You are on page 1of 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kontrasepsi oral, atau pil KB, telah digunakan oleh lebih dari 60
juta wanita di seluruh dunia, dan dianggap oleh banyak orang sebagai
paling maju medis sosial signifikan dari abad kedua puluh. Pil KB adalah
tablet diminum setiap hari oleh seorang wanita untuk mencegah
kehamilan. Pil KB dilakukan dengan menghambat perkembangan telur
dalam ovarium wanita selama siklus bulanan menstruasi wanita, tingkat
estrogen yang rendah biasanya memicu kelenjar pituitari untuk
mengirimkan suatu hormon yang memulai pengembangan telur. Pil KB
rilis cukup estrogen sintetis untuk menjaga hormon dari yang dilepaskan
selama siklus bulanan.
Pil KB juga mengandung hormon progestin kedua, sintetis, yang
meningkatkan ketebalan lendir serviks dan pengembangan menghambat
dari lapisan rahim untuk lebih mencegah kehamilan. Penelitian telah
menunjukkan bahwa pil KB 99% efektif dalam mencegah kehamilan.
Hasil studi tentang keamanan pengendalian kelahiran bervariasi. Beberapa
studi menunjukkan bahwa penggunaannya meningkatkan risiko jenis
kanker tertentu, sementara yang lain menunjukkan bahwa risiko akan
minimal. Ada juga yang mengklaim bahwa pil KB meningkatkan risiko
stroke dan serangan jantung.
Meskipun popularitasnya, segera setelah pil KB diperkenalkan,
masyarakat mulai meningkatkan kekhawatiran tentang efek samping dan
keselamatan. Pada awal tahun 1961, laporan mulai beredar bahwa pil KB
meningkatkan risiko seorang wanita menderita stroke atau serangan
jantung dengan menyebabkan pembekuan darah. Pada tahun 1965, federal
Food and Drug Administration (FDA) memberikan seorang ilmuwan di
Johns Hopkins School of Kebersihan dan Kesehatan Masyarakat untuk
mempelajari efek samping dari pil KB. Badan ini juga membentuk Komite

1
Penasehat Obstetri dan Ginekologi untuk mempelajari hubungan antara
kontrasepsi oral dan pembekuan darah, serta apakah pil KB meningkatkan
risiko payudara, leher rahim, atau kanker endometrium. Komite, komite
penasihat pertama yang pernah didirikan oleh FDA, melaporkan pada
tahun 1966 itu tidak menemukan bukti untuk menjadikan pil KB yang
tidak aman untuk digunakan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pil progestin?
2. Apa tujuan dan manfaat pil progestin?
3. Apa saja syarat-syarat kontrasepsi?
4. Apa indikasi dan kontraindikasi penggunaan pil progestin?
5. Bagaimana cara kerja pil progestin?
6. Apa efek samping dari penggunaan pil progestin?
7. Bagaimana contoh Askep KB pil progestin?
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pil progestin
2. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat penggunaan pil
progestin
3. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat dari kontrasepsi
4. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari penggunaan pil
progestin
5. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja pil progestin
6. Untuk mengetahui efek samping dari penggunaan pil progestin
7. Untuk mengetahui contoh asuhan keperawatan KB pil progestin

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pil progestin (disebut juga pil mini,POP dan kontrasepsi progestin)
mengandung progestin dalam dosis yang sangat rendah seperti hormon
alami progesteron pada tubuh perempuan.Pil progestin dapat terbentuk dari
noretisteron,levonorgestrel,etinodiol diasetet atau desogestrel.
Pil progestin dapat digunakan selama menyusui dan oleh perempuan
yang tidak dapat menggunakan metode dengan estrogen (pil gabungan) .
Jenis pil progestin :
1. Kemasan isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg noretindron
2. Kemasan isi 28 pil: 75 µg norgestrel

Keterbatasan :

1. Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting,


amenorea).
2. Peningkatan/penurunan berat badan.
3. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
4. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
5. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
6. Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan) tetapi
resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang
tidak menggunakan mini pil.
7. Efektivitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat
tuberkulosis atau obat epilepsi
8. Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS
9. Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka ), tetapi
sangat jarang terjadi

3
B. Tujuan Manfaat
1. Tujuan dan Manfaat Kontrasepsi
a. Sangat efektif bila digunakan secara benar.
b. Tidak mengganggu hubungan seksual
c. Tidak mempengaruhi ASI
d. Kesuburan cepat kembali
e. Nyaman dan mudah digunakan
f. Sedikit efek samping
g. Dapat dihentikan setiap saat
h. Tidak mengandung estrogen
2. Tujuan dan Manfaat NonKontrasepsi
a. Mengurangi nyeri haid
b. Mengurangi jumlah darah haid.
c. Menurunkan tingkat anemia
d. Mencegah kanker endometrium
e. Melindungi dari penyakit radang panggul
f. Tidak meningkatkan pembekuan darah
g. Dapat diberikan pada penderita endometriosis
h. Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah,nyeri
kepala,dan depresi.
i. Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit
kepala,perut kembung,nyeri payudara,nyeri pada betis ,lekas
marah).
j. Sedikit sekali mengganggu meebolisme karbohidra sehingga
relatif aman diberikan pada perempuan pengidap kencing manis
yang belum mengalami kompilkasi.
C. Indikasi Kontrasepsi
1. Usia Reproduksi
2. Telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak
3. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama
periode menyusui

4
4. Pascapersalinan dan tidak menyusui
5. Pasca keguguran
6. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau
dengan masalah pembekuan darah
7. Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak
menggunakan estrogen.
D. Kontra Indikasi
1. Hamil atau diduga hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya,
3. Tidak dapat menerima terjadinya haid
4. Menggunakan obat tuberculosis (rifampisin), atau obat untuk epilepsi
(fenitoin dan barbiturat)
5. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
6. Sering lupa menggunkan pil
7. Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom uterus
8. Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.

E. Syarat-syarat kontrasepsi
Pil progestin dapat diberkan kepada semua wanita bersuami yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Tidak sedang hamil.
2. Tidak ada kontraindikasi

F. Cara Kerja
1. Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium
(tidak begitu kuat)
2. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi
lebih sulit
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.

5
G. Efek Samping
Efek Samping Penanganan
Amenorea Pastikan hamil atau tidak, bila tidak
hamil, tidak perlu tindakan khusus.
Cukup konseling saja. Bila
amenorea berlanjut atau hal tersebut
membuat klien kawatir rujuk ke
klinik. Bila hamil, hentikan pil dan
kehamilan dilanjutkan. Jelaskan
kepada klien bahwa mini pil sangat
kecil menimbulkan kelainan pada
janin. Bila diduga kehamilan
ektopik, klien perlu dirujuk, jangan
memberikan obat-obat hormonal
untuk menimbulkan haid. Kalaupun
diberikan tidak akan ada gunanya.
Perdarahan tidak teratur/spotting Bila tidak menimbulkan masalah
kesehatan/tidak hamil, tidak perlu
tindakan khusus. Bila klien tetap saja
tidak dapatt menerima kejadian
tersebut, perlu dicari metode
kontrasepsi lain.

H. Cara Pemberian
1. Mulai hari pertama sampai hari ke 5 siklus haid. Tidak diperlukan
pencegahan dengan kontrasepsi lain.
2. Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila
menggunakannya setelah hari ke 5 siklus haid, jangan melakukan
hubungan seksual selama 2 hari atau mmenggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.

6
3. Bila klien tidak haid (amenorea), minipil dapat digunakan setiap saat,
asal saja di yakini tidak hamil. Jangan melakukan hubungan seksual
selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari
saja.
4. Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak
haid, minipil dapat dimulai setiap saat . Bila menyusui penuh, tidak
memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
5. Bila lebih dari 6 minggu pascapersalinan dan klien telah mendapat
haid, minipil dapatt dimulai pada hari 1-5 siklus haid
6. Minipil dapat diberikan segera pascakeguguran.
7. Bila klien sebelumnya menggunakan konrasepsi hormonal lain dan
ingin menggantinya dengan minipil, minipil dapat segera diberikan,
bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu
tersebut tidak sedang hami. Tidak perlu menunggu sampai datangnya
haid berikutnya.
8. Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, mini
pil diberikan pada jadwal suntikan yang berikutnya. Tidak diperlukan
penggunaan metode kontrasepsi yag lain.
9. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal dan ibu
tersebut ingin menggantinya dengan minipil , mini pil diberikan pada
hari 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.
10. Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termasuk
AKDR yang mengandung hormon), mini pil dapat diberikan pada hari
1-5 siklus haid. Dilakukan penganggkatan AKDR.

I. Konsep Asuhan Keperawatan KB


1. Pengkajian
a. Jumlah anak yang direncanakan
b. Adakah masalah dalam kehamilan yang lalu seperti mual-mual
dan lain-lain ?

7
c. Apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya?
d. Adakah keluhan dalam penggunaan kontrasepsi: mual,
pendarahan, nyeri saat berhubungan, infeksi atau haid tidak
teratur dan sebagainya
e. Riwayat social: adakah pantangan yang berkaitan dengan budaya
/kultur, kebiasaan merokok
f. Harapan pada jenis kelamin anak tertentu
g. Riwayat menstruasi, KB hormonal biasanya menyebabkan
gangguan siklus haid seperti amenore, spotting, metroragia,
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: adakah tanda-tanda ibu sedang sakit yang
tampak dari anemia, kelemahan, berat badan/tinggi badan,
b. Tanda – tanda vital : Tekanan Darah biasanya tinggi, Efek dari
hormonal, Nadi cepat, Napas terkadang sesak, suhu terkadang
tinggi karena respon tubuh terhadap pil progestin
c. Muka periksa adanya oedema, jerawat, hyperpigmentasi (efek
hormonal).
d. Kardiovaskuler : Palpitasi.
e. Dada : pernapasan kadang sesak.
f. Payudara : hyperpigmentasi
g. Abdomen : nyeri, mules, muntah-muntah, mual (efek AKDR)
h. Vagina : Periksa adakah blood show, keluar darah pervaginam,
varises, ukuran uterus yang mengalami kelainan
i. Ekstremitas : Adakah edema, varises pada ekstrimitas, bekas
insisi post pemasangan implant pada tangan atas.
3. Pemeriksaan Penunjang
Hampir tidak ada pemeriksaan penunjang kecuali ada riwayat
perdarahan, maka diperiksa:
a. Hb, biasanya < 10gr/dl
b. Trombosit (biasanya normal / turun bila perdarahan hebat)
c. Leukosit (biasanya sedikit meningkat >10000/mm3)

8
4. Pemeriksaan Psikososial
a. Pastikan keinginan KB dari klien dan suami tanpa paksaan
b. Adakah keyakinan / pandangan terkait dengan penggunaan
kontrasepsi
c. Adakah ketakutan dengan prosedur pemasangan alat kontrasepsi
d. Status kesehatan ibu, sosial budayanya terkait dengan hal ini
tingkat penghasilan, pengetahuan dan jarak dengan tempat
pelayanan kesehatan untuk kontrol lainnya.

I. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. DS= Klien mengatakan Proses adaftasi hormonal Perubahan pola


haid tidak teratur haid

DO= Klien menggunakan


alat kontrasepsi pil

9
2. DS= Klien mengatakan Akseptor KB Pil Gangguan konsep
sejak menggunakan diri:
kontrasepsi pil banyak
Body image
bintik-bintik hitam dan
jerawat dimuka

DO= Klien akseptor KB pil

II. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan pola haid, spotting haid b.d Proses adaftasi hormonal ditandai
dengan klien mengatakan haid tidak teratur.
2. Gangguan konsep diri b.d timbul gejala-gejala sampingan (pigmentasi dan
jerawat pada muka) ditandai dengan klien mengatakan sejak menggunakan
alat kontrasepsi pil banyak bintik-bintik hitam dan jerawat pada muka.

10
III. Intervensi Keperawatan
NO Tujuan Intervensi Rasional

1. Tujuan Jangka Panjang: 1.1 Kaji lama dan banyaknya 1.1 Untuk mengetahui
Dalam jangka waktu 2 spotting siklus dan lamanya
bulan pola haid normal haid
1.2 Jelaskan pada Ibu Efek 1.2 Pada hari-hari pertama
Samping Pil Progestin biasanya terjadi efek
Tujuan jangka pendek: samping dar alat
dalam waktu 1 bulan haid kontrasepsi
kembali normal dengan 1.3 Observasi hasil 1.3 Data penunjang dapat
kriteria: Laboratorium mengetahui kadar
(Hb,Leukosit,Trombosit, keseimbangan hormon
 Sifat darah haid
Ht) 1.4 Untuk mendapatkan
kembali pada siklus
penanganan lebih
biasa
1.4 Konsul ke Dokter bila lanjut
 Tidak ada spotting haid
keluhan menjadi berat
yang berulang

2. Tujuan Jangka Panjang: 2.1 Jelaskan efek samping pil 2.1 Menambah
klien tidak merasa malu progestin wawasan dan
dengan keadaanya pengetahuan klien
2.2 Anjurkan klien konsultasi
Tujuan jangka pendek: 2.2 untuk mendapatkan
dengan spesialis kulit
klien merasa percaya diri informasi lebih
dengan keadaanya dengan untuk menentukan
kriteria: intervensi
selanjutnya
 Tidak malu untuk
bergaul

11
12
Asuhan Keperawatan Pada Klien

Dengan Kontrasepsi Pil

A. Pengkajian
1. Biodata
Identitas Ibu
Nama klien : Ny. S
Umur : 23 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Ciseeng-Bogor
Identitas suami
Nama suami : Tn. A
Umur : 25 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ciseeng-Bogor
2. Keluhan utama/alasan kunjungan
Ibu mengeluh sesekali mual dan sakit kepala ketika mengkonsumsi pil
3. Riwayat pemakaian kontrasepsi
Ibu mengatakan setelah kelahiran anak pertama, pernah menggunakan
KB suntik 3 bulan selama 1 tahun. Setelah itu diganti dengan pil KB
selama 3 bulan, kemudian mengalami keluhan mual dan adanya
peningkatan berat badan.
4. Riwayat menstruasi
Menarch umur 13 tahun. Siklus haid teratur. Lama haid 7 hari. Tidak
pernah mengalami disminore.

13
5. Riwayat kehamilan
Thn Jenis Tmpt Penolong Keadaan Keadaan anak
UK
persalinan persalinan bersalin Nifas umur J.K BBL H/ M
2012 9 blan spontan Klinik Bidan Baik 2,5 ♀ 3000 H

6. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular, menurun dan
menahun seperti TBC, hepatitis, asma, jantung, DM, HT, dan lain-
lain
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit-penyakit
menular, menurun dan menahun
7. Riwayat psikososial
Ibu mengatakan suami mendukung ibu memakai KB pil untuk menunda
kehamilan.
8. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pernafasan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat bernafas
b. Nutrisi
Ibu mengatakan porsi makan ibu 3 kali sehari. Tidak ada pantangan
terhadap makanan tertentu. Ibu minum air putih ± 8 gelas sehari.
c. Eliminasi
Ibu BAK ± 5 kali, BAB 1 kali sehari, tidak ada keluhan.
d. Istirahat dan tidur
Ibu mengatakan dapat tidur nyenyak. Ibu tidur malam hari selama
± 8 jam, Ibu juga biasa tidur siang selama ± 1 jam dan tidak ada
gangguan saat tidur.
e. Aktivitas
Ibu bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa

14
9. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : compos mentis
2. TB/BB : 158cm/65kg
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 100/70mmHg
b. Suhu : 36,5oC

c. Nadi : 84X/menit
d. Respirasi : 20X/menit
4. Rambut
I : hitam, bersih
5. Muka
I : tidak ada kelainan
6. Mata
I : konjungtiva (tidak anemis), sklera (tidak icterus)
7. Mulut
I : stomatitis (tidak ada), gigi (tidak ada caries)
8. Leher
I : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
P : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
9. Payudara
I : simetris kanan kiri, puting susu menonjol.
10. Abdomen
I : tidak ada pembesaran perut dan bekas jaringan parut
P : tidak ada nyeri tekan pada epigastrium, tidak ada
massa/benjolan dan tidak ada tanda-tanda distensi
11. Genetalia
I : Vulva dan vagina bersih, tidak ada oedema, tidak ada varises,
tidak ada keputihan.
Anus : tidak ada haemorroid
12. Ekstremitas

15
I : Extremitas atas dan exremitas bawah bentuknya simetris, tidak
ada varises, tidak ada oedema, dan pada kuku tidak ada sianosis.
10. Data yang mungkin ditemukan
Ds :
 Klien mengatakan kurang mengetahui tentang KB pil
 Klien mengeluh nyeri pada kepala jika telah mengkonsumsi pil
 Klien mengeluh sesekali mual jika mengkonsumsi pil
Do :
 Klien terlihat bingung
 Klien terlihat lemah
 Klien terlihat gemuk

B. Diagnosa Keperawatan
1. Mual berhubungan dengan pengobatan; KB pil
2. Nyeri kepala berhubungan dengan pil yang tidak sesuai
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Intake yang
berlebihan terhadap kebutuhan metabolisme tubuh
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
pil KB

C. Intervensi
1. Diagnosa : Mual berhubungan dengan pengobatan; KB pil
Tujuan : Mual/muntah menghilang
Kriteria hasil
 Melaporkan bebas dari mual
 Mengidentifikasi hal-hal yang mengurangi mual
 Nutrisi adekuat
Intervensi
No Intervensi Rasional
1. Monitor status nutrisi Mengetahui penyebab

16
pemasukan yang kurang
sehingga dapat menentukan
intervensi yang sesuai dan
efektif.
2. Anjurkan untuk makan pelan- Untuk mengurangi rasa
pelan mual
3. Anjurkan klien untuk Untuk mengurangi rasa
mengkonsumsi vitamin B 6 mual
4. Anjurkan klien untuk mengambil Dapat menekan reflek mual
nafas dalam
5. Intruksikan klien untuk Bau menyengat dapat
menghindari bau makanan yang menimbulkan mual dan
menyengat muntah

2. Diagnosa : Nyeri kepala berhubungan dengan pil yang tidak sesuai


Tujuan : Nyeri kepala menurun atau menghilang
Kriteria Hasil
 Klien mengeluh tidak nyeri kepala lagi
 Klien terlihat tidak meringis lagi

Intervensi
No Intervensi Rasional
Anjurkan pasien untuk mencatat Mengetahui reaksi
perkembangan tingkat nyeri pemberian obat apakah ada
perubahan penurunan
tingkat nyeri
Anjurkan pada klien untuk Menghindari stimulus nyeri
mengurangi aktivitas yang berat dan meningkatkan rasa
dan menambah waktu istirahat nyaman.
Massage kepala dan leher Meningkatkan relaksasi dan

17
menurunkan ketegangan
otot
Kompres hangat atau dingin pada Kompres dingin dapat
daerah kepala mengakibatkan
vasodilatasi, sehingga dapat
menurunkan nyeri kepala.
Kompres hangat dapat
meningkatkan sirkulasi
darah dan menurunkan
tegangan otot
anjurkan klien untuk berhenti reaksi nyeri seperti ini
mengkonsumsi konsumsi PIL jika merupakan efeksamping
terjadi nyeri hebat dan lama. dari pil dan ganti dengan pil
yang lain.

3. Diagnosa: Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Intake


yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolisme tubuh
Tujuan : Ketidak seimbangan nutrisi lebih teratasi
Kriteria hasil
 Mengerti factor yang meningkatkan berat badan
 Memodifikasi diet dalam waktu yang lama untuk mengontrol berat
badan
 Penurunan berat badan 1-2 pounds/mgg
Intervensi
No Intervensi Rasional
1. Anjurkan klien menggunakan Untuk mempertahankan
pola makan sesuai dengan asupan nutrisi tetap adekuat
interval yang teratur sesuai dengan kebutuhan
tubuh
2. Timbang berat badan tiap hari Pengawasan kehilangan dan

18
alat pengkajian kebutuhan
nutrisi.
3. Tekankan pentingnya menyadari Makan berlebih dapat
kenyang dan menghentikan menyebabkan mual/muntah.
masukan.
4. Anjurkan klien untuk banyak Melakukan banyak aktifitas
melakukan aktifitas. dapat lebih banyak
membakar kalori.

4. Diagnosa : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya


informasi tentang pil KB
Tujuan : Pasien menunjukkan pengetahuan tentang pil KB
Kriteria hasil
 Klien menyatakan pemahaman tentang kondisi, prognosis dan
program KB
 Klien mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
 Kien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
Intervensi
No Intervensi Rasional
1. Berikan informasi tentang KB pil Memberikan dasar
pengetahuan sehingga
pasien dapat membuat
pilihan yang tepat,
menurunkan ansietas dan
dapat meningkatkan
kerjasama dalam program
KB
2. Kaji pengetahuan pasien tentang Memberi pengetahuan
KB berdasarkan pola

19
kemampuan klien untuk
memilih informasi tentang
Kb
3. Jelaskan tanda dan gejala yang Meningkatkan pengetahuan
biasa muncul karena pil KB , dan mengurangi cemas
dengan cara yang tepat
4. Berikan dorongan yang positif meningkatkan optimisme.
5. Diskusikan tentang terapi dan Memberi gambaran tentang
pilihannya pilihan terapi yang bisa
digunakan

D. Implementasi
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
dan jam
18 Mual berhubungan  Mengkaji Ds:
September dengan pengobatan; keluhan klien  Klien
2013 KB pil  Memonitor mengeluh mual
15.00 nutrisi klien ketika
 Menganjurkan mengkonsumsi
klien untuk pil KB
mengkonsumsi DO :
vit. B 6 
 Mengintruksikan
klien untuk
menghindari bau
makanan yang
menyengat
15.10 Nyeri kepala  Menganjurkan DS :
berhubungan pada klien untuk  Klien
dengan pil yang mengurangi mengatakan

20
tidak sesuai aktivitas yang nyeri kepala
berat dan ketika
menambah waktu mengkomsums
istirahat i pil
 Menganjurkan DO :
klien untuk  Klien tampak
memeberi pijatan meringis
pada kepala dan  TTV
leher TD :
 Memberi 100/70mmHg
kompres hangat Suhu: 36,5oC
atau dingin pada Nadi:
daerah kepala 84X/menit
klien
Respirasi:
 Menganjurkan
20X/menit
klien untuk
berhenti
mengkonsumsi
konsumsi PIL
jika terjadi nyeri
hebat dan lama.
15.20 Ketidakseimbangan  Menimbang berat DS :
nutrisi lebih dari badan klien  Klien
kebutuhan tubuh  Menganjurkan mengatakan
Intake yang klien untuk berat badannya
berlebihan terhadap makan sesuai naik
kebutuhan porsi dengan DO :
metabolisme tubuh teratur  Klien terlihat
 Menganjurkan gemuk
klien untuk  BB/TB :

21
melakukan 65/158
banyak aktivitas
15.30 Kurang  Memberikan DS :
pengetahuan informasi tentang  Klien
berhubungan pil KB mengatakan
dengan kurangnya  Mengkaji masih kurang
informasi tentang pengetahuan mengetahui
pil KB klien tentang KB tentang pil KB
 Jelaskan tanda DO :
dan gejala yang  Klien tampak
biasa muncul bingung
karena pil KB ,  Klien baru
dengan cara yang menggunakan
tepat pil KB selama
 Mendiskusikan 3 bulan
dengan klien
tentang terapi dan
pilihannya

E. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi Paraf
Mual berhubungan dengan S : klien masih merasakan mual
pengobatan; KB pil O : klien tampak lemah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi lanjutkan

Nyeri kepala berhubungan S : klien mengatakan nyeri


dengan pil yang tidak kepalanya berkurang
sesuai O : klien tidak tampak meringis lagi
A : masalah teratasi

22
P : intervensi berhenti
Ketidakseimbangan S : klien mengatakan berat
nutrisi lebih dari badannya belum ada penurunan
kebutuhan tubuh Intake O : BB/ TB : 65/158
yang berlebihan terhadap A : masalah belum teratasi
kebutuhan metabolisme P : lanjutkan intervensi
tubuh

Kurang pengetahuan S : klien sudah paham penjelasan


berhubungan dengan tentang pil KB
kurangnya informasi O : klien sudah tidak bingung lagi
tentang pil KB A : masalah teratasi
P : intervensi berhenti

23
DAFTAR PUSTAKA

Saifudin,A. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

24

You might also like