You are on page 1of 50

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

RUANG RAWAT : Meranti TANGGAL DI RAWAT : 21 April 2003

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. “S” Tanggal pengkajian : 22 April 2003
Umur : 22 tahun RM no : 01 98 25
Informan : Ny. I ( Ibu Klien )

II. ALASAN MASUK : Dirumah klien tidak mau tidur selalu mondar-mandir, ngejar-ngejar
pengendara motor dan tidak mau makan, berusaha mencakar
mukanya sendiri. Setelah pulang dari Jakarta : merasa ada keluar
darah dari hidung dan telinga.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya ? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil,
Kurang berhasil,
Tidak berhasil.
3. Pelaku usia Korban Saksi usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam
Keluarga.

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1,2,3


Masalah Keperawatan :

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ya, tidak


Hubungan keluarga : Paman Klien
Gejala : Sama dengan Klien.
Riwayat pengobatan/perawatan : Pernah dirawat Di Rs. dadi
Jelaskan : Keluarga klien mengatakan tidak mampu merawat klien karena sering
mondar - mandir dirumah, tidak mau tidur, tidak mau makan , sering mengejar
pengendara sepeda motor sehingga akhirnya membawa klien ke RS. Dadi
Makassar.
Masalah Keperawatan :Ketegangan peran pemberi perawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : tidak diterima kuliah di FK,
Pindah kuliah dari : UPP jurusan Bhs Inggris Ke UNM jurusan biologi, pelajaran di
biologi terasa berat dan klien tidak mampu mengikuti pelajaran dengan baik, hal
ini yang menyebabkan klien menyesal sampai sekarang kenapa pindah dari UPP
jurusan biologi.dan klien tidak suka kalau diungkit-ungkit masalah kuliahnya.
Masalah Keperawatan : Berduka disfungsional

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD :110/70 mmHg, N: 80 X/menit, S: 36,5 0C, P: 24 X / menit
2. Ukur : TB : BB: turun, naik

3. Keluhan fisik : ya, tidak


Jelaskan : Keluhan tidak mau makan
Masalah Keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Ket :
= perempuan

= Laki - Laki

= Sakit Jiwa

= Tinggal serumah
Jelaskan : Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, ada dari riwayat
keluarga yang sakit jiwa yaitu dari pihak ibu anak ke 4,5 .
Masalah Keperawatan : Ketegangan peran pemberi perawatan

2. Konsep diri
a. Citra diri : Persepsi klien terhadap tubuhnya biasa-biasa saja
b. Identitas diri : Anak I dari 3 bersaudara,
c. Peran : Mahasiswa IKIP jurusan biologi semester IV
d. Ideal diri : Klien mempunyai cita-cita ingin masuk di FK
e. Harga diri : hubungan dengan orang lain terganggu, klien sering jalan
tunduk karena seakan –akan orang lain menggap dirinya
tidak berguna dan seakan-akan orang lain membecinya.
Masalah Keperawatan : Gg. Konsep diri : HDR kronis

3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat : Orang tua ( Ibu dan Bapak )
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien hanya aktif di
kegiatan kampus saja.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : orangnya agak
pendiam dan tertutup
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : Menarik diri

4. Spritual:
a. Nilai dan keyakinan: Klien beraga islam dan mengakui adanya Allah
SWT, klien menganggap keadaan yang dialami sekarang berasal dari
Allah SWT akibat kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, klien percaya
bahwa penyakit yang diderita pasti Allah SWT mau menolong dalam
penyembuhannya.
b. Kegiatan ibadah : Cukup rajin melakukan ibadah sholat
Masalah Keperawatan : Tidak ada permasalahan

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan :

Kurang rapi

Tidak rapi
Penggunaan pakaian yang tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya


Jelaskan : Kebersihan rambut kurang bersih / terlihat kusut dan agak kotor,
badan dan ektrimitas tampak kotor , dan agak berbau, kebersihan
gigi : terlihat kotor, kuku pendek. Berpakaian seadanya ( baju agak
kusut ) berjalan tidak pakai sandal, kurang minat dalam merawat
diri
Masalah Keperawatan : Perawatan diri tidak adekuat

2. Pembicaraan

Keras Apatis

Cepat Lambat

Gagap Membisu

Inkoheren Tidak mampu


memulai
pembicaraan
Jelaskan :Klien berbicara jelas sesuai dengan topik pembicaraan tetapi agak
lambat, sulit memulai pembicaraan dan menjawab pertanyaan
dengan singkat
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

3. Aktivitas Motorik

Lesu Tik

Tegang Grimasen

Gelisah Tremor

Agitasi Kompulsif

Jelaskan : klien lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri


dan kadang-kadang mondar-mandir
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : Menarik Diri

4. Alam perasaan

Sedih Ketakutan

Putus asa Khawatir


Gembira berlebihan.

Jelaskan : Pandangan kosong, berdiam diri dan tampak ekspresi muka sedih
Masalah Keperawatan : Gg. Konsep diri : Harga diri Rendah

5. Afek

Datar Tumpul

Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Klien menunjukkan ekprsesi wajah datar, tidak mau bicara bila
ditanya tentang sekolahnya

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan tidak kooperatif

Mudah tersinggung kontak mata kurang

Defensif curiga.

Jelaskan : Klien mencoba menghindar ( langsung tidur ) bila ditanya tentang


hal yang tidak disukai
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : MD

7. Persepsi ( halusinani )

Perdengaran Penglihatan

Pengecapan Perabaan

Penghidu.

Jelaskan : melihat setan tinggi besar, merasa berada dialam luar, sering
mendengar suara-suara bisik ( kamu tidak berharga dan kamu sudah mati ),
terkadang datang pada siang hari tapi paling sering pada malam hari
sehingga membuat gelisah, klien merasa takut terhadap suara – suara dan
apa yang dilihatnya, upaya klein bila hal tersebut datang : klien langsung
memejamkan matanya, mencoba tidur , atau lari mendekati keluarga minta
pertolongan. Kadang klien berbicara sendiri, sering memandang ke suatu
arah tertentu.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi sensori : halusinasi penglihatan
dan pendengaran

8. Proses pikir

Sirkumtansial Tangensial

Kehilangan asosiasi Flight of ideas

Blocing Pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Pembicaraan masih cukup terarah , pembicaraannya nyambung.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

9. Isi pikir

Obsesi Fobia
Hipokondria Depersonalisasi
Ide yang terkait Pikiran Magis

Waham

Agama somatic Kebesaran curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : Tidak ditemukan adanya keyakinan yang salah yang diyakini oleh
klien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran

Bingung Lethargi Stupor.

Jelaskan :. Sering tidur/ ngantuk, klien dapat bangun dengan mudah jika
dirangsang suara, respon tepat
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

Disorientasi
Waktu : Tempat: Orang:

Jelaskan : Masih bisa mengingat orang , waktu dan tempat )


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat sesat

Konfabulasi.
Jelaskan : untuk fungsi memori klien cenderung malas untuk mengingat
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi.

Tidak mampu berhitung sederhana.

Jelaskan : cenderung mengabaikan keadaan


Masalah keperawatan : Isolasi sosial menarik diri

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : klien mampu membedakan yang bersih dengan yang kotor


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang di derita

Menyalahkan hal – hal diluar dirinya.

Jelaskan : Klien mengganggap dirinya tidak sakit, klien menggap dirinya tidak
berguna
Masalah keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB /BAK

Bantuan minimal Bantuan total


3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian / berias

Bantuan minimal Bantuan total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : selama dirumah klien tidak mau tidur siang

Tidur malam lama : Tidak mau tidur malam , selalu jalan mondar - mandir

Aktivitas sebelum / sesudah tidur :

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
System pendukung

8. Aktifitas di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan
9. Aktifitas di luar rumah
Ya Tidak
Belanja
Transportasi :
Lain – lain
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

VIII.MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat
Tekhnik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya Lainnya, Diam
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok,uraikan :
Masalah berhubungan dengan lingkungan,uraikan : Klien tidak suka bergaul,
pendiam , berjalan tunduk karena merasa tidak berharga dan ornag lain
mebincinya.
Masalah dengan pekerjaaan, uraikan ; cukup rajin membantu ibunya
Masalah dengan perumahan, uraikan ;
Masalah dengan ekonomi, uraikan ;
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan :
Masalah lainnya, uraikan :
Masalah keperawatan : Gg. Konsep diri : Harga diri Rendah

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa System pendukung
Factor predisposisi Penyakit fisik
Koping Obat- obatan
Lainnya
Masalah keperawatan :
IX. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :
Therapy medik : ZPZ 0-0-1, Halloperidol 5 mg 1-1-1, becomplek

Jelaskan
1. Haloperidol (HP)
a. Indikasi :
Berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam fungsi netral
serta dalam fungsi kehidupan sehari-hari
b. Mekanisme kerja
Obat anti psikosis dalam memblokade dopamine pada reseptor paska
sinaptik neuron ditolak khususnya system limbic dan system ekstra
pyramidal
c. Efek samping
 Sedasi dan inhibisi psikomotor
 Gangguan otonomik (hipotensi, anti kolinergik,/parasimpatik, mulut
kering, kesulitan miksi dan difikasi, hidung tersumbat, mata kabur,
tekanan intra oluker meninggi, gangguan irama jantung )
d. Kontra Indikasi
Penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung, febris,
ketergantungan obat penyakit SSP, gangguan kesadaran
2. Clorpromazine (ZPZ)
a. Indikasi :
Untuk syndrome psikosis yaitu brdaya berat dalam kemampuan menilai
realitas, kesadaran diri terganggu , daya nilai norma sosial dan tilik diri
terganggu, berdaya berat dalam fungsi kehidupan sehari-hari, tidak
mampu bekerja, hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin.
b. Mekanisme kerja
Memblokade dopamine pada reseptor pasca sinp diotak khususnya
system ekstra pyramidal
c. Efek samping
- Sedasi
- Gangguan otonomik ( hypotonik, antikolinergik/ parasimpatik ,
mulut kering, kesulitan dalam miksi dan defekasi, hidung
tersumbat , mata kabur , tekanan intra okuler meninggi,
gangguan irama jantung
- Gangguan ektrapiramidal ( distonia akut, akatshia, syndrome
Parkinson tremor, bradikinesia regiditas,
- Gangguan endokrin (amenorhoe, ginekomaati)
- Metabolik, agranulosis, biasanya untuk pemakaian jangka
panjang
d. Kontra indikasi
- Penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung, febris,
ketergantungan obat, penyakit ssp, ganguan kesadaran disebabkan CNS
depresan

Makassar, - - 2003

MAHASISWA

B. ANALISA DATA
NO DATA SUBJEKTIF / DATA OBJEKTIF MASALAH
1. DS :
Klien mencoba mencakar mukanya sendiri Risiko mencederai diri, orang
Klien mau membanting barang-baring dirumah lain dan lingkungan
Sering mengejar pengendara sepeda motor
Sering mondar-mandir didalam rumah
DO:
Klien ingin memukul petugas dan ibunya ketika tidak
diberi minum.
Tampak mengekspresikan kekesalannya dengan
memandang tajam kerah perawat.

2. DS :
Melihat setan tinggi besar, merasa berada dialam luar, Perubahan persepsi
sering mendengar suara-suara bisik ( kamu tidak sensori : Halusinasi dengar ,
berharga dan kamu sudah mati ), terkadang datang penglihatan
pada siang hari tapi paling sering pada malam hari
sehingga membuat gelisah, klien merasa takut
terhadap suara – suara dan apa yang dilihatnya,
upaya klein bila hal tersebut datang : klien langsung
memejamkan matanya, mencoba tidur , atau lari
mendekati keluarga minta pertolongan.
DO :
Kadang klien berbicara sendiri
Sering memandang ke suatu arah tertentu.

3. DS : Isolasi sosial : menarik diri


Keluarga mengatakan sejak 10 hari yang lalu klien
cenderung menyendiri , menangis dikamar, suka
melamun dan tidak suka bergaul, dan berjalan tunduk
karena seakan –akan orang lain menggap dirinya tidak
berguna dan seakan-akan orang lain membecinya.
DO :
Klien tampak selalu di tempat tidur
Malas berbicara
Tampak menundukkan kepala dan memejamkan
matanya

4. DS : Gg. Konsep diri : Harga diri


Keluarga mengatakan klien tidak suka bergaul, klien rendah
merasa sedih karena cita-cita masuk FK tidak
terpenuhi, Pindah kuliah dari : UPP jurusan Bhs Inggris
Ke UNM jurusan biologi, pelajaran di biologi terasa
berat dan klien tidak mampu mengikuti pelajaran
dengan baik, hal ini yang menyebabkan klien menyesal
sampai sekarang kenapa pindah dari UPP jurusan
biologi.dan klien tidak suka kalau diungkit-ungkit
masalah kuliahnya.
DO :
Hubungan dengan orang lain terganggu
Menghindar apabila petugas mencoba menyakan
tentang perkuliahnnya. ( klien langsung tidur lagi )

5. DS : Ketegangan peran pemberi


Keluarga klien mengatakan tidak mampu merawat klien perawatan
karena sering mondar - mandir dirumah, tidak mau
tidur,tidakmau makan, sering mengejar pengendara
sepeda motor sehingga akhirnya membawa klien ke
RS. Dadi Makassar.
DO :
Klien masuk Rs. Dadi tanggal 21 April 2003
diantar oleh keluarga.
Tampak keluarga klien bingung dan bertanya-tanya
tentang kondisi klien .

6. DS : Perawatan diri tidak adekuat


Keluarga klien mengatakan klien tidak mau mandi
kecuali dipaksa
DO :
Tampak klien tidak ada minat untuk menjaga kebersiha
diri
Mandi dibantu, berpakaian dibantu
Kebersihan rambut kurang bersih / terlihat kusut dan
agak kotor, badan dan ektrimitas tampak kotor , dan
agak berbau, kebersihan gigi : terlihat kotor, kuku
pendek. Berpakaian seadanya ( baju agak kusut )
berjalan tidak pakai sandal, kurang minat dalam
merawat diri

C. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi dengar , penglihatan
c. Isolasi sosial : menarik diri
d. Gg. Konsep diri : Harga diri rendah
e. Berduka disfungsional
f. Ketegangan peran pemberi perawatan
g. Koping keluarga tidak efektif : Ketidakmampuan merawat klien dirumah
h. Perawatan diri tidak adekuat.
i. Kurang minat merawat diri sendiri

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan b/d Halusinasi dengar ,
penglihatan
b. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi dengar , penglihatan b/d : menarik
diri
c. Isolasi sosial : menarik diri b/d Harga diri rendah
d. Gg. Konsep diri : Harga diri rendah b/d Berduka disfungsional
e. Ketegangan peran pemberi perawatan b/d Ketidakmampuan merawat klien
dirumah
f. Perawatan diri tidak adekuat b/d Kurang minat merawat diri sendiri.

B. POHON MASALAH
Risiko mencederai diri, orang lain
Ketegangan peran
pemberi perawatan dan lingkungan

Efek

Perubahan persepsi sensori :


Coping keluarga Halusinasi dengar , penglihatan Perawatan diri tidak adekuat
Inefektif :
Ketidakmampuan Core Problem
merawat klien dirumah

Isolasi social menarik diri Kurang minat merawat diri


sendiri
Etiologi

Gg. Konsep diri : Harga


diri rendah

Berduka disfungsional
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial klien : NY D Ruang : Meranti No RM : 00 21 06

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO HARI/TGL KEPERAWATAN
TUJUAN
KRITERIA INTERVENSI
RASIONALISASI

1. 06 -05 Resiko mencederai TUM :


-2003 diri sendiri, orang Klien tidak
lain dan lingkungan mencederai diri
b/d halusinasi sendiri, orang
dengar/lihat. lain dan
lingkungan . 1.1 Setelah 3 kali 1.1.1 Bina hubungan Hubungan saling
TUK 1: pertemuan klien dapat saling percaya percaya sebagai dasar
Klien dapat berinteraksi dan dengan keterbukaan klien
membina berkomunikasi menggunakan pada perawat dan
hubungan saling dengan perawat. prinsip – prinsip sebagai dasar untuk
percaya hubungan theraputik interaksi selanjutnya.
yaitu :
a. salam therapeutic
b. Perkenalkan diri.
c. Jelaskan tujuan
interaksi
d. Cipatakan
lingkungan yang
tenang. Dengan
e. Jujur dan mengobservsi respon
menepati janji klien dapat diketahui
f. Observasi respon apakah klien mau
verbal dan non melanjutkan
verbal klien . interaksi. Respon non
g. Bersikap empati. verbal yang
menunjukan bahwa
perawat akan benar –
benar membantu
mengurangi
kecemasan klien.
1.2 Ekspresi wajah klien 1.2.1 Temani klien dan
bersahabat tunjukan bahwa
menunjukan rasa perawat benar –
senang, tersenyum, benar ingin
adakan kontak mata membantu klien.
dan berespon jika di 1.2.2 Dengarkan dengan
tanya. aktif apa yang
dikemukakan klien
dan beri kesempatan
untuk
mengekspresikan
perasaannya.

TUK 2 : 2.1 Setelah 3 kali 2.1.1 Pertahankan dan Hubungan saling


Klien dapat pertemuan klien dapat tingkatkan hubungan percaya dapat
mengekspresikan menceritakan saling percaya menurunkan perasaan
perasaannya perasaan dan yangtelah terbina. terancam klien.
dengan rasa aman persepsinya secara 2.1.2 Sebut /panggil nama Meningkatkan dan
spontan. klien degan jelas saat menghadirkan
interaksi. keasadaran klien pada
realita dalam setiap
interaksi.
2.2 Ekspresi wajah klien 2.2.1 Ciptakan lingkungan Dapat
tenag saat yang tenang, suasana membangkaitkan
menceritakan yang hangat dan minat klien pada
perasaan dan bersahabat dengan : realita dalam tiap
persepsinya, ekspresi a. Tampilkan interaksi.
wajah tidak tegang ekspresi non
atau nampak rileks verbal yang
saat bercerita. bersahabat.
b. Bersikap
ramah namun
tidak berlebihan
2.2.2 Gunakan komunikasi Simbol yang tidak
verbal dan hindarkan jelas dapat
komunikasi non membingungkan dan
verbal misalnya : dapat meningkatkan
mengangguk untuk gangguan orientasi
kata “ ya “ dan realitas.
menggeleng untuk
kata “ tidak ‘.
2.2.3 Dorong klien untuk Respon yang positif
mengekspresikan dan komunikasi
perasaanya dengan terbuka
penuh empati. meningkatkan minat
klien untuk
menceritakan
perasaannya.
TUK 3 : 3.1 Klien dapat 3.1.1 Adakan kontak Kontak yang sering
Klien dapat membedakan hal sering dan singkat dan singkat selain
mengenal nyata dan tidak nyata secara bertahap mis : untuk membina trust
halusinasinya. mis : tentang cuaca 5 mnt/jam, 10 juga dapat digunakan
atau lingkungan mnt/jam, 15 mnt/ sebagai pemutus
ruangan. jam, dst. halusinasi.

3.1.2 Observasi tingkah Pada tahap awal


laku verbal atau non pasien harus lebih
verbal yang dahulu mengenalkan
berhubungan dengan tentang
halusinasi seperti: halusinasinya.
a. Perhatikan isi
kalimat.
b. Tiba – tiba
berjalan.
c. Mata tertutup.
3.1.3 Gambarkan tingkah Klien mungkin tidak
laku halusinasi pada mampu untuk
klien mis : “ apa ada mengungkapkan
yang terdengar atau persepsinya maka
terlihat ketika mata perawat memfasilitasi
klien melotot “. klien untuk
mengemukakan
secara terbuka
dengan memberi tahu
hasil observasi
perawat.
3.1.4 Terima halusinasi Konfrontasi terhadp
sebagai hal yang klien dapat merusak
nyata bagi klien dan trust dan
tidak nyata bg klien meningkatkan
dengan memberi kecemasan klien.
pendapat tidak
membenarkan.
3.2 Klien dapat 3.2.1. Bersama klien Peran serta aktif klien
menyebutkan situasi mengidentifikasi sangat menentukan
yang menimbulkan situasi yang keefektifan tindakan
sifat, frekwensi, isi menimbulkan yang dilakukan.
dan waktu terjadinya halusinasi, sifat,
halusinasi. frekwensi, isi dan
waktu terjadinya.
3.2.2. Bersama klien Halusinasi pada
berusaha untuk umumnya terjadi
memastikan factor sete;lah kecemasan
pencetus timbulnya timbul.
halusinasi “ apa yang
terjadi “ dan “ apa
yang di rasakan “.

4.1 Klien dapat 4.1.1 Identifikasi bersama Agar klien mampu


menyebutkan klien cara / tindakan melakukan cara untuk
tindakan yang harus yang dilakukan jika mengatasi halusinasi.
dilakukan um\ntuk terjadi halusinasi.
mengendalikan
halusinasinya. Pujian dapat
TUK 4 : 4.1.2 Diskuiskan cara dan meningkatkan harga
Klien dapat manfaat diri klien.
mengontrol yangdigunakan
halusinasinya klien, jika
bermanfaat beri
pujian. Upaya untuk
4.2 Setelah 3 kali 4.2.1 Dorong klien untuk memutrus halusinasi.
pertemuan perhatian melaporkan jika
klien pada stimulus timbul halusinasi. Stimulus eksternal
eksternal meningkat. 4.2.2 Tingkatkan respon harus selalu
klien pada dimunculkan.
realitas,orientasikan
klien pada waktu ,
orang dan tempat
berada dimana
sekarang. Dengan aktifitas
4.2.3 Bersama klien dapat meningkatkan
membuat jadwal stimulus eksternal
aktifitas untuk dan memutus
menghidari stimulus internal.
kesendirian klien. Dengan
4.3 Klien melaporkan 4.3.1 Bersama klien meningkatkan
waktu terjadi mengontrol rangsangan eksternal
halusinasinya. halusinasi, dapat meningkatkan
klasrifikasi jika kemampuan klien
terjadi halusinasi. dalam mengontrol
halusinasinya.
Pujian dapat
4.3.2 Beri pujian jika klien meningkatkan harga
segera melaaporkan diri klien.
munculnya
halusinasinya. Hubungan saling
TUK 5 : 5.1 Keluarga dapat 5.1.1 Anjurkan klien percaya dengan
Klien dapat membina hubungan untuk memberitahu keluarga mendorong
dukungan dari saling percaya dengan keluarga jika partisipasi dalam
keluarga dalam perawat. mengalami merawat klien.
mengontrol halusinasi. Meningkatkan
halusinasinya 5.2 Keluarga dapat 5.2.1 Diskusikan dengan motivasi keluarga .
menyebutkan keluarga ( pada saat
pengertian, tanda dan keluarga berkunjung/
tindakan untuk pada saat kunjungan
mengendalikan rumah ) tentang : Sebagai dasar dalam
halusinasinya. a. Gejala halusinasi pemberian
yang dialami klien. pendidikan kesehatan
b. Cara yangdapat pada keluarga.
dilakukan klien dan
keluarga klien untuk Meningkatkan
memutuskan kemampuan dan
halusinasinya. pengetahuan keluarga
c. Cara merawat dalam merawat klien
anggota keluarga di rumah.
yang halusinasi
dirumah : beri
kegiatan, jangan
biarkan sendiri,
makan bersama, Meningkatkan
bepergian bersama. motivasi keluarga
d. Beri informasi menggunakan
awaktu follow – up fasilitas pelayanan
atau kapan perlu kesehatan yang ada.
mendapat bantuan
dalam mengatasi
halusinasi
yangtidakterkontrol
dan risiko
mencederai orang
lain.
Meningkatkan
TUK 6 : 6.1 Klien dan keluarga 6.1.1 Diskusikan dengan kesadaran klien
Klien dapat dapat menyebutkan klien dan keluarga tentang manfaat obat.
memanfaatkan manfaat dosis dan tentang dosis,
obat dengan baik. efek samping obat. frekwensi dan
6.2 Klien dapat manfaat obat.
mendemonstrasikan 6.2.1 Anjurkan klien
penggunaan obat minta sendiri obat
dengan benar. pada perawat dan
6.3 Klien dapat informasi merasakan
tentang manfaat dan manfaatnya.
efek samping obat. 6.3.1 Anjurkan klien
bicara dengan dokter
tentang manfaat san
6.4 Klien memahami efek samping obat
akibat berhentinya yang dirasakan.
obat tanpa 6.4.1 Diskusikan akibat
berkonsultasi. berhenti obat tanpa
6.5 Klien dapat konsultasi.
menyebutkan prinsip
5 benar penggunaan Bantu klien menggunakan
obat. obat dengan prinsip 5 benar.
2, 06-05- Perubahan sensori TUM :
2003 persepsi : Klien dapat
halusianasi berinteraksi dengan
pendengaran b/d orang lain sehingga
menarik diri tidak terjadi
halusinasi
1.1 Ekspresi wajah klien 1.1.2 Bina hubungan saling Hubungan saling
TUK 1: bersahabat menunjukan percaya dengan percaya sebagai dasar
Klien dapat rasa senang, tersenyum, menggunakan prinsip keterbukaan klien pada
membina hubungan adakan kontak mata , – prinsip hubungan perawat dan sebagai
saling percaya mau menyebutkan theraputik yaitu : dasar untuk interaksi
nama, mau menjawab a. Sapa klien dengan selanjutnya.
salam, klien mau duduk ramah baik verbal
berdampingan dengan maupun non
perawat, mau verbal.
mengutarakan masalah b. Perkenalkan diri
yang dihadapi. dengan sopan.
c. Tanyakan nama
lengkap klien dan
nama panggilan
yang disukai
klien.
d. Jelaskan tujuan
pertemuan.
e. Jujur dan
menepati janji.
f. Tunjukan sikap
empati dan
menerima klien
apa adanya.
g. Ber perhatian
kepada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien.

TUK 2 : 2.1 Klien dapat 2.1.1 Kaji pengetahuan Mengetahui prilaku


Klien dapat menyebutkan penyebab klien tentang prilaku penyebab menarik diri.
menyebutkan menarik diri yang menarik diri dan
penyebab menarik bersal dari : diri sendiri, tanda – tandanya.
diri. orang lain, dan 2.1.2 Berikan kesempatan
lingkungan. pada klien untuk
mengungkapkan
perasaan penyebab
menarik diri atau
tidak mau bergaul.
2.1.3 Diskusikan bersama
klien tentang prilaku
MD, tanda – tanda
serta penyebab yang
muncul.
2.1.4 Berikan pujian Meningkatkan harga
terhadap kemampuan diri klien.
klien dalam
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3 : 3.1 Klien dapat 3.1.1 Kaji pengetahuan Mengetahui tingkat
Klien dapat menyebutkan klien tentang manfaat pemahaman klien
menyebutkan keuntungan berhubungan dengan tentang pentingnya
keuntungan berhubungan dengan orang lain. berhubungan dengan
berhubungan orang lain 3.1.2 Beri kesempatan orang lain.
dengan orang lain kepada klien untuk
dan kerugian tidak mengungkapkan
berhubungan perasaan tentang
dengan orang lain. keuntungan
berhubungan dengan
orang lain.
3.1.3 Diskusikan bersama Mengetahui tingkat
klien tentang pemahaman klien
manfaatnya tentang manfaat
berhubungan dengan berhubungan dengan
orang lain. orang lain.
3.1.4 Berikan re Meningkatkan harga
inforcement positif diri klien.
terhadap kemampuan
mengungkapkan
perasaan tentang
keuntungan
berhubungan dengan
orang lain.
3.2 Kerugian tidak 3.2.1 Kaji pengetahuan Mengetahui tingkat
berhubungan dengan klien tentang pemahaman klien
orang lain. kerugian bila tidak tentang kerugian bila
berhubungan dengna tidak berhubungan
orang lain. dengan orang lain.
3.2.2 Beri kesempatan
kepada klien untuk
mengungkapkan
perasaan tentang
kerugian bila tidak
berhubungan dengan
orang lain.
3.2.3 Diskusikan bersama
klien tentang
kerugian tidak
berhubungan dengan
orang lain.
3.2.4 Berikan re Meningkatkan harga
inforcement positif diri klien.
terhadap kemampuan
mengungkapkan
perasaan tentang
kerugian bila tidak
berhubungan dengan
orang lain.
TUK 4 : 4.1 Klien dapat 4.1.1 Kaji kemampuan Mengetahui
Klien dapat mendemonstrasikan klien membina kemampuan klien
melaksanakan hubungan sosial secara hubungan dengan bertinteraksi dengan
hubungan sosial bertahap antara : orang lain. orang lain
secara bertahap. a. K – P 4.1.2 Dorong dan Bantu Melatih klien untuk
b. K – P – K klien untuk berintegrasi dengan
c. K – P – Kelg berhubungan dengan orang lain secara
d. K – P – Klp. orang lain melalui bertahap dengan
tahap : meninmgkatkan harga
a. K – P diri klien.
b. K – P – P- lain
c. K – P – P lain – K
lain
d. K- Kel / klp/
masy.
4.1.3 Beri reinforcement Meningkatkan harga
terhadap keberhasilan diri klien.
yang telah di capai.
4.1.4 Bantu klien untuk Klien mengerti manfaat
mengevaluasi berhubungan dengan
manfaat orang lain.
berhubungan. Melatih klien
4.1.5 Diskusikan jadwal berdisiplin waktu dan
harian yang dapat meningkatkan klien
dilakukan bersama untuk berhubungan
klien dalam mengisi dengan orang lain.
waktu.
4.1.6 Motivasi klien untuk Klien merasa
mengikuti kegiatan diperhatikan dan
ruangan. dilibatkan dalam
kegiatan diruangan.
4.1.7 Beri reinforcement Meningkatkan harga
atas kegiatan klien diri klien.
dalam kegiatan Mengekplorasi
ruangan. perasaan klien.
TUK 5 : 5.1 Klien dapat 5.1.1 Dorong klien untuk
Klien dapat mengungkapkan mengungkapkan
mengungkapkan perasaannya setelah perasaannya bila
perasaannya setelah berhubungan dengan berhubungan dengan
berhubungan orang lain untuk diri orang lain.
dengan orang lain. sendiri dan orang lain. 5.1.2 Diskusikan dengan
klien tentang
perasaan mamnfaat
berhubungan dengan
orang lain.
5.1.3 Beri reinforcement Meningkatkan percaya
positif atas diri dan harga diri
kemampuan klien klien.
mengungkapkan
perasaan manfaat
berhubungan dengan
orang lain.

TUK 6 : 6.1 Keluarga dapat ; 6.1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat a. Menjelaskan percaya dengan percaya merupakan
memberdayakan perasaannya. keluarga : dasar untuk interaksi
system pendukung b. Menjelaskan cara a. salam, perkenalkan selanjutnya.
atau keluarga merawat klien diri.
mampu menarik diri. b. Sampaikan tujuan.
mengembangkan c. Mendemonstrasikan c. Buat kontrak.
kemampuan klien cara perawatan d. Eksplorasi perasaan
untuk berhubungan klien menarik diri. keluarga.
dengan orang lain. d. Berpartisipasi 6.1.2 Diskusikan dengan Setelah keluarga
dalam perawatan anggota keluarga mengerti diharapkan
klien menarik diri. tentang : keluarga dapat
a. Prilaku MD berpartisipasi dalam
b. Penyebab prilaku merawat klien menarik
MD. diri.
c. Akibat yang terjadi
apabila prilaku MD
tidak ditangani.
d. Cara keluarga
menghadapi klien
menarik diri.
6.1.3 Dorong anggota Menigkatkan peran
keluarga untuk serta keluarga dan
memberi dukungan meningkatkan harga
pada klien. diri klien serta melatih
6.1.4 Anjurkan untuk klien untuk selalu
bezuk bergantian. berinteraksi dengan
6.1.5 Beri reinforcement orang lain.
positif atas hal – hal
yang telah dicapai
oleh keluarga.
3 06-05- Isolasi sosial : TUM :
2003 menarik diri Klien dapat
berhubungan berhubungan
dengan harga diri dengan orang lain
rendah secara optimal
TUK 1 : 1.1. Ekspresi wajah 1.1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat bersahabat, percaya dengan percaya sebagai dasar
membina hubungan menunjukkan rasa komunikasi terpeutik: iteraksi yang terapeutik
saling percaya senang, ada kontak a. Salam terpeutik antara perawat dan
mata, mau berjabat b. Perkenalkan diri klien
tangan, menyebutkan c. Jelaskan tujuan
nama, manjawab salam, interaksi
klien mau duduk d. Ciptakan
berdampingan dengan lingkungan
perawat. yang tenan
e. Buat kontrak yang
jelas
f. Tepati waktu
TUK 2 :
Klien dapat 2.1. Setelah 4x 2.1.1 Diskusikan Memotivasi klien
mengidentifikasi pertemuan klien dapat kemampuan dan aspek memandang dirinya
kemampuan positif mengidentifikasi positif yang dimiliki secara positif.
yang dimiliki kemampuan dan aspek klien
positifyang dimiliki :
a. Aspek intelektual
b. Aspek sosial
budaya 2.2.1 Setiap bertemu klien Penilaian negatif
c. Aspek fisik dihindarkan dari semakin menambah
d. Aspek emosional / memberi penilaian rasa tidak percaya diri
kepribadian yang negatif Pemberian pujian dapat
dimiliki klien 2.2.2 Utamakan memberi meningkatkan harga
pujian yang realistis diri klien
TUK 3 3.1. Setelah 6x 3.1.1 Diskusikan dengan Memotivasi klien
Klien dapat menilai pertemuan klien dapat klien kemampuan mengidentifikasi
kemampuan yang menyebutkan yang masih dapat kegiatan selama sakit
digunakan kemampuan yang dapat digunakan selama
digunakan. sakit
3.1.2 Diskusikan dengan Membantu klien
klien kemampuan mengembangkan
yang dapat kemampuan yang ada
diperlihatkan pada dirinya
penggunaannya
TUK 4
Klien dapat 4.1. Setelah 7x pertemuan 4.1.1. Rencanakan bersama Membantu klien
(menetapkan) klien dapat membuat klien aktifitas yang mengembangkan
merencanakan rencana kegiatan dapat dilanjutkan kemampuan yang ada
kegiatan sesuai harian setiap hari sesuai pada dirinya
dengan kemampuan kemampuan:
yang dimiliki a. Kegiatan mandiri
b. Kegiatan dengan
bantuan sebagian
c. Kegiatan yang
membu tuhkan
bantuan total
4.1.2 Tingkatkan kegiatan Memberikan klien
sesuai dengan toleransi gambaran tentang
kondisi klien kemampuannya
4.1.3. Beri contoh cara Memberi rol model
pelaksanaan kegiatan bagi klien sehingga
yang klien lakukan mudah bagi klien untuk
melakukan kegiatan

TUK 5 5.1. Setelah 10x 5.1.1 Beri kesempatan pada Kesempatan untuk
Klien dapat pertemuan klien dapat klien untuk mencoba berhasil dapat
melakukan kegiatan melakuan kegiatan kegiatan yang telah memotivasi klien untuk
sesuai kondisi sakit sesuai dengan kondisi direncanakan melakukan menetapkan
dan kemampuannya sakit dan ketrampilan yang sudah
kemampaunnya dimiliki
5.1.2 Beri pujian atas Memotivasi klien untuk
keberhasilan klien melakukan ketrampilan
selanjutnya
5.1.3 Diskusikan Mendukung klien
kemungkinan dalam melakukan
pelaksanaan dirumah aktifitas
TUK 6 6.1.1 Beri pendidikan Untuk memotivasi dan
Klien dapat 6.1 Setelah 11 x kesehatan pada mempertahankan aspek
memanfatkan pertemuan klien dapat keluarga tentang cara positif dan keluarga
system pendukung memanfaatkan sytem merawat klien dengan mempunyai arti penting
yang ada pendukung yang ada harga diri bagi klien
dikeluarga 6.1.2 Bantu keluarga
memberi dukungan
selama klien dirawat,
bantu keluarga
menyiapkan
lingkungan dirumah
4. 06-05- Gangguan konsep TUM :
2003 diri: Klien dapat
Harga diri rendah memperlihatkan
berhubungan perasaan-perasaan
dengan berduka nilai diri yang
disfungsional meningkat saat
pulang
TUK 1 : 1.1. Ekspresi wajah 1.1.1. Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat bersahabat, percaya dengan percaya sebagai dasar
membina hubungan menunjukkan rasa komunikasi terpeutik: iteraksi yang terapeutik
saling percaya senang, ada kontak a. Salam terpeutik antara perawat dan
mata, mau berjabat b. Perkenalkan diri klien
tangan, menyebutkan c. Jelaskan tujuan
nama, manjawab interaksi
salam, klien mau duduk d. Ciptakan
berdampingan dengan lingkungan yang
prawat. tenang
e. Buat kontrak
yang jelas
f. Tepati waktu
TUK 2 : 2.1. Klien dapat menyata 2.1.1 Perhatikan sikap Sikap menerima
Klien dapat kan perasaan yang menerima sesuatu disampaikan kepada
mngenal respon menyebabkan berduka yang menciptakan klien bahwa perawat
kehilangan disfungsional lingkungan yang percaya ia adalah
tidak mengancam pribadi yang berguna
untuk dapat meningkatkan
mengekspresikan rasa percaya klien
perasaan klien
2.1.2 Identifikasi fungsi Pengungkapan perasaan
dimana marah, secara verbal dalam
frustrasi, dan suatu lingkungan dapat
kekerasan membantu menolong klien sampai
klien. pada persoalan-
persoalan yang belum
tercapai
2.1.3 Gali bersama klien Rekonsiliasi perasaan
sumber kemarahan dalam tahap ini adalah
yang sebenarnya penting sebelum dalam
proses berduka
dilanjutkan
TUK 3 : 3.1. Klien dapat 3.1.1. Jelaskan prilaku yang Dapat menolong klien
Klien dapat menyatakan secara berhubungan dengan untuk mengurangi
mengidentifikasi verbal prilaku yang proses berduka yang beberapa rasa bersalah
koping yang konsturktif dan normal dan abnormal bahwa respon - respon
konstruktif dan destruktif ini disebabkan oleh
destruktif dirinya
TUK 4 : 4.1. Klien dapat 4.1.1. Bantu klien untuk Penguatan positif
Klien dapat mendemonstrasikan prilaku mengerti cara yang meningkatkan harga
mengidentifikasi yang konstruktif yang tepat untuk diri dan mendorong
koping yang berhubungan dengan mengekpresikan pengulangan perilaku
konstruktif berduka disfungsional kemarahan yang yang diharapkan
konstruktif
6 21-04- Defisit perawatan TUM
2003 diri : kebersuhan Klien dapat
diri berhubungan meningkatkan
dengan kurangnya minat atau
motivasi perawatan motivasinya dan
diri mempertahankan
kebersihan 1.1 Klien dapat menyebut 1.1.1. Diskusi Pengetahuan ini
TUK 1 : kan kebersihan diri kaan bersama klien dibutuhkan untuk
Klien dapat dalam waktu 2x pentingnya kebersihan mengembangkan
mengenal tentang pertemuan : diri dengan cara rencana perawatan
pentingnya a. Tanda-tanda bersih menjelaskan klien yang adekuat
kebersihan diri b. Badan tidak bau pengertian tentang arti
c. Rambut rapi, bersih dan tanda-tanda
bersih dan tidak bersih. Ungkapan klien kepada
berbau 1.1.2 Dorong klien untuk perawat sebagai bukti
d. Gigi bersih dan menyebutkan 3 dari 5 sejauh mana
tidak bau mulut tanda kebersihan diri pemahaman klien
e. Baju rapi dan tidak terhadap kebersihan
bau diri.
1.2. 1.2.1 Diskusikan fungsi Mengidentifikasi
Klien mampu kebersihan diri dengan hambatan yang
meneyebutkan kembali menggali pengetahun dirasakan klien dalam
kebersihan untuk klien terhadap hal proses perawatan diri
kesehatan yaitu : berhubungan dengan
.1 Mencegah penyakit kebersihan diri
.2 Memberi perasaan 1.2.2. Bantu klien Kenyamanan dan
segar dan nyaman mengungkapakan arti keamanan klien
.3 Menjaga kebersihan kebersihan diri dan merupakann prioritas
gigi dan menjaga tujuan memelihara keperawatan
kebersihan mulut kebersihan diri
1.2.3. Beri reinforcemen Penguatan posiiitif
positif setelah klien akan meningkatkan
mampu harga diri dan
mengungkapakan arti mendorong
kebersihan diri pengulanghan prilaku
yang diharapkan.
Kenyamanan dan
keamanan klien
merupakan prioritas
keperawatan

1.3. 1.3.1. Ingatkan klien untuk Kebersihan


Klien dapat menjelaskan memelihara penampilan,
cara merawat diri kebersihan diri kemandirian dalam
,antara lain : seperti : melakukan suatu
a. Mandi 2x sehari a. Mandi 2x pagi dan aktifitas akan
dengan sabun sore meningkatkan harga
b. Menggosok gigi b. Sikat gigi minimal diri
minimal 2x sehari 2x sehari sesudah
setelah makan dan makan dan akan
akan tidur tidur
c. Mecuci rambut 2-3 c. Keramas dan
kali seminggu dan menyisir rambut
nmemotong kuku d. Gunting kuku bila
bila panjang panjang
d. Mencuci tangan
sebelum dan
sesudah makan

TUK 2 :
Klien dapat 2.1 Klien berusaha untuk 2.1.1 Motivasi klien untuk
melakukan memelihara mandi Memandirikan klien
kebersihan diri kebersihan yaitu : a. Ingatkan caranya dalam melakukan
dengan bantuan a.Mandi pakai sabun evaluasi hasilnya aktifitas
perawat dan disiram dengan dan beri umpan balik
air sampai bersiha. b. Bimbing klien
b. Mengganti pakaian dengan bantuan
sehari sekali dan minimal
merapikan c. Jika hasilnya kurang,
penampilan kaji hambatan yang
ada
2.1.2. Bimbing klien untuk Kebersihan akan
mandi, beri kesempatan kenyamanan dan
klien untuk keamanan pasien
mendemonstrasikan cara merupakan prioritas
memelihara kebersihan utama keperawatan
diriyang benar :
a. Ingatkan dan
anjurkan klien untuk
mandi dua kali
sehari dengan
menggunakan sabun
b. Anjurkan klien
untuk meningkatkan
cara mandi yang
benar
2.1.3. Anjurkan klien untuk
mengganti baju setiap
hari
a. Anjurkan klien
untuk
mempertahankan
dan meningkatkan
penampilan diri
setiap hari
b. Dorong klien untuk
mencuci pakaian
sendiri
c. Demonstrasikan cara Mengetahui sejauh
mencuci pakaian mana kesadaran klien
yang benar dengan tentang kebersihan diri
sabun dan di bilas
2.1.4. Kaji keinginan klien
untuk memotong kuku
dan merapikan
rambut :
a. Beri kesempatan Untuk lebih
pada klien untuk mengoptimal kan
melakukan sendiri pelayanan dalam
b. ingatkan potong kebersihan penampilan,
kuku dan keramas kemandirian dalam
2.1.5. Kolaborasi dengan melakukan aktifitas
perawat ruangan untuk
pengololaan fasilitas Membantu klien dalam
perawatan kebersihan meningkatkan
diri, seperti mandi dan hubungan interpersonal
TUK 3 kebersihan kamar dengan keluarga
Klien dapat mandi
melakukan 3.1. Setelah : 2.1.6. Bekerjasama dengan
kebersihan f. Mandi pagi dan keluarga untuk
perawatan diri sore mmengadakan fasilitas Lebih mengoptimalkan
secara mandiri g. Ganti baju setiap kebersihan diri dalam kebersihan
hari seperti : odol, sikat memandirikan klien.
h. Penampilan bersih gigi, sampo, pakaian
dan rapi ganti dan sandal
TUK 4 :
Klien dapat 3.1.1. Monitor klien dalam
mepertahan kan melaksanakan
kebersihan diri 4.1. Klien tampak bersih kebersihan diri secara Informasi yang positif
secara mandiri dan rapi teratur. Ingatkan untuk merupakan pengakuan
mencuci rambut, yang dapat memotifasi
menggosok gigi, ganti klien melakukan hal
TUK 5 : baju dan pakai sandal yang positif
Klien mendapat
dukungan keluarga 4.1.1 Beri informasi positif
dalam 5.1. Keluarga selalu jika melakukukan Meningkatkan
meningkatkan mengingat hal-hal yang kebersihan diri hubungan interpersonal
kenersihan diri bersih dan sadar akan
pentingnya kebersihan
diri bagi klien
Memandirikan klien
5.1.1. Jelaskan pada dan memeberi
keluarga tentang kenyamanan klien
penyebab kurang selama proses
minatnya klien keperawatan
menjaga kebersihan
diri
5.1.2. Diskusikan bersama
keluarga tentang
tindakan yang telah Guna meningkatkan
dilakukan klien selama harga diri klien
dirumah sakit dalam Lebih mengoptimalkan
menjaga kebersihan guna kemandirian klien
5.2. Keluarga dan kemajuan yang dalam beraktifitas
menyiapkan sarana dialami dirumah sakit Memotifasi klien untuk
untuk membantu klien 5.1.3. Anjurkan keluarga meningkatkan
untuk memutuskan kebersihan diri
memberi stimulus
terhadap kemajuan
yang telah dialami di
Rumah Sakit
5.2.1. Jelaskan pada
keluarga tentang Lebih memandirikan
manfaat sarana yang klien untuk
lengkap dalam kenyamanan dan
5.3. Keluarga menjaga kebersihan keamanan klien
membantu dan diri klien. Anjurkan
membimbing klien keluarga untuk Lebih meningkatkan
dalam menjaga menyiapakan sarana hubungan inter
kebersihan dalam menjaga personal dan
kebersihan diri memperhatikan lebih
5.2.3. Diskusikan bersama lanjut akan pentingnya
keluarga cara kebersihan klien.
memabantu klien
dalam menjaga
kebersihan diri
5.3.1. Diskusikan dengan
keluarga mengenai
hal-hal yang dilakukan
misalnya
a. Mengingatkan klien
pada waktu mandi
b. Sikat gigi, keramas,
ganti baju, dan lain-
lain
5. 06-05- Ketegangan peran TUM
2003 pemberi perawatan Ketegangan peran
b/d Ketidak pemberi perawatan
mampuan keluarga tidak terjadi lagi
merawat klien
dirumah. TUK 1 : Hubungan saling
Keluarga dapat 1.1.1 Bina hubungan saling percaya sebagai dasar
menbina hubungan 1.1 Setelah 3 x pertemuan percaya dengan keterbukaan keluarga
saling percaya keluarga dapat keluarga dengan pada perawat dans
dengan perawat. membina hubungan menggunakan ebagai dasar untuk
saling percaya. komunikasi yang interkasi selanjutnya.
terapeutik:
.a Perkenalkan
nama
.b Jelaskan tujuan
dan maksud
.c Jelaskan peran
perawat dan
keluarga.
1.1.2 Ciptakan lingkungan
yang terapeutik saat
berinteraksi.
Respon non verbal
1.1.3 Tunjukan bahwa lebih menguatkan rasa
perawat benar – percaya keluarga bahwa
benar ingin perawat benar akan
membantum dan membantu keluarga.
tunjukan sikap
empati,
mendengarkan
dengan aktif yang
diungkapkan
TUK 2 : keluarga. Dapat mengurangi
Keluarga dapat segaian beban keluarga
mengekspersikan 2.1.1 Berikan kesempatan dan sebagai peetunjuk
perasaannya 2.1 Keluarga dapat pada keluarga untuk bagi intervensi
tentang penyakit mengidentifikasi mengekspresikan selanjutnya.
klien. perasaan terhadap perasaanya.
penyakit klien. 2.1.2 Dengarkan dengan
aktif apa yang
dikemukakan
keluarga. Meningkatkan
TUK 3 : pengetahuan keluarga.
Keluarga dapat 3.1.1 Diskusikan dengan
mengenal adanya 3.1 Keluarga dapat keluraga tentang :
masalah kesehatan menyebutkan .aArti dari menarik
jiwa pada anggota pengertian tentang diri.
keluarganya. menarik diri, halusinasi .b Tand
dll. a dan gejala
menarik diri.
.cPenyebab menarik
diri.

3.1.2 Diskusikan dengan


keluraga tentang :
.aArti dari
Halusinasi
.b Tanda dan
gejala Halusinasi Meningkatkan
.cPenyebab pengetahuan keluarga.
Halusinasi
3.2 Keluarga dapat 3.2.1. Kaji Perasaan
menyebutkan masalah keluarga tentang Diharapkan keluarga
TUK 4: klien. masalah klien. dapat berpartisipasi
Keluarga dapat aktif dalam membantu
mengambil 4.1 Keluarga dapat 4.1.1 Diskusikan bersama klien mengatasi
keputusan, berperan menyebutkan akibat keluarga tentang masalahnya.
serta dalam jika klien tidak akibat jika MD dan Meningkatkan
perawatan klien di mendapat perawatan. Halusinasi tidak pengetahuan keluarga
rumah sakit dan diatasi tentang cara mengatasi
melakukan 4.1.2 Kaji perasaan masalah klien.
perawatan setelah keluarga setelah Meningkatkan motivasi
kembali kerumah. mengetahui akibat keluarga dalam
masalah diatasi. mangatasi klien.
4.2 Keluarga dapat 4.2.1 Diskusikan peran
menjelaskan kembali serta keluarga dalam
peran sertanya dalam merawat klien.
perawatan klien.

Meningkatkan
TUK 5 : kemampuan keluarga.
Keluarga mampu Meningkatkan
melakukan 5.1 Keluarga dapat 5.1.1 Kaji pengetahuan pengetahuan keluarga
perawatan klien menyebutkan cara keluarga tentang cara tentang lingkungan
dirumah. mengatasi masalah / – cara mengatasi terapeutik.
merawat klien. masalah MD dan
5.2 Keluarga dapat Halusinasi.
mendemonstrasikan 5.1.2 Diskusikan bersama
kembali cara merawat keluarga tentang cara Meningkatkan
klien. menangani MD dan pengetahuan keluarga
Halusinasi. tentang fasilitas
5.1.3 Dorong keluarga kesehatan dan tindakan
untuk selalu cepat dalam mengatasi
melaksanakan cara masalah klien.
mengatasi masalah
yang telah di pelajari.
5.1.4 Anjurkan pada
keluarga tentang hal
yamg perlu
diperhatikan.
5.2.1 Bersama keluarga
mensimulasikan cara
berkomunikasi
dengan klien.
5.2.2 Dorong keluarga
untuk memperhatikan
hal – hal yang telah
dipelajari.
TUK 6 :
Keluarga
memodifikasi 6.1 Keluarga dapat 6.1.1 Diskusikan bersama
lingkungan yang memodifikasi keluarga untuk
berkaitan dengan lingkungan fisik. memodifikasi
masalah klien. lingkungan yang
menunjang
kesembuhan klien.
6.1.2 Dorong keluarga
untuk menciptakan
lingkungan yang
TUK 7 : mendukung.
Keluarga dapat
memanfaatkan 7.1 Keluarga dapat 7.1.1 Anjurkan untuk
fasilitas layanan menggunakan fasilitas membawa klien pergi
kesehatan. kesehatan kontrol.
7.1.2 Anjurkan Keluarga
untuk segera
membawa ke RS
terdekat jika keadaan
klien bertambah
parah.

You might also like