiq (petunjuk khusus)

 Ikhtiar insani
Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan iman:
 Penciptaan lingkungan sosial yang kondusif
 Berdzikir, tafakkur, dan tadabbur
 Ingat mati

3. Karena manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragam yaitu agama


tauhid. Fitrah ini akan selamanya ada pada diri setiap manusia dan tidak
mengalami perubahan. Jika ada manusia yang tidak beragama tauhid, maka
hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid adalah karena
pengaruh lingkungan.

4. Cara untuk memelihara dan meningkatkan iman:


 Penciptaan lingkungan sosial yang kondusif
 Berdzikir, tafakkur, dan tadabbur
 Ingat mati

5. Lingkungan sosial itu ada 3, yakni:


 Pengaruh positif
 Pengaruh negatif
 Pengaruh netral
Manusia yang dididik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat islam,
maka fitrah tauhidnya akan tumbuh berkembang, sehingga jadilah ia seorang
muslim. Sebaliknya, meski setiap orang memiliki fitrah tauhid, namun bila ia
tinggal dan dididik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat bukan islam,
maka kelak ia tidak akan menjadi seorang muslim
6. Ibadah adalah perkara tauqifiyah, artinya tidak ada suatu bentuk ibadah pun
yang disyari’atkan kecuali al-qur’an dan as-sunnah. Apa yang tidak
disyari’atkan berarti bid’ah mardudah (bid’ah yang ditolak)

7. Macam-macam ibadah:
 Ibadah mahdhah
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang sudah terangkum dalam rukun islam
Contoh: mengucapkan syahadad, sholat, puasa, zakat, haji
 Ibadah ghairu mahdhah
Ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang jenis dan macamnya tidak
ditentukan, baik oleh al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW
Contoh: perbuatan apa saja yang dilakukan seseorang yang dibenarkan
oleh agama
Kaidah yang berlaku pada setiap ibadah
 Ibadah adalah taufiqiyah
 Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas
 Ibadah harus mutaba’ah, yakni meneladani
 Ibadah yang telah ditetapkan, meliputi: sebabnya, jenisnya,
kadarnya, caranya, waktunya, dan tempatnya
 Ibadah harus dilakukan dengan dasar kecintaan, mengharapkan
rahmat Allah, takut siksaanNya dan disertai ketundukan dan
pengagungan kepada allah
 Kewajiban ibadah tidak gugur dari hambanya semenjak baligh
sampai meninggal dunia

8. Bid’ah Dhalalah: sebuah perkara yang belum pernah terjadi di masa Nabi
SAW dan memiliki unsur menyesatkan umat islam.
Bid’ah Hasanah: sebuah perkara yang belum pernah terjadi di masa Nabi
SAW dan tidak menyesatkan umat islam.
Faktor faktor penyebab orang melakukan bid’ah adalah dikarenakan ketidak
tahuan dan kesalahan informasi yang diterimanya.
Bid’ah Hasanah sendiri adalah sebuah perkara yang belum pernah terjadi di
masa Nabi SAW, dan tidak menyesatkan umat islam. Bid’ah ini
diperbolehkan oleh agama karena merupakan sunnah al-Khulafa al-Rasyidin
yang oleh Nabi SAW diperintahkan untuk mengikutinya.

9. muamalat adalah semua hukum syari’at yang bersangkutan dengan urusan


dunia, dengan memandang kepada aktivitas hidup seseorang seperti jual-
beli, pinjam-meminjam, dan sebagainya.
mengapa islam hanya menetapkan prinsip-prinsipnya saja? Karena dengan
ini, syari’at islam dapat terus-menerus memberikan dasar spiritual bagi umat
islam dalam menyongsong setiap perubahan yang terjadi di masyarakat,
terutama di bidang ekonomi, politik, budaya dan sejenisnya.
10. Setuju, karena adalah sebuah media komunikasi bagi umat manusia kepada
tuhannya dan sebagai cara manusia untuk mendekatkan diri kepada
tuhannya.

11. Syarat-syarat diterimanya ibadah:


 Dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah semata
 Dilakukan sesuai dengan ketentuan Allah dan contoh Rasul-nya

You might also like